Jakarta, lensafokus.id - Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, Intan Nurul Hikmah menghadiri acara wisuda sarjana dan magister Swiss German University (SGU) di Hotel Pullman Hotel Podomoro City, Senin (29/09/25).
Pada kesempatan tersebut, Wabup Intan mengatakan bahwa wisuda tidak hanya merupakan tonggak penting dalam perjalanan kehidupan mahasiswa dalam meraih gelar akademik, namun juga timbul tanggung jawab yang lebih besar untuk dapat berkontribusi kepada masyarakat, bangsa, dan negara.
"Momentum wisuda ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan kehidupan para mahasiswa karena resmi menyandang gelar akademik tapi juga ada tanggung jawab lebih besar untuk dapat berkontribusi kepada masyarakat, bangsa dan negara," katanya.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran SGU yang telah menunjukan komitmen nyata bersama pemerintah daerah untuk mencetak generasi unggul, berkarakter, berdaya saing global, serta tetap berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan pembangunan daerah.
"Selamat untuk SGU atas wisuda dan Dies Natalisnya yang ke-25. Terima kasih atas sumbangsih nyatanya dalam melahirkan generasi Kabupate Tangerang yang unggul, berkarakter, berdaya saing global, serta tetap berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan pembangunan daerah," ucapnya.
Menurut dia, SGU selama 25 tahun ini telah menunjukkan kiprah luar biasa dalam dunia pendidikan tinggi. Kolaborasi antara akademisi, industri, dan masyarakat yang dibangun SGU menjadi salah satu contoh nyata bagaimana pendidikan dapat menghadirkan solusi untuk masa depan yang berkelanjutan.
Untuk itu, dia mengajak seluruh wisudawan dan keluarga besar SGU untuk menjadikan kedua moment penting tersebut sebagai sebuah pijakan kuat untuk terus berinovasi menghadirkan pendidikan yang berkualitas dan berkontribusi pada pembangunan di segala bidang
"Mari kita jadikan semangat 25 tahun SGU sebagai pijakan untuk melangkah lebih jauh lagi, menghadirkan inovasi, menjaga kualitas pendidikan, serta memperkuat kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa. Mari kita kuatkan terus kerjasama dan kolaborasi menuju masa depan yang lebih baik tanpa meninggalkan akar budaya bangsa" pungkasnya. (Red)
Tangerang, lensafokus.id – Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, secara resmi membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Perkoperasian Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP). Acara ini digelar di Mahogani Ballroom Aryaduta Hotel, Kelapa Dua, Senin (29/9/25).
Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid menyampaikan pentingnya penguatan koperasi sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan yang dimulai dari desa. Menurutnya, koperasi bukan sekadar lembaga simpan pinjam, tetapi menjadi wadah yang mampu memperkuat daya tahan ekonomi masyarakat, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan.
"Koperasi harus menjadi tuntunan nyata bagi pembangunan bangsa. Dari desa inilah ekonomi kerakyatan dibangun, supaya masyarakat tidak selalu bergantung ke kota. Jika desa kuat, maka masyarakatnya akan lebih sejahtera," ungkap Bupati Maesyal
Bupati menambahkan, keikhlasan dan ketulusan juga menjadi kunci dalam membangun koperasi. Ia juga menekankan bahwa pemerintah daerah bersama stakeholder terus menguatkan komitmen untuk memberikan dukungan, baik melalui akses pembiayaan, pendampingan, maupun pemanfaatan ruang desa sebagai kantor koperasi sementara.
"Walaupun anggaran terbatas, jika dikelola dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab, insyaAllah akan selalu ada jalan. Pemerintah menyiapkan berbagai sumber, baik dari UPTD dana bergulir maupun CSR, untuk mendorong koperasi Desa Merah Putih agar benar-benar berjalan dan tidak stagnan," jelasnya.
Bupati berharap kegiatan Bimtek tersebut nantinya mampu memperkuat peran koperasi desa sebagai tulang punggung ekonomi masyarakat, serta menciptakan sistem kelembagaan yang sehat, transparan, dan berdaya saing.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tangerang, Rd. Anna Ratna Maemunah, dalam laporannya menyampaikan tujuan kegiatan Bimtek tersebut untuk meningkatkan kompetensi pengawas koperasi dalam tata kelola, akuntabilitas, serta pemanfaatan dana bergulir.
