Lebak, lensafokus.i - Kabupaten Lebak melalui BPBD setempat mengaku tidak memiliki anggaran khusus penanggulangan bencana, jika saat ini terjadi bencana. Padahal, kabupaten Lebak yang memiliki 28 kecamatan dan memiliki wilayah terluas di Provinsi Banten, merupakan wilayah rawan bencana. Hal tersebut disampaikan Febby Rizky Pratama, kepala Pelaksana BPBD Lebak, kepada lensafokus.id di ruang kerjanya, Kamis (17/10/2025).
Kabupaten Lebak merupakan salah satu daerah di Banten yang terbilang rawan terjadinya bencana seperti longsor dan banjir. Pemerintah Daerah pun berkata dia, selalu aktif dalam memonitor kondisi cuaca.

Menurut Febby, di struktur APBD 2025 anggaran penanggulangan bencana sebesar Rp3 miliar sudah habis untuk belanja beras dan bantuan kebencanaan lainnya. Biaya Tak Terduga (BTT) yang besarnya mencapai Rp9 miliar peruntukannya bukan haya untuk kebencanaan, melainkan untuk yang lainnya, seperti kesehatan dan kedaruratan lainnya.
Jadi anggaran Kebencanaan Rp3 miliar sudah terpakai semua, sehingga jika terjadi bencana kita hanya bisa melakukan bantuan mitigasi dan tekhnis kebencanaan saja,” ujarnya.
Lanjut dia, untuk bantuan sembako dan yang lainnya, untuk saat ini tidak bisa diberikan jika terjadi bencana.
“Kami berharap Kabupaten Lebak tidak terjadi bencana besar, karena kami bingung tidak mempunyai anggaran bantuan penanggulangan,” papar dia.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Lebak, Eka Darmana Putra menyatakan, jika stok logistik bantuan kebencanaan sudah mulai menipis yang dikelola Dinsos Lebak. Namun demikian, untuk kebencanaan, Dinsos selalu siap siaga.
Walaupun stok bantuan logistik sudah menipis, namun hingga kini kita masih bisa dan terus melakukan intervensi terhadap kejadian bencana yang terjadi,” tuturnya.
Kata Eka, Dinsos berbeda dengan BPBD, karena BPBD sifatnya hanya mitigasi kebencanaan dan menyampaikan jika terjadi bencana. Sehingga wajar jika stok bantuan logistik kebencanaan di BPBD terbatas.
Mudah-mudahnya tidak ada bencana yang sifatnya komunal di Lebak,” ucap Eka.(Cecep)
Tangerang, lensafokus.id - Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, Intan Nurul Hikmah secara simbolis menyerahkan 10 unit rumah hasil program rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kelurahan Pakulonan Barat Kec. Kelapa Dua, Jum'at (17/10/25).
Pada kesempatan tersebut, Wabup Intan mengungkapkan bahwa program bedah atau rehabilitasi RTLH tahun 2025 yang dilaksanakan oleh Pemkab Tangerang menyasar sekitar 1.190 rumah lebih yang tersebar di 29 kecamatan. Program bedah RTLH tersebut telah dirampungkan. Di antaranya, 10 RTLH yang telah selesai dan sudah siap dihuni oleh masyarakat di Kelurahan Pakulonan Barat.
"Hari ini saya didampingi oleh Pak Sekdis Perkim dan juga Pak Lurah Pakulonan Barat menyerahkan secara simbolis 10 rumah RTLH yang selesai dibangun dan siap dihuni dengan lebih nyaman oleh warga yang memilikinya," ungkapnya.
Dia juga menandaskan bahwa program tersebut merupakan implementasi dari salah satu program prioritas pemerintah daerah selama 5 tahun ke depan. Untuk itu pihaknya juga memohon dukungan dan terus mendorong semua pihak termasuk pihak swasta agar semakin banyak terlibat aktif dan berkolaborasi dalam program bedah RTLH ini.
"Alhamdulillah 1.190 lebih rumah sudah terselesaikan. Dengan dukungan masyarakat yang semakin kuat dan peran aktif serta kolaborasi dengan pihak swasta, mudah-mudahan ke depan program ini bisa terus berjalan sehingga masyarakat Kabupaten Tangerang semuanya rumahnya layak," ujarnya.
