Berita Banten Lensa Fokus

TANGERANG, lensafokus.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menyelenggarakan Gebyar Porseni Anak PAUD Tahun 2025 di Kecamatan Solear, Rabu (23/4/25). 

Kegiatan ini merupakan ajang kreativitas dan kompetisi sehat yang diikuti oleh anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se-Kecamatan Solear. 

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Tangerang Intan Nurul Hikmah menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam pelaksanaan Gebyar Porseni Anak PAUD Tahun 2025 di Kecamatan Solear.

"Terima kasih kepada para guru, orang tua, pengurus PAUD, HIMPAUDI, dan seluruh pihak yang telah bekerja keras,” ujarnya di lokasi.

Wabup Intan menekankan pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini sebagai pondasi membentuk generasi yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing. 

“Peringatan Hari Kartini yang bertepatan dengan kegiatan ini menjadi momentum penting dalam penguatan karakter serta potensi anak sejak usia dini. Pendidikan Anak Usia Dini ini sangat penting sebagai pondasi membentuk generasi yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing," ungkap Wabup Intan.

Dia menekankan pentingnya meneladani semangat RA Kartini dalam menciptakan akses pendidikan yang setara bagi semua anak agar anak-anak terus tumbuh dan berkembang, baik mental, spiritual maupun fisiknya.

“Semangat Kartini harus terus kita wariskan, tidak hanya kepada anak perempuan, tetapi juga kepada seluruh generasi muda, agar mereka tumbuh menjadi pribadi tangguh dan percaya diri,” tambahnya.

Ia berharap kegiatan ini bisa pemicu inovasi dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan anak usia dini. Dia pun mengajak semua pihak untuk terus bersinergi dalam membentuk lingkungan belajar yang inklusif, kondusif, dan penuh kasih sayang.

“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai pengingat bahwa investasi terbaik bagi masa depan bangsa adalah pendidikan yang berkualitas sejak dini,” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut, Camat Solear, Eka Fathussidki menjelaskan, kegiatan ini diikuti 508 anak dari berbagai lembaga PAUD dan mencakup 5 kategori lomba. Dia juga menyampaikan apresiasi atas semangat dan partisipasi luar biasa dari peserta dan masyarakat.

“Kegiatan Gebyar Porseni ini diharapkan dapat diselenggarakan secara berkala bukan hanya sebagai ajang lomba, tapi juga untuk menciptakan budaya silaturahmi di wilayah Kecamatan Solear,” jelasnya.

Gebyar Porseni Anak PAUD Tahun 2025 di Kecamatan Solear menampilkan berbagai lomba seni dan olahraga yang dikemas dengan menyenangkan dan edukatif. Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan, memperkuat semangat gotong royong, serta menumbuhkan rasa percaya diri dan kreativitas pada anak-anak sejak dini. (Red)

Published in Banten

TANGERANG, lensafokus.id – Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid melepas 64 peserta Kafilah MTQ Kabupaten Tangerang pada Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke-22 Tingkat Provinsi Banten Tahun 2025. Pelepasan tersebut bertempat di Yasmin Hotel Karawaci, Rabu (23/4).

Pada kesempatan tersebut, Bupati Maesyal menyampaikan apresiasi atas kerja keras yang telah dilakukan para peserta sebagai kafilah yang mewakili Kabupaten Tangerang di ajang MTQ ke-22 Tingkat Provinsi Banten. Ia juga berpesan kepada para anggota kafilah untuk berjuang, menampilkan yang terbaik.

"Kami ucapkan selamat berjuang, semoga sukses selalu menyertai kita semua dalam mengukir prestasi terbaik. Mari bersama-sama kita jaga dan pertahankan prestasi, demi kemuliaan Al-Qur’an dan kejayaan Kabupaten Tangerang," kata Bupati Maesyal.

Selain itu, ia juga mwmberikan dorongan semangat kepada seluruh peserta kafilah untuk memberikan penampilan yang maksimal, semangat, kompak, dan menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas dan keikhlasan sehingga dapat meraih prestasi terbaik.

