Bogor, lensafokus.id – Pemerintah Desa Koleang, Kecamatan Jasinga, terus mempercepat pembangunan infrastruktur desa demi mendukung potensi wisata sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan publik. Melalui program Bantuan Keuangan (Bankeu) Samisade, tahun ini Pemdes Koleang memfokuskan anggaran pada dua kegiatan prioritas yakni pembukaan akses jalan menuju destinasi wisata Situ Kadongdong dan pembangunan gedung baru kantor desa.
Kepala Desa Koleang, Abdul Rohman atau akrab disapa Jaro Adung, menjelaskan detail proyek yang sedang berjalan. Untuk pembukaan jalan, dilakukan pengerasan sepanjang 770 meter, dengan lebar 4,5 meter, dan khusus bagian depan sepanjang 200 meter diperlebar menjadi 6 meter. Selain itu, dibangun pula saluran drainase serta yudit sepanjang 450 meter untuk menunjang kualitas jalan.

“Samisade tahun ini kita gunakan untuk dua kegiatan. Pertama membuka akses jalan umum menuju wisata Situ Kadongdong, dan kedua membangun fasilitas gedung baru kantor desa,” ungkap Jaro Adung, Senin (15/9/2025).
Menurutnya, akses jalan yang baik akan menjadi kunci berkembangnya pariwisata di wilayah Koleang. “Kalau akses jalan bagus, pengunjung datang dengan nyaman. Itu modal penting untuk mendukung potensi wisata di desa,” jelasnya.
Selain jalan, Pemdes Koleang juga menyiapkan pembangunan gedung kantor desa baru. Fasilitas ini diharapkan mampu menunjang kinerja perangkat desa dan berbagai lembaga yang ada di desa.
“Desa ini rumah kita bersama. Kalau kita nyaman, otomatis masyarakat yang datang pun merasa betah,” tambah Jaro Adung.

Gedung tersebut juga akan dilengkapi ruang kerja khusus bagi Linmas dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) agar lebih optimal dalam menjalankan tugas. Bahkan, Pemdes Koleang sudah merencanakan pembangunan kantor khusus untuk Koperasi Desa (Kopdes) di masa mendatang.
“Supaya Linmas dan BPD punya kantor masing-masing. Ke depan, Kopdes juga kita siapkan bangunan tersendiri,” tegasnya.
Dengan pembangunan yang terintegrasi, Pemdes Koleang optimis dapat menghadirkan pelayanan publik yang lebih baik sekaligus mengangkat nama Desa Koleang melalui sektor wisata.
“Langkah ini kami harap dapat meningkatkan pelayanan, mendorong pemberdayaan masyarakat, dan mengangkat potensi wisata lokal agar semakin dikenal luas,” pungkas Jaro Adung. (Asp)
Bogor, lensafokus.id — Kepedulian dan pengabdian tanpa pamrih dalam dunia pendidikan dan sosial mendapat apresiasi tinggi dari Bupati Bogor Rudy Susmanto. Pada kesempatan istimewa ini, dua tokoh inspiratif, yakni Rudy Manggala sebagai Tokoh Peduli Pendidikan dan Ayya Susi Damayanti sebagai Tokoh Peduli Anak Yatim, menerima penghargaan sekaligus hadiah ibadah umroh. Serta kaki palsu khusus kepada Rudy Manggala dari Bupati Bogor, yang berlangsung di Pendopo Bupati Bogor, Senin (15/9/25).
Bupati Bogor Rudy Susmanto mengungkapkan, kegiatan acara ini lahir dari sebuah momen inspiratif ketika dirinya menghadiri Penganugerahan Tokoh Inspiratif di HUT ke-14 Media Metropolitan. Beliau menyadari, bahwa banyak tokoh yang telah memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan Kabupaten Bogor.
“Adalah sebuah kekeliruan jika kelompok lain mampu memberikan apresiasi kepada tokoh-tokoh inspiratif, sementara Pemerintah Daerah justru tidak melakukannya. Oleh karena itu, hari ini Pemerintah Kabupaten Bogor dengan penuh kebanggaan mengundang dua tokoh inspiratif yang telah banyak membawa dampak perubahan positif bagi masyarakat Kabupaten Bogor,” ungkap Bupati Bogor.
Lebih lanjut, Bupati Bogor menegaskan bahwa penghargaan ini bukan hanya bentuk penghargaan, melainkan juga bagian dari perhatian pemerintah daerah agar kontribusi, pengabdian, serta keteladanan para tokoh tersebut dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas.
