Asep

Asep

Opsen PKB-BBNKB Sumbang Rp222,3 Miliar, Bupati Tangerang Ajak Masyarakat Berkontribusi dalam Pembangunan

Tangerang, lensafokus.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang terus berinovasi untbuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui optimalisasi sektor pajak. Salah satu upaya nyata tersebut adalah melalui kegiatan Sosialisasi Opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) di Gedung Serbaguna (GSG) Kecamatan Curug. Acara ini dibuka oleh Bupati Tangerang, Moch Maesyal Rasyid, Rabu (21/5/25).

Dalam sambutannya, Bupati Maesyal mengapresiasi Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) yang terus berionovasi dan berkomitmen menyusun strategi untuk mendorong peningkatan PAD Kabupaten Tangerang.

“Terima kasih kepada Bapenda yang telah bekerja keras dan menunjukkan hasil nyata. Salah satunya dari sektor pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor, yang kini menjadi penyumbang signifikan terhadap PAD,” ujar Bupati.

Ia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang tidak lupa akan kewajibannya membayar pajak, khususnya pajak kendaraan bermotor. Disadari maupun tidak, masyarakat yang telah membayar pajak kendaraan atau balik nama kendaraannya secara otomatis juga telah berkontribusi pada pendapatan daerah.

Lanjut dia, dana opsen yang terkumpul dari masyarakat akan digunakan untuk membiayai berbagai kebutuhan penting daerah seperti pembangunan infrastruktur jalan, layanan kesehatan, peningkatan kualitas pendidikan, pengembangan moda transportasi, dan pelayanan publik lainnya.

“Jadi, setiap rupiah yang dibayarkan akan kembali ke masyarakat dalam bentuk pelayanan yang lebih baik dan merata. Dengan demikian, setiap warga Kabupaten Tangerang punya kesempatan untuk ikut membangun daerahnya,” imbuhnya.

Dia menegaskan, Pemkab Tangerang mendukung program insentif penghapusan tunggakan pajak yang tengah dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Banten melalui Keputusan Gubernur Nomor 170 Tahun 2025. Program insentif pajak ini diharapakan dapat membantu meringankan beban masyarakat sekaligus juga menjawab aspirasi masyarakat agar lebih mudah melakukan kewajiannya.

“Bapak Gubernur memahami kondisi masyarakat, karena itu kini masyarakat cukup membayar pajak tahun 2025, maka seluruh tunggakan tahun-tahun sebelumnya akan dihapuskan. Tidak perlu bayar denda, tidak ada sanksi. Cukup satu langkah sederhana: bayar pajak tahun ini,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bapenda Kabupaten Tangerang, Slamet Budhi, menyampaikan bahwa realisasi Opsen PKB dan BBNKB telah mencapai Rp222,3 miliar. Rinciannya, Opsen PKB menyumbang Rp136,4 miliar dan Opsen BBNKB sebesar Rp85,8 miliar. Realisasi yang telah dicapai tersebut merupakan hasil dari sinergitas dengan Pemerintah Provinsi Banten dan berbagai pihak lainnya dalam pengumpulan pajak, serta terus mendorong edukasi masyarakat melalui sosialisasi aktif di berbagai kecamatan.

"Dengan capaian ini, Opsen Pajak menjadi salah satu kontributor terbesar bagi pendapatan daerah yang digunakan untuk mendukung pelayanan dan pembangunan yang merata bagi seluruh masyarakat Kabupaten Tangerang," jelas Slamet Budhi.

Lebih lanjut, pihaknya menekankan bahwa pajak daerah, termasuk Opsen PKB dan BBNKB memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan dan pelayanan publik. Untuk itu, kepatuhan dan peran aktif masyarakat dalam membayar pajak menjadi elemen krusial dalam pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Tangerang.

Pihaknya berharap masyarakat dapat memanfaatkan insentif penghapusan tunggakan pajak yang berlaku hingga 30 Juni 2025 serta semakin paham dan sadar akan pentingnya peran pajak dalam pembangunan daerah. (Red)

Bupati Tangerang Resmikan Pembangunan PT KIKI Pakuhaji

Tangerang, lensafokus.id - Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid meresmikan Pembangunan PT Kawasan Industri Karya Indah (KIKI) di Kecamatan Pakuhaji, Rabu (21/5/25).