Dia juga berpesan kepada seluruh penerima manfaat bisa merawat dan menjaga rumah yang telah diperbaiki dan lebih layak tersebut agar ketahanan dan keswjahteraan keluarganya juga semakin lebih baik.
"Insya Allah, hari ini Bapak dan Ibu bisa langsung menempati rumah-rumah yang telah dilaksanakan pembangunannya dengan lebih nyaman. Pesan saya, rawat dan jaga dengan baik agar bisa memberikan manfaat yang lebih luas lagi tentunya," pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perumahan Pemukiman dan Pemakaman, Dadan Darmawan melaporkan program bedah RTLH di Kabupaten Tangerang ini telah dimulai dan berjalan beberapa tahun lamanya dengan target yang semakin meningkat setiap tahunnya.
"Program ini sudah dilaksanakan beberapa tahun lamanya. Tahun ini ada 1.197 unit RTLH yang kita bedah, tersebar di 246 desa, 28 kelurahan di 29 kecamatan," jelas Dadan.
Pihaknya mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh perangkat daerah, kecamatan, desa dan kelurahan termasuk pihak lainnya yang juga telah membantu dan berkolaborasi dalam mensukseskan program bedah RTLH. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) menggelar Tangerang Expo 2025, ajang pameran dan promosi produk unggulan daerah yang berlangsung 16-19 Oktober 2025, di Supermall Karawaci. Kegiatan ini sekaligus dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-393 Kabupaten Tangerang.
Wakil Bupati Tangerang Intan Nurul Hikmah yang membuka acara mengatakan, Tangerang Expo 2025 bukan sekadar perayaan, melainkan wujud nyata semangat kemandirian ekonomi masyarakat. Menurutnya, kegiatan ini menjadi sarana memperkenalkan beragam produk unggulan daerah, karya pengrajin lokal, serta inovasi ekonomi kreatif.
“Acara ini bukan hanya menjadi perayaan, tetapi juga ajang kebanggaan dan pembuktian bahwa semangat ekonomi kreatif dan kemandirian pelaku UMKM di Kabupaten Tangerang terus tumbuh dan berkembang,” ujar Wabup Intan dalam sambutannya.
Dirinya pun menyampaikan apresiasi kepada Dekranasda Kabupaten Tangerang dan Dinas Koperasi serta Usaha Mikro atas kolaborasi luar biasa dalam penyelenggaraan acara ini. “Tangerang Expo ini juga bukan sekadar pameran produk, tetapi wadah nyata sinergi antara pembinaan, pemberdayaan, dan promosi ekonomi masyarakat,” katanya.
Lanjut dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang memiliki visi besar untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berdaya saing dan dengan misinya mewujudkan perekonomian yang kuat, produktif, dan berdaya saing. Dalam konteks ini, peran Dekranasda Kabupaten Tangerang sangat strategis dalam membina pengrajin lokal agar terus berinovasi dan menjaga kualitas produk.
Produk-produk seperti Batik Balaraja, tas anyaman, peci awi, dan berbagai kerajinan khas lainnya terus dikembangkan agar mampu menembus pasar nasional.
"Kolaborasi Dekranasda dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro pun menjadi bukti nyata semangat satu arah, satu tujuan dalam membangun ekonomi rakyat,"
Dia juga menegaskan bahwa Pemkab Tangerang terus berkomitmen untuk memperkuat kemitraan lintas sektor antara pemerintah, pelaku usaha, dunia pendidikan, perbankan, komunitas kreatif, dan masyarakat.
“Kita ingin membangun ekosistem usaha mikro yang tangguh, adaptif, dan berdaya saing tinggi, terutama di tengah perkembangan ekonomi digital saat ini,” serunya.
Ia berharap Tangerang Expo 2025 menjadi inspirasi dan motivasi bagi pelaku usaha mikro untuk terus berinovasi, memperluas pasar, dan memperkuat daya saing produk lokal. “Mari kita jadikan momen ini sebagai pengingat bahwa semangat kolaborasi dan kreativitas adalah kunci dalam meningkatkan daya saing,” pungkasnya
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dekranasda Kabupaten Tangerang Rismawati Maesyal Rasyid menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki enam tujuan utama, antara lain: memperluas promosi produk unggulan, memperkuat jejaring bisnis pelaku usaha mikro, menumbuhkan rasa cinta terhadap produk lokal, serta memperkenalkan potensi wisata dan budaya Kabupaten Tangerang.