“Pemerintah daerah tidak hanya memberikan penghargaan, tetapi juga akan mengiringinya dengan kebijakan-kebijakan nyata yang berpihak kepada masyarakat, agar nilai-nilai ketulusan, dedikasi, dan pengabdian ini terus hidup di tengah-tengah pembangunan Kabupaten Bogor,” tutupnya.
Selanjutnya, Tokoh Peduli Pendidikan Rudy Manggala, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan Bupati Bogor. Baginya, penghargaan ini bukan sekadar kebanggaan, melainkan amanah untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak binaannya.
"Ini betul-betul suatu penghargaan yang sangat besar bagi saya, karena sebelumnya saya belum pernah mendapatkannya. Penghargaan ini tidak bisa diukur dengan nilai, dan kebahagiaan yang saya rasakan pun sulit digambarkan dengan kata-kata," ujarnya.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas pemberian hadiah umroh dari Bupati Bogor sebuah hadih yang sangat istimewa.
"Alhamdulillah, saya mendapat hadiah umroh. Diberangkatkan langsung oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. Sejujurnya, ini sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Apalagi bisa pergi ke Tanah Suci, itu di luar dugaan saya. Rasanya luar biasa sekali, sebuah anugerah yang benar-benar tidak pernah saya pikirkan akan datang dalam hidup saya," ungkapnya penuh haru.
Di tempat yang sama, Tokoh Peduli Anak Yatim Ayya Susi Damayanti menyampaikan rasa syukur dan haru usai menerima penghargaan langsung dari Bupati Bogor, Rudy Susmanto, berupa penghargaan sekaligus hadiah ibadah umroh.
“Alhamdulillah, perasaan saya hari ini yang pertama bersyukur kepada Allah telah mentakdirkan saya untuk bertemu dengan jajaran istimewa Pemerintahan Kabupaten Bogor. Ini menjadi motivasi saya untuk lebih banyak berkontribusi dan bergerak di tengah masyarakat, agar lebih bermanfaat di depannya,” imbuh Ayya Susi Damayanti.
Sekadar informasi, Rudi Manggala, yang sehari-harinya mengajar sebagai guru honorer, dikenal sebagai sosok yang peduli dan tak kenal lelah. Ia menginisiasi kelompok belajar sederhana di Kampung Rawa Gede, lalu berkolaborasi dengan pemerintah desa, masyarakat, hingga pihak swasta untuk mengumpulkan dana untuk digunakan dalam membangun gedung sekolah permanen yang kini resmi menjadi SD Negeri Cikoneng.
Sedangkan, Ayya Susi Damayanti merupakan perawat dan yatim piatu di Istana Yatim Piatu dan Duafa Baitul Qorro di Desa Gintung Cilejet, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor. Bahkan ia rutin memberikan santunan kepada anak-anak yatim dari gaji pribadinya sebagai seorang guru dan hasil jualan online kerajinan tangan orang tua santri serta sumbangan dari para relawan. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id -- Bupati Tangerang, Moch Maesyal Rasyid mengapresiasi seluruh jajaran Perumdam Tirta Kerta Raharja (TKR) yang berhasil meraih predikat sebagai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sehat 5 kali berturut-turut se-Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Maesyal Rasyid saat memberikan amanat apel pagi di Halaman Kantor Perumdam TKR, Senin (15/9/25).
"Yang pertama kami atas nama Kuasa Pengguna Modal (KPM) bersama pemerintah daerah mengucapkan selamat dan terima kasih atas segala upaya kinerja yang dilaksanakan oleh seluruh pegawai yang dipimpin oleh direktur utama, direktur teknik, direktur umum juga dengan teman-teman dewan pengawas sehingga PDAM Kabupaten Tangerang sudah 5 kali berturut-turut terus mendapatkan predikat PDAM sehat se-Indonesia," ujar Bupati Maesyal Rasyid.
Menurut dia, raihan predikat PDAM sehat 5 kali berturut-turut bukan hanya kebanggaan Perumdam TKR semata tapi juga menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Tangerang. Dia berharap raihan luar biasa yang telah dicapai tersebut bisa menjadi dorongan semangat bagi Perumdam TKR untuk terus berinovasi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Prestasi ini bukan hanya milik dari PDAM saja tapi milik juga masyarakat Kabupaten Tangerang yang mendapatkan pelayanan yang bersih. Ini harus terus dipertahankan dan jadikan sebagai dorongan semangat untuk terus berinovasi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," tandasnya.