"Peserta kegiatan ini sebanyak 137 orang, yang merupakan seluruh Ketua Pengawas KDKMP dan KKMP se-Kabupaten Tangerang. Narasumber berasal dari Dinas Koperasi, BRI, Ikatan Notaris Indonesia, Perum Bulog, Pertamina Patra Niaga, Telkom Indonesia, hingga PKN STAN. Kegiatan dilaksanakan satu hari penuh dengan metode materi, diskusi, dan tanya jawab," jelasnya. (Red)
Pandeglang, lensafokus.id - Kasus penyerobotan lahan terus terjadi kembali di Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Berdalih jual beli, hanya baru memberikan uang tanda jadi ( DP ) tanpa melunasi pembayaran lahan, namun sertifikat sudah beralih hak miliknya ke pembeli yang belum melaksanakan kewajiban melunasi, kejadian memilukan ini menimpa korban, yakni seorang ibu bernama Samah, 60 tahun, warga kampung Jaha RT 01/01 Desa Gunung Batu, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Lahan seluas 15.150m2 dengan nomor 29 sertifikat atas nama Nada bin Adam yang tidak lain adalah almarhum orang tua dari ibu Samah yang terletak di desa Curuglanggang, Munjul, Pandeglang, Banten.
Bermula dari kedatangan seseorang yang berinisial PS, 56 tahun, yang beralamat di Karawaci, Kota Tangerang, Banten, di dampingi beberapa mediator menemui ibu Samah, setelah pembicaraan, terjadilah kesepakatan jual beli dengan harga yang sudah di sepakati yaitu 12.000/m2, kemudian pihak pembeli menunjuk Notaris berinisial R, 59 tahun yang berkantor di Labuan, Banten. Diawal, pihak pembeli memberikan uang tanda jadi sebesar Rp 50 juta via transfer dan berjanji akan melunasi setelah 1 bulan, namun kebijakan dari keluarga bu Samah memberikan tenggang waktu 3 bulan dengan kesepakatan bila dalam waktu 3 bulan tidak di lunasi, maka uang tanda jadi tersebut gugur atau hangus, sesuai kesepakatan di saksikan beberapa orang, termasuk penjual, pembeli, notaris dan beberapa saksi, namun sampai dengan 8 tahun sejak transaksi terjadi, yaitu pada bulan desember 2018 tidak ada pelunasan, yang lebih menyakitkan pihak penjual dalam hal ini korban, ternyata sertifikat itu telah beralih nama menjadi PS ( 56 ) dan itu terjadi di 2018 yang berarti setelah AJB di buat dengan no. AJB. tertera 2018 tanah tersebut sudah beralih nama, yang berarti jual beli ini cacat hukum dan di duga lahan tersebut di serobot atau di ambil alih tanpa melalui prosedur jual beli yang benar.
Menurut Kuasa Hukum ibu Samah, " pada bulan September 2025 pihak korban telah memberikan kuasa khusus untuk membatalkan jual beli yang cacat secara hukum, pihak kuasa langsung berkoordinasi dengan semua jajaran, salah satunya notaris yang membuat AJB dan memproses balik nama, setelah pertemuan antara pihak kuasa yaitu PM ( 49 ) dan Notaris R (55) ternyata pihak notaris pun mengurus balik nama setelah mendapat keterangan dari PS ( 56 ) bahwa jual beli tersebut telah di lunasi, kini pihak notaris yang juga merasa di rugikan telah membuat surat keterangan atau membatalkan AJB dengan nomor 173/2018 yang di buat tanggal 18 Desember 2018, karena di yakini melanggar hukum dan tidak ingin terlibat dalam masalah hukum antara penjual dan pembeli, setelah menerima surat pembatalan AJB pihak kuasa akan melaporkan pihak pembeli ke pihak berwajib dengan dalih melakukan perbuatan melawan hukum, membalik nama sertifikat korban tanpa terlebih dahulu melunasi dan selama 8 tahun ini tidak ada itikad baik dari pembeli dan karena itu korban lewat kuasanya akan membawa kasusnya ke ranah hukum yang berlaku di negara ini, semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi dan para pemilik lahan tidak selalu di rugikan ", tutur Kuasa Hukum dari Bu Samah.
