Kota Tangerang, lensafokus.id - Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) memperkuat strategi pengendalian inflasi guna menjaga stabilitas harga serta daya beli masyarakat.
Wali Kota Tangerang, H. Sachrudin, menyampaikan bahwa tingkat inflasi daerah hingga Oktober 2025 berada pada posisi terkendali, yakni 2,54% year-on-year, sekaligus menjadi yang terendah di Provinsi Banten. Capaian tersebut, menurutnya, merupakan hasil kerja bersama seluruh pemangku kepentingan.
“Syukur Alhamdulillah, inflasi Kota Tangerang masih yang terendah di Banten. Ini buah dari kerja keras dan sinergi seluruh unsur TPID, Forkopimda, Bank Indonesia, Bulog, BPS, serta perangkat daerah. Namun menjelang Nataru, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan,” ujar Wali Kota saat membuka kegiatan Capacity Building TPID Kota Tangerang 2025 di Ruang Akhlakul Karimah, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Rabu (26/11/2025).
Pada kegiatan bertema Penguatan Koordinasi dan Strategi TPID dalam Menjaga Stabilitas Harga dan Daya Beli Masyarakat tersebut, wali kota, menekankan pentingnya konsistensi pelaksanaan strategi 4K: ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
“Kita harus memastikan pasokan cukup, harga tetap terjangkau, distribusi barang lancar, dan informasi tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. Ini kunci kesiapan kita menghadapi Nataru,” tegasnya.
Sachrudin, juga meminta seluruh jajaran memperkuat langkah antisipatif melalui peningkatan pemantauan harga harian.
“Kita harus memastikan kecukupan stok komoditas strategis, menyiapkan pasar murah apabila terjadi lonjakan harga, menjaga kelancaran distribusi dan keamanan pasar, serta meningkatkan koordinasi dan sistem peringatan dini (early warning system),” jelasnya.
Disampaikan pula, seluruh upaya yang ditempuh Pemkot Tangerang bertujuan menjaga stabilitas ekonomi daerah sekaligus memberikan rasa aman bagi masyarakat di momentum akhir tahun.
“Tujuan kita jelas: menjaga daya beli masyarakat dan memastikan perayaan Nataru berlangsung aman, tertib, dan kondusif bagi seluruh warga,” ungkapnya.
Dengan kesiapan kebijakan dan penguatan koordinasi lintas lembaga, wali kota optimistis stabilitas harga dapat terjaga sekaligus menjaga kenyamanan masyarakat menjelang akhir tahun.
“Kami menargetkan perayaan Nataru dapat berlangsung aman, lancar, serta tidak mengganggu daya beli masyarakat,” tutupnya. (Red)
Tangerang, lensafokus.id — Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid menyalurkan paket bantuan bagi Keluarga Berisiko Stunting (KRS) seperti Calon Pengantin (Catin), Ibu Hamil dan Balita di bawah 2 tahun (Baduta) di Aula Kecamatan Kelapa Dua, Rabu (26/11/25),
Bupati Maesyal Rasyid didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Tangerang Rismawati Maesyal Rasyid. Pemkab berkomitmen menurunkan angka kasus stunting di wilayah Kabupaten Tangerang.
Dalam sambutannya, dia menegaskan bahwa pemerintah daerah terus berkomitmen memperkuat intervensi gizi untuk menekan angka stunting. Bantuan bagi KRS merupakan bagian dari rangkaian program percepatan penurunan dan pencegahan stunting.
“Pemberian bantuan berupa makanan bergizi dan sembako ini dilaksanakan dalam rangka percepatan penurunan serta pencegahan stunting di Kabupaten Tangerang. Melalui bantuan ini, kami berharap angka stunting semakin menurun dan tidak muncul kasus baru,” ujar Bupati Maesyal Rasyid.
Dia juga kembali menyampaikan bahwa Kabupaten Tangerang telah memperoleh apresiasi dari pemerintah pusat dalam bentuk insentif fiskal tahun berjalan, atas keberhasilan pelaksanaan program percepatan penurunan stunting.