Peresmian PT KIKI yang juga dihadiri Kapolres Metro Kota Tangerang tersebut ditandai dengan penekanan tombol sirine dan dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti serta pemberian santunan kepada anak kurang mampu.

Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid mengungkapkan bahwa hadirnya pembanguan PT KIKI di Kecamatan Pakuhaji diharapkan mampu memperkuat pertumbuhan ekonomi daerah serta membuka lapangan pekerjaan dan peluang usaha baru yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat Kecamatan Pakuhaji.

"Pembangunan di kawasan industri ini sangat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan hadirnya PT KIKI ini, maka akan tercipta lapangan pekerjaan dan peluang usaha baru sehingga berdampak langsung pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat di wilayah Kecamatan Pakuhaji," ungkap Bupati Maesyal Rasyid.

Dia menambahkan, pembangunan PT KIKI menjadi bukti bahwa Kabupaten Tangerang masih menjadi daerah favorit tujuan investasi yang dilirik para investor untuk pengembangan usahanya di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu.

"Kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa Kabupaten Tangerang masih menjadi daerah tujuan investasi yang strategis bagi pengembangan industri dan kegiatan usaha," ujarnya.

Disamping itu, dia mengingatkan pengelola kawasan industri Karya Indah Pakuhaji untuk memperhatikan aspek kelestarian lingkungan dan sosial masyarakat di sekitar kawasan industri. Keadilan sosial dan pembangunan yang inklusif harus menjadi bagian dari semangat pembangunan kawasan tersebut.

"Saya juga ingin mengingatkan agar pengelolaan kawasan industri ini memperhatikan aspek keberlanjutan, menjaga kelestarian lingkungan dan memberikan kontribusi sosial yang nyata bagi masyarakat sekitar," tegasnya.

Menurut dia, sinergi dan kolaborasi yang baik antara pelaku usaha, pemerintah daerah dan masyarakat harus terus dijaga dan dipelihara dengan baik untuk keberlangsungan dan manfaat bersama yang dapat dirasakan semua pihak.

"Sinergi dan kolaborasi ini penting. Pelaku usaha memberikan kontribusi penciptaan lapangan kerja, peningkatan perekonomian daerah dan masyarakat dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya dengan bekerja pada perusahaan," katanya.

Sementara itu, Direktur PT. Kawasan Industri Karya Indah (KIKI), Sanusi menjelaskan Kawasan Industri Karya Indah ini merupakan lokasi yang sangat strategis untuk pengembangan industri manufaktur, teknologi dan jasa yang bisa menyediakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah.

"Perkiraannya, kita bisa menyediakan lapangan pekerjaan kurang lebih 9.500 tenaga kerja yang baru," ungkapnya.

Pihaknya berharap dengan dukungan dari pemerintah daerah, kecamatan, masyarakat dan pihak terkait lainnya, KIKI nantinya bisa menjadi pusat lokasi kawasan industri favorit bagi para pelaku bisnis, baik lokal maupun asing yang akan mengembangkan usahanya lebih lanjut. (Red)

Perkuat Ekonomi Kerakyatan, Pemkab Tangerang Buka Festival UMKM Ngider Kecamatan di Balaraja

TANGERANG, lensafokus.id – Pemerintah Kabupaten Tangerang membuka pameran Festival Produk Koperasi dan Usaha Mikro bertajuk “UMKM Ngider Kecamatan” di Kecamatan Balaraja. Acara ini digagas Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tangerang sebagai wujud dukungan nyata terhadap penguatan ekonomi kerakyatan.

Dalam sambutannya, Bupati Tangerang yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan, Muchamad Solehudin, mengapresiasi setinggi-tingginya Dinas Koperasi dan Usaha Mikro serta seluruh pihak yang telah berkolaborasi dalam menyukseskan acara ini.

“Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian daerah. Di Kabupaten Tangerang, tercatat sebanyak 61.011 pelaku usaha mikro yang tersebar di berbagai kecamatan. Mereka menghasilkan beragam produk yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global,” ungkapnya di lokasi acara, Rabu (21/5/2025).

