TANGERANG, lensafokus.id - Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah, melepas dan memberangkatan 393 orang jamaah calon haji gelombang kedua kloter 11 JKG, asal Kabupaten Tangerang tahun 2025 di Masjid Agung Al-Amjad, Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Minggu (4/5/2025).
Suasana haru dan bahagia bercampur menjadi satu saat Intan Nurul Hikmah menyampaikan sambutannya di hadapan ratusan calon jamaah haji dan keluarga yang hadir. Dalam pesannya, Wakil Bupati menekankan pentingnya menjaga kesehatan selama menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.
"Hari ini sebanyak 393 calon jamaah haji kloter 11 diberangkatkan menuju Asrama Haji Pondok Gede. Saya berpesan kepada seluruh calon jamaah haji untuk senantiasa menjaga kesehatan fisik dan mental. Ibadah haji adalah ibadah yang memerlukan stamina yang prima," ujar Wabup Intan.
Lebih lanjut, Wakil Bupati mengingatkan kepada para jamaah calon haji untuk selalu mengikuti arahan dan bimbingan dari para pembimbing haji agar mereka dapat melaksanakan seluruh proses ibadah haji dengan baik, tertib dan lancar.
"Ikutilah arahan dari para pembimbing haji. Mereka adalah orang-orang yang berpengalaman dan akan membantu bapak dan Ibu dalam setiap tahapan ibadah haji. Semoga dengan mengikuti bimbingan, seluruh rangkaian ibadah haji dapat berjalan dengan lancar dan meraih predikat haji yang Mabrur," katanya.
Dia menyampaikan, selain membantu dalam hal transportasi dan akomodasi, Pemerintah Kabupaten Tangerang juga memberikan insentif kepada seluruh jamaah calon haji Kabupaten Tangerang sebagai bentuk peningkatan pelayanan masyarakat.
"Alhamdulillah, pada tahun ini Bapak Bupati dan saya berinisiatif memberikan insentif kepada seluruh jamaah haji yang berasal dari Kabupaten Tangerang. Walaupun nominalnya tidak banyak, ini merupakan bentuk perhatian dan dukungan kami," ungkapnya.
Pelepasan gelombang kedua ini merupakan bagian dari total 2.170 jamaah calon haji asal Kabupaten Tangerang yang akan diberangkatkan pada tahun 1446 H/2025 M. Diharapkan seluruh calon jamaah haji dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan kembali ke tanah air dengan selamat serta membawa predikat haji mabrur. (Red)
Tangerang, lensafokus.id -- Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Pendidikan menggelar Deklarasi Gerakan Literasi Sekolah, yang diikuti 250 perwakilan Guru SD dan SMP baik swasta dan Negeri, sekaligus peluncuran buku karya siswa dan guru. GSG Puspem, Minggu (04/05/2025).
Sekretaris Dinas Pendidikan Agus Supriatna dalam kesempatannya menyanpaikan adanya deklarasi literasi sekolah ini bagian dari Dinas Pendidikan melihat masih rendahnya kemampuan literasi di Indonesia. Berdasarkan data PISA 2022 menunjukan bahwa angka minat baca di Indonesia hanya sekita 0,001%.
"Dalam momentum HARDIKNAS ini maka kita jadikan suatu langkah yang tepat agar memberikan hasil yang signifikan dalam menangani keadaan tersebut," ungkap Sekretaris Dinas Pendidikan Agus Supriatna.
Menurut Ia, Disdik Kab.Tangerang telah melakukan berbagai upaya melalui program dan kegiatan tentang kemampuan dalam berliterasi. Adanya Pelatihan Menulis guru pada tahun 2024 (TUKU SAGU) dan pembentukan duta baca tahun 2025 dengan melibatkan 551 peserta.
"Berharap dengan deklarasi ini tidak hanya menjadi seremonial saja, namun menjadi pemicu bagi kita semua untuk memiliki komitmen dalam meningkatkan kemampuan literasi," Pungkasnya. (Red)
Tangerang, lensafokus id - Kondisi penampungan sampah di bagian belakang Gedung TCC Cimone, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, memprihatinkan. Pantauan di lokasi menunjukkan tumpukan sampah yang menggunung dan terkesan tidak terkelola dengan baik, menimbulkan kesan kumuh dan tidak layak.
Kondisi ini diduga kuat akibat kurangnya koordinasi antara pengurus Gedung TCC Cimone dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang terkait pengelolaan sampah, terutama sampah sisa acara hajatan atau pesta yang sering diadakan di gedung tersebut. Ironisnya, baik Gedung TCC maupun DLH merupakan aset Pemerintah Daerah.
Salah seorang petugas kebersihan Gedung TCC yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kepada awak media bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan sopir truk sampah DLH. Namun, menurut pengakuan petugas kebersihan tersebut, sopir truk menolak mengangkut sampah jika tidak ada "uang pelicin".
"Kami sudah bicara dengan sopir truk DLH, tapi katanya kalau tidak dibayar, mereka tidak mau angkut," ujarnya.
Pengakuan serupa juga dilontarkan oleh seorang sopir truk berplat merah yang juga enggan namanya dipublikasikan. "Kami kalau dibayar sampahnya kami angkut, kalau tidak dibayar buat apa, biarin saja," katanya singkat.
Lebih lanjut, di area penampungan sementara yang berlokasi di belakang gedung sewaan milik Pemda tersebut, terpantau sekitar 18 unit becak motor (bentor) swasta dengan plat hitam hilir mudik mengangkut sampah menuju truk berplat merah milik DLH Kota Tangerang. Kondisi ini diperparah dengan aroma tidak sedap yang tercium saat banyaknya tamu undangan yang melintas di sekitar gedung.
Para sopir bentor swasta tersebut mengungkapkan adanya dugaan praktik pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh oknum petugas. Mereka mengaku harus menyetor sejumlah uang kepada sopir truk setiap bulannya.
"Kami setor sama sopir truk per bulan Rp 500 ribu, belum lagi pengeluaran kami untuk kasih rokok dan minum sama pengurus dan kernet sopir truk," ungkap salah seorang sopir bentor swasta.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, beberapa bentor swasta tersebut berasal dari wilayah Manis Jaya dan Cibodas. "Ini semua permainan pengawas kepada sopir truk pengangkut sampah," imbuh sopir bentor lainnya.
Kejanggalan semakin mencuat dengan adanya laporan dari sopir bentor swasta yang mengaku membayar antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta per bulan kepada sopir truk sampah. Padahal, gaji sopir truk dan biaya perawatan kendaraan dinas tersebut ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Tumpukan sampah bekas acara di belakang Gedung TCC dibiarkan begitu saja tanpa diangkut. Akibatnya, saat hujan turun, bau busuk menyebar di lingkungan sekitar, terlebih lokasi penampungan sampah tersebut berada tepat di depan Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Karawaci.
Dengan kondisi ini, pihak media mendesak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang untuk segera menertibkan oknum sopir truk dan sopir bentor wilayah barat yang terindikasi melakukan praktik pungli dan menolak mengangkut sampah dari Gedung TCC Cimone. Selain itu, koordinasi yang lebih baik antara DLH dan pengurus Gedung TCC Cimone sebagai sesama instansi Pemerintah Daerah dinilai sangat penting untuk mengatasi permasalahan sampah ini secara efektif dan menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman. (Sumarna)