Kuasa Hukum dari Bu Samah yang di hubungi awak media melalui WhatsApp, pada Minggu ( 28/9/2025 ) membenarkan, bahwa Bu Samah yang telah menjadi korban penyerobotan lahan, telah menunjuknya sebagai Kuasa Hukum dalam menangani kasus penyerobotan lahan milik ibu Samah. (Sumarna)
KOTA TANGERANG, lensafokus.id – Kejuaraan Senam ke-2 Tangerang Open 2025 kembali diakhiri dengan mempertandingkan empat sesi dari Level 1 hingga Level 2 kategori Artistik dari Kota Tangerang. Gelaran berlangsung meriah di Gedung Tangerang Convention Center (TCC) Cimone, Kota Tangerang, dan diikuti ratusan peserta dari berbagai klub senam. Minggu (28/9/2025).
Dalam disiplin Sesi Senam Artistik Wanita (WAG) All Session kategori Level 1 untuk kelompok usia 5–9 tahun (Festival/Kompetisi Festival Paralel), para peserta menunjukkan kemampuan terbaiknya. Hasilnya, tiga nama berhasil keluar sebagai juara:
Juara Level 1 (Usia 5–9 Tahun):
1. Syafiqa Zia Alkayyisa – Senam Kanika
2. Avery Savanna Tandanu – Playfield Kids Academy
3. Athailla Shaheera Amani – Fast Gym

Lentera Insyira (Medali Emas)
M. Gema Anugrah (Medali Emas)
Dari SDN Gondrong 2 kota Tangera
Sementara itu, pada kategori Level 2 (usia 5–9 tahun) masih dalam disiplin yang sama, persaingan juga tidak kalah sengit. Berikut daftar pemenangnya:
Juara Level 2 (Usia 5–9 Tahun):
1. Shaquilla Aeyza Maulana – Senam Kanika
2. Victoria Esmae Suwarna – Playfield Kids Academy
3. Kanaya Annoura Alfarizi – Senam Kanika

Haura Dwi Alysha, SMA 1 Negri Kota Tangerang
Heru selaku panitia pelaksana menyampaikan bahwa kejuaraan ini menjadi ajang penting untuk mengembangkan mental sekaligus berkompetisi menjaring potensi atlet muda di bidang seni artistik.
“Alhamdulillah pertandingan berjalan lancar dan antusiasme peserta luar biasa. InsyaAllah 2nd Gymnastics Tangerang Open 2025 ini akan berlangsung hingga 3 Oktober mendatang,” ujar Heru. (Sumarna)
TANGERANG, lensafokus.id - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskum) Kabupaten Tangerang kembali menggelar Festival UMKM Ngider Kecamatan, yang sebelumnya sudah terselenggara di dua kecamatan yaitu Kecamatan Balaraja dan Kelapa Dua. Untuk Lokasi ketiga Kecamatan Kronjo ditunjuk sebagai tuan rumah.
Festival UMKM Ngider yang berlangsung selama lima hari, mulai 24 hingga 28 September 2025 di halaman kantor Kecamatan Kronjo. Acara ini Mendapat respon antusias dari masyarakat sekitar. Kegiatan yang bertujuan sebagai bagian program menggerakkan perekonomian lokal melalui penguatan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), menghadirkan 25 booth yang terdiri dari para pengusaha mikro yang mewakili 10 desa se-Kecamatan Kronjo, pengusaha mikro yang mengikuti Inkubasi Usaha Mikro Tahun 2025, pengusaha mikro yang juga anggota Koperasi KNPI Kronjo, pengusaha mikro dan koperasi yang tersebar di kecamatan sekitar Kronjo.
Pada puncak perayaan Festival UMKM Ngider Kecamatan kali ini, di tutup dengan gerak jalan sehat bersama seluruh element masyarakat kecamatan Kronjo selain itu terdapat pembagian doorprize yang di sediakan pihak kecamatan dan Desa/ kelurahan serta launching batik khas Kecamatan Kronjo.
