Banten

Banten (5844)

Tangerang, lensafokis.id - Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid meninjau langsung pembangunan pompa air pengendali banjir di kawasan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Kamis (13/11/25).

Dalam tinjauannya, Bupati Maesyal Rasyid yang didampingi anggota DPRD Provinsi Banten serta jajaran Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang, Lurah mengatakan bahwa pembangunan pompa air di Bencongan tersebut merupakan salah satu langkah antisipatif menghadapi musim penghujan dan mengurangi risiko banjir di wilayah perbatasan Kabupaten dan Kota Tangerang.

“Di Bencongan ini, saya bersama dengan dewan Provinsi Banten meninjau langsung pemasangan pompa air sebagai antisipasi di musim penghujan. Mudah-mudahan dengan pompa ini bisa mengurangi tingkat genangan atau volume air saat banjir,” ujar Bupati Maesyal Rasyid

Ia juga menambahkan bahwa selain pembangunan pompa. Pihaknya juga akan melakukan koordinasi dan berkolaborasi lintas wilayah antara Pemerintah Kabupaten Tangerang dan Pemerintah Kota Tangerang yang tujuan utamanya agar masyarakat di kedua wilayah ini sama-sama terhindar dari banjir.

“Di wilayah ini memang berbatasan langsung dengan Kota Tangerang. Nanti kami akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Wali Kota Tangerang agar upaya pengendalian banjir bisa dilakukan bersama,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang, Iwan Firmansyah, menjelaskan bahwa pihaknya tengah membangun pompa pengendali banjir berkapasitas 180m³ perjam di RW 25, Jalan Mataram, Kelurahan Bencongan Indah. Pompa ini dibangun untuk mengatasi genangan yang kerap terjadi akibat meluapnya Kali Sabi saat curah hujan tinggi.

“Kehadiran pompa ini diharapkan mampu mempercepat aliran air dan mengurangi risiko banjir di kawasan permukiman sekitar. Sebagai tindak lanjut, kami juga telah merencanakan pembangunan tiga unit pompa tambahan di RW 18, RW 20, dan RW 31 Bencongan pada tahun 2026,” jelas Iwan.

Selain pembangunan pompa, pihaknya juga akan melakukan peninggian tanggul di Kali Sabi untuk memperkuat perlindungan terhadap luapan air.

"Upaya terpadu ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam meningkatkan infrastruktur pengendali banjir dan mewujudkan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat," tandasnya

Sebelum melakukan peninjauan ke lokasi pembangunan pompa air, Bupati Tangerang bersama rombongan juga menyempatkan diri mengunjungi Puskesmas Jalan Kutai dan Puskesmas Jalan emas Kecamatan Kelapa Dua untuk melihat secara langsung pelayanan kesehatan terhadap masyarakat sekitar. (Red)

Tangerang, lensafokus.id — Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid membuka Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa yang digelar di Hotel Aryaduta Kelapa Dua, Kamis (13/11/25).

Workshop yang mengusung tema “Optimalisasi Peran Desa, BUMDes, dan KDMP sebagai Penggerak Ekonomi Desa” tersebut diikuti oleh para Kepala Desa, Camat, serta unsur perangkat daerah terkait, dengan menghadirkan narasumber dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Banten, Kementerian Desa, serta Kementerian Keuangan.

Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam meningkatkan tata kelola keuangan dan pembangunan desa. Dia berharap kegiatan tersebut bisa menjadi sarana untuk berbagi usul, saran dan informasi terkait dengan pelaksanaan pembangunan di desa dan pengelolaan keuangannya.

“Tahun 2026 ke depan, saya ingin para kepala desa menyampaikan langsung keluhannya di forum seperti ini. Karena hari ini kita dihadiri langsung oleh BPKP, Kementerian Desa, dan Kementerian Keuangan. Gunakan kesempatan ini untuk banyak bertanya, supaya pengelolaan keuangan desa aman dan tepat sasaran,” ujar Bupati Maesyal Rasyid.