Menurut dia, UMKM Ngider Kecamatan bukan sekadar ajang promosi, melainkan bentuk nyata keberpihakan dan dukungan pemerintah dalam memperkuat ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Ia menilai, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro bersama Kecamatan Balaraja sebagai tuan rumah telah menunjukkan komitmen tinggi terhadap pengembangan UMKM lokal.

“Melalui kegiatan ini, kita berharap dapat menumbuhkan rasa bangga terhadap produk-produk lokal, sekaligus membuka ruang promosi dan pemasaran yang lebih luas bagi para pelaku UMKM di seluruh wilayah Kabupaten Tangerang,” tambahnya.

Solehudin juga menekankan bahwa penguatan UMKM tidak hanya berfokus pada bantuan permodalan, melainkan juga pada pembangunan ekosistem yang menyeluruh. Hal ini mencakup peningkatan kapasitas sumber daya manusia, kemudahan akses pasar, pemanfaatan teknologi digital, serta kolaborasi erat dengan berbagai pemangku kepentingan.

“Saya berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda rutin, tidak hanya di Kecamatan Balaraja, tetapi juga di 29 kecamatan lainnya di Kabupaten Tangerang. Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk terus menggerakkan roda ekonomi lokal, mendorong kemandirian usaha masyarakat, serta menciptakan lapangan kerja yang lebih luas dan berkelanjutan,” ujar Solehudin

Para pelaku UMKM yang hadir pun diajak untuk terus berkarya, berinovasi, dan menjaga kualitas produk secara konsisten. Melalui momentum pameran ini, Solehudin berharap para pelaku usaha dapat memperluas jejaring, meningkatkan daya saing, dan membawa produk-produk lokal Kabupaten Tangerang menembus pasar yang lebih luas.

“Acara ini diharapkan menjadi fondasi bagi sinergi yang kuat demi kemajuan dan perkembangan UMKM, sehingga terus memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan perekonomian, khususnya di wilayah Kabupaten Tangerang,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tangerang (Diskum), Anna Ratna mengatakan kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk komitmen Pemerintah Daerah dalam memberdayakan koperasi dan pelaku usaha mikro.

“Koperasi dan UMKM memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi daerah, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan pemerataan pendapatan. Oleh karena itu, diperlukan ruang dan sarana promosi yang efektif guna memperkenalkan produk unggulan mereka kepada masyarakat maupun pelaku usaha lainnya,” ujar Anna dalam laporannya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini juga memiliki tujuan untuk membangun jejaring kerja sama antar pelaku usaha, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya, serta mendorong pelaku usaha untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk.

Sebagai output langsung, kegiatan ini telah menghasilkan terselenggaranya pameran dengan jumlah peserta mencapai 60 pelaku usaha mikro, tersedianya stan-stan promosi, serta terjadinya transaksi dan promosi produk selama acara berlangsung. Kegiatan ini juga mencatat adanya kegiatan pendukung yang menarik partisipasi publik. (Red)

TP-PKK Kabupaten Tangerang Gelar Rakor untuk Perkuat Sinergitas

TANGERANG, lensafokus.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menggelar rapat koordinasi Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Tangerang dengan Mitra Kerja (OPD) Tahun 2025, Rabu (21/5/2025). Rapat tersebut dihadiri sejumlah perangkat daerah terkait serta pengurus TP-PKK Kabupaten Tangerang.

Dalam sambutannya, Ketua TP-PKK Kabupaten Tangerang Ny Rismawati Maesyal Rasyid mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menyelaraskan program kerja PKK dengan sejumlah OPD terkait serta mengevaluasi program kerja yang telah dijalankan. Rapat ini juga merupakan langkah strategis untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam mewujudkan keluarga berdaya dan sejahtera di Kabupaten Tangerang.

"Rakor ini bertujuan agar semua yang terlibat dapat bergerak bersama dan bersinergi untuk mencapai tujuan bersama," ucap Rismawati saat memberikan sambutan di Aula Pendopo Bupati Tangerang, Kota Tangerang.

Dalam Permendagri Nomor 36 Tahun 2020, Pemerintah Daerah melalui OPD terkait memiliki peran penting dalam membina dan menggerakkan TP-PKK di tingkat daerah. Dalam hal ini, OPD berperan sebagai fasilitator, penyedia dukungan dan pemantau pelaksana program PKK sehingga program dapat dilakukan dengan efiktif dan efisiensi.