"Respon masyarakat yang sangat luar biasa, bukan hanya sekadar pameran produk, melainkan sebuah gerakan bersama yang menunjukkan semangat kolaborasi, gotong royong, dan komitmen kita untuk mengangkat potensi ekonomi rakyat," Ungkap Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan H. Syaifullah saat menyampaikan sambutan mewakili Bupati Tangerang.
Menurutnya, acara ini menjadi salah satu upaya nyata Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam mendukung pengembangan usaha mikro sekaligus memperkuat perekonomian masyarakat berbasis potensi lokal. Berdasarkan data BPS menunjukkan lebih dari 97% usaha di Indonesia adalah UMKM, yang menyerap sekitar 90% tenaga kerja. Untuk di Kabupaten Tangerang, jumlah UMKM mencapai 61.011 usaha, mulai dari skala rumah tangga hingga yang sudah mampu memasuki pasar digital.
"UMKM bukan hanya sekadar usaha jual beli, tetapi juga menyangkut kreativitas, kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Banyak contoh pelaku UMKM yang berawal dari usaha kecil di rumah, kemudian berkembang hingga mampu membuka lapangan kerja bagi orang lain," pungkasnya.
Di sisi lain, keberhasilan acara hari ini lahir dari semangat kolaborasi. pihaknya memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada tiga pihak utama yang berperan penting. Pertama, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tangerang yang selama ini konsisten mendampingi para pelaku usaha dengan program pembinaan, pemberdayaan, pengembangan, permodalan, hingga pelatihan bagi pelaku usaha mikro, Kedua, Kecamatan Kronjo, yang menjadi ujung tombak di lapangan, yang setiap hari berinteraksi dengan masyarakat dan tahu persis potensi serta kebutuhan warganya. Ketiga, Aboutng, sebuah platform media sosial yang kreatif, penuh energi anak muda, dan berperan penting dalam mempromosikan produk lokal melalui ruang digital.
"Kami mengajak agar menjadikan ini momentum agar UMKM Kronjo naik kelas, agar produk lokal semakin dicintai, dan agar masyarakat bangga dengan hasil karya sendiri," Kata H. Syaifullah.
Sementara itu Kepala Diskum Kabupaten Tangerang, Hj. Anna Maemunah menuturkan ketakjubannya atas terselenggaranya Festival UMKM Ngider Kecamatan khususnya di Kecamatan Kronjo.
"Selama acara ini berlangsung, kami mendapat laporan bahwa setiap harinya Alhamdulillah 25 stand yang berbartisipasi semua produknya laris, dan terjadi kemacetan arus lalu lintas ketika warga ingin mengunjungi tempat acara" ujarnya.
Selain itu, terdapat perbedaan dari dua lokasi yang pernah terlenggaranya festival UMKM ngider Kecamatan ini. Anna mengungkapkan panggung hiburan yang seyogyanya di isi oleh kreativitas anak muda dengan musik, kali ini masyarakat meminta agar hiburan diisi oleh nuansa Islami.
"Jadi setiap sore hingga malam panggung hiburan, kami tampilkan Grup Musik Rebana, Hadroh hingga grup Musik gambus. Ini berdasarkan permintaan dari element masyarakat Kecamatan Kronjo," imbuhnya.
Kemudian Hj. Anna menuturkan harapan terselenggaranya acara festival UMKM agar memberikan wadah bagi koperasi dan pelaku usaha mikro untuk memperkenalkan, mempromosikan, dan memasarkan produknya kepada masyarakat luas dan membuka peluang kemitraan dan kerja sama bisnis dengan berbagai pihak, baik antar pengusaha mikro, koperasi, swasta, maupun pemerintah.
"Kami ucapkan terimakasih kepada Kecamatan Kronjo atas respon positifnya semoga UMKM di Kronjo terus maju dan memiliki daya saing hingga ke tingkat nasional bahkan internasional. InsyaAllah kami akan hadir kembali di bulan oktober di Kecamatan Panongan," kata Anna.
Di tempat yang sama, salah satu masyarakat Kecamatan Kronjo memberikan apresiasi atas meriahnya acara serta meminta agar rutin untuk di diselenggarakan acara yang serupa.