Lanjut dia, permintaan layanan kebutuhan air bersih, khususnya di wilayah Pantura Kabupaten Tangerang sangat tinggi dan belum bisa terlayani secara optimal. Untuk itu, pihaknya meminta kepada Perumdam TKR untuk melakukan percepatan dan optimalisasi realisasi Sambungan Langganan (SL) kepada masyarakat di wilayah Pantura.
"Kebutuhan yang disampaikan masyarakat kepada pemerintah daerah untuk minta dilayani air bersih, khususnya di wilayah Pantura memang belum optimal. Dari total yang sudah tersalur air bersih sekitar 236.822 Sambungan Langganan, masih ada 11.000 lagi yang harus kita tingkatkan layanannya di tahun 2025," ungkapnya.
Pihaknya yakin dengan kerja keras, sinergi dan kolaborasi Perumdam TKR yang telah terjalin, percepatan optimalisasi realisasi Sambungan Langganan kepada masyarakat bisa dicapai dalam waktu yang tidak terlalu lama. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja menghadiri Apel Senin Pagi yang dirangkaikan dengan peluncuran Logo Hari Jadi ke-393 Kabupaten Tangerang di Lapangan Raden Aria Yudhanegara, Senin (15/9/25).
Dalam amanatnya, Sekda Soma Atmaja meminta kepada seluruh pegawai dan perangkat daerah untuk menjaga ritme kerja yang meliputi kedisiplinan, percepatan penyerapan realisasi kinerja, peningkatan pelayanan publik dan sinergitas dalam pembangunan.
Mari kita jadikan apel pagi ini sebagai inspirasi untuk bekerja lebih baik, berinovasi lebih giat, dan mengabdi dengan sepenuh hati. Terus semangat, dan percepat realisasi kinerja kita di sisa tahun ini, demi kemajuan Kabupaten Tangerang tercinta,” ujar Soma.
Pada kesempatan tersebut, Sekda Soma secara resmi juga meluncurkan Logo Hari Jadi Ke-393 Kabupaten Tangerang. Logo Hari Jadi ke-393 Kabupaten tersebut merupakan hasil pemenang Lomba Cipta Karya Logo HUT ke-393 Kabupaten Tangerang, yang dilaksanakan tanggal 1-10 September 2025.
“Dengan peserta sebanyak 118 orang. Setelah melalui tahapan seleksi desain, teknis, hingga administrasi, akhirnya terpilih 11 finalis, dan dewan juri menetapkan karya terbaik yaitu milik Saudari Fathiya Rahma, yang hari ini secara resmi kami launching sebagai logo Hari Jadi ke-393 Kabupaten Tangerang,” ungkapnya.
Menurut dia, logo Hari Jadi Kab. Tangerang tersebut bukan sekedar gambar, melainkan simbol kebanggaan, identitas, serta semangat kebersamaan seluruh elemen masyarakat Kabupaten Tangerang.
“Logo ini bukan sekedar gambar, melainkan simbol kebanggaan, identitas, serta semangat kebersamaan seluruh elemen masyarakat Kabupaten Tangerang dalam melangkah menuju daerah yang lebih maju, sejahtera, dan berdaya saing,” jelasnya.
Di akhir amanatnya, dia juga mengucapkan terima kasih atas kepedulian para pegawai yang telah menyisihkan rejekinya untuk membantu rakyat Palestina.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh donatur atas kepeduliannya. Besok Pak Bupati akan menyerahkan langsung bantuan sebesar kurang lebih Rp1,5 M untuk rakyat Palestina,” tutupnya. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id - Wakil Bupati (Wabup) Intan Nurul Hikmah bersama Kepala Kantor Kementerian Kabupaten Tangerang meresmikan dapur Badan Gizi Nasional untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Badar 1 Balaraja, Minggu (14/9/25).
Dalam sambutannya, Wabup Intan mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Yayasan Al Badar yang telah konsisten dan nyata mendukung program MBG, khususnya dalam percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Tangerang.
"Alhamdulillah, hari ini Ponpes Al Badar akan juga meresmikan dapur MBG yang kedua. Dapur MBG yang diresmikan ini sejalan dengan visi misi Pemerintah Kabupaten Tangerang yang punya dan beritikad kuat untuk menurunkan tingkat stunting dan juga kasus gizi buruk yang ada di Kabupaten Tangerang," ungkap Wabup Intan.