“Alhamdulillah, Kabupaten Tangerang mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat berupa insentif fiskal. Ini menunjukkan bahwa upaya penanganan stunting di daerah kita dinilai berhasil. Pencapaian ini merupakan hasil kerja bersama seluruh unsur pemerintah dan masyarakat,” tuturnya.
Menurut dia, paket bantuan yang disalurkan senilai Rp700.000 mencakup bahan pangan bergizi, terdiri dari 9 jenis barang, melalui APBD Kabupaten Tangerang sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap keluarga yang berisiko stunting.
"Ada beras, minyak goreng, telur, abon sapi, tepung terigu, agar-agar powder, abon ayam, bakso ikan dan 1 paket masak natura," imbuhnya.
Dia juga mengimbau para Catin, orang tua, kader, serta jajaran pemerintah di wilayah untuk memastikan upaya pencegahan Stunting dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan di lingkungannya masing-masing sebagai salah bentuk nyata mendukung penuh agenda nasional dalam percepatan penurunan stunting.
“Kami berharap para orang tua terus menjaga kebersihan lingkungan dan memperhatikan asupan gizi anak-anak. Melalui gerakan bersama dalam program DASHAT–Dapur Sehat Atasi Stunting, Pemerintah Kabupaten Tangerang terus mengokohkan komitmennya untuk mewujudkan Tangerang yang Sejahtera, Sehat, dan Berdaya Saing," pungkasnya.
Kepala Dinas DPPKB Kabupaten Tangerang, dr. Muchlis, dalam laporannya menegaskan bahwa program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) merupakan salah satu strategi penting pemerintah daerah dalam mempercepat penurunan angka stunting.
“Program DASHAT menitikberatkan pada pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting, seperti ibu hamil, ibu pasca melahirkan, balita, dan calon pengantin. Program ini tidak hanya mengedepankan pelayanan kesehatan, tetapi juga pemberdayaan masyarakat untuk memperkuat ketahanan keluarga,” jelas dr. Muchlis.
Ia memaparkan bahwa sejak digagas pada 2023, program DASHAT telah terbentuk di seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten Tangerang. Pada tahun 2025, pelaksanaan program menyasar 3.312 keluarga berisiko yang mencakup edukasi serta pemberian bantuan natura.
Pihaknya juga menyiapkan paket natura tambahan untuk didistribusikan ke seluruh kecamatan, serta menargetkan sekitar 3.500 keluarga menerima bantuan serupa pada tahun anggaran berikutnya.
“Program ini merupakan wujud sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga, memperkuat kepedulian sosial, serta mendukung terwujudnya keluarga yang sehat, harmonis, dan berdaya,” imbuhnya. (red)
Tangerang, lensafokus.id - Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, Intan Nurul Hikmah mendorong semua pihak untuk menguatkan komitmen meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi.
Hal tersebut diungkapkan Wabup Intan saat membuka di Pertemuan Tim Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir di Kabupaten Tangerang di Hotel Vega Gading Serpong, Rabu (26/11/25).
"Saya mohon semua komponen terus meningkatkan komitmen bersama untuk berperan aktif dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi. Setiap kelompok kerja harus dapat menjalankan tupoksinya secara optimal sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Tangerang sesuai yang diharapkan," ujar Wabup Intan.
Dia mengatakan, Kabupaten Tangerang masih tergolong rawan. Tahun 2024 terdapat 34 kasus kematian ibu dan 214 kasus kematian bayi. Pada tahun 2025 ini, terhitung dari Januari-Oktober 2025, tercatat 17 kasus kematian ibu dan 171 kasus kematian bayi. Tren penurunan kasus tersebut hendaknya tidak membuat lengah, namun memberikan dorongan semangat bersama untuk terus berupaya maksimal menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kab. Tangerang
"Walaupun di tahun 2025 ini trend dari grafik kematian ibu hamil dan bayi menurun tapi tetap kita harus melakukan beberapa langkah antisipasi dan penanganan untuk menurunkan tingkat kematian ibu dan bayi yang ada di Kabupaten Tangerang," tandasnya.