"Acara seperti ini pasti diminati masyarakat, selain terjadinya perputaran ekonomi terdapat ruang berkumpul dan berinteraksi satu sama yang lain," ujar Samsul salah satu warga sekitar. (Red)
Jakarta, lensafokus.id – Pos dan telekomunikasi bukan sekedar urusan teknis. Dari pengiriman paket ke pelosok hingga sinyal internet di desa, sektor ini adalah bagian dari kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengingatkan hal itu saat menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Bhakti Postel ke-80 di Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero), Sabtu (27/9/2025).
"Setiap paket yang bergerak membawa data, membawa harapan, membawa pesan, dan juga pola konsumsi masyarakat. Ini harus menjadi sebuah kebaikan dan kebermanfaatan bagi bangsa. Jika sektor ini tidak berdaulat, data tersebut bisa menjadi celah strategi yang bisa dimanfaatkan oleh pihak luar," kata Meutya.
Meutya menegaskan bahwa layanan pos bukan sekedar mengantarkan barang, melainkan menghubungkan hidup banyak orang: dari buruh migran yang mengirim uang ke kampung halaman, pedagang kecil yang berjualan lewat bold, sampai siswa di pelosok yang butuh buku belajar.
Meutya juga menyampaikan penghargaan kepada seluruh pemangku kepentingan sektor pos yang menjadikan Indonesia dipercaya sebagai anggota Council of Administration (CA) dan Postal Operations Council (POC) periode 2025–2029 pada Kongres Universal Postal Union (UPU) ke-28.
“Kesempatan ini harus kita manfaatkan untuk menjadi bagian dari ekosistem pos global dan ikut menentukan arah pos global, selain itu tentu juga memperkuat industri pos di dalam negeri,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Meutya juga menyinggung pentingnya telekomunikasi. Ia mengakui masih ada 2.333 desa yang belum memiliki koneksi internet, 2.017 desa yang belum mendapat layanan 4G, serta 316 desa berupa ladang non-pemukiman yang belum terhubung sama sekali.
“Hari perjuangan ini belum selesai. Mari kita teruskan perjuangan yang telah dilakukan Angkatan Muda Pos, Telegraf, dan Telepon (AMPTT) pada tahun 1945,” tandasnya.
Menurut Meutya, setiap menara, kabel serat optik, hingga sinyal yang menjangkau desa, semua itu bukan sekadar infrastruktur, melainkan jembatan agar rakyat bisa lebih mudah belajar, berjualan, bekerja, dan bersuara.
“Setiap menara yang terbangun, setiap kabel serat optik yang dibentangkan, dan setiap desa yang berhasil terhubung dengan internet, adalah fondasi nyata menuju target 8 persen pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.
Ia menambahkan, infrastruktur telekomunikasi yang kuat adalah bagian dari pertahanan nasional sekaligus syarat agar anak muda di desa mendapat kesempatan yang sama dengan mereka yang hidup di kota.
Mengutip tema Hari Bhakti Postel ke-80, Kolaborasi Percepat Digitalisasi, Meutya mengajak semua pihak untuk ikut mendukung program digitalisasi nasional.
“Hari Bhakti Postel akan selalu menjadi pengingat bahwa masa depan kita terbentuk dengan tangan kita sendiri. Pos akan tetap menjadi jantung logistik bagi rakyat, telekomunikasi terus menjadi urat nadi digital bagi bangsa, dan bersama keduanya, menjadi fondasi kelangsungan Indonesia yang kokoh,” simpulnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Wamenkomdigi Nezar Patria, Plt. Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Haris, perwakilan lembaga penyiaran, operator telekomunikasi, perusahaan teknologi, media massa, asosiasi industri, serta perwakilan Korps Veteran Karyawan Postel/Legiun Veteran Republik Indonesia (KVK Postel/LVRI).
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid pada Sabtu (27/9/2025) mengatakan bahwa layanan pos bukan sekadar mengantarkan barang, melainkan menghubungkan hidup banyak orang: dari buruh migran yang mengirim uang ke kampung halaman, pedagang kecil yang berjualan lewat bold, sampai siswa di pelosok yang butuh buku belajar. (Red)