Menurut dia, Pemkab Tangerang bersama pihak lainnya terus menguatkan komitmen dan kerja bersama dalam pencegahan dan penanganan Stunting. Salah satu yang dilakukan adalah melakukan intervensi langsung ibu-ibu hamil untuk diberikan makan bergizi supaya begitu lahiran anaknya kondisinya normal tidak mengalami Stunting.
"Kita bersama dengan banyak pihak lainnya yang lintas sektor terus menguatkan komitmen dan kerja bersama. Jadi dari mulai ibu hamil bahkan sekarang dari anak-anak SD, SMP, SMA sudah diberikan vitamin khusus, yang perempuan ya diberikan vitamin penambah darah supaya nanti ketika mereka menikah kondisi badannya sehat," jelasnya.
Dia juga meminta kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Balaraja untuk benar-benar memperhatikan aspek kesehatan, kandungan gizi, higienis dan tidak membosankan dalam proses pengolahan dan penyajiannya.
"Komposisi gizi sama rasa makanan harus benar-benar sesuai dan tidak membosankan penerima. Dapurnya harus bersih, harus higienis, makanannya harus enak dan bergizi. Itu semua harus diatur benar-benar, karbohidrat dan proteinnya dan kandungan gizi lainnya.
Pihaknya berharap dapur untuk program MBG di Ponpes Al Badar tersebut bisa berjalan baik dan bisa memberikan manfaat serta kontribusi positif bukan hanya untuk penurunan angka stunting dan penghapusan gizi buruk di Kabupaten Tangerang serta mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Tangerang juga bagi masyarakat sekitarnya.
"Harapan kita semua, dapur ini tidak hanya untuk penurunan dan penghapusan Stunting, tapi juga menguatkan ketahanan pangan dan masyarakat sekitar juga merasakan manfaat langsung dalam hal pemenuhan dan pengisian lapangan pekerjaan.
Saat ini, dia juga mengungkapkan bahwa dapur MBG Ponpes Al Badar 1 Balaraja mampu menyerap lapangan pekerjaan yang telah diisi oleh 47 warga lokal.
"Jadi bayangkan kalau banyak dapur SPPG dibuka untuk memasak bagi anak-anak sekolah se-Kabupaten Tangerang, juga banyak lapangan kerja yang dibuka. Jadi efeknya saling menguntungkan," pungkasnya. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id – Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) Kabupaten Tangerang menyelenggarakan peningkatan sumber daya manusia melalui pelatihan instruktur senam pemula. Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Serba Guna (GSG) Puspem Kabupaten Tangerang, Sabtu (13/09/25).
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Wakil Bupati Tangerang Intan Nurul Hikmah dan dihadiri Kepala Disporabudpar, Ketua Koni Kabupaten Tangerang, Ketua Harian Perwosi Provinsi Banten serta diikuti oleh 55 peserta dari perwakilan di 29 Kecamatan.
Dalam kesempatannya, Wabup Intan menyampaikan apresiasi yang tinggi atas program yang dilaksanakan Perwosi Kabupaten Tangerang, karena sejalan dengan visi pemerintah kabupaten Tangerang dalam upaya mewujudkan masyarakat yang sehat, sejahtera dan berdaya saing.
"Sebagai organisasi perempuan, Perwosi telah menunjukan kiprah nyatanya dalam membina dan menggerakan kaum wanita untuk berperan aktif menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungannya," ujar Wabup Intan
Dia menegaskan melalui pelatihan senam ini diharapkan nantinya akan lahir instruktur-instruktur wanita andal yang mampu menularkan semangat hidup sehat kepada masyarakat luas.
"Instruktur senam bukan hanya pengajar gerakan namun juga mendorong terbentuknya budaya sehat di tengah masyarakat," ungkapnya.
Menurutnya, senam adalah olahraga yang sederhana, murah, menyenangkan dan dapat dilakukan siapa saja. Melalui olahraga senam yang penuh dengan keceriaan dan gerakan ini, bisa lebih menguatkan kembali budaya sehat di masyarakat.
"Jika budaya sehat sudah tertanam, maka tubuh lebih kuat, produktif dan bahagia," tandasnya.
