Tangerang, lensafokus.id - Dalam semangat Idul Adha 1446 Hijriah Tahun 2025, Tim Peternak dan Potong Hewan Sapi Uweng Cs berkolaborasi dengan Wartawan Lensafokus untuk membagikan daging kurban kepada warga sekitar Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang secara door to door, pada Senin (09/06/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa daging kurban dapat dinikmati oleh warga yang membutuhkan.
Dengan berkolaborasi, Tim Uweng Cs dan Wartawan Lensafokus dapat memastikan bahwa daging kurban dapat dibagikan secara efektif dan efisien kepada warga sekitar. Kegiatan ini juga menunjukkan kepedulian dan komitmen mereka terhadap masyarakat.
Dengan cara door to door, tim dapat langsung menyerahkan daging kurban kepada warga yang berhak menerimanya. Hal ini juga memungkinkan tim untuk berinteraksi langsung dengan warga sekitaran peternakan dan memahami kebutuhan mereka.
Pembagian daging kurban secara door to door juga menjadi momen yang tepat untuk berbagi dan mempererat silaturahmi antara tim peternak sapi, wartawan, dan warga sekitar. Semoga kegiatan ini dapat membawa kebahagiaan dan keberkahan bagi semua pihak yang terlibat.
"Alhamdulillah, kami sangat senang dapat berkolaborasi untuk membagikan daging kurban kepada warga sekitar secara door to door. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat dan kami berharap dapat membawa kebahagiaan dan keberkahan bagi semua pihak yang terlibat," ujar Uweng sebagai owner Tim Peternak Sapi Uweng Cs.
Uweng menambahkan bahwa kegiatan ini juga dapat meningkatkan kepedulian sosial di kalangan masyarakat. "Kami berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi contoh bagi yang lain untuk peduli terhadap masyarakat dan meningkatkan kepedulian sosial," tambahnya.
Uweng juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam kegiatan ini, yang telah berkolaborasi dengan kami. "Kami berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan membawa manfaat bagi masyarakat," pungkasnya. (Lingga)
Lebak, lensafokus.id - Rencana pembangunan unit sekolah baru untuk SMK Negeri 1 dan SMK Negeri 2 Cihara, di Kabupaten Lebak. Dalam pengusulan lahan diduga ada pihak yang menjadi mafia tanah untuk pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri tersebut. Senin (9/06/2025).
Eli Sahroni Aktivis Senior Banten ini meminta pemerintah Provinsi Banten berhati-hati dan tidak serampangan dalam menentukan lahan yang sudah diusulkan.
"Saya minta Pemprov Banten, melalui dinas pendidikan menunda rencana pembangunan SMK Negeri 1 dan SMK Negeri 2 Cihara, karena disinyalir ada mafia tanah yang bermain untuk kepentingan pribadi," tegas Eli Sahroni
Eli Sahroni Ketua Umum DPP Badak Banten Perjuangan meminta agar niat baik pemerintah dalam pembangunan sarana pendidikan tidak dicederai oleh oknum yang mencari keuntungan pribadi.
Rencana pemerintah Provinsi Banten sebaiknya disambut baik oleh masyarakat, dengan cara memberikan fasilitas lahan yang harganya tidak terlalu mahal.
"Saya pastikan, siapapun bermain menjadi mafia tanah tanah untuk kepentingan negara agar berhenti, apabila kekeuh maka harus siap berhadapan dengan hukum, saya dan rekan akan bergerak tuntaskan perkara ini", tandasnya.
Eli Sahroni mengatakan, praktik mafia tanah pada usulan calon lahan baru untuk SMK Negeri 1 Cihara dengan cara kerjasama dengan pemilik lahan.
Bahkan terendus, seorang oknum guru di salah satu SMK Negeri di Cihara mengklaim dekat dengan Gubernur Banten, sehingga mengklaim dapat mengusulkan calon lahan.
"Saya merekam ada oknum guru yang mencatut nama Gubernur Banten Andra Soni untuk melancarkan aksinya sebagai mafia tanah yang diduga bekerjasama dengan pemilik lahan dengan pola perjanjian jatah atau komisi dari penjualan lahan," katanya.
Menurut Eli Sahroni cara yang dilakukan pihak Pemprov melalui Dinas Pendidikan Banten sangat bertentangan dengan regulasi tentang pengadaan lahan untuk pembangunan sekolah.
Lebih lanjut, sebaiknya Dinas Pendidikan Provinsi Banten penunjukan lahan untuk SMK Negeri 1 Cihara, seharusnya pemerintah menggunakan lahan yang sudah dilakukan Feasibility Study pada Tahun 2021.
Hal itu mengingat efesiensi anggaran yang saat ini tengah ditekankan oleh pemerintah pusat. Apabila tetap dilakukan FS ulang sama artinya itu membuang-buang anggaran.
"Artinya jika lahan untuk SMK Negeri 1 Cihara dilakukan FS ulang, itu sama saja dengan penghamburan anggaran, lalu siapa yang akan mengganti kerugian uang negara puluhan bahkan bisa ratusan juta rupiah," jelasnya.
Diketahui, rencana pembangunan fasilitas pendidikan itu menjadi sorotan masyarakat lantaran terendus ada praktik permainan lahan oleh mafia tanah.
" Kami dari Badak Banten Perjuangan akan melakukan aksi unjuk rasa di kantor Gubernur Banten menolak penetapan lahan untuk SMKN 1 dan 2 Kecamatan Cihara ", imbuh King Badak panggilan akrab Ketum Badak Banten Perjuangan. (Cecep)