Tangerang, lensafokus.id - Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, Intan Nurul Hikmah menghadiri sekaligus juga melakukan Grand Launching Sekolah Lentera National School Park Serpong Kecamatan Legok, Sabtu (20/09/25).
Dalam sambutannya, Wabup Intan mengungkapkan apresiasi yang tinggi kepada Yayasan Pendidikan Pelita Harapan yang terus konsisten menghadirkan sekolah berkualitas. Hadirnya Lentera National School Park Serpong tersebut semakin memperkuat ekosistem pendidikan di Kab. Tangerang
"Kami atas nama pemerintah mengucapkan selamat dan mengapresiasi atas kontribusi Yayasan Pelita Harapan yang konsisten menghadirkan sekolah berkualitas guna memperkuat ekosistem pendidikan," kata Wabup Intan.
Dia menegaskan, pendidikan merupakan kunci utama dalam membangun masa depan bangsa, sejalan dengan cita cita besar bangsa Indonesia menuju Indonesia emas 2024, sekaligus mencetak generasi penerus bangsa yang tangguh baik mental maupun spiritual. Untuk itu, kehadiran Sekolah Lentera National School Park Serpong diharapkan juga dapat menjadi strategis di tengah wilayah dengan pertumbuhan kawasan industri, ekonomi dan jasa yang begitu pesat.
"Kita senantiasa membuka ruang kolaborasi di dunia pendidikan guna membangun genarasi yang unggul dan berdaya saing. Dengan bersinergi yang kuat ini, maka kualitas pendidikan yang adaptif, kreatif, inovatid dan berakhlak mulia dapat diwujudkan bersama," tandasnya.
Menurut dia, perkembangan teknologi yang begitu cepat, persaingan global yang ketat dan perubahan sosial budaya yang kompleks, penyelenggaraan pendidikan harus mampu melahirkan insan yang adaptif, kreatif, inovatid dan berakhlak mulia.
Pihaknya pun berpesan, selain menghadirkan kurikulum yang modern dengan pembelajaran yang inovatif dan adaptif, pendidikan yang menguatkan nilai-nilai kebangsaan, keimanan dan kepedulian sosial harus terus dilakukan
"Semoga hadirnya sekolah lentera school park serpong menjadi lentera yang menerangi masa depan anak-anak dengan karakter mulia demi terwujudnya generasi unggul menuju Indonesia emas 2024," pungkasnya.
Sementara itu Dr. Stephanie Riady, Executive Director menyampaikan Lentera National School Serpong Park menghadirkan pendidikan holistik dan transformatif yang mengembangkan pemikiran kritis dan kreatif melalui pendekatan project Based Learning dan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics).
"Dengan di dukung guru-guru berpengalaman dan sistem yang terpadu dan adaptif, Lentera National School Serpong Park ini mampu menumbuhkan talenta dan karakter siswa menuju masa depan yang unggul," tandasnya. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id — Peringatan World Clean Up Day 2025 di Kabupaten Tangerang berlangsung sukses dengan melibatkan ribuan warga di lebih dari 30 lokasi. Kegiatan bersih-bersih lingkungan ini difokuskan pada pengumpulan sampah anorganik, terutama sampah plastik, sebagai bagian dari upaya edukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya dipusatkan di lingkungan pemerintahan, tetapi juga dilaksanakan serentak di seluruh kecamatan.
“Hari ini kita laksanakan World Clean Up Day, sebuah kegiatan global yang diperingati oleh lebih dari 180 negara. Di Kabupaten Tangerang, aksi ini dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah dengan melibatkan para camat, lurah, hingga ke tingkat lingkungan," ujarnya.
Kegiatan ini juga diikuti oleh internal DLHK melalui keterlibatan kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari sembilan wilayah, sehingga total terdapat lebih dari 30 titik aksi yang dilakukan secara serentak. Tercatat lebih dari 2.500 peserta ambil bagian, mencerminkan antusiasme dan kesadaran masyarakat yang semakin meningkat terhadap isu lingkungan.