Bupati juga menjelaskan bahwa tata kelola keuangan desa bersumber dari beberapa sektor, baik dari pemerintah pusat melalui Kementerian Desa dan Kementerian Keuangan serta dari APBD Kabupaten Tangerang yang dialokasikan melalui bagi hasil pajak dan retribusi. Untuk itu, transparansi, akuntabilitas, serta sinergi antara pemerintah daerah, kecamatan dan desa sangat penting agar penggunaan dana desa tepat sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Kita harus bersama-sama menjaga agar pengelolaan keuangan desa bisa baik, transparan, dan akuntable. Kalau ada kendala, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan camat, inspektorat, atau perangkat daerah terkait. Yang penting tidak ada unsur kesengajaan dalam kesalahan administrasi,” tegasnya.

Selain itu, dia juga menyinggung adanya kebijakan pemerintah pusat tentang pengurangan dana transfer dari pemerintah pusat sebesar Rp. 619 miliar, akan berdampak pada pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Tangerang. Namun demikian, dia memastikan bahwa Pemkab Tangerang terus mencari solusi terbaik agar pembangunan desa tetap berjalan sesuai rencana.

“Pengurangan ini bukan hanya di Kabupaten Tangerang, tapi di seluruh Indonesia. Pemerintah pusat saat ini fokus pada penguatan ekonomi rakyat dari bawah. Kita terus berupaya mencari solusi terbaik karena desa menjadi ujung tombak pertumbuhan ekonomi daerah,” jelasnya.

Pihaknya juga mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kerja keras para kepala desa dalam berbagai program pemerintah, termasuk penurunan angka Stunting yang membuat Kabupaten Tangerang mendapat penghargaan insentif fiskal dari Wakil Presiden Republik Indonesia baru-baru ini.

“Penghargaan itu bukan karena bupatinya, tapi karena kerja keras kepala desa, perangkat desa, dan masyarakat. Ini bukti nyata bahwa program desa berjalan dengan baik dan berdampak positif bagi masyarakat,” ujarnya. (Red)

Tangerang, lensafokus.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) meluncurkan program TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak) dalam rangka memperkuat program Bangga Kencana Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kab. Tangerang, Soma Atmaja secara resmi meluncurkan Program TAMASYA tersebut di Aula Pendopo Bupati Tangerang, Kamis (13/11/25).

Dalam sambutannya Sekda Soma mengatakan program TAMASYA merupakan inovasi penting dalam memperkuat pelaksanaan Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana).

"Melalui program TAMASYA, kita ingin menghadirkan taman asuh, ruang yang mendidik, melindungi, dan menumbuhkan kasih sayang terhadap anak, sehingga terwujud keluarga yang berkualitas, tangguh, dan bahagia," ungkap Soma.

Menurut dia, keberhasilan program TAMASYA ini sangat dipengaruhi dukungan banyak pihak, lintas sektor bukan hanya pemerintah semata namun juga seluruh elemen masyarakat, akademisi, media dan dunia usaha.

"Kita memerlukan sinergi dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah, dunia usaha, akademisi, kader, penyuluh, dan masyarakat. Semangat gotong royong dan kolaborasi inilah yang menjadi kunci dalam memastikan nilai-nilai pembangunan keluarga tersampaikan dan terwujud di lapangan," jelasnya.

Lanjut dia, program TAMASYA selaras dengan visi Kabupaten Tangerang, yaitu mewujudkan masyarakat Kabupaten Tangerang yang sejahtera dan berdaya saing. Melalui keluarga yang berkualitas diharapkan akan melahirkan generasi yang unggul, produktif, dan siap menghadapi tantangan masa depan menuju Generasi Emas Kabupaten Tangerang.