Sementara itu, Ketua KONI Kabupaten Tangerang Eka Wibayu mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk membantu percepatan sosialisasi olahraga senam di tengah masyarakat Kabupaten Tangerang. Menurut dia, kegiatan Perwosi tersebut dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di dunia olahraga Kabupaten Tangerang.
“Kegiatan ini sangat bagus, membangun manusia yang sehat jasmani dan rohani, kami Koni Kabupaten Tangerang terus support” ungkap Eka Wibayu. (Red)
Tangerang, lensafokus.id – Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid secara resmi melaunching Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) VI Kabupaten Tangerang Tahun 2025 yang digelar di Gedung Serba Guna (GSG) Kec. Pasar Kemis Tangerang, Sabtu (13/9/25).
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa olahraga merupakan bagian penting dalam pembangunan daerah, yang tidak hanya menyehatkan masyarakat, tetapi juga melahirkan prestasi yang dapat mengharumkan nama Kabupaten Tangerang di tingkat provinsi, nasional, hingga internasional.
“Suatu daerah akan terlihat maju bukan hanya dari prestasi pendidikan, ekonomi, sosial, maupun budayanya, tetapi juga dari keberhasilan membangun atlet dan olahraga. Dengan olahraga kita bisa sehat, menjalin silaturahmi, sekaligus berprestasi mengharumkan nama daerah,” ujar Bupati Maesyal Rasyid
Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi dsri semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, kecamatan, desa hingga masyarakat, dalam mendukung kemajuan olahraga di Kabupaten Tangerang. Menurut dia, Porkab menjadi momentum strategis untuk menumbuhkan semangat olahraga sekaligus menjaring atlet-atlet potensial.
“Saya minta para camat untuk serius membina atlet di wilayahnya masing-masing. Karena dari Porkab ini kita bisa siapkan atlet terbaik untuk menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Banten 2026 di Kota Tangerang Selatan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Porkab VI Kabupaten Tangerang Tahun 2025, Taufik Emil, menjelaskan bahwa seluruh kecamatan di Kabupaten Tangerang telah mendaftarkan diri sebagai peserta. Porkab VI akan dilaksanakan mulai 8–15 November 2025 dengan enam kecamatan sebagai tuan rumah penyelenggaraan cabang olahraga, yaitu Kecamatan Pasar Kemis, Rajeg, Kemiri, Jambe, Panongan, dan Sindang Jaya.
Lebih lanjut, Emil menegaskan bahwa Porkab VI bukan hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga bagian dari proses pembinaan dan seleksi atlet untuk menghadapi Porprov Banten 2026.
“Kami berharap melalui Porkab VI ini dapat lahir atlet-atlet berprestasi yang siap membawa nama baik Kabupaten Tangerang," ujar Emil
Pihaknya pun mengajak semua peserta tetap menjaga semangat kebersamaan, sportivitas, dan persaudaraan. "Mari kita jadikan Porkab ini sebagai momentum mempererat persatuan masyarakat Kabupaten Tangerang,” ungkapnya. (Red)
SERANG, lensafokus.id - Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengelolaan Sampah se-Provinsi Banten yang digelar di Aula Pendopo Gubernur Banten, Jumat (12/9/25).
Rapat tersebut dipimpin Gubernur Banten Andra Soni dan dihadiri jajaran pemerintah kabupaten/kota se-Provinsi Banten serta perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Dalam kesempatan itu, Bupati Maesyal Rasyid memaparkan kondisi pengelolaan sampah di Kabupaten Tangerang, khususnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatiwaringin. Ia menjelaskan bahwa dari total luas lahan TPA Jatiwaringin 33 hektare, sekitar 28 hektare sudah terisi dengan metode open dumping dan hanya tersisa 5 hektare. Menteri LHK yang telah meninjau langsung meminta agar TPA Jatiwaringin segera dilakukan penataan dengan metode sanitasi landfill.
“Kami sudah mengalokasikan dana sebesar Rp15 miliar melalui anggaran BTT, termasuk untuk pembangunan akses jalan masuk dan penerapan metode sanitary landfill. Saat ini sudah ada perbaikan, di antaranya pemadatan sampah, pengelolaan kolam lindi, serta pembangunan akses jalan,” ungkap Bupati Maesyal Rasyid.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa Kabupaten Tangerang menghasilkan timbunan sampah sekitar 2.500 hingga 2.700 ton per hari. Baru sekitar 60% sampah yang bisa diangkut ke TPA karena keterbatasan sarana dan prasarana. Banyaknya timbunan sampah juga dipengaruhi salah satunya adalah mindset masyarakat yang buang sampah sembarangan.