Menurut dia, Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir Kabupaten Tangerang merupakan gerakan yang patut diapresiasi karena memiliki tugas yang mulia. Program ini telah dicanangkan sejak 16 Januari 2014 dan pemerintah Kabupaten Tangerang berkomitmen menjaga keberlanjutan program mulia tersebut.
"Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir sangat krusial dan berperan strategis dalam mempersiapkan generasi emas tahun 2045. Setiap nyawa ibu dan anak yang berhasil kita selamatkan hari ini, akan menjadi bagian dari keberhasilan besar bangsa di masa depan," ujarnya.
Pihaknya pun mengucapkan terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh jajaran perangkat daerah terkait, para tenaga kesehatan, dan mitra yang telah memberikan dedikasi dan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan bayi di Kabupaten Tangerang,
"Mari kita terus jaga semangat kerjasama, gotong royong dan kolaborasi antar berbagai komponen masyarakat di Kabupaten Tangerang untuk mewujudkan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang optimal di Kabupaten Tangerang," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, dr. HendraTarmidzi melaporkan kematian ibu hamil tahun 2025 paling banyak disebabkan karena adanya komplikasi kehamilan (Eklamsia) yang terlambat penanganannya.
"Jadi biasanya ibu hamil mengalami eklamsi, hipertensi kemudian terjadi interaksi kejang-kejang, terlambat di bawa ke rumah sakit dan akibatnya penanganannya terlambat makanya menyebabkan kematian," ungkap Hendra.
Dia berharap melalui kegiatan Pertemuan Tim Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru ini, Puskesmas, klinik, bidan, praktek mandiri dan rumah sakit serta organisasi profesi bisa lebih mengambil manfaat, kemudian menganalisa serta menerapkan langkah-langkah yang benar dan efektif menghadapi tantangan program kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Tangerang.
"Ini tugas kita bersama, jangan sampai nanti kita yang menyebabkan kematian bayi atau kematian ibu karena penanganan kita yang salah. Penanganannya dan pencegahan mulai dari tingkat Puskesmas, di klinik, di bidan, praktek mandiri sampai ke rumah sakit harus benar, enggak boleh ada kematian lagi" tegasnya. (Red)
Tangerang, lensafokus.id — Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid menghadiri kegiatan Unit Layanan Darah Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Tangerang pada acara Gathering Rumah Sakit dan Bank Darah Rumah Sakit.
Kegiatan yang dihadiri oleh para pimpinan rumah sakit, tenaga medis, serta pengelola bank darah rumah sakit se-Kabupaten Tangerang tersebut digelar di Ballroom Mahogani Hotel Aryaduta, Kelapa Dua, Rabu (26/11/25).
Dalam berbagai hal, Bupati Tangerang menegaskan bahwa UDD Layanan Darah tersebut sangat penting dan bermanfaat karena mempertemukan seluruh pemangku kepentingan layanan kesehatan, baik dari rumah sakit pemerintah maupun swasta, sekaligus menjadi sarana penguatan koordinasi dan peningkatan layanan transfusi darah bagi masyarakat.
“Acara ini sangat bermanfaat karena bertemu dengan seluruh rekan-rekan rumah sakit di Kabupaten Tangerang. Pertemuan seperti ini menambah wawasan, memperkuat koordinasi, dan meningkatkan semangat kita dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya kepada para pasien,” ujar Bupati Maesyal Rasyid
Bupati juga betapa pentingnya pelayanan tanggap cepat di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Untuk itu menyisihkan permintaan kepada seluruh rumah sakit agar pelayanan di IGD bisa dilakukan dengan cepat, tidak menghambat proses administrasi yang berbelit.
