Items filtered by date: Friday, 10 October 2025

Kota Tangerang, lensafokus.id — Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) resmi meluncurkan aplikasi Sobat Dukcapil Versi 2, sekaligus menggelar Sosialisasi Pendaftaran Penduduk Non Permanen, bertempat di Aula Akhlaqul Karimah, Jumat (10/10/2025).

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Wali Kota Tangerang Sachrudin, Kepala Disdukcapil Rizal Ridollah, jajaran Forkopimda, perwakilan dari Ditjen Dukcapil Kemendagri RI, serta para pengelola apartemen, lembaga pemerintahan, hingga unsur RT dan RW di wilayah Kota Tangerang.

Selain peluncuran aplikasi, kegiatan ini juga diisi dengan penandatanganan perjanjian kerja sama Administrasi Kependudukan (Adminduk) antar berbagai pihak untuk memperkuat sinergi layanan data kependudukan di daerah.

Dalam sambutannya, Wali Kota Tangerang Sachrudin menegaskan bahwa administrasi kependudukan merupakan hak dasar setiap warga negara, sekaligus kewajiban pemerintah daerah dalam memberikan kepastian hukum kepada masyarakat.

“Dokumen kependudukan bukan sekadar data administratif, melainkan menjadi dasar bagi warga untuk memperoleh layanan dari pemerintah, seperti pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial,” ujar Sachrudin.

Ia juga menyoroti masih banyaknya warga yang berdomisili di Kota Tangerang namun belum tercatat sebagai penduduk setempat. Hal tersebut, kata dia, berdampak pada pemerataan pelayanan publik serta keakuratan perencanaan pembangunan.

“Sebagai wilayah yang terhubung dengan pusat perekonomian nasional dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, mobilitas penduduk Kota Tangerang sangat tinggi. Karena itu, kita membutuhkan sistem kependudukan yang akurat, cerdas, efisien, dan adaptif,” tegasnya.

IMG 20251011 WA0004

Lebih lanjut, Sachrudin menekankan pentingnya kolaborasi antara RT, RW, pengelola apartemen, yayasan, dan lembaga masyarakat dalam mendukung kebijakan pendaftaran penduduk non permanen.

“Kebijakan ini bukan untuk mempersulit, melainkan untuk melindungi masyarakat dan memastikan data yang akurat. Dengan begitu, kita bisa menyusun program pembangunan yang tepat sasaran,” jelasnya.

Sementara itu, Kadis Dukcapil Kota Tangerang Rizal Ridollah menjelaskan bahwa peluncuran Sobat Dukcapil Versi 2 bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pendataan penduduk non permanen serta memperkenalkan inovasi layanan digital terbaru dari Disdukcapil.

“Melalui Sobat Dukcapil Versi 2, masyarakat dapat mengakses layanan administrasi kependudukan secara daring dengan mudah. Aplikasi ini juga telah terintegrasi dengan sektor pendidikan dan fasilitas kesehatan,” ungkap Rizal.

Aplikasi tersebut bahkan sudah terhubung langsung dengan sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), hingga praktik bidan mandiri di Kota Tangerang.

“Kami berharap kegiatan ini menjadi sarana edukasi dan informasi bagi masyarakat agar dapat dengan mudah mengurus administrasi kependudukan, termasuk bagi penduduk non permanen di wilayah Kota Tangerang,” tambahnya.

Sebagai penutup, Rizal Ridollah mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan layanan Sobat Dukcapil sebagai upaya percepatan pelayanan publik berbasis digital.

“Kami berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya dokumen kependudukan dan memanfaatkan layanan digital ini demi kemudahan dan kecepatan pelayanan,” tutup Rizal. (Sumarna)

Published in Banten

Kota Tangerang, lensafokus.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus mendorong percepatan transformasi digital untuk meningkatkan efisiensi pelayanan publik di Kota Tangerang. Terkini, Pemkot Tangerang mulai menyusun Roadmap Transformasi Digital Kota Tangerang mulai disusun.

Kepala Bidang Riset dan Inovasi Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang, Euis Nurlaila menuturkan, Pemkot Tangerang menyusun Roadmap Transformasi Digital sebagai langkah awal dalam merumuskan kebijakan pembangunan berbasis digital yang terintegrasi dan partisipatif.

Penyusunan ini dilakukan untuk menindaklanjuti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 dan Grand Design Reformasi Birokrasi Nasional (GDRBN).