Bupati Maesyal menuturkan kesempatan ini merupakan sebuah amanah besar yang mencerminkan kepercayaan sekaligus tantangan untuk menunjukkan komitmen kita dalam memuliakan Al-Qur’an.

"Sebagai tuan rumah, tentu kita ingin memberikan kesan terbaik, tidak hanya dalam hal penyelenggaraan yang sukses dan meriah, tetapi juga dalam prestasi yang membanggakan," tuturnya

Lanjut dia, pada gelaran MTQ ke22 Provinsi Banten, nantinya juga akan dirangkaikan dengan peluncuran program Tilawah Gemilang. Program tersebut merupakan salah satu upaya strategis dalam membina dan mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam nilai-nilai spiritual dan keislaman.

"Kita ingin melahirkan calon-calon qori dan qoriah terbaik dari kalangan pelajar SMP dan MTs, baik putra maupun putri, yang kelak mampu mengharumkan nama Kabupaten Tangerang di tingkat provinsi, nasional bahkan internasional," ungkapnya.

Pihaknya juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak, khususnya Kementerian Agama dan LPTQ, atas sinergi yang luar biasa dalam menggagas program Tilawah Gemilang ini. "Semoga kerja sama ini menjadi amal jariyah dan memberikan manfaat luas bagi umat," tuturnya.

Diketahui, tahun ini Kabupaten Tangerang kembali dipercaya sebagai tuan rumah dalam perhelatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke-22 Tingkat Provinsi Banten. Sebelumnya, Kabupaten Tangerang juga berhasil mempertahankan gelar Juara Umum pada MTQ Provinsi Banten.

"Mudah-mudahan kita dapat mempertahankan gelar juara umum pada MTQ Provinsi Banten tahun ini," pungkasnya. (Red)

Published in Banten

Tangerang, lensafokus.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menggelar Kick Off Program Kolaborasi Penanganan Pengentasan Kemiskinan di 50 Desa melalui Program Unggulan Bupati dan Wakil Bupati Tangerang atau dikenal dengan nama Prospek (Program Sosial Peningkatan Ekonomi Kerakyatan dan Daerah).

Prospek Tahun 2025 secara resmi dimulai oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja di Halaman Kantor Kecamatan Rajeg. Program tersebut masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tangerang 2025-2029 di sektor pengetasan kemiskinan.

Sekda Soma Atmaja yang mewakili Bupati Tangerang menyampaikan, Pemkab Tangerang menyiapkan beberapa kegiatan prioritas salah satunya meningkatkan pendapatan masyarakat berpenghasilan rendah dengan berkolaborasi dengan para stakeholder secara pentahelix.

"Rendahnya tingkat pendidikan, banyak kepala rumah tangga tidak memiliki pendidikam formal yang memadai, keterbatasan lapangan kerja serta terdapat rumah tangga tidak memiliki jaminan sosial. Ini juga menjadi faktor penyebab kemiskinan ekstrim," ungkap Soma Atmaja, Rabu (23/04/2025).

IMG 20250423 WA0042

Selanjutnya, Sekda menuturkan sejumlah langkah yang sedang dilaksanakan oleh Pemkab Tangerang. Program dan kegiatan tersebut antara lain: pengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah, mendorong kewirausahaan, meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mengembangkan agromaritim industri di sentra melalui peran aktif koperasi, memperkuat sistem perdagangan dan jasa serta pelatihan kolaborasi guna menciptakan ekonomi lokal yang berdampak.

"Saya mewakili Bapak Bupati dan Wakil Bupati Tangerang mengucapkan terima kasih kepada seluruh perangkat Daerah dan stakholder yang terlibat dan kita yakini bersama mampu mewujudkan Kabupaten Tangerang yang maju secaara fisik serta mandiri secara ekonomi," ucapnya.