"Momentum hari ini juga jadi penggalangan komitmen bersama untuk memperkuat ketahanan keluarga dan menciptakan lingkungan yang ramah anak. Mari kita jadikan gerakan TAMASYA sebagai langkah nyata dalam mewujudkan keluarga yang sayang anak, sayang ibu, dan sayang masa depan," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala DPPKB Kab. Tangerang, dr. Achmad Muchlis melaporkan bahwa program TAMASYA hadir sebagai salah satu inovasi strategis yang diharapkan setiap keluarga di Kabupaten Tangerang dapat menjadi keluarga yang berdaya, produktif dan memiliki ketahanan yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan sosial dan ekonomi.

"Alhamdulillah, di Kabupaten Tangerang sudah ada 5 tempat penitipan anak atau tempat pengasuhan anak yang bekerja sama menerapkan program TAMASYA ini, antara lain ada di Pasar Kemis, 2 TPA di Kelapa Dua, Citra Raya dan Telaga Bestari," ungkapnya.

Pihaknya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi dan mendukung pelaksanaan program TAMASYA tersebut di Kab. Tangerang.

"Mari kita jadikan program ini sebagai gerakan nyata dalam mewujudkan keluarga tangguh, masyarakat sejahtera dan generasi berkualitas di Kabupaten Tangerang," ujarnya. (Red)

SERANG, lensafokus.id – Komisi Informasi Provinsi (KIP) Banten menganugerahkan penghargaan Tokoh Pendorong Keterbukaan Informasi Publik kepada Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid.

Anugerah tersebut diberikan atas dedikasi dan komitmennya dalam membangun budaya transparansi dan akuntabilitas di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.

Penghargaan tersebut diserahkan dalam kegiatan Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2025 yang digelar di Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang, Rabu (12/11/2025).

Selain penghargaan untuk bupati, Pemkab Tangerang juga meraih peringkat kedua untuk kategori Keterbukaan Informasi Publik tingkat kabupaten/kota se-Provinsi Banten.

Capaian tersebut menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Tangerang dalam mewujudkan pemerintahan yang terbuka, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan informasi masyarakat.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tangerang, Diyan Mayang Sari, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas penghargaan yang diterima. Menurutnya, keberhasilan ini tidak lepas dari arahan dan kepemimpinan Bupati Tangerang yang secara konsisten mendorong setiap perangkat daerah untuk menerapkan prinsip keterbukaan informasi.

"Penghargaan ini adalah hasil kerja bersama seluruh perangkat daerah di bawah kepemimpinan Pak Bupati yang senantiasa menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas publik. Alhamdulillah, Pemkab Tangerang meraih juara dua untuk kategori Keterbukaan Informasi Publik,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Diskominfo akan terus memperluas akses informasi publik melalui berbagai kanal digital resmi Pemkab Tangerang, termasuk website layanan informasi yang berisi beragam data dan kebijakan publik.

"Kami menyediakan website dan kanal informasi resmi agar masyarakat dapat dengan mudah mengakses berbagai data publik. Hal ini bagian dari upaya kami meningkatkan layanan informasi yang cepat dan akurat,” jelasnya.

Selain penguatan teknologi informasi, Pemkab Tangerang juga aktif mengedukasi dan mendorong seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk terbuka dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah daerah.

"Ke depan, kami akan terus bersinergi dan berinovasi agar sistem keterbukaan informasi di Kabupaten Tangerang semakin terintegrasi. Harapannya, tahun depan kita bisa meraih peringkat pertama,” tambahnya.

Penganugerahan yang diberikan kepada Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid menjadi bentuk pengakuan atas kepemimpinan yang berorientasi pada transparansi, pelayanan publik, dan partisipasi masyarakat dalam pemerintahan.

Melalui komitmen tersebut, Pemkab Tangerang berhasil menjadikan keterbukaan informasi sebagai bagian dari tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), sejalan dengan semangat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. (Red)

Tangerang, lensafokus.id - Sekretaris Daerah (Sekda) Kab. Tangerang, Soma Atmaja meminta para orang tua lebih peduli pada pendidikan anak-anak baik pendidikan umum maupun pendidikan agama.

