Nasional

Nasional (349)

Bogor, lensafokus.id - Bupati Bogor, Rudy Susmanto menyambut kedatangan Kepala Staf Komando Garnisun Tetap (Kaskogartap) II/Bandung, Marsma TNI Novlamirsyah, di Cibinong, Jumat (14/3). Pada pertemuan tersebut Rudy menegaskan ingin terus menjaga sinergi dengan TNI untuk membangun Kabupaten Bogor.

Hadir pada acara tersebut Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Dandim 0621 Kabupaten Bogor, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor, Dansubgar 0606/Bogor, Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Kepala Dinas Perhubungan, para Danramil dan Babinsa.

Bupati Bogor, Rudy Susmanto mengucapkan terima kasih kepada Kaskogartap II/Bandung, Marsma TNI Novlamirsyah yang sudah berkunjung ke Kabupaten Bogor. Semoga momen silaturahmi ini dapat terus terjalin dan bisa bermanfaat untuk bangsa indonesia pada umumnya, dan masyarakat Kabupaten Bogor pada khususnya.

“Kami ingin terus bersinergi dan berkolaborasi, karena Kabupaten Bogor memiliki tantangan yang luar biasa dari sisi permasalahan, luas wilayah, dan jumlah penduduk yang besar,” ucap Rudy.

Rudy menuturkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tidak bisa berdiri sendiri menjalankan roda pembangunan, salah satu kolaborasi yang kami lakukan adalah dengan TNI. Contohnya adalah, TNI sangat membantu dan meringankan beban pemerintah dan masyarakat ketika Kabupaten Bogor kemarin dilanda bencana.

“Kabupaten Bogor harus dibangun dengan kebhinekaan, antara TNI, Polri, stakeholder, dan seluruh elemen masyarakat, bersama pemerintah membangun Kabupaten Bogor yang aman, adil, dan makmur,” tandas Bupati Bogor, Rudy Susmanto. (Red)

Bogor, lensafokus.id - Bupati Bogor, Rudy Susmanto, bersama dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Suharyanto, melakukan peninjauan terhadap perakitan jembatan bailey yang akan dipasang di jembatan Hankam yang terputus akibat bencana banjir pada awal Maret 2025. Peninjauan dilakukan di lokasi jembatan yang menghubungkan Desa Jogjogan dengan Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, pada Rabu (12/3/2025).

Bogor, lensafokus.id - Pemerintah Kabupaten Bogor menjadi tuan rumah dalam peluncuran pembentukan Sekolah Rakyat yang dihadiri oleh Menteri Sosial Republik Indonesia, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Bupati Bogor Rudy Susmanto, Bupati dan Walikota se-Jawa Barat. Peluncuran ini dikemas melalui acara Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Pembentukan Sekolah Rakyat yang berlangsung di Ruang Serbaguna I Setda Kabupaten Bogor, Kamis (13/3/2025).

Bogor, lensafokus.id - Usai Bupati Bogor, Rudy Susmanto lokasi banjir di Villa Nusa Indah 2 Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Senin (10/3), demi memastikan kesiapan posko bencana. Hari ini, Selasa (11/3), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mendampingi Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto mengunjungi lokasi banjir memastikan mitigasi berjalan dengan baik.

Untuk diketahui, sebelumnya, Senin (10/3), Bupati Bogor, Rudy Susmanto bersama Ketua DPRD Kabupaten Bogor, didampingi Sekretaris Daerah dan jajaran Pemkab Bogor meninjau posko bencana Bojongkulur demi memastikan pasokan logistik aman untuk masyarakat.

Rudy Susmanto langsung mengunjungi posko dapur umum bencana yang berada di aula kantor desa. Dalam kunjungannya, Rudy memastikan pasokan logistik terus berjalan untuk menyediakan makanan bagi warga terdampak banjir.

Sementara itu, Wamendagri, Bima Arya Sugiarto menjelaskan tujuan kehadirannya. Menurutnya, kunjungan ini untuk memastikan mitigasi menghadapi cuaca ekstrim 10 hari ke depan. Wilayah ini adalah salah satu contoh daerah langganan banjir. Teman-teman di sini memiliki sistem mitigasi yang sudah sangat matang, yang berkolaborasi dengan Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C).

“Jadi untuk jangka pendek, mereka sudah memiliki sistem informasi dan mitigasi. Yang menurut saya layak untuk ditiru daerah lain. Ada informasi yang dikelola melalui CCTV, melalui jalur sosmed dan lain-lain dari komunikasi,” jelas Bima Arya.

Ia melanjutkan, dan kemudian juga sistem evakuasi, ada penanda-penanda untuk evakuasi itu bagus. Mengingat tanggal 10 sampai tanggal 20 Maret kedepan berdasarkan proyeksi BMKG curah hujan masih sangat tinggi. Saat ini pemerintah sedang melakukan operasi modifikasi cuaca.

“Tapi bagaimanapun juga sangat mungkin ada tetap curah hujan yang lolos dan kemudian menimbulkan banjir,” katanya.

Bima menuturkan, kami mengingatkan semua kepala daerah di daerah-daerah rawan bencana, rawan banjir untuk siap-siap memastikan sistem mitigasinya berjalan. Memastikan warga tidak berada di lokasi ketika curah hujan sangat tinggi.

“Saya mengapresiasi pak Camat, Kepala Pelaksana BPBD, pak Kepala Desa dan komunitas disini, karena sudah sangat matang untuk melakukan mitigasi,” tutur Wamendagri Bima Arya Sugiarto.

Camat Gunung Putri, Kurnia Indra mengungkapkan, atas arahan Bupati Bogor hari ini kami ditugaskan untuk mendampingi pak Wamendagri beserta pak Dirjen. Kunjungan ini untuk memastikan penanganan pasca banjir berjalan dengan baik. Mitigasinya seperti apa, antisipasinya seperti apa dan sebagainya.

“Kemudian juga memastikan untuk antisipasi cuaca ekstrim susulan, memastikan seperti apa mitigasi yang dilaksanakan, dan memastikan posko wilayah ini berjalan,” ungkap Camat Gunung Putri, Kurnia Indra. (Red)

Bogor, lensatokus.id - Bupati Bogor, Rudy Susmanto menegaskan langkah-langkah strategis yang sedang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Bogor untuk menangani isu perizinan serta dampak banjir yang kerap melanda wilayah tersebut, hal itu diungkapkan saat melakukan survei di wilayah Bogor Selatan bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Koordinator Pangan Zulfikli Hasan, pada Kamis (6/3/25)

Rudy Susmanto menjelaskan bahwa beberapa Menteri yang hadir melakukan survei di beberapa titik lokasi di Kabupaten Bogor.

"Beberapa hari yang lalu, Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Peraturan Bupati telah mengeluarkan kebijakan untuk mencabut pendelegasian kewenangan terkait beberapa perizinan yang sebelumnya diserahkan ke masing-masing SKPD. Kini kewenangan ini dikembalikan ke Kepala Daerah untuk dievaluasi bersama," ungkap Rudy. 

Ia menambahkan bahwa tujuan kebijakan ini adalah untuk menghentikan sementara penerbitan izin dan memastikan bahwa proses evaluasi dilakukan dengan lebih cermat dan hati-hati. Rudy Susmanto menyatakan bahwa rapat koordinasi yang melibatkan pihak-pihak terkait kini sedang digelar untuk merumuskan langkah-langkah tindak lanjut terhadap beberapa titik lokasi yang telah dikunjungi. 

“Kita ingin memastikan bahwa kebijakan yang ada akan mendukung langkah-langkah pemerintah pusat, dan pada saat yang sama, kita akan evaluasi seluruh kebijakan yang ada," kata Rudy.

Dalam hal ini, Bupati Bogor Rudy Susmanto menekankan pentingnya penegakan hukum terhadap bangunan-bangunan yang melanggar aturan. 

“Kami akan mengevaluasi dan mengoreksi seluruh tata ruang yang ada, serta menyelidiki pihak-pihak yang bertanggung jawab atas perubahan fungsi lahan yang terjadi,” tegasnya.

Sementara itu, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq, dalam kesempatan yang sama, mengungkapkan adanya indikasi pidana terkait dampak lingkungan yang ditimbulkan dari aktivitas di daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan menuntut dua hal terkait masalah ini, yaitu pertanggungjawaban pidana atas kerugian besar akibat banjir, serta investigasi terkait kontribusi pembangunan yang menyebabkan bencana tersebut.

“Ini adalah kejadian yang sudah berulang. Alam telah mengkalibrasi dan jika kita terus melanggar aturan, bencana seperti ini akan terus terjadi, bahkan dapat menelan korban jiwa.” terangnya.

Menurutnya, analisis mendalam sedang dilakukan terkait penggunaan lahan di kawasan DAS Ciliwung, terutama di segmen hulu yang terletak di Kabupaten Bogor. Pada dasarnya, DAS Ciliwung mencakup wilayah seluas 38.500 hektar, dengan segmen hulu seluas 15.000 hektar, yang saat ini tengah menjadi perhatian utama terkait dengan perubahan tata ruang yang tidak sesuai dengan peruntukannya.

Menteri Koordinator Pangan Zulfikli Hasan menambahkan, bahwa angkah-langkah korektif ini melibatkan koordinasi antara Pemerintah Kabupaten Bogor, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, serta Kementerian terkait. Dalam prosesnya, pemerintah juga akan mempertimbangkan kondisi kawasan kritis yang ada di wilayah tersebut, serta memastikan bahwa setiap langkah yang diambil tidak membebani satu pihak saja.

“Pemerintah pusat, melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, telah meminta kami untuk terus bekerja keras. Kami tidak boleh lelah, karena bencana ini berpengaruh langsung terhadap lebih dari 11 juta penduduk Jakarta. Jika kita tidak segera mengamankan kawasan ini, korban jiwa dan kerugian material yang lebih besar dapat terjadi,” imbuhnya. 

Pemerintah Kabupaten Bogor, bersama pemerintah pusat, berkomitmen untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tata ruang dan perizinan di kawasan DAS Ciliwung. Penyegelan bangunan ilegal dan penegakan hukum terhadap pelanggaran peraturan tata ruang menjadi langkah tegas yang diambil untuk mencegah terjadinya bencana lebih lanjut. Pemerintah juga akan melibatkan semua pihak terkait dalam upaya ini untuk memastikan kelestarian lingkungan dan keselamatan masyarakat. (Red)

Bogor, lensafokus.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui UPT Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kelas A Wilayah 1, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor, bergerak cepat menindaklanjuti aduan masyarakat terkait jalan rusak di Jalan Tegar Beriman ruas jalan simpang PDAM hingga Bojonggede.

Aduan masyarakat yang dimuat di surat kabar mengenai banyaknya lubang di ruas jalan tersebut langsung direspons oleh Pemkab Bogor. UPT Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kelas A Wilayah 1 segera melakukan pemeliharaan jalan untuk memperbaiki ruas jalan yang rusak.

Kasubag TU UPT Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kelas A Wilayah 1, Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Moch. Reza Syaifulloh, menjelaskan bahwa tindakan ini merupakan arahan langsung dari Bupati Bogor, Rudy Susmanto, untuk segera menindaklanjuti aduan masyarakat.

"Hari ini kita tangani beberapa titik dari mulai simpang PDAM sampai ke ujung di Bojonggede. Saat ini kami melakukan pemeliharaan di jalur lambat kiri, kemudian akan dilanjutkan untuk jalur cepat kiri," jelas Reza.

Reza menambahkan bahwa targetnya adalah melakukan pemeliharaan semaksimal mungkin di seluruh ruas jalan tersebut. Pemeliharaan jalan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan untuk semua jalan kabupaten.

"Sebetulnya kegiatan pemeliharaan jalan tersebut secara rutin kami lakukan, sebelumnya kami lakukan untuk ruas jalur cepat kiri," tuturnya.

Namun, Reza mengungkapkan bahwa kondisi jalan yang rusak berat memerlukan penanganan lebih lanjut, yaitu rekonstruksi jalan.

"Kondisi jalan tersebut statusnya rusak berat, jadi bukan hanya dipelihara tapi penanganannya harus rekonstruksi jalan. Tentu Dinas PUPR tengah berupaya untuk melakukan rekonstruksi jalan tersebut agar penanganannya maksimal," ungkap Reza.

Meskipun demikian, mengingat urgensi dan adanya aduan masyarakat, tindakan cepat tetap dilakukan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan.

"Jalan Tegar Beriman ruas simpang PDAM sampai Bojonggede memiliki empat ruas jalan yakni jalur lambat kiri, cepat kiri, cepat kanan, dan lambat kanan, masing-masing jalur memiliki panjang kurang lebih 4,7 km," tambah Reza.

Dengan tindakan cepat ini, Pemkab Bogor menunjukkan komitmennya dalam merespons keluhan masyarakat dan meningkatkan kualitas infrastruktur jalan di wilayahnya. (Red)

Page 1 of 35
Go to top