“Sisa sampah yang belum tertangani dan pola pikir serta kebiasaan masyarakat menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah. DLHK kami harus mengangkut berulang kali dalam sehari, tetapi jumlahnya tetap tidak tertangani sepenuhnya. Untuk itu, kami sedang menjajaki kerja sama dengan program pengolahan sampah berbasis energi agar dapat menjadi solusi jangka panjang,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Banten Andra Soni menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dalam menyusun kebijakan pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan.
“Permasalahan sampah ini menjadi isu strategis di Banten. Kami berharap rapat koordinasi ini menghasilkan langkah konkret agar daerah-daerah di Banten bisa didampingi, diarahkan, dan dipandu dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” tegasnya.
Sedangkan Sekretaris Utama KLHK, Rosa Vivin, mengingatkan bahwa target nasional pengelolaan sampah adalah 100% pada tahun 2029. Saat ini, Provinsi Banten baru mampu mengelola sekitar 13,4% dari total timbunan sampah harian.
“Karena itu, pemerintah daerah harus segera melakukan perbaikan TPA dengan menghentikan praktik open dumping dan menerapkan sanitary landfill, serta mengembangkan fasilitas pendukung seperti RDF, bank sampah, dan pengolahan berbasis teknologi ramah lingkungan,” jelasnya.
Dia berharap melalui rapat koordinasi pengelolaan sampah tersebut bisa memperkuat komitmen dan kerja sama seluruh kabupaten/kota di Banten dalam mengatasi persoalan sampah yang semakin kompleks, sekaligus mendukung terwujudnya lingkungan yang sehat dan berkelanjutan. (Red)
Bandung, lensafokus.id – Apt. Putri Permata Sari, S.Farm, alumni Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Bhakti Kencana (UBK) Bandung, angkatan tahun 2021, menjadi inspirasi dalam kegiatan Alumni Talk pada Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) UBK, Kamis (11/9/2025).
Ribuan mahasiswa baru antusias menyambut kehadirannya. Saat ini, Putri berkarier sebagai apoteker di RS Mayapada Jakarta Selatan sekaligus melanjutkan studi S2 Manajemen Administrasi Rumah Sakit.
Dalam sesi berbagi, Putri membuka perkenalan dengan penuh keakraban. Ia mengajak mahasiswa menjaga semangat meski acara berlangsung di jam rawan mengantuk. “UBK!” serunya yang langsung dijawab lantang oleh mahasiswa dengan teriakan, “Juara!”.
Putri mengaku bangga bisa kembali ke kampus setelah lima tahun, kali ini bukan sebagai mahasiswa, melainkan sebagai alumni yang berbagi pengalaman. Ia menegaskan, kehadiran alumni dalam forum seperti ini penting agar mahasiswa sadar bahwa alumni bukan sekadar mantan mahasiswa, melainkan bagian dari keluarga besar UBK yang dapat menjadi role model.
Putri bercerita tentang perjalanannya menyelesaikan S1 dan profesi Apoteker di UBK. Tantangan terberat, katanya, datang saat pandemi COVID-19 melanda. Skripsi hingga perkuliahan profesi dijalani dengan keterbatasan akses laboratorium dan rumah sakit, serta bimbingan jarak jauh.
“Dari situ aku belajar banyak hal: pentingnya adaptasi, manajemen waktu, dan support system dari teman, orangtua, serta dosen. Semua itu bikin aku akhirnya bisa lulus tepat waktu, lanjut profesi, dan siap masuk dunia kerja,” kata Putri yang kini berkarier sebagai apoteker di RS Mayapada Jakarta Selatan.
Ia menekankan, alumni adalah “produk jadi” dari kampus. Karena itu, mereka punya tanggung jawab moral untuk menjadi bukti nyata keberhasilan kurikulum UBK dan inspirasi bagi generasi berikutnya.
Dalam paparannya, Putri mengingatkan bahwa sukses tidak hanya ditentukan oleh IPK. Ia mencontohkan pengalamannya saat wawancara kerja, di mana pihak perusahaan lebih menyoroti pengalaman organisasi, kemampuan komunikasi, dan problem solving.
“IPK itu penting, tapi yang lebih penting adalah bagaimana kita berkembang di luar kelas. Alumni yang berdampak bukan hanya yang punya IPK tinggi, tapi yang ilmunya bermanfaat buat orang lain,” jelas Putri kelahiran Rangkasbitung, Banten, yang kini tengah menempuh studi S2 Manajemen Administrasi Rumah Sakit (MARS) di Universitas Esa Unggul, Jakarta.
Putri juga berbagi tips agar mahasiswa mampu bertahan dan unggul, yaitu dengan menumbuhkan rasa percaya diri, optimisme, serta membangun komunitas. Menurutnya, almamater bukan hanya tempat kuliah, melainkan keluarga besar tempat mahasiswa, dosen, dan alumni saling mendukung.
“Networking itu penting banget, dari sinilah kita bisa saling dukung dan bikin nama kampus makin dikenal,” ujarnya.
Tak lupa, ia menekankan peran doa orang tua dalam setiap pencapaian. “Hari ini aku berdiri di sini bukan cuma hasil kerja keras aku, tapi juga berkat doa orang tua,” ucapnya penuh haru.
Menutup sesinya, Putri memberikan pesan inspiratif agar mahasiswa baru menikmati perjalanan kuliah sebagai proses bertumbuh bersama.
“Kuliah itu bukan cuma soal aku bakal jadi apa, tapi juga aku bisa ngasih apa buat sekitar. Kita harus menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama. Jangan takut eksplorasi, nikmati prosesnya. Siapa tahu, lima tahun lagi kalian yang akan berdiri di sini jadi alumni yang menginspirasi,” pungkasnya. (Red)
Tangerang, lensafokus.id - Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, Intan Nurul Hikmah menghadiri Rapat Penilaian Konvergensi Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (P3S), Gebrak Tegas dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) yang dilaksanakan di Aula Sinergi Bappeda, Kamis (11/9/25)
Dalam arahannya, Wabup Intan menekankan pentingnya validitas data capaian hasil program yang dilaksanakan untuk menentukan langkah-langkah lanjutan yang lebih sesuai dan efektif dalam mengatasi dan menanggulangi Stunting di Kabupaten Tangerang
"Sekali lagi saya tegaskan di sini, validitas capaian hasil program itu sangat penting. Karena dengan data yang valid, kita bersama bisa merumuskan dan menentukan langkah selanjutnya yang lebih sesuai dan efektif," tandas Wabup Intan
Dia juga menyinggung peran aktif OPD yang harus terus dikuatkan dan ditingkatkan. Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (P3S) merupakan program yang melibatkan banyak pihak lintas sektor.
"Sinergitas dan kolaborasi semua pihak lintas sektor harus terus dikuatkan dan ditingkatkan supaya kasus baru Stunting bisa ditekan sekecil mungkin dan penanganannya pun maksimal," imbuhnya
Lanjut dia, penilaian mandiri oleh kecamatan terhadap pelaksanaan program yang berkaitan dengan Stunting, ibu hamil, balita, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), edukasi kepada generasi muda dan pasangan yang mau menikah juga harus dilakukan agar intervensi yang dilakukan nantinya berjalan efektif dan benar-benar tepat sasaran.
"Selain oleh dinas terkait, penilaian mandiri oleh kecamatan-kecamatan juga harus dilakukan. Kecamatan harus punya data yang valid juga tentang pelaksanaan program P3S, Posyandu, PMT, penanganan ibu hamil dan balita yang kurang baik gizinya agar intervensi seperti apa yang bisa kita lakukan nanti itu berjalan efektif dan benar-benar tepat sasaran," serunya
Pihaknya juga meminta kepada OPD seperti Bappeda, DPPKB, Dinkes maupun OPD lainnya bisa lebih meningkatkan gerakan yang nyata dan berkelanjutan, khususnya dalam memberikan edukasi, pendampingan dan pelatihan kepada para kader di kecamatan, desa dan kelurahan.
"Tingkatkan edukasi, pendampingan dan pelatihan kepada para kader PKK agar mereka bisa berinovasi dan berkreasi bagaimana cara membuat makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita yang benar-benar bergizi, higienis dan sehat," tandasnya
Pihaknya berharap dengan rapat penilaian tersebut dapat menghasilkan kesamaan presepsi dan merumuskan langkah-langkah perbaikan serta pembenahan dalam rangka percepatan pencegahan dan penurunan Stunting di Kabupaten Tangerang semakin baik dan hasilnya maksimal. (Red)
© 2018 Lensafokus.id. All rights reserved. support by pamulang.net