Hal tersebut diungkapkan Sekda Soma saat menutup MTQ Tingkat Kec. Jayanti di Halaman Mesjid Alhidayah Kp. Cigeureng Desa Pabuaran Kecamatan Jayanti, Rabu malam (11/12/25).

“Di tengah pesatnya arus informasi yang sulit dibendung, saya mohon kepada para orang tua jangan lupakan pendidikan anak-anaknya, bisa lebih peduli dalam mendukung pendidikannya, baik dalam pendidikan umum terlebih pendidikan agamanya. Tolong jangan lupakan pendidikan anak-anak,” ujar Soma.

Menurutnya, generasi emas anak bangsa 2045 tidak hanya ditentukan oleh kemampuan intelektual semata tetapi juga tingkat mental dan spiritualnya. Oleh karena itu, memikirkannya sangat mendukung dilaksanakannya MTQ secara berjenjang dan berkelanjutan yang menjadi ajang pelatihan mental dan spiritual generasi penerus pembangunan.

“Pelaksanaan MTQ bukan semata-mata mata ajang lomba yang akan membawa harum nama Kabupaten Tangerang di tingkat Provinsi Banten bahkan di tingkat nasional tetapi juga merupakan sarana pembinaan umat dan syiar Islam yang memiliki peran penting dalam pembentukan generasi penerus yang Qur’ani dan karakter di tengah masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, dia juga menegaskan bahwa salah satu misi prioritas Pemkab Tangerang adalah peningkatan kualitas pendidikan. Program sekolah SD dan SMP swasta gratis, bus sekolah gratis, beasiswa pendidikan tinggi bagi mahasiswa berprestasi sampai dengan sanitasi pondok pesantren (Sanitren) telah digulirkan.

"Insya Allah, mudah-mudah tahun depan lebih banyak lagi sekolah yang bekerja sama dengan kita untuk menggratiskan biaya pendidikannya. Buat anak-anak kita yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi pun, pemerintah daerah sudah menyediakan banyak beasiswa untuk mereka yang ingin kuliah baik di dalam negeri maupun luar negeri," imbuhnya.

Dia juga memuji Rizki sebagai pemuda asal Kabupaten Tangerang yang berhasil meraih gelar doktor (S3) termuda lulusan UGM pada usia 25 tahun. Prestasi yang diraih diharapkan menjadi pememangat dan sumber inspirasi generasi muda Kabupaten Tangerang agar terus maju dan meraih prestasi memuaskan orang tua dan daerah.

“Rizky ini pemuda berprestasi, mampu menyelesaikan sekolah S3-nya hanya dalam kurun waktu 3 tahun di usianya yang 25 tahun, menjadi doktor termuda di Indonesia. Luar biasa sangat mempesona, mudah-mudahan ini menginspirasi semua anak-anak kita,” tandasnya.

Di akhir Perayaannya, Soma mengucapkan terima kasih kepada Camat, LPTQ Kecamatan Jayanti, segenap panitia penyelenggara dan seluruh masyarakat Jayanti yang telah bekerja keras menyukseskan MTQ ke-13 Kec. Jayanti tahun 2025. (Red)

Jakarta, lensafokus.id - Pemerintah Kabupaten Tangerang (Pemkab) Tangerang meraih penghargaan sebagai salah satu di antara 50 pemerintah daerah (pemda) berkinerja baik dalam program percepatan penurunan stunting secara nasional. Pada program ini, pemerintah pusat mengalokasikan insentif fiskal sebesar Rp7,2 miliar lebih.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka kepada Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025, Kantor Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Rabu (12/11/25).