Ia menandaskan, untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan untuk memperkuat kolaborasi dan sinergitas antara TP-PKK dan juga OPD, sebab PKK merupakan mitra pemerintah, maka diperlukan sinergi dengan OPD dalam melaksanakan tugas.

Rakor ini diharapkan dapat membangun sinergitas dan kerja sama antara perangkat daerah dan juga PKK dalam membangun serta mewujudkan Kabupaten Tangerang yang semakin gemilang.

Sementara itu, Bupati Tangerang yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan Politik dan Hukum, Prima Saras Puspa, berharap kegiatan dapat memperkuat sinergi, memperjelas arah kebijakan, dan meningkatkan peran PKK sebagai mitra kerja strategis pemerintah daerah.

"Mari kita jadikan rapat koordinasi ini sebagai momentum untuk mengevaluasi keberhasilan dan kekurangan dalam pencapaian tujuan organisasi, serta menyusun strategi yang tepat," kata Prima.

Dia mengajak seluruh perangkat daerah untuk mendukung gerakan PKK, baik dari sisi kebijakan, anggaran, pelaksanaan di lapangan, sehingga seluruh program-program yang direncanakan dapat terealisasi dengan optimal.

"Saya mendorong agar program-program PKK dapat semakin inovatif, adaptif dan responsif terhadap kebutuhan dan tuntutan masyarakat," tandasnya.

Prima mengapresiasi seluruh jajaran TP-PKK baik tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan dan desa atas kerja keras dan dedikasinya dalam menjalankan program PKK.

"Saya selaku penasihat PKK mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kerja keras dan dedikasi seluruh jajaran TP PKK. Peran serta aktif ibu-ibu PKK bukan hanya sebagai pelaksana program, tetapi juga sebagai teladan dalam menciptakan keluarga yang mandiri, sehat, dan sejahtera," ucap Prima. (Red)

Evaluasi KLA 2025: Wabup Tangerang Tekankan Sinergi Lintas Sektor untuk Perlindungan Anak

TANGERANG, lensafokus.id - Wakil Bupati Tangerang menyampaikan paparan evaluasi Kabupaten Tangerang Layak Anak Tahun 2025 kepada Tim Penilai Verifikasi Lapangan Evaluasi Kabupaten/Kota Layak Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI secara daring di Ruang Rapat Cituis Lantai 5 Kantor Bupati Tangerang, Selasa (20/5/25).

Dalam paparannya, Wabup Intan mengatakan, dalam rangka mewujudkan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA), diperlukan kerja sama lintas sektor dan dukungan dokumentasi publikasi kegiatan yang berkaitan dengan KLA. Dengan sinergi lintas sektor dan dukungan dari pemerintah pusat, provinsi serta seluruh elemen masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang akan terus berjuang dalam mewujudkan lingkungan yang aman, sehat, dan ramah bagi anak-anak yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

 

"Kami meyakini bahwa dengan sinergi lintas sektor dan dukungan dari Pemerintah Pusat, pemerintah provinsi, dan seluruh elemen masyarakat, Kabupaten Tangerang akan terus maju dan berjuang dalam mewujudkan lingkungan yang aman, sehat, dan ramah bagi anak-anak kita," kata Wabup Intan.

 

Menurut dia, tahapan evaluasi KLA ini tidak hanya bertujuan untuk menetapkan peringkat namun juga untuk mengetahui sejauh mana capaian yang telah diraih dalam pelaksanaan KLA serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan berkelanjutan, sekaligus bisa menjadi pemicu bagi perencanaan dan pelaksanaan program yang lebih baik ke depannya.

"Bagi Pemerintah Kabupaten Tangerang, evaluasi ini menjadi acuan dalam mengukur keberhasilan penyelenggaraan KLA oleh Gugus Tugas KLA Kabupaten Tangerang. Dalam rangka evaluasi ini, kami juga telah melakukan pengisian aplikasi berbasis web, sebagaimana ketentuan yang ditetapkan dan menyertakan penanggung jawab dari masing masing yang diharapkan dapat diisi secara optimal oleh pemerintah daerah dan seluruh anggota Gugus Tugas KLA, dengan masing-masing klaster indikator," jelasnya.