“Kami ingin Tangerang Expo menjadi agenda tahunan unggulan yang mampu menarik minat wisatawan, investor, dan pelaku bisnis, sekaligus memperkenalkan potensi wisata serta budaya lokal Kabupaten Tangerang,” kata Rismawati.
Selama empat hari penyelenggaraan, Tangerang Expo 2025 menghadirkan beragam kegiatan seperti fashion show, live music, talkshow, dialog interaktif, lomba mewarnai, hingga lomba tari tradisional. Acara ini juga menjadi wadah pertukaran ide, inovasi, dan jejaring bisnis lintas wilayah, yang mencerminkan semangat ekonomi inklusif antar daerah.
Kegiatan Tangerang Expo 2025 diikuti oleh 25 tenant booth, terdiri dari instansi daerah Kabupaten Tangerang, instansi luar daerah seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang, Dinas Perikanan Kota Palembang, hingga Dekranasda Kabupaten Pali, serta pelaku UMKM dari Lombok, Pekalongan, dan DKI Jakarta. (Red)
Tangerang, lensafokus.id - Sekretaris Daerah (Sekda) Kab. Tangerang, Soma Atmaja mendampingi Gubernur Banten, Andra Soni berdialog langsung dengan para nelayan yang tergabung dalam organisasi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) di Kec. Kronjo, Kamis (16/10/25).
Pada kesempatan tersebut, Soma mengungkapkan bahwa ia juga mengapresiasi acara dialog langsung dengan para nelayan Kronjo. Selain untuk menjaga silahturahmi juga bisa mendengarkan langsung aspirasi para nelayan kepada pemerintah dan mencari alternatif-alternatif solusi yang bisa dilakukan.
“Kami tentu saja sangat mengapresiasi kegiatan ini. Terkait dengan permintaan ambulan khusus nelayan yang disampaikan langsung tadi, akan kami upayakan pada tahun 2026 bisa terealisasi, namun kami juga mohon kepada para nelayan bisa bergotong-royong bagaimana operasional dan perawatannya,” ujarnya.
Pihaknya juga mendorong para nelayan dapat memanfaatkan lembaga-lembaga keuangan milik pemerintah daerah untuk membantu peningkatan produktifitas dan kesejahteraan nelayan.
“Kami ada 2 lembaga keuangan milik daerah yang bisa diajak kerja sama dan kolaborasi dengan para nelayan untuk bantuan permodalan maupun bantuan lunak lainnya untuk meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan nelayan,” ungkapnya.
Sementara Gubernur Banten, Andra Soni menandaskan bahwa penutupan akan terus menggerakkan dinas dan instansi terkait untuk membantu meningkatkan kesejahteraan dan produktifitas nelayan Kronjo.
“Persoalan nelayan ini melibatkan banyak pihak, ada kabupaten, provinsi, ada BKSDA, ESDM, KKP dan instansi lainnya. Kami pemerintah berkomitmen untuk terus membantu nelayan,” tandasnya.
Menanggapi permintaan normalisasi sungai, pelayanan administrasi SKKP, TPI dan koperasi nelayan dan asuransi ketenagakerjaan, mereka berjanji akan segera mengumpulkan berbagai perangkat daerah terkait, termasuk lembaga lain dan pihak swasta untuk membahas berbahai hasil dialog tersebut.
“Tentunya apa yang kita dialogkan, kita diskusikan hari ini, tentu saja akan kami bahas lebih lanjut bersama semua pihak terkait, termasuk lebih lanjut dengan pihak swasta,” ujarnya.
Pihaknya juga meminta kepada dinas terkait baik provinsi maupun kabupaten bisa menggelar dialog dan kegiatan lainnya secara rutin di kemudian hari.
Pada kesempatan tersebut Gubernur Andra Soni dan Sekda Soma juga melihat pelayanan administrasi pembuatan Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan dan simbolis penyerahan Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan kepada para nelayan. (Red)
Bogor, lensafokus.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman Dan Pertanahan (DPKPP) melakukan pendataan bangunan Pondok Pesantren di wilayah Kabupaten Bogor. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto untuk mendata bangunan-bangunan pondok pesantren (ponpes) setelah tragedi runtuhnya musala Ponpes Al Khoziny, di Jawa Timur.