Pada kesempatan tersebut, Bupati Maesyal Rasyid mengungkapkan bahwa penghargaan alokasi fiskal tahun berjalan 2025 tersebut diraih karena Pemkab masuk dalam 50 besar pemerintah daerah berkinerja terbaik atas pelaksanaan program percepatan penurunan Stunting Tangerang. Penghargaan tersebut juga merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat atas komitmen dan kerja nyata pemerintah daerah dalam menurunkan angka stunting di wilayahnya.

"Alhamdulillah, Kabupaten Tangerang menjadi salah satu dari 50 pemerintah daerah yang berhasil meraih insentif fiskal tahun berjalan, kategori kinerja terbaik dalam percepatan penurunan stunting. Penghargaan ini merupakan bentuk support pemerintah pusat dan jumlah insentifnya sebesar Rp7,2 miliar lebih," ungkap Bupati Maesyal Rasyid.

Lanjut dia, insentif fiskal yang diraih tersebut akan diprioritaskan untuk mendukung program dan kegiatan di bidang pelayanan kesehatan, seperti pembangunan sarana infrastruktur kesehatan, bedah rumah, palayanan air bersih dan sanitasi lainnya.

"Insentif fiskal ini nantinya akan kita prioritaskan untuk mendukung program-program di bidang kesehatan seperti: pembangunan infrastruktur kesehatan, bedah rumah, membangun pelayanan air bersih dan juga jambanisasi yang semuanya adalah upaya penanganan stunting," jelasnya.

Menurut dia, penghargaan yang raih tersebut menjadi bukti nyata kerja kolaboratif antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Tangerang.

Ini juga menjadi bukti kerja nyata yang kolaboratif antara pemerintah daerah melalui perangkat daerah yang terlibat, tenaga kesehatan dan masyarakat. Kami akan terus berkomitmen memperkuat program intervensi gizi dan layanan kesehatan bagi ibu dan anak," tandasnya.

Pihaknya pun mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh perangkat daerah dan stakeholder yang telah bersinergi dan berkolaborasi dalam melaksanakan program dan kegiatan percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Tangerang. Pihaknya berharap penghargaan berupa insentif fiskal ini semakin menambah semangat dan komitmen bersama untuk bekerja lebih baik lagi.

"Atas nama pemerintah daerah, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh OPD, tenaga kesehatan dan masyarakat yang telah bersinergi dan berkolaborasi nyata dalam pelaksanaan program percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Tangerang. Kami akan terus berkomitmen memperkuat program intervensi gizi dan layanan kesehatan bagi ibu dan anak," ujarnya.

Sementara itu, dalam sambutannya, Wapres Gibran menegaskan kepada para menteri dan kepala daerah yang hadir akan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan pemeritah daerah dalam menjaga keberlanjutan program percepatan penurunan stunting dan optimalisasi hasil pelaksanaan program percepatan penurunan Stunting.

“Percepatan penurunan stunting ini adalah salah satu program prioritas dari Bapak Presiden. Oleh sebab itu, program ini harus kita kawal bersama. Program ini harus kita keroyok bersama, dan saya rasa kuncinya di sini adalah sinergi antara pusat dan daerah,” ujar Gibran.

Wapres juga menyampaikan bahwa keberhasilan dalam menekan serta menurunkan angka prevalensi secara nasional merupakan keberhasilan bersama. Untuk itu pihaknya juga memberikan pesan kepada seluruh kementerian dan pemerintah daerah untuk terus melakukan terobosan dan inovasi dalam menurunkan angka Stunting di daerahnya masing-masing.

“Keberhasilan ini adalah bersama, semua pihak. Atas arahan Bapak Presiden, kita berhasil menekan angka prevalensi stunting di 2024 menjadi 19,8 persen, atau turun sebanyak 357 ribu anak dibandingkan tahun 2023. Angka ini lebih baik dari proyeksi Bappenas, yaitu 20,1 persen,” ungkapnya. (Red)

Page 11 of 585
Go to top