Fokus utama aksi ini adalah pengumpulan sampah anorganik seperti plastik yang memiliki potensi untuk didaur ulang. Sampah yang berhasil dikumpulkan ditimbang dan dicatat untuk kemudian dilaporkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup. Sementara itu, sampah organik seperti dedaunan akan dikelola secara terpisah dan diolah menjadi kompos.
“Harapan kami, kegiatan ini menjadi bentuk aksi nyata untuk mengedukasi dan menyadarkan masyarakat Kabupaten Tangerang akan pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat. Karena lingkungan yang bebas dari sampah adalah fondasi kemajuan daerah. Tanpa kebersihan, segala bentuk pembangunan akan sulit terlihat hasilnya," tuturnya.
Aksi World Clean Up Day ini tidak hanya berdampak pada kebersihan fisik area publik, tetapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif warga tentang tanggung jawab bersama dalam menjaga lingkungan. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk terus mendorong gaya hidup minim sampah dan meningkatkan praktik daur ulang di tengah masyarakat. (Red)
Tangerang, lensafokus.id - Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid menghadiri Wisuda Sarjana Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darul Qalam Tangerang Tahun 2025 yang digelar di Ballroom Hotel Tos Residence Kec. Kelapa Dua, Sabtu (20/9/25).
Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid mengharapkan agar para wisudawan dan wisudawati bisa menjadi mitra pemerintah dan menjadi agen perubahan yang mampu menebar manfaat bagi masyarakat.
"Wisuda bukanlah akhir perjalanan, melainkan awal untuk berkarya dan mengabdi. Gelar sarjana adalah amanah yang menuntut tanggung jawab moral, intelektual, dan spiritual. Jadilah agen perubahan yang menebarkan manfaat dan menghadirkan solusi bagi masyarakat,” ujar Bupati Maesyal Rasyid
Lanjut dia, Pemerintah Kabupaten Tangerang terus menguatkan komitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pada tahun 2026, Pemkab Tangerang berencana meluncurkan program beasiswa bagi mahasiswa dan memperluas lagi cakupan penerimanya.
"Program ini diharapkan dapat memperluas kesempatan belajar, meningkatkan daya saing, serta mendukung visi pembangunan daerah yang sejahtera, religius, dan berdaya saing," jelasnya
Pihaknya pun mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi segenap dosen, tenaga pendidik, serta civitas akademika STAI Darul Qalam yang telah mencurahkan tenaga dan pemikiran dalam membimbing mahasiswa hingga berhasil menyelesaikan studinya.
"Tak lupa, apresiasi juga disampaikan kepada para orang tua dan wali wisudawan atas doa dan dukungannya. Semoga STAI Darul Qalam dapat terus berkembang menjadi Institut Agama Islam yang maju, modern dan Islami di masa mendatang.
Acara wisuda berlangsung khidmat dan penuh haru, dihadiri oleh jajaran pimpinan STAI Darul Qalam, para dosen, orang tua, serta tamu undangan lainnya. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id – Wakil Bupati Tangerang Intan Nurul Hikmah resmi menutup kegiatan Pengembangan Kompetensi Teknis Pelatihan Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang diselenggarakan di Gedung Diklat Kitri Bakti, Curug, Kabupaten Tangerang, pada Jumat (19/9/2025).
Dalam sambutannya, Wabup Intan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan ini sebagai salah satu bentuk nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam membangun aparatur yang profesional, kompeten, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Standar Pelayanan Minimum (SPM) adalah komitmen pemerintah daerah untuk menjamin terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat melalui pelayanan yang berkualitas. Demikian pula, Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) merupakan bekal penting bagi tenaga kesehatan dan aparatur dalam menghadapi kondisi darurat, yang bisa menjadi penentu keselamatan jiwa masyarakat,” ujar Wabup Intan.