Lanjut dia, Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui BAPPEDA berharap dapat menyinergikan seluruh perangkat daerah dalam program kolaborasi pengentasan kemiskinan ekstrim dan pengendalian angka pengangguran termasuk juga dengan menggandeng berbagai mitra, akademisi dan swasta. salah satunya dengan pemanfaatan Buah Kemiri menjadi minyak dan pembuatan tempe semangit, hasil riset dari tim Swiss German University (SGU) dan di supprot PT. TSN sebagai perusahaan yang akan memproduksi hasil panen.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam menyelenggarakan program ini khusunya Swiss German University (SGU). Semoga dengan dukungan dan kolaborasi juga dari para mitra pemerintah, akademisi dan swasta, program ini dapat berjalan dan mencapai sebagaimana harapan kita semua," ucapnya.

Selanjutnya, dia mengajak seluruh stakeholder untuk juga mengawal program ini dengan komitmen dan tanggung jawab bersama, agar benar-benara bermanfaat dan tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Mari kita kawal program ini dengan komitmen dan tanggung jawab bersama. Saya yakin, jika kita bekerja bersama, kita akan mampu mewujudkan Kabupaten Tangerang yang bukan hanya maju secara fisik, tapi juga kuat secara sosial dan mandiri secara ekonomi," pungkasnya.

Acara tersebut dirangkaikan dengan meninjau gedung pelatihan dan aktivitas ruang pelatihan sekaligus secara simbolis hasil panen tempe semangit dan hasil produksi pasca panen kemiri kepada PT. TSN sebagai perusahaan yang akan memproduksi hasil panen. (Red)

Published in Banten

Tangerang, lensafokus.id - Wakil Bupati (Wabup) Tangerang Intan Nurul Hikmah mengajak seluruh jajaran Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran pencegahan kekerasan berbasis gender.

Hal tersebut diungkapkan Wabup Intan saat hadir sebagai narasumber Seminar Daerah dengan tema "Ruang Aman: Membangun Kesadaran untuk Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender di Gerai Tangerang Gemilang (GTG) Jalan Serang, Rabu (23/04/25).

"Saya mengajak kita semua, khususnya para perempuan hebat di ruangan ini, untuk menjadi agen perubahan. Mari kita bangun kesadaran bersama, mari kita lawan normalisasi kekerasan, dan mari kita hadirkan keadilan bagi mereka yang terpinggirkan suaranya," ajak Wabup Intan.

Dia mengatakan, kekerasan berbasis gender adalah masalah serius yang tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan. Kekerasan berbasis gender ini bentuknya bermacam-macam, mulai dari kekerasan fisik, verbal, psikologis, ekonomi, hingga kekerasan seksual. Korbannya pun tidak sedikit dan banyak dari mereka yang tidak melaporkan karena takut, malu, atau merasa tidak ada ruang yang aman untuk mereka bersuara.

"Saya menyambut baik dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Fatayat NU Kabupaten Tangerang atas inisiatifnya ini. Seminar ini bukan hanya sebagai bentuk edukasi, tapi juga sebagai bentuk keberpihakan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan gender," ujarnya.

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Tangerang senantiasa mendukung penuh upaya pencegahan kekerasan berbasis gender. Namun demikian, semua itu tidak akan cukup tanpa keterlibatan masyarakat. Fatayat NU diharapkan juga mampu menjadi pioner dan garda terdepan untuk upaya-upaya penanganan dan pencegahan kekerasan gender, khususnya di Kabupaten Tangerang.

"Kami akan terus meningkatkan akses terhadap layanan perlindungan, dan memperluas kerja sama lintas sektor, termasuk dengan organisasi seperti Fatayat NU. Semoga seminar ini tidak hanya menjadi ruang diskusi, tetapi juga menghasilkan solusi nyata untuk penanganan korban dan pencegahan kekerasan terhadap gender," tandasnya.

Dia mengucapkan terima kasih kepada para Fatayat NU Kabupaten Tangerang dan narasumber yang telah bersedia berbagi ilmu dan pengalaman, serta kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras menyelenggarakan acara ini.