Dia berharap langkah dan upaya yang telah dilakukan Pemkab Tangerang dapat memenuhi standar dan rekomendasi yang diberikan oleh Kementerian PPPA sehingga hasilnya nanti bisa bermanfaat dan perubahan lingkungan yang aman, nyaman, sehat, dan ramah secara signifikan di Kabupaten Tangerang.

"Saya berharap pada tahap evaluasi ini, Kabupaten Tangerang dapat memenuhi kriteria Kabupaten Layak Anak dan secara lebih luas menjadikan Kabupaten Tangerang menjadi Daerah yang aman,nyaman dan inklusif bagi semua warganya, terutamanya anak-anak," harapnya.

Pada kegiatan tersebut Wabup Intan didampingi Sekretaris Daerah, dan perwakilan para Kepala OPD di lingkup Pemkab Tangerang. (Red)

Bupati Maesyal Rasyid: Harkitnas Momen Reaktualisasi Semangat Perjuangan Bangsa

Tangerang, lensafokus.id - Bupati Tangerang, Moch Maesyal Rasyid menegaskan bahwa peringatan Hari Kebangkitan Kebangkitan Nasional (Harkitnas) menjadi momen untuk menguatkan kembali kesadaran, persatuan, dan keberanian menolak penjajahan.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Maesyal saat menyampiakan amanat Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia pada upacara peringatan ke-117 Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) Tingkat Kabupaten Tangerang di Lapangan Raden Aria Yudhanegara, Selasa (20/5/25).

"Pada momentum Peringatan Ke-117 Hari Kebangkitan Nasional ini, kita semua membuka kembali halaman penting dari sejarah perjuangan bangsa, halaman yang ditulis bukan dengan tinta biasa, tetapi dengan kebangkitan kesadaran, semangat persatuan, dan keberanian menolak untuk terus terjajah," ujar Bupati Maesyal Rasyid pada acara yang juga dihadiri Dandim 0510 Tigaraksa, Wakapolresta Tangerang, dan perwakilan instansi vertikal lainnya di lingkup Pemkab Tangerang.

Menurut dia, kebangkitan bukan sebuah peristiwa yang selesai dalam satu masa, namun merupakan ikhtiar yang terus hidup untuk menjawab tantangan zaman yang saat ini jauh lebih kompleks, baik disrupsi teknologi, ketegangan geopolitik, krisis pangan global, maupun ancaman terhadap kedaulatan digital di tanah air.

Di era digital banyak kemajuan yang telah dicapai, mulai dari bidang ekonomi, kesehatan sampai dengan pengembangan SDM. Semua pihak pun dituntut untuk dapat beradaptasi dengan cepat dan memimpin perubahan.

"Namun, perlu diingat bahwa tidak semua persoalan dapat selesai melalui pendekatan digitalisasi. Pemerintah sebagai pemberi pelayanan publik harus tetap hadir secara langsung di tengah-tengah masyarakat dan benar-benar berpihak pada rakyat," tandasnya.

Dia pun mengajak seluruh komponen masyarakat Kabupaten Tangerang untuk bersinergi dalam mewujudkan visi nasional, termasuk mendukung penuh delapan atau Asta Cita misi besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, melalui program-program prioritas di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan lingkungan.

"Kabupaten Tangerang siap menjadi bagian dari kebangkitan nasional dengan melaksanakan program strategis yang berpihak pada rakyat. Semua ikhtiar ini adalah untuk membangun masa depan yang lebih adil, sejahtera, dan beradab," tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati juga memberikan apresiasi kepada para ASN yang telah menunjukkan dedikasi dan pengabdian bagi daerah serta penyerahan seimbolis SK kenaikan pangkat periode Juni 2025 kepada 199 pegawai, dan SK pensiun per1 Juni 2025 kepada 57 pegawai. (Red)

Data adalah Aset Strategis Bangsa, Bukan Sekadar Angka

Di tengah gelombang transformasi digital, kita sedang menghadapi realitas baru: data menjadi komoditas paling berharga. Istilah “data is the new oil” tidak lagi sekadar jargon teknologi, tapi telah menjadi kenyataan ekonomi dan politik global. Negara-negara yang berhasil memanfaatkan data secara strategis terbukti mampu meningkatkan efektivitas pelayanan publik, mempercepat inovasi, hingga memperkuat ketahanan nasional.