"Pasien datang ke IGD pasti membutuhkan penanganan cepat. Maka begitu pasien tiba, harus langsung ditangani. Jangan lagi ditanya panjang soal domisili, KTP, atau administrasi lainnya. Itu bisa menyusul, yang utama adalah keselamatan pasien," tandasnya
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama PMI terus berupaya memastikan ketersediaan stok darah tetap aman untuk semua jenis layanan, baik untuk operasi, kegawatdaruratan, ataupun kondisi medis lainnya. Pihaknya juha terus mendorong berbagai upaya peningkatan kegiatan donor darah dan mengajak masyarakat bisa ikut berpartisipasi aktif.
“Saya sudah berdiskusi dengan jajaran PMI. insya Allah stok darah di Kabupaten Tangerang tidak akan kosong. Saya juga minta kegiatan donor darah terus diperbanyak karena kebutuhan masyarakat sangat tinggi. Saya juga mohon ikut serta berperan aktif,” ujarnya.
Dia juga menyebut alokasi anggaran untuk sektor kesehatan di Kabupaten Tangerang mencapai sekitar 24–25 dari APBD, jauh melampaui standar nasional yang hanya sebesar 10%.
“Anggaran tersebut mencakup pembiayaan klaim darah bagi pasien yang berasal dari rumah sakit pemerintah, dengan nilai mencapai Rp25 miliar tahun setiap yang ditanggung penuh oleh APBD,” jelasnya
Pada akhir perayaannya, Bupati pun memberikan penghargaan mendalam kepada PMI Kabupaten Tangerang, UDD PMI, seluruh rumah sakit, serta tenaga medis yang terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada PMI, rumah sakit, dan seluruh tenaga medis. Jangan pernah letih dan jangan pernah bosan melayani masyarakat. Pelayanan yang cepat, tulus, dan penuh tanggung jawab adalah amal mulia yang pahalanya sangat besar. Rumah sakit akan maju jika pelayanannya baik,” tutupnya. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Soma Atmaja menghadiri Silaturahmi Kerja Daerah (Silakda) Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Daerah (Orda) Kabupaten Tangerang dan Sarasehan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2025. Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Puspemkab Tangerang, Rabu (26/11/25).
Dalam berbagai hal, Sekda Soma mengatakan bahwa ICMI bukan sekadar organisasi cendekiawan, tetapi juga ruang strategi yang mempertemukan kecerdasan intelektual, ketajaman moral, serta komitmen dan persahabatan.
“Kehadiran ICMI sangat penting dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia yang berkarakter, berkeilmuan, dan berakhlak. ICMI jadi ruang yang mampu merumuskan pemikiran yang strategis dan solutif, memperkuat jejaring kecendekiawanan, memperluas program pemberdayaan umat, serta memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah,” ujar Sekda Soma
Ia mengapresiasi kegiatan tersebut dan mengucapkan terima kasih kepada ICMI Otda Kab. Tangerang yang terus bersinergi dan berkolaborasi bersama Pemkab Tangerang dalam memberikan rumusan pemikiran yang strategis dan solutif bagi pembangunan daerah dan peningkatan kualitas masyarakat.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Tangerang, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada ICMI Orda Kabupaten Tangerang yang secara konsisten terus menghadirkan gagasan, gerakan, dan pemikiran strategis dalam berbagai aspek pembangunan daerah,” ucapnya
Pada kesempatan tersebut, dia juga mengatakan sangat mendukung pandangan ICMI tentang guru yang bukan hanya sebagai pendidik, tetapi juga agen transformasi nilai, ilmu, dan akhlak. Oleh karena itu, pemerintah daerah terus mendorong kolaborasi antara lembaga pendidikan dan komunitas cendekiawan, termasuk ICMI, untuk mencetak generasi yang cerdas, matang secara spiritual, dan berkarakter kuat.