Pendataan dilakukan DPKPP salah satunya melalui UPT Penataan Bangunan I Wilayah Cibinong. Plt. Kepala UPT Penataan Bangunan I Wilayah Cibinong, Yususf menjelaskan melakukan, memasukkan pengawasan dan pendataan bangunan pondok pesantren di wilayah kerjanya.
“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut Arahan pimpinan Dinas terkait, sejalan dengan instruksi Presiden tentang pentingnya kelayakan perizinan bangunan pesantren,” jelas Yusuf.
Ia menuturkan, bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pengawasan rutin. Saat ini pengawasan difokuskan pada pembangunan-pembangunan pondok pesantren di wilayah kerja UPT 1.
“Kami melakukan pendataan dan pengawasan langsung ke lapangan sesuai arahan pimpinan. Langkah awal kami berkoordinasi dengan camat dan lurah karena lokasi pondok pesantren tersebar di berbagai wilayah,” tuturnya.
Yusuf mengungkapkan, wilayah kerja UPT 1 mencakup 13 kecamatan, mulai dari Cibinong hingga Tanjungsari dan Sukamakmur. Di setiap kecamatan, telah ditugaskan petugas pengawas untuk melakukan verifikasi dan pendataan dengan koordinasi bersama pemerintah kecamatan.
“Data awal pondok pesantren diperoleh melalui monografi wilayah di tingkat kecamatan dan kelurahan/desa. Setelah itu, tim UPT melakukan kunjungan lapangan untuk bersilaturahmi dan melihat langsung kondisi bangunan pesantren,” ungkapnya.
Ia menambahkan, fokus kami memastikan kelengkapan perizinan. Setiap bangunan pondok pesantren harus memiliki PBG (Persetujuan Bangunan Gedung) dan SLF (Sertifikat Laik Fungsi) bila sudah beroperasi. Dengan perizinan yang lengkap, nilai aset pesantren akan lebih terjamin dan memberikan manfaat bagi pemilik maupun pengelola.
“Instruksi pengawasan bangunan pesantren ini juga merupakan langkah antisipatif dari pemerintah, menyusul beberapa kejadian yang terjadi di sejumlah daerah, termasuk di Ciomas.Pemerintah daerah akan memberikan pendampingan dan bantuan perizinan bagi pondok pesantren yang belum memiliki legalitas bangunan,” tambah Yusuf.
Yususf berharap, para pengelola pondok pesantren dapat proaktif melengkapi perizinan. Ini bukan hanya untuk kepentingan pemerintah, tetapi untuk keamanan, kenyamanan, dan kepastian hukum bagi pemilik dan santri. Dengan perizinan yang lengkap, pondok pesantren memiliki kepemilikan aset yang jelas. (Merah)
TANGERANG, lensafokus.id – Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama Kementerian Koperasi dan UKM RI terus meneguhkan langkah-langkah dalam memperkuat ekonomi berbasis masyarakat melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Perkoperasian Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Gedung Serba Guna Tigaraksa, Kamis (16/10/2025).
Acara tersebut juga dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Jaksa Agung Muda Intelejen, Gubernur Banten, Kajati Banten, Wakajati Banten, Kajari Se-Banten, Jajaran Forkopimda Kabupaten Tangerang, Wakil Bupati Tangerang, para kepala desa, lurah, pengurus koperasi, serta perwakilan perusahaan pemberi dana CSR.
Dalam kesempatannya, Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan Kementerian Koperasi dan UKM RI terhadap penguatan koperasi di tingkat desa dan kelurahan. Koperasi ini merupakan fondasi utama bagi kemandirian ekonomi desa.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Tangerang dan seluruh masyarakat, kami mengucapkan selamat datang kepada Bapak Menteri Koperasi dan UKM RI Ferry Juliantono. Kehadiran Bapak Menteri memberikan semangat baru bagi kami untuk memperkuat gerakan koperasi sebagai penggerak ekonomi dan kemandirian rakyat di daerah,” ujar Bupati.
Ia menambahkan, sudah terbentuk sebanyak 274 koperasi merah putih yang tersebar di desa dan kelurahan se Kabupaten Tangerang. Untuk tahap pertama penyediaan dana CSR permodalan Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (KDKMP) sebanyak 60 unit, yang nantinya dana tersebut digunakan untuk operasional dengan jenis usaha yang dikelola seperti sembako dan gas LPG 3 Kg.
“Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih menjadi wadah untuk memperkuat perekonomian masyarakat secara berkelanjutan.Pemerintah Kabupaten Tangerang berkomitmen memberikan dukungan penuh melalui pelatihan, pendampingan, dan sinergi bersama dunia usaha,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat perekonomian rakyat. Pihaknya juga akan terus mendukung dan memperkuat koperasi desa dan kelurahan agar terus berkembang dan memberikan manfaat yang nyata bagi para anggota dan masyarakat.
“Pemerintah Provinsi Banten berkomitmen memperkuat kerakyatan ekonomi melalui program koperasi dan sinergi CSR dari berbagai pihak. Dengan adanya Koperasi Merah Putih, kami berharap seluruh desa dapat berkembang mandiri dan sejahtera,” ucapnya.
Gubernur juga mengapresiasi peran Kabupaten Tangerang yang secara konsisten menjadi pionir dalam penguatan kelembagaan ekonomi berbasis masyarakat desa.
Pada kesempatan nasional yang sama, Menteri Koperasi RI Ferry Juliantono menyampaikan bahwa koperasi memiliki peran vital dalam struktur ekonomi. Pihaknya akan memberikan dan pendampingan agar koperasi KDKMP semakin profesional dan mampu bersaing.
“Kekuatan ekonomi bangsa terletak pada rakyat. Melalui koperasi, kita ingin membangun kemandirian ekonomi dari tingkat desa hingga nasional. Pemerintah akan terus memberikan bimbingan teknis dan pendampingan agar koperasi di daerah semakin profesional dan berdaya saing,” tutur Menteri Ferry.
Acara ini juga dirangkaikan dengan penandatanganan kerjasama antara pihak Kejaksaan Negeri Kab.Tangerang, Kab. Serang, Kab. Lebak dan Kab. Pandeglang dengan Asosiai Badan Permusyawaratan Desa wilayah Provinsi Banten. (Red)
LEBAK, lensafokus.id – Dewan Pimpinan Daerah Komite Wartawan Reformasi Indonesia (DPD KWRI) Provinsi Banten menyatakan siap memberikan bantuan hukum kepada Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Dini Fitria, yang dilaporkan ke polisi oleh orang tua siswa karena dituduh menampar anaknya yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah.
Ketua DPD KWRI Banten, H. Edi Murpik, menegaskan bahwa lembaganya telah menyiapkan Biro Hukum DPD KWRI Banten yang dipimpin oleh Agus Ruhban Tabriwindarta, S.H., untuk mendampingi Dini Fitria jika perkara tersebut berlanjut secara hukum.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Ketua Umum DPP KWRI, Bung Ozzy S. Sudiro. Bung Ozzy bahkan siap menugaskan Ketua Bidang Hukum DPP KWRI, Damai Hari Lubis (DHL), untuk ikut memberikan pendampingan hukum kepada Ibu Dini,” ujar Edi Murpik di Rangkasbitung, Rabu (15/10/2025).
Menurut Edi, tindakan Dini Fitria harus dilihat dalam konteks pembinaan dan penegakan disiplin siswa.
“Merokok di lingkungan sekolah jelas dilarang. Kalau guru tidak boleh menegur atau mendisiplinkan siswa, mau dibawa ke mana arah pendidikan anak bangsa ini?” tegasnya.
Ia menambahkan, meskipun guru tidak dibenarkan melakukan kekerasan fisik, realitas di lapangan kerap menuntut reaksi spontan ketika menghadapi pelanggaran. Edi mengajak semua pihak untuk mengutamakan komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua.
“Jangan sedikit-sedikit laporan polisi. Bangun komunikasi yang baik. Ingat, guru bukan musuh — mereka pembimbing masa depan anak-anak kita,” ujarnya.
Terkait aksi mogok belajar sekitar 630 siswa SMAN 1 Cimarga setelah kasus ini mencuat pada Senin (13/10/2025), Edi menyesalkan tindakan tersebut.
“Yang rugi justru para siswa sendiri. Waktu belajar malah digunakan untuk membela teman yang jelas melanggar aturan,” tambahnya.
Peristiwa ini bermula pada Jumat (10/10/2025), ketika sekolah mengadakan kegiatan kerja bakti sebagai bagian dari pembelajaran kepedulian lingkungan. Saat berkeliling, Kepala SMAN 1 Cimarga Dini Fitria menemukan seorang siswa kelas XII berinisial ILP (17) sedang merokok di area sekolah.