Ia menegaskan bahwa aparatur pemerintahan tidak hanya dituntut untuk mampu menjalankan tugas administratif, tetapi juga harus mampu memberikan pelayanan publik yang cepat, tepat, dan berorientasi pada kepuasan masyarakat. Untuk itu, pelatihan seperti ini sangat penting sebagai sarana peningkatan kapasitas dan profesionalisme aparatur.
“Melalui berbagai program pengembangan kapasitas, termasuk pelatihan ini, kita ingin memastikan bahwa kehadiran aparatur benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Saya mengajak seluruh peserta untuk menjadikan pelatihan ini sebagai bekal dalam memperkuat kinerja, meningkatkan disiplin, dan menanamkan semangat pengabdian,” tambahnya.
Wabup Intan juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan kegiatan ini.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Tangerang, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia, fasilitator, serta peserta yang telah berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan ini. Semoga ilmu dan pengalaman yang didapatkan dapat menjadi amal kebaikan dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tutupnya.
Di akhir sambutannya, Wabup Intan berharap agar pelatihan ini menjadi momentum untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik, demi terwujudnya Kabupaten Tangerang yang maju, sejahtera, dan berdaya saing.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Tangerang Benny Rahmat menyampaikan bahwa kegiatan ini digelar selama 5 hari, yakni pada 15-19 September 2025 dan diikuti oleh dua angkatan dengan total peserta sebanyak 160 orang peserta.
"Materi yang diberikan dalam pelatihan ini, seputar pelayanan minimal seperti bagaimana standarisasinya, regulasinya dan juga cara membuat SOP. Sedangkan untuk kebutuhan dasar itu berkaitan dengan materi-materi kesehatan," ucapnya.
Benny berharap melalui kegiatan ini para peserta yabg mendapatkan pelatihan bisa mengimplementasikan ilmu-ilmu yang didapat di kegiatan sehari di dinasnya masing-masing. (Red)
Tangerang, lensafokus.id - Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid secara resmi melepas sebanyak 30 mahasiswa-mahasiswi asal Kabupaten Tangerang, penerima baesiswa untuk menempuh pendidikan tinggi di Swiss German University (SGU), Sabtu (20/9/25).
Pada kesempatan tersebut, Bupati Maesyal Rasyid mengungkapkan bahwa Pemkab Tangerang telah menjalin kerjasama baesiswa dengan pihak SGU untuk anak-anak berprestasi yang kurang beruntung untuk melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi . Kerjasama tersebut merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia daerah yang siap bersaing secara global.
"Alhamdulillah hari ini 30 anak-anak kita, dari 21 kecamatan di Kabupaten Tangerang bisa melanjutkan pendidikan tingginya di SGU. Pemerintah Kabupaten Tangerang menanggung seluruh biaya pendidikan, fasilitas, serta konsumsi mahasiswa selama menempuh pendidikan di SGU," ungkap Bupati Maesyal Rasyid
Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh civitas akademika SGU atas bantuan dan kepeduliannya terhadap peningkatan kualitas tingkat pendidikan anak-anak Kab. Tangerang sebagai upaya investasi jangka panjang dalam membangun masa depan daerah dan bangsa.
"Atas nama Pemerintah Kabupaten Tangerang, kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Swiss German University yang telah menjadi mitra strategis dalam menyiapkan generasi muda agar siap menghadapi dunia kerja dan kehidupan global," ujarnya
Dia juga berpesan kepada seluruh mahasiswa-mahasiswi penerima beasiswa agar terus semangat belajar, disiplin dan pandai menempatkan diri dalam menjaga nama baik keluarga dan Kabupaten Tangerang.
Menurut dia, para penerima beasiswa tersebut merupakan kader-kader calon pemimpin masa depan yang harus mampu membuktikan dirinya layak dan bisa berprestasi bukan hanya dalam aspek akademik namun juga dapat menerapkan ilmu yang didapat untuk hal yang dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat luas.