“Transformasi digital bukan sekadar penggunaan teknologi informasi melainkan juga menyangkut tata kelola serta pemberdayaan teknologi informasi di masyarakat. Saat ini, kami sudah mulai melakukan penelitian untuk melihat sejauh mana kesiapan Kota Tangerang dalam mengadopsi digitalisasi di berbagai sektor, serta mulai menyusun peta jalan yang realistis untuk mendukung capaian indeks Pemerintahan Digital yang baik kedepan ” ujar Euis, Jumat (10/10/25)

Ia melanjutkan, Pemkot Tangerang memastikan penyusunan Roadmap Transformasi Digital akan memperhatikan beberapa aspek penting menggunakan Garuda Digital Transformation Framework (GDTF) yang dikembangkan Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas (PIKKC) Institut Teknologi Bandung. Di sisi lain, Pemkot Tangerang akan melibatkan partisipasi masyarakat selama penyusunan Roadmap Transformasi Digital disusun.

“Kami berharap Roadmap Transformasi Digital yang disusun nantinya tidak hanya menjadi dokumen strategis melainkan panduan praktis bagi seluruh perangkat daerah dalam meningkatkan digitalisasi pelayanan publik dan pembangunan di semua sektor,” tambahnya.

Selain itu, Pemkot Tangerang akan menyelaraskan Roadmap Transformasi Digital dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang 2025-2029. (Red)

Published in Banten

TANGERANG, lensafokus.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menggelar kegiatan Tangerang Mengaji sebagai wujud syukur pada peringatan Hari Jadi ke-393 Kabupaten Tangerang tahun 2025 dengan tema "Bersyukur, Berkarya, dan Berdaya."

Acara tersebut dipusatkan di Masjid Agung Al-Amjad, Tigaraksa, Kamis (9/10/25). Hadir Bupati Tangerang H Moch Maesyal Rasyid, Wakil Presiden ke-13 RI Prof Dr (HC) KH Ma’ruf Amin, ulama kharismatik Abuya KH Ahmad Muhtadi, jajaran Forkopimda, tokoh masyarakat, serta ribuan warga dari berbagai kecamatan.

Rangkaian kegiatan dimulai selepas Ashar dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dzikir bersama, pembagian sembako, serta tausiyah kebangsaan. Sebanyak 600 paket sembako dibagikan kepada para penerima manfaat, terdiri dari 300 pengemudi ojek daring dan 300 dhuafa.

Dalam sambutannya, Bupati Tangerang menyampaikan bahwa Tangerang Mengaji bukan sekadar seremoni, tetapi bentuk rasa syukur atas perjalanan panjang Kabupaten Tangerang yang telah mencapai usia ke-393 tahun.

“Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk rasa syukur, tetapi juga sebagai wujud komitmen kita dalam membangun masyarakat yang religius, cerdas, dan sejahtera,” ungkapnya.

Ia menegaskan, tema “Bersyukur, Berkarya, dan Berdaya” mengandung pesan penting untuk terus menghargai sejarah, berkontribusi bagi kemajuan daerah, dan menumbuhkan semangat gotong royong di tengah masyarakat.

“Kemajuan sejati bukan hanya ditandai oleh pembangunan fisik, tetapi juga oleh kekuatan spiritual, iman, dan akhlak masyarakat,” jelas Bupati.

Bupati juga menyoroti pentingnya membentuk generasi muda Qur’ani yang berilmu, berakhlak, dan peduli sosial. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana menanamkan nilai-nilai keagamaan sejak dini kepada anak-anak muda Tangerang.

“Kita ingin anak-anak muda tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter, religius, dan menjadi tonggak pembangunan di masa depan,” tegasnya.

Usai shalat Maghrib dan Isya berjamaah, acara dilanjutkan dengan tausiyah kebangsaan oleh KH. Ma’ruf Amin. Dalam pesannya, ia menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta terus memperkuat keimanan dan ukhuwah islamiyah.

Suasana penuh khidmat semakin terasa dengan lantunan ayat suci oleh Qori Ust. Jalal dan penampilan hadroh dari Tim Nurul Hikmah yang menambah semarak kegiatan.

Menutup acara, Bupati menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung pelaksanaan Tangerang Mengaji.

“Terima kasih kepada para tokoh agama, panitia, dan seluruh masyarakat. Semoga kegiatan ini membawa berkah dan menjadi momentum memperkuat ukhuwah serta semangat religius di Kabupaten Tangerang,” pungkasnya.

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga kebersamaan dan menjadikan Kabupaten Tangerang sebagai baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur daerah yang damai, sejahtera, dan diberkahi Allah SWT. (Red)

Published in Banten

Tangerang, lensafokus.id – PT Sukses Logam Indonesia (SLI), perusahaan pengolahan debu EAF yang berlokasi di Desa Sentul, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, membantah tudingan terkait dugaan pencemaran udara dan kebisingan yang sempat viral di media sosial beberapa hari terakhir.