“Selamat Hari Guru Nasional, guru adalah pelita pendidikan, penggerak perubahan, sekaligus penjaga peradaban,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua ICMI Orda Kab. Tangerang, Maksis Sakhabi menuturkan bahwa saat ini ICMI fokus pada pembangunan pendidikan, karena kemajuan suatu daerah sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusianya.
“ICMI selalu fokus pada pembangunan, terutama di bidang pendidikan, karena kemajuan daerah hanya dapat dirasakan jika diiringi dengan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan SDM yang benar-benar mampu menjawab kebutuhan dan tantangan masa depan,” ungkapnya. (Red)
BANTEN, lensafokus.id - Sempat kelabui petugas saat melakukan pemeriksaan setelah turun dari kapal di Pelabuhan Merak, Banten. Dua tersangka pembawa sabu seberat 4,3 Kilogram berhasil ditangkap Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Banten di wilayah Tangerang dan Bandung Jawa Barat.
Dalam operasi ini, dua tersangka berhasil ditangkap, yaitu DH alias DR dan MI, dengan barang bukti sabu seberat 4,3 kilogram.
Pengungkapan ini berawal dari informasi masyarakat yang diterima oleh BNN Banten. Tim gabungan BNN, Binda, dan Bea Cukai melakukan pengawasan di Pelabuhan Merak pada Sabtu, 15 November 2025.
Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, tim berhasil melacak bahwa barang tersebut telah diturunkan di Terminal Tangerang.
"Ketika kami melakukan pengawasan, kedua tersangka mencoba melarikan diri. MI berhasil ditangkap di sebuah hotel di Tangerang, sedangkan DH alias DR berhasil ditangkap di Bandung pada hari Selasa setelah melakukan kedinginan," kata Kepala BNN Banten, Brigjen Pol Rohmat Nusahid dalam konferensi pers di BNN Banten, Selasa, (25/11/2025).
Ia juga menjelaskan Barang bukti yang disita adalah sabu seberat 4,3 kilogram. BNN Banten masih melakukan pengembangan kasus ini untuk mengungkap jaringan yang 11lebih besar.
“Saat ini, kami bekerja sama dengan BNN Pusat, BNN Sumatera Utara, Aceh, dan Jabar untuk mengungkap jaringan pelaku di atasnya,” ujar Rohmat.
Tersangka dijerat dengan Pasal 114 ayat 2 juncto Pasal 132 ayat 1 Juncto Pasal 112 ayat 2 juncto Pasal 132 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Barang bukti masih disimpan untuk proses penyelidikan lebih lanjut dan belum dapat dihancurkan karena masih menunggu izin dari pengadilan. (Merah)
Tangerang, lensafokus.id - Bupati Tangerang, Moch Maesyal Rasyid membuka Bimbingan Teknis Perkoperasian bagi para Ketua Pengawas Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP) yang dilaksanakan di Hotel Sapphire Sky Kecamatan Pagedangan, Selasa (25/11/25)
Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid mengatakan bahwa ketua pengawas KDKMP mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam mendukung keberhasilan operasional KDKMP. Untuk itu, ketua pengawas KDKMP harus benar-benar kompeten menjalankan tugas dan fungsinya dengan penuh amanah dan tanggung jawab.
“Sekarang pak lurah, kepala desa diberikan tugas menjalankan fungsi pengawasan Koperasi Merah Putih. Siapapun ketua koperasinya itulah yang dipercaya oleh masyarakat harus amanah dan bertanggung jawab terhadap roda berjalannya koperasi,” ujar Bupati Maesyal Rasyid
Dia menyebut KMKMP merupakan koperasi yang diharapkan dapat mendukung dan menopang perekonomian daerah dan nasional melalui penguatan dan pemanfaatan potensi desa, kelurahan yang dimiliki untuk kesejahteraan anggota koperasi dan masyarakat. Untuk itu, dia juga meminta kepada para lurah dan kepala desa selaku ketua pengawas KDKMP benar-benar bisa berkolaborasi dan berkoordinasi secara rutin dan berkelanjutan dengan para ketua berserta pengurus DKDMP masing-masing.