Sayangnya, di Indonesia, data masih sering diperlakukan hanya sebagai pelengkap administratif. Banyak institusi, baik pemerintah maupun swasta, belum menempatkan data dalam kerangka kebijakan strategis. Padahal, jika dikelola dengan prinsip keterbukaan, keamanan, dan akuntabilitas, data dapat menjadi pondasi utama untuk pembangunan yang berkelanjutan.

Ambil contoh sektor pendidikan. Dengan analisis data yang cermat, pemerintah dapat memetakan kualitas pembelajaran di setiap daerah, mengidentifikasi kesenjangan akses, hingga merancang intervensi berbasis bukti (evidence-based policy). Di bidang kesehatan, data dapat digunakan untuk mendeteksi potensi wabah secara dini, memantau efektivitas program vaksinasi, hingga merancang sistem rujukan yang lebih efisien. Sayangnya, potensi ini sering tersandera oleh fragmentasi sistem, rendahnya interoperabilitas antar basis data, serta ketakutan akan “kebocoran” yang justru menghambat keterbukaan yang sehat.

Kita menghadapi dua tantangan besar: pertama, rendahnya literasi data di kalangan pengambil keputusan. Banyak keputusan dibuat berdasarkan intuisi atau tekanan politik, bukan analisis data. Kedua, lemahnya data governance. Belum ada kerangka nasional yang kokoh untuk mengatur kepemilikan, akses, pertukaran, dan perlindungan data. Padahal, dengan semakin masifnya digitalisasi layanan publik, risiko penyalahgunaan data pribadi kian tinggi.

Sudah saatnya Indonesia menyusun kebijakan nasional yang berpihak pada kedaulatan data. Ini mencakup penguatan regulasi perlindungan data pribadi, pengembangan infrastruktur integrasi data lintas sektor, dan yang paling penting: pembangunan budaya data di semua lapisan masyarakat.

Budaya data berarti membiasakan semua pihak mulai dari birokrat, guru, dokter, hingga pelaku UMKM untuk menggunakan data sebagai dasar berpikir dan bertindak. Ini juga berarti membuka akses terhadap data publik dengan prinsip open data, sembari tetap menjaga privasi dan keamanan individu. Negara-negara seperti Estonia, Singapura, dan Finlandia telah membuktikan bahwa ekosistem data yang sehat tidak hanya meningkatkan efisiensi, tapi juga kepercayaan publik terhadap negara.

Sebagai akademisi di bidang teknologi informasi, saya percaya bahwa pendidikan tinggi memegang peran penting dalam membentuk generasi yang paham data. Kurikulum perlu diperbarui, riset data harus diarahkan pada pemecahan masalah nyata, dan kolaborasi antara universitas, pemerintah, serta industri harus diperkuat.

Kita tidak bisa lagi menunda. Di tengah arus disinformasi, polarisasi sosial, dan ketidakpastian ekonomi global, hanya data yang dapat menjadi jangkar rasionalitas. Negara yang mengabaikan data akan terus terjebak dalam kebijakan reaktif, bukan transformatif.

Kini waktunya kita berpindah dari sekadar mengumpulkan data menjadi benar-benar mengelola dan memanfaatkan data untuk kemajuan bangsa. Jika data adalah aset strategis, maka mengabaikannya adalah bentuk pemborosan yang paling sunyi tapi berbahaya.

Oleh : Sopiyan Apandi

Bupati Tangerang Hadiri Perayaan Tri Suci Waisak 2569 BE di Citra Raya

Tangerang, lensafokus.id -- Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid menghadiri acara perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 BE yang digelar di Bunderan 3, Citra Raya, Kec. Panongan, Minggu, (18/5/25).

Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid menyampaikan komitmen Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk terus menjaga dan merawat harmoni antar umat beragama. Perayaan ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan semangat toleransi, kerukunan, dan penghormatan terhadap keberagaman di wilayah Kabupaten Tangerang.