Direktur Operasional PT SLI, Farid, menegaskan bahwa pihaknya menjalankan seluruh kegiatan produksi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan telah mengantongi izin resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Kami memproduksi zinc oxide melalui proses tertutup, bukan dengan sistem terbuka. Debu EAF yang kami kelola sudah masuk kategori non-B3, jadi tidak benar jika dikatakan kami memproduksi limbah berbahaya. Semua izin, baik LSO maupun pertek, telah terbit dari KLHK pusat,” jelas Farid saat dikonfirmasi, Jumat (10/10/2025).

Farid juga menilai, tudingan yang beredar di media sosial bersifat tidak proporsional dan cenderung menyudutkan perusahaan. Ia mempertanyakan dasar penilaian yang menyebut polusi dan bau berasal dari PT SLI.

“Pabrik kami berada di zona industri, dan banyak perusahaan lain di sekitar yang juga memiliki cerobong. Tapi kenapa hanya kami yang disorot? Dari mana mereka bisa yakin seratus persen bahwa sumber bau itu dari kami?” tegasnya.

Lebih lanjut, Farid menjelaskan bahwa sebagian besar pekerja di PT SLI berasal dari lingkungan sekitar, seperti warga Kampung Cengkok RT 01 hingga RT 05, yang selama ini tidak pernah menyampaikan keluhan terkait aktivitas perusahaan.

Selain itu, ia menyebut pihaknya terbuka terhadap pengawasan dan pemeriksaan dari instansi pemerintah. Beberapa waktu lalu, pemerintah kecamatan, Satpol PP Kabupaten Tangerang, dan DLHK telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi pada Senin (22/9/2025) pukul 15.04 WIB.

“Kami selalu melaporkan setiap kegiatan produksi ke kementerian terkait. Bahkan sebelum beroperasi, bangunan yang kami tempati dulunya merupakan pabrik keramik PT Citra Cipta Sukses Lestari. Jadi bukan benar kalau disebut gudang yang disulap jadi tempat produksi,” paparnya.

Farid juga menegaskan komitmen perusahaan untuk terus memperbaiki sistem produksi dan memastikan kegiatan industri tidak berdampak negatif terhadap lingkungan maupun masyarakat sekitar.

“Kami minta keadilan. Jangan sampai kami terus-menerus dijadikan kambing hitam. Ada banyak karyawan yang menggantungkan hidup di sini. Kami terus berbenah agar semakin baik dan tetap sesuai ketentuan,” tambahnya.

Menutup pernyataannya, Farid berharap semua pihak dapat lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di dunia maya.

“Kami menghormati proses hukum dan akan mematuhi segala ketentuan pemerintah. Tapi kami juga berharap aparat penegak hukum dapat menindak penyebar berita bohong yang merugikan dunia usaha dan iklim investasi di Balaraja,” pungkasnya. (Asp)

Published in Banten

Lebak, lensafokus.id – Program pembelajaran kesetaraan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Saluyu, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak, menjadi sorotan publik. Hal ini menyusul adanya dugaan rekayasa data jumlah siswa dan tenaga pengajar dalam pengajuan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP).

Berdasarkan data usulan, jumlah siswa di PKBM Saluyu dilaporkan mencapai 423 orang dengan nilai bantuan operasional yang disebut mencapai ratusan juta rupiah. Kondisi tersebut memunculkan pertanyaan dari sejumlah pemerhati pendidikan di Kabupaten Lebak.

Agus, seorang pemerhati pendidikan dan aktivis di Lebak, menilai lembaga pendidikan non formal seperti PKBM sejatinya berperan penting dalam meningkatkan potensi diri, keterampilan, dan menyediakan layanan pendidikan kesetaraan bagi masyarakat. Namun, ia menyoroti adanya dugaan ketidaksesuaian data di lapangan.

“Secara administrasi atau usulan, diduga ada rekayasa mulai dari jumlah siswa paket hingga tenaga pengajar untuk mendapatkan Bantuan Operasional Pendidikan yang besar,” kata Agus kepada wartawan, Jumat (10/10/2025).

Ia menambahkan, salah satu yang perlu diperhatikan adalah PKBM Saluyu di Kampung Sohngak, Kecamatan Bojongmanik, yang disebut memiliki jumlah siswa sangat besar. Agus menilai, hal tersebut perlu diklarifikasi lebih lanjut agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.

“Jumlah siswa yang fantastis itu patut dipertanyakan. Dalam waktu dekat kami akan melakukan investigasi dan konfirmasi langsung ke pihak penyelenggara PKBM,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua PKBM Saluyu, Hendra, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, belum memberikan tanggapan terkait dugaan tersebut hingga berita ini diterbitkan. (Cecep)

Published in Banten
Go to top