“Saya minta para kepala desa, lurah untuk bangun sama-sama Koperasi Merah Putih untuk kepentingan ekonomi di desa dan kesejahteraan masyarakat. Sering tanya itu ketua Koperasi Merah Putihnya, sering koordinasi dan kolaborasi. Ini adalah kepentingan semuanya. Saat ini baru kita bantu 60 koperasi, insyaAllah nanti Desember bisa tuntas 274 desa kelurahan,” serunya
Pihaknya berharap melalui Bimtek tersebut para Ketua Pengawas KDKMP akan semakin kompeten dalam menjalankan fungsinya dan mampu bersama-sama mengakomodir berbagai usul, saran dan laporan segenap pengurus serta masyarakat.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Anna Ratna Maemunah mengatakan bahwa tujuan Bimtek tersebut yaitu untuk meningkatkan kompetensi ketua pengawas koperasi dalam aspek pengawasan dan tata kelola akuntabilitas koperasi, kemudian mensosialisasikan regulasi mengenai peran pemerintah daerah sesuai dengan amanat Instruksi Presiden Nomor 17 tahun 2025 tentang percepatan pembangunan fisik gerai pergudangan dan kelengkapan koperasi desa kelurahan merah putih.
“Melalui Bimtek ini, ketua pengawas koperasi akan dibekali dengan keterampilan dalam menelaah, menganalisis dan memberikan rekomendasi dari hasil pengawasan. Peserta kegiatan berjumlah 137 orang yang merupakan seluruhnya adalah ketua pengawas KDKMP,” jelasnya. (red)
Tangerang, lensafokus.id - Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, secara resmi meluncurkan sebuah buku berjudul “Catatan Pinggir Pesan untuk Ayah” karya Subandi Musbah. Acara peluncuran tersebut digelar di Gedung Serba Guna (GSG) Puspemkab Tangerang, Selasa (25/11/25).
Dalam Serangkaiannya, Bupati Maesyal Rasyid menyampaikan bahwa Buku Catatan Pinggir Pesan untuk Ayah tersebut memiliki makna yang sangat dalam, terutama terkait peran seorang ayah dalam keluarga maupun dalam konteks yang lebih luas, yakni sebagai pemimpin dan pelayan masyarakat.
Dia menambahkan bahwa kesibukannya sebagai kepala daerah membuat waktu untuk keluarga sangat terbatas. Namun, ia menegaskan bahwa amanah yang diembannya adalah bagian dari tanggung jawab seorang “ayah” dalam arti yang lebih luas.
"Saya ini mungkin hanya punya 10 persen waktu untuk berkomunikasi dengan keluarga. Sejak dilantik, Sabtu-Minggu hampir tidak pernah istirahat, tidak bertemu anak, tidak bertemu cucu. Namun istri saya memahami bahwa ayah bukan hanya untuk keluarga, tapi juga untuk masyarakat," ungkap Bupati Maesyal Rasyid
Menurut dia, buku ini menjadi pengingat betapa berharganya peran fundamental seorang ayah sebagai pembimbing, pelindung, dan suri teladan. Ia menyebut bahwa makna ayah tidak hanya sebatas dalam lingkup keluarga, tetapi juga sebagai pemimpin bagi masyarakat.
“Ayah adalah tonggak, landasan dasar, dan penentu arah keluarga. Dalam arti luas, seorang ayah adalah pemimpin yang memiliki amanah kepada masyarakatnya. Jika seorang ayah tidak menjalankan amanah itu, maka ia berdosa,” tegasnya
Lebih lanjut, dia juga menjelaskan bahwa Buku “Catatan Pinggir Pesan untuk Ayah” bukan hanya karya sastra, tetapi juga media edukasi tentang nilai-nilai keluarga, pembentukan karakter, dan penguatan peran orang tua, khususnya ayah.