"Semoga apa yang telah disampaikan narasumber dari Kepala Dinaa Perlindungan Perempuan dan anak (DPPPA), Kapolresta Tangerang dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Republik Indonesia dapat menjadi bekal untuk dapat di implementasikan di lingkungan terdekat," katanya. (Red)

Published in Banten

Tangerang, lensafokus.id – Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto secara virtual membuka Gerakan Tanam Padi Serentak di 14 provinsi sebagai langkah strategis memperkuat ketahanan pangan nasional. Desa Rancalabuh, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, menjadi salah satu titik sentral kegiatan tanam serentak Provinsi Banten, Rabu (23/5/25).

Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid dalam keterangannya mengatakan, penanaman padi di Kabupaten Tangerang berjalan lancar dan didukung penuh oleh masyarakat.

“Hari ini, kegiatan tanam padi di Kecamatan Kemiri berjalan baik. Saya mendampingi, Pak Gubernur, Pak Kapolda, Wakajati, Kapolres, Danramil secara simbolis memulai tanam pagi dilanjutkan para petani. Kami berharap empat bulan ke depan panennya berhasil,” kata Bupati Maesyal Rasyid.

Ia mengungkapkan, rata-rata produktivitas gabah di wilayah Kabupaten Tangerang mencapai 7 ton per hektare. Pemkab Tangerang bersama Provinsi Banten terus memastikan dukungan dan bantuan kepada para petani seperti kelancaran distribusi pupuk, alat pertanian dan obat pengendali hama.

“Ini pencapaian yang sangat baik. Pemerintah daerah bersama Pemprov Banten terus memastikan distribusi pupuk, alat pertanian, dan pengendalian hama berjalan optimal,” tandasnya.

Pemerintah juga memastikan untuk terus bersinergi dan berkoordinasi dengan Bulog untuk penyerapan hasil panen para petani dengan harga yang kompetitif.

“Harga gabah sudah mencapai Rp6.500 per kilogram. Ini tentu saja disambut positif para petani karena dapat meningkatkan kesejahteraan mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni menyampaikan, Provinsi Banten menargetkan luas tanam di wikayah Banten sekitar 38.000 hektare pada April 2025.

"Target produksi gabah tahun ini sebesar 2,8 juta ton, atau setara 1,8 juta ton beras. Ini kami dorong dengan intensifikasi lahan, modernisasi alat, serta perbaikan irigasi," jelas Andra Soni.

Andra menambahkan bahwa optimalisasi lahan di wilayah selatan Banten menjadi salah satu kunci peningkatan produksi. Pihaknya juga akan terus memperkuat kerjasama dan kolaborasi dengan seluruh jajaran Forkopimda dan berbagai pihak lainnya untuk meningkatkan ketahanan pangan di Provinsi Banten.

"Kami didukung Forkopimda dan terus memperkuat kolaborasi lintas sektor. Dengan semangat gotong royong, Banten siap meningkatkan kontribusi dalam ketahanan pangan nasional," tutupnya.

Presiden RI, Prabowo Subianto, yang terhubung secara virtual di Banyuasin Sumsel, menyampaikan pentingnya transformasi teknologi dan efisiensi dalam sektor pertanian untuk meningkatkan produktivitas.

"Dulu menanam satu hektare padi butuh 25 hari. Sekarang, berkat mekanisasi teknologi, 25 hektare bisa ditanam dalam sehari. Ini lompatan besar," ujarnya.

Prabowo menegaskan bahwa Indonesia kini memiliki peluang besar untuk memimpin revolusi hijau dunia. Untuk itu, ketahanan pangan sebagai salah satu merupakan pondasi utama stabilitas nasional harus terus ditingkatkan.

"Indonesia tak hanya mampu swasembada, tetapi juga menjadi lumbung pangan dunia. Kita bisa membantu negara-negara lain. Ini kebanggaan sekaligus tanggung jawab," tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa selama kita mampu memproduksi pangan, kita tidak perlu takut dengan fluktuasi ekonomi global. Yang penting sekarang adalah pemerataan kekayaan agar dirasakan seluruh rakyat. (Red)

Published in Banten
Go to top