“Adik-adik mahasiswa, anda semua adalah kader pemimpin masa depan. Saya titipkan agar kalian tidak hanya cerdas dan pintar, tapi juga menjadi pribadi yang pandai-pandai menempatkan diri, pandai beretika, dan pandai menjaga nama baik keluarga serta daerah asal,” tegasnya
Lanjut dia, keberhasilan mahasiswa tidak hanya ditentukan oleh fasilitas dan dukungan, tetapi juga oleh semangat, kedisiplinan dan kesungguhan masing-masing individu. Dia juga menaruh harapan agar para mahasiswa penerima beasiswa tersebut nantinya bisa mengikuti program magang (PKL) dan studi lanjut di luar negeri, khususnya di Jerman dan Swiss, sebagai bagian dari jejaring internasional SGU.
“Saya belum pernah sampai ke Jerman, paling jauh ke Ciwidey. Saya ingin anak-anak Kabupaten Tangerang bisa menjejakkan kaki di Jerman atau Swiss menimba ilmu. Kami di Pemkab tidak minta apa-apa, cukup kalian berhasil dan pulang membawa ilmu untuk membangun daerah serta bangsa” imbuhnya. (Red)
Lebak, lensafokus.id - Sedikitnya 50 warga Desa Maja, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, melakukan aksi unjuk rasa serta penyegelan terhadap lokasi galian tanah di wilayah setempat. Warga menilai keberadaan galian itu melanggar aturan yaitu pasal 37 tentang kawasan lindung geologi sebagaimana dimaksud dalam pasal 31 huruf F yang meliputi kawasan rawan bencana alam geologi dan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air dan tanah.
Dikatakan Rido Alamsyah, seorang warga dalam orasinya mengatakan pihaknya bersama unsur warga lajnnya, mulai dari pemuda, aktivis, mahasiswa menolak adanya galian pasir di wilayah Desa Maja. Hal itu dikarenakan, keberadaan galian berdampak buruk kepada lingkungan.
"Kami menolak keberadaan galian pasir di Desa Maja. Karena berdampak kepada kerusakan kepada alam disekitar lokasi,"kata Rido yang juga ketua Karang Taruna Desa Maja dalam orasinya, Sabtu (20/09/2025).
Kata Rido, penutupan lokasi galian pasir itu bersipat permanen dan tidak bisa ditawar tawar lagi. Lantaran hal tersebut merupakan komitmennya terhadap kelestarian alam di desa, dengan begitu tidak ada bergaining lagi dengan pihak perusahaan meskipun pihak desa akan melakukan audien.
Galian pasir tersebut itu kata Rido tidak boleh beroperasi lagi. Karena berdasarkan pola pikir teman teman dari berbagai unsur di desa, aktifitas galian pasir itu sangat mengganggu penggunaan jalan, serta kerusakan lingkungan, terlebih lagi memasuki musim penghujan yang dikhawatirkan terjadi bencana alam.
" Sebagai pemuda kami sangat perduli dengan lingkungan. Kami hanya ingin menutup aktifitas galian pasir dan mengembalikan kelestarian alam di Desa kami," ucap Rido lagi.
Kepala Desa Maja, Ahmad Rifai, di lokasi aksi unjuk rasa mengaku akan melakukan audiensi dengan seluruh elemen masyarakat dan menampung aspirasinya serta disampaikan ke pihak perusahaan.
"Saya akan melakukan audien dengan seluruh elemen masyarakat di Desa Maja, serta akan menampung aspirasinya untuk disampaikan kepada pihak perusahaan. Sedangkan untuk penutupan kami tidak bisa melakukan penutupan, karena bukan kewenangannya," kata Ahmad Rifai.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sekitar 50 warga melakukan aksi unjuk rasa di Kampung Ciherang, Desa Maja yang merupakan lokasi galian pasir. Warga kemudian memasang berbagai atribut aksi mulai dari spanduk penutupan sampai dengan menuding kepala desa tidak berpihak kepada masyarakat. (Cecep)