“Melalui tulisan ini, kita diajak memikirkan kembali nilai-nilai keluarga serta pentingnya peran ayah dalam membangun karakter anak sejak dini,” ujarnya.
Selanjutnya, Pemerintah Kabupaten Tangerang berkomitmen mendukung literasi dan penerbitan karya-karya lokal, terutama yang memiliki nilai-nilai edukatif dan sosial.
“Kami berharap buku ini menjadi inspirasi bagi keluarga di Kabupaten Tangerang untuk semakin menghargai peran orang tua, mempererat hubungan keluarga, dan meneguhkan kembali fungsi keluarga sebagai pilar pembangunan daerah,” ungkapnya.
Kepala Dinas DPPKB Kabupaten Tangerang, Ahmad Muchlis menyampaikan bahwa peluncuran buku ini sejalan dengan berbagai program penguatan ketahanan keluarga melalui Kemendukbangga, yang mencakup program percepatan seperti: Gerakan Orang Tua Asuh Cegah stunting (Genting), Program Lansia Berdaya, Gerakan Ayah Teladan Indonesia dan Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya)
"Peluncuran Buku “Catatan Pinggir Pesan untuk Ayah” menjadi momentum penting dalam penguatan peran keluarga dan pengembangan literasi di Kabupaten Tangerang,” ujarnya
Pihaknya berharap buku tersebut semakin memperkaya literasi yang menginspirasi masyarakat untuk membangun keluarga yang kokoh sebagai fondasi pembangunan daerah dan bangsa. (Red)
Kota Tangerang, lensafokus.id - Seribu pelajar nampak kompak mengikuti Deklarasi Pelajar Anti Tawuran yang digagas oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang. Tidak hanya upacara pembacaan deklarasi semata, kegiatan orientasi kebangsaan berhasil diikuti para pelajar secara antusias.
Salah satu pelajar dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam Terpadu Al-Husna Kota Tangerang, Malika Zatifah menuturkan, kegiatan deklarasi dan orientasi kebangsaan ini memberikan pengalaman baru yang berkesan.
Terlebih, kegiatan deklarasi dan orientasi kebangsaan ini akan menyajikan sesi pembekalan materi yang beragam. Mulai dari materi kebangsaan, kepemimpinan, kedisiplinan, antikekerasan dan perundungan, sampai antipenyalahgunaan narkoba di bawah bimbingan intensif TNI di Yonif Mekanis 203/Arya Kemuning, Jatiuwung, Kota Tangerang.
”Saya bersama teman-teman semuanya sangat antusias mengikuti jalannya kegiatan deklarasi dan orientasi yang berlangsung sampai besok ini. Apalagi acaranya bukan sekadar formalitas pembacaan deklarasi semata, namun disertai kegiatan orientasi yang penuh kebersamaan dengan teman-teman baru dari sekolah lainnya,” ujar Malika setelah menjalani Upacara Deklarasi Pelajar Anti Tawuran bersama Wali Kota Tangerang Sachrudin, Senin (24/11/25).
Di momen sama, Amron Nur Alamsyah dari SMA Negeri 3 Kota Tangerang menambahkan, kegiatan deklarasi dan orientasi kebangsaan ini menjadi wadah pembentukan karakter yang penting bagi generasi muda.
Sederet agenda kegiatan yang akan dijalani ke depan dinilai dapat membentuk jiwa kepemimpinan para pelajar untuk melawan stigma buruk bahwa pelajar sekarang bukanlah beban, melainkan calon pemimpin di masa depan.
”Saya menilai kegiatan deklarasi dan orientasi ini sangat penting dan bermanfaat pastinya. Semua agendanya akan memberikan dampak yang besar dalam pembentukan karakter. Sehingga diharapkan setelah kegiatan ini bisa menginspirasi teman-teman lainnya untuk meninggalkan aksi tawuran dan kekerasan lainnya di lingkungan sekolah masing-masing,” tambah Amron. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id – Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid menegaskan bahwa penanganan Tuberkulosis (TBC) merupakan tanggung jawab bersama seluruh pihak. Hal tersebut disampaikan saat membuka kegiatan Penguatan Desa Siaga TBC yang digelar dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-61 di Gedung Serba Guna (GSG) Puspemkab Tangerang, Senin (24/11/25).
“Bagi seluruh pemangku kepentingan, pahami peran masing-masing, pertegas komitmen, dan terus kawal penguatan Desa Siaga TBC hingga berdampak nyata terhadap penurunan kasus,” ujar Bupati Maesyal.
Bupati memaparkan bahwa estimasi kasus TBC di Kabupaten Tangerang pada tahun 2024 mencapai 13.625 kasus, dengan pencapaian penemuan 12.391 kasus atau 90,9%. Angka tersebut menunjukkan tren yang masih harus terus ditekan melalui pencegahan, penemuan kasus secara aktif, serta pengobatan yang berkesinambungan.
Ia menetapkan bahwa pendataan ulang kepada masyarakat sangat penting untuk memastikan keakuratan data. Dengan data yang akurat, upaya sosialisasi, skrining, dan pendeteksian dini sangat menentukan langkah dan kebijakan yang diambil agar warga yang terinfeksi dapat segera mendapatkan pengobatan yang tepat dan optimal.
“Tugas kesehatan adalah tanggung jawab kita semua. Pemdes bersama kader, dengan Arahan camat dan pimpinan Puskesmas, harus bertugas mengumpulkan data ulang masyarakat, memastikan keakuratan data, lalu melakukan sosialisasi secara menyeluruh,” tegasnya.
Dia juga meminta perangkat desa, kader kesehatan, Puskesmas, serta camat untuk turun langsung mendata dan mengajak masyarakat melakukan pemeriksaan dengan pendekatan humanis dan informatif. Menurutnya, deteksi dini sangat penting untuk mempercepat penanganan dan mencegah penularan yang lebih luas.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menegaskan bahwa pemerintah daerah telah mengalokasikan sekitar 25 persen APBD untuk sektor kesehatan, dan sebagian dari anggaran tersebut diarahkan khusus untuk memperkuat program penanggulangan TBC.
Lebih lanjut, dia menyampaikan ada enam strategi nasional eliminasi TBC yang menjadi pedoman daerah, yakni penguatan kepemimpinan, peningkatan layanan berkualitas, optimalisasi pencegahan dan pengobatan, pemanfaatan penelitian dan teknologi, pelibatan multisektor, serta program penguatan manajemen.
“Semua strategi ini saling berkaitan dan membutuhkan implementasi yang konsisten di daerah,” ujarnya.
Sejalan dengan arah nasional, Pemerintah Kabupaten Tangerang terus menghadirkan berbagai inovasi. Salah satunya melalui Desa Siaga TBC sebagai garda terdepan percepatan eliminasi secara bottom-up. Selain itu, terdapat program Investigasi Advokasi Cegah dengan Terapi Pencegahan TBC (Siaga Dengan Tepat) serta Skrining TBC Sekolah (Situbers) yang menjadi terobosan daerah dalam menekan penyebaran TBC.
Sementara itu, salah satu penderita TBC yang sedang menjalani pengobatan di RSUD Balaraja, Siti Hamidah, menuturkan dirinya telah menjalani pengobatan selama 15 bulan. Ia merasa terbantu dengan adanya pendampingan dari rumah sakit dan juga Puskesmas.
“Saya mendapat pendampingan dari rumah sakit dan juga Puskesmas. Saya didampingi agar tetap teratur minum obat dalam masa pengobatan,” tuturnya.
Ia berharap pendampingan seperti yang ia terima dapat terus diperkuat, sehingga lebih banyak pasien TBC yang merasa terbantu, tidak takut berobat, dan bisa sembuh tepat waktu. Ia juga berharap masyarakat semakin peduli terhadap kesehatan diri maupun lingkungan agar penyebaran TBC dapat ditekan. (Red)