Dini menegur siswa tersebut, namun yang bersangkutan membantah dan mencoba melarikan diri.
“Anak itu tidak mengaku. Saya lihat dia merokok. Saya hanya ngeplek (menampar pelan, red), tidak menendang seperti yang dituduhkan. Itu sekadar teguran karena dia berbohong. Kalau anak sudah berani bohong, ke depan akan tambah gak benar,” jelas Dini kepada wartawan anggota KWRI, Selasa (14/10/2025).
Namun, orang tua siswa tersebut, Tri Indah Alesti, tidak terima dan melaporkannya ke polisi. Kasus ini menjadi sorotan publik setelah video wawancara Tri Indah bersama anaknya beredar luas di media sosial.
Dalam video itu, Tri Indah mengaku tidak ikhlas anaknya ditampar kepala sekolah.
“Saya tidak ikhlas anak saya ditampar. Saya maunya jalur hukum,” katanya.
Publik pun terbelah. Banyak warganet mengecam sikap orang tua siswa yang dianggap menormalisasi perilaku buruk anaknya.
Menanggapi kasus yang viral, Gubernur Banten Andra Soni menonaktifkan sementara Dini Fitria untuk menjaga kondusivitas sekolah. Namun, keputusan itu menuai kritik dari masyarakat, guru, dan tokoh pendidikan yang menilai langkah tersebut terlalu terburu-buru dan berpotensi melemahkan wibawa guru di mata siswa.
Situasi di SMAN 1 Cimarga pun memanas. Pada Senin (13/10/2025), sekitar 630 siswa dari 19 kelas melakukan aksi mogok belajar sebagai bentuk solidaritas terhadap kepala sekolah mereka.
Dukungan terhadap Dini Fitria terus berdatangan dari berbagai pihak. Tokoh pendidikan Lebak, Dr. Sumawijaya, menyebut tindakan Dini sebagai bentuk kepedulian moral, bukan kekerasan.
“Beliau hanya ingin siswanya tidak merokok. Kalau orang tua tidak bisa menerima teguran guru, ya didik saja sendiri di rumah,” ujarnya.
Tokoh masyarakat Sargawi Wisastra juga mendesak Dinas Pendidikan dan PGRI untuk segera turun tangan.
“Setiap siswa sudah menandatangani tata tertib sekolah. Kalau melanggar, harus siap menerima sanksi. Ini soal tanggung jawab moral dan disiplin,” tegasnya.
Sementara itu, Kiai Usep dari Malingping menilai kasus ini sebagai peringatan serius bagi dunia pendidikan.
“Kalau begini terus, murid makin berani ngelunjak. Kalau tidak ada penyelesaian yang adil, pendidikan akan rusak. Saya dukung guru se-Banten mogok ngajar sebulan kalau perlu!” ujarnya dengan nada prihatin. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id - Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid membuka Rapat Kerja (Raker) Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Tangerang Tahun 2025 di Atria Hotel, Kecamatan Kelapa Dua, Rabu (15/10/25).
Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid mengatakan bahwa LPTQ bukan hanya sebagai lembaga penyelenggara MTQ dan pembina tilawatil Quran, namun juga sebagai salah satu garda terdepan dalam membumikan nilai-nilai Al-Quran di masyarakat, khususnya generasi muda.
"LPTQ adalah garda terdepan dalam membumikan Alquran di seluruh pelosok negeri, terutama di Bumi Gemilang yang kita cintai ini. Dalam dinamika pembangunan yang begitu cepat, nilai-nilai Alquran harus tetap menjadi fondasi moral dan spiritual masyarakat Tangerang, khususnya generasi muda," ungkap Bupati Maesyal Rasyid.
Dia berharap Raker LPTQ tersebut menghasilkan program kerja dan rumusan arah kebijakan yang dapat menjawab berbagai tantangan jaman ke depan.
"Rapat kerja intinya substansinya adalah merumuskan rencana Program kerja tahunan sampai dengan 5 tahun yang akan datang. Sekaligus juga merumuskan arah dan langkah strategis ke depan untuk menjawab berbagai tantangan zaman," ujarnya.
Dia juga mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi apa yang telah dilakukan LPTQ, khususnya dalam hal pembinaan dan pendampingan yang merupakan satu kunci keberhasilan yang telah diