Items filtered by date: Saturday, 14 June 2025

Lebak, lensafokus.id - Proses seleksi Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten kembali menuai kecaman keras setelah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara resmi mengembalikan berkas hasil seleksi kepada Panitia Seleksi (Pansel).

Alasan pengembalian tersebut mengejutkan: tidak dicantumkannya nilai dari sembilan dimensi Manajemen Talenta ASN yang menjadi indikator utama dalam sistem meritokrasi nasional.

Kejadian ini menguatkan dugaan bahwa seleksi Sekda di Banten cacat secara administrasi dan cacat secara moral.

Sembilan dimensi Manajemen Talenta ASN yang diatur dalam kebijakan nasional antara lain meliputi aspek kinerja, potensi kepemimpinan, kompetensi teknis, manajerial, sosial kultural, rekam jejak, integritas, motivasi ASN, dan kesiapan mobilitas. Keseluruhan aspek ini semestinya bersumber dari asesmen objektif Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan menjadi dasar pertimbangan utama dalam pemilihan pejabat tinggi pratama. Namun dalam dokumen yang diserahkan, aspek-aspek tersebut justru dihilangkan.

Sebagai gantinya, Pansel yang diketuai Deni Hermawan hanya mencantumkan dua penilaian subjektif: makalah dan wawancara. Praktik ini menimbulkan kecurigaan bahwa proses seleksi telah dikondisikan untuk menguntungkan pihak tertentu, khususnya Pelaksana Harian Sekda saat ini, Deden Apriandhi, yang disebut-sebut memiliki kedekatan dengan Gubernur Banten terpilih, Andra Soni.

Pengamat kebijakan publik Aditya menyebut bahwa penghilangan sembilan dimensi manajemen talenta bukan hanya pelanggaran administratif, tetapi juga pengkhianatan terhadap semangat reformasi birokrasi dan antikorupsi.

“Kita sedang menyaksikan keruntuhan meritokrasi ASN secara terang-terangan. Ini bukan hanya cacat administrasi, tapi cacat moral. Seleksi Sekda Banten mengabaikan sistem objektif yang selama ini dibangun untuk menjauhkan birokrasi dari praktek kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN),” kata Aditya, Sabtu (14/6/2025).

Aditya menyayangkan bahwa penghilangan nilai-nilai objektif dari BKN terjadi di tengah gembar-gembor semangat antikorupsi yang selama ini dikampanyekan oleh Gubernur Andra Soni.

“Ini ironi. Gubernur mengkampanyekan semangat antikorupsi dan anti titip-menitip. Tapi kenyataannya, justru seleksi pejabat setingkat Sekda — posisi tertinggi ASN di provinsi — malah diduga kuat dikondisikan. Anak sekolah saja tidak boleh dititipkan ke kepala sekolah atau dinas pendidikan. Masa jabatan strategis seperti Sekda justru sarat titipan? Ini sangat membahayakan,” tegasnya.

Ia menambahkan, apabila praktik seperti ini dibiarkan, maka bukan tidak mungkin menjadi cikal bakal korupsi birokrasi di Banten.

“Kalau seleksi Sekda saja sudah diduga dimanipulasi, maka bagaimana bisa kita percaya penempatan jabatan-jabatan lainnya akan berjalan bersih? Ini membuka pintu bagi sistem birokrasi yang transaksional dan memperbesar risiko korupsi di masa depan,” imbuhnya.

Lebih jauh, publik juga tidak diberi akses terhadap skor penilaian dari masing-masing peserta. Padahal dalam PermenPAN-RB Nomor 15 Tahun 2019, seluruh tahapan seleksi JPT harus transparan, objektif, dan dapat diakses publik. Namun hingga saat ini, tidak ada satu pun data asesmen 9 dimensi yang dipublikasikan oleh Pansel.

Sementara itu, pengembalian berkas oleh Kemendagri menjadi sinyal tegas bahwa proses seleksi yang tidak mematuhi sistem nasional tidak akan dilegitimasi. Meski demikian, Pemerintah Provinsi Banten belum memberikan pernyataan resmi terkait rencana perbaikan atau pengulangan proses seleksi.

Di sisi lain, desakan agar Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan Ombudsman Republik Indonesia turun tangan semakin menguat. Banyak kalangan menilai perlu dilakukan investigasi menyeluruh terhadap proses seleksi Sekda Banten untuk memastikan tidak adanya intervensi politik maupun permainan kepentingan.

“Seleksi ini harus dibatalkan dan diulang dari awal dengan proses yang jujur, terbuka, dan sesuai dengan sistem merit,” tutup Aditya. (Cecep)

Published in Banten

Tangerang, lensafokus.id - PT. Busana Remaja Agracipta melaksanakan kegiatan Bakti Sosial dengan berbagi keceriaan kepada 45 anak-anak yatim piatu dan dhuafa di Yayasan Janur Baitussalam Desa Bojongloa Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang, berbagai jenis bantuan diberikan, termasuk produk pakaian, makanan, paket sembako, perlengkapan mandi, uang tunai, dan material bangunan.

Kegiatan ini diawali dengan serah terima bantuan dari PT. Busana Remaja Agracipta kepada pihak yayasan. Ibu Kanti Rahayu, Factory Manager, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk kepedulian perusahaan kepada anak-anak yatim piatu di Kabupaten Tangerang, pada Sabtu (14/06/2025).

"Terimakasih yang sebesar-besarnya" disampaikan oleh Ustadz Mulyadi, Pembina Yayasan, kepada seluruh jajaran dan karyawan PT. Busana Remaja Agracipta atas bantuan yang sangat berguna ini.

Acara dilanjutkan dengan doa bersama anak-anak yatim untuk kesehatan, keselamatan, kesuksesan, dan kemajuan PT. Busana Remaja Agracipta. Puncak acara adalah sesi panggung gembira dengan kehadiran Mr. Ashok dan Mr. Manoj yang menyanyikan lagu India dengan suara merdu.

Kegiatan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara PT. Busana Remaja Agracipta dan Yayasan Janur Baitussalam, serta memberikan keceriaan dan harapan bagi anak-anak yatim piatu dan dhuafa. (Lingga)

Published in Banten

Tangerang, lensafokus.id - Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, Intan Nurul Hikmah menghadiri acara kenaikan kelas dan kelulusan Siswa-siswi RA Daarul Muttaqim, Desa Cicalengka Kecamatan Pagedangan, Sabtu (14/6/25).

Pada kesempatan tersebut, Wabup Intan menegaskan kembali bahwa Pemkab Tangerang sudah menggratiskan SD dan SMP negeri dan secara bertahap pada tahun ajaran baru nanti SD dan SMP swasta gratis.

"Kabupaten Tangerang sudah menggratiskan SD dan SMP secara bertahap bukan yang negeri saja, tapi juga swasta. Jadi kalau anak Ibu tidak masuk ke SD Negeri atau SMP negeri sesuai dengan zonasi, bisa masuk ke SMP atau SD swasta yang sudah bekerja sama dengan pemerintah daerah secara gratis", tandas Wabup Intan.

Menurut dia, program sekolah gratis SD dan SMP swasta ini juga merupakan bukti nyata pemerintah hadir dalam rangka pemerataan pendidikan. Pemerataan ini tidak hanya dalam perlakukan tapi juga peningkatan kualitas pendidikan, semua setara antara SD, SMP negeri maupun SD, SMP swasta.

"Kenapa kita juga menggratiskan sekolah swasta supaya yang namanya pendidikan itu bisa setara. Tidak ada yang namanya kualitas pendidikan Negeri tidak setara dengan kualitas pendidikan swasta maupun sebaliknya. Kita setarakan kualitas pendidikannya agar anak-anak kita bisa mendapatkan standar pendidikan yang baik baik itu di negeri maupun di swasta," katanya.

Dia menambahkan program sekolah gratis SD dan SMP swasta tersebut juga untuk menekan angka putus sekolah, khususnya di tingkat SMP. Pihaknya berharap program sekolah gratis bagi SD dan SMP swasta ini bisa membantu para orang tua supaya anak-anaknya bisa sekolah dengan nyaman.

"Pemkab Tangerang terus berupaya mengurangi tingkat anak putus sekolah di Kabupaten Tangerang. Mudah-mudahan ke depan program pemerintah ini bisa membantu Bapak Ibu sekalian supaya anak-anak kita bisa bersekolah dengan nyaman," imbuhnya.

Dia juga mengatakan bahwa visi RPJMD Kabupaten Tangerang salah satunya yaitu mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Untuk itu Pemkab Tangerang menguatkan komitmen untuk terus mendukung dunia pendidikan, termasuk pendidikan anak usia dini, demi mencetak generasi unggul menuju Kabupaten Tangerang yang sejahtera dan berdaya saing serta menuju Indonesia Emas 2045.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada para guru TK RA Daarul Muttaqin yang telah mencurahkan ilmu, waktu, dan kasih sayangnya demi mencetak generasi penerus yang berkualitas," pungkasnya

Bunda PAUD Desa Cicalengka, Indri Absor menyampaikan rasa bangga dan bahagia atas keberhasilan yang telah diraih anak-anak RA Daarul Muttaqim Desa Cicalengka. Kegiatan tersebut merupakan momen istimewa, hasil dari proses pembelajaran, bermain, dan pembentukan karakter yang luar biasa di usia emas mereka.

"Saya ucapkan selamat atas kelulusan dan kenaikan kelas. Semoga TK Islam Daaru Muttaqien semakin maju, dan terus mencetak generasi yang unggul, berkarakter, serta Islami," ucapnya. (Red)

Published in Banten

Tangerang, lensafokus.id - Bupati Tangerang, H. Moch. Maesyal Rasyid menghadiri acara milad ke-39 Pondok Pesantren Hudaatul Umam, yang dirangkaikan dengan peresmian aula baru serta tasyakuran kelulusan santri kelas IX dan XII serta kenaikan kelas VII, VIII, X, dan XI di Kp. Pasir Awi Kecamatan Pasar Kemis. Sabtu, (14/6/25).

Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan apresiasinya atas kiprah lembaga pendidikan berbasis keagamaan dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga unggul dalam akhlak dan karakter. Ia mengucapkan selamat dan berpesan kepada para siswa untuk terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, serta menanamkan nilai-nilai keimanan sebagai landasan utama dalam meraih cita-cita.

"Selamat kepada para santri yang telah menyelesaikan pendidikannya. Semoga langkah berikutnya menjadi lebih terang, membawa manfaat bagi diri, keluarga, bangsa dan negara," ujar Bupati Maesyal Rasyid

Dirinya juga menandaskanbahwa Pemerintah Kabupaten Tangerang terus berupaya memberikan dukungan untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan merata. Untuk itu, dukungan dan peran aktif seluruh pihak sangat diperlukan agar program-program di sektor pendidika dapat terus dilakukan dan berkelanjutan.

"Pemerintah terus berupa memberikan dukungan untuk peningkatan kualitas pendidikan, salah satunya melalui program pendidikan gratis dan layanan antar jemput sekolah," jelasnya

Bupati juga menitipkan pesan khusus kepada para orang tua agar selalu hadir mendampingi dan mendoakan anak-anaknya dalam setiap tahapan pendidikan dan kehidupan.

Sementara itu, Pimpinan Yayasan Hudaatul Umam, H. Hariri menyampaikan rasa syukur atas dukungan berbagai pihak, terutama Pemerintah Kabupaten Tangerang, dalam membantu mewujudkan pembangunan aula yang telah diimpikan selama 15 tahun. Aula tersebut kini resmi digunakan untuk kegiatan pendidikan dan keagamaan santri setiap hari.

“Alhamdulillah berkat bantuan dan perhatian dari Pak Bupati, pembangunan aula ini bisa terselesaikan. Aula ini sangat bermanfaat, mulai dari kegiatan pengajian umum, upacara, hingga kegiatan pembinaan karakter bagi para santri,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan kebanggaannya karena setiap tahun ada santri lulusan Ponpes Hudatul Umam yang diterima di perguruan tinggi negeri melalui jalur prestasi akademik.

"Pondok Pesantren Hudatul Umam yang telah berdiri sejak lebih dari tiga dekade lalu, menjadi bukti nyata peran lembaga swasta dalam mendukung pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Tangerang, khususnya di wilayah-wilayah dengan keterbatasan akses pendidikan formal," ungkapnya. (Red)

Published in Banten
Go to top