“Di Kabupaten Tangerang ini, seluruh umat beragama—termasuk umat Buddha, Kristiani, Islam, dan keyakinan lainnya memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam merayakan hari besar keagamaannya. Alhamdulillah, sampai hari ini, situasi di Kabupaten Tangerang tetap aman dan kondusif, berkat rasa saling menghormati yang telah menjadi budaya kita bersama,” ungkap Bupati Maesyal Rasyid

Dia juga menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila harus menjadi pijakan utama dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga tidak boleh ada perlakuan yang berbeda satu sama lain dalam hal hak dan kewajiban sebagai warga negara.

“Kami tegaskan kembali, tidak ada perlakuan yang berbeda di Kabupaten Tangerang. Semua umat memiliki hak yang sama dalam menjalankan ajaran keyakinannya. Kita semua bagian dari NKRI yang menjunjung tinggi persatuan dan keharmonisan,” tambahnya.

Lanjut dia, Pemerintah Kabupaten Tangerang menyatakan dukungan penuh terhadap perayaan Waisak sebagai agenda tahunan dan akan terus mendorong terciptanya kehidupan yang rukun dan damai di tengah keberagaman.

Sementara itu, Bhante Mahathera, dalam sesi Dhamma Desananya, menjelaskan bahwa Tri Suci Waisak ini memperingati tiga peristiwa agung yaitu: kelahiran Pangeran Siddharta, pencapaian Penerangan Sempurna sebagai Buddha, dan wafatnya Sang Buddha Gautama.

Bhante juga menekankan pentingnya tradisi pindapata, ritual menerima dana atau makanan dari umat sebagai bentuk komunikasi spiritual dan budaya antara para bhikkhu dan umat.

“Ini bukan tentang meminta, tapi menyambung rasa. Tradisi ini adalah budaya puja, budaya hormat yang menjadi warisan ajaran Sang Buddha. Jika budaya hormat ini hilang, maka akan hilang pula kemuliaan jiwa manusia,” ujar Bhante.

Acara ini juga dihadiri oleh Gubernur Banten, anggota DPRD, Dirjen Bimas Buddha, serta sejumlah tokoh lintas agama dan masyarakat. Kehadiran mereka menjadi simbol nyata dari semangat kebersamaan dalam menjaga kerukunan di tengah keberagaman. (Red)

Pemkab Tangerang Jadikan Gandaria Kampung Budidaya Perikanan

TANGERANG, lensafokus.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menggelar panen raya, pencanangan Kampung Budidaya Perikanan, dan penyerahan bantuan sarana dan prasarana perikanan serta olahan hasil perikanan kepada Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Desa Gandaria, Kecamatan Mekarbaru, Sabtu (17/5/25).

Kegiatan ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat sektor perikanan sebagai penopang ekonomi lokal dan bagian dari solusi pengentasan stunting di wilayah Kabupaten Tangerang. Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Tangerang, Moch Maesyal Rasyid yang turut menyaksikan panen simbolis ikan lele dari kolam budidaya milik warga.

Desa Gandaria tercatat sebagai desa dengan produksi ikan lele terbesar di Kabupaten Tangerang dengan hasil capaian hingga 2 ton per hari atau sekitar 100 ton per siklus budidaya. Capaian ini tidak hanya memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan lokal, tetapi juga membuka peluang besar dalam menciptakan lapangan kerja dan peningkatan ekonomi masyarakat.

Melihat potensi tersebut, Bupati Maesyal Rasyid pun mencanangkan Desa Gandaria sebagai Kampung Budidaya Perikanan. Pencanangan ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem perikanan yang berkelanjutan, terintegrasi dari hulu ke hilir, serta mendorong inovasi dalam pengolahan hasil perikanan.

“Dengan pencanangan Kampung Budidaya ini, kami berharap terbentuk ekosistem perikanan yang kuat. Pemerintah Kabupaten Tangerang berkomitmen untuk mendukung para nelayan, pembudidaya, dan pelaku usaha melalui penyediaan sarana dan prasarana, peningkatan kompetensi SDM, serta regulasi yang berpihak pada sektor ini,” ujar Bupati Maesyal.

Dalam sambutannya, Bupati Maesyal juga mengapresiasi semangat dan dedikasi para pelaku usaha serta pembudidaya perikanan di Desa Gandaria, yang berhasil menjadikan daerahnya sebagai salah satu sentra produksi ikan lele terbesar di Kabupaten Tangerang.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada para pelaku usaha dan pembudidaya perikanan di Desa Gandaria atas kerja keras dan kolaborasinya dalam menyukseskan panen raya ini. Ini menjadi bukti bahwa sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan stakeholder lainnya mampu menggerakkan roda ekonomi sektor perikanan,” ungkapnya di lokasi.

Pada kegiatan tersebut, Pemkab Tangerang melalui Dinas Perikanan juga menyerahkan berbagai jenis bantuan untuk mendukung kegiatan budidaya dan pengolahan hasil perikanan. Bantuan yang diberikan meliputi 3 unit freezer, timbangan, pompa alkon, pompa celup, jaring, aerator, benih ikan, serta pakan ikan.

Selain itu, dilakukan penebaran sebanyak 8.000 ekor benih ikan di kolam budidaya sistem busmetik sebagai simbol dimulainya siklus baru budidaya perikanan. Tak hanya fokus pada sektor produksi, kegiatan ini juga menyasar aspek kesehatan masyarakat.

Dalam rangka program Gerebek Posyandu, Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang turut menyerahkan bantuan berupa 1,7 ton ikan laut segar (tuna) serta beragam produk olahan hasil perikanan kepada Keluarga Risiko Stunting (KRS) di wilayah tersebut. Langkah ini menjadi bagian dari intervensi gizi berbasis pangan lokal dalam upaya pengentasan stunting secara menyeluruh.

Dia juga menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memperkuat sinergi dan kolaborasi antar-stakeholder untuk menjadikan sektor perikanan sebagai salah satu pilar utama pembangunan ekonomi lokal.

“Mari kita jadikan sektor perikanan dan budidaya ini sebagai kekuatan ekonomi daerah. Sinergi yang baik akan mendorong peningkatan produktivitas, inovasi, dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang, Jainudin menyatakan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk mewujudkan ketahanan pangan dan perbaikan gizi masyarakat.

"Mudah-mudahan dengan pencanangan dan panen raya di Gandaria ini, menjadi motivasi ke depannya dalam rangka peningkatan kinerja kita di Dinas Perikanan, mengenai bagaimana kita meningkatkan produksi ikan, konsumsi ikan, dan juga meningkatkan ekonomi masyarakat di sektor perikanan," tuturnya. (Red)

Bupati Tangerang Letakkan Batu Pertama Pembangunan Masjid Al Muawanah di Desa Jeungjing

TANGERANG, lensafokus.id – Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Al Muawanah di Desa Jeungjing, Kecamatan Cisoka, Sabtu (17/5/25).

Dalam sambutannya, Bupati menekankan bahwa masjid bukan hanya tempat untuk melaksanakan ibadah shalat, tetapi juga harus menjadi pusat syiar Islam. Kegiatan ini menjadi simbol dimulainya pembangunan masjid yang diharapkan menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat setempat.

“Masjid Al Muawanah ini nantinya bisa digunakan untuk kegiatan majelis taklim, pengajian, silaturahmi, dan berbagai aktivitas positif lainnya yang memperkuat ukhuwah Islamiyah,” ujar Bupati Maesyal Rasyid.

Lebih lanjut, Bupati menekankan pentingnya peran masjid dalam mendidik generasi muda agar memiliki bekal keimanan yang kuat. Masjid menjadi salah satu tempat dimana anak-anak dan generasi muda lainnya bisa belajar dan menimba ilmu untuk bekal kehidupannya kelak.

"Kita harus menanamkan nilai-nilai agama sejak dini kepada anak-anak kita. Ini adalah modal utama mereka dalam menjalani kehidupan di masa depan,” katanya.

Pihaknya juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta dalam pembangunan masjid ini. Dengan semangat gotong royong, semua pihak harus terlibat untuk kepentingan dan kenyamanan bersama.

“Mari kita bangun masjid ini dengan semangat gotong royong. Bersama kita bisa, bahu-membahu mewujudkan tempat ibadah yang nyaman dan penuh manfaat bagi umat,” tutupnya.

Dia pun mendoakan dan berharap pembangunan Masjid Al Muawanah bisa selesai tepat waktu dan menjadi sarana yang tidak hanya memperkuat keimanan, tetapi juga mempererat tali persaudaraan di antara warga Desa Jeungjing dan sekitarnya. (Red)

Page 60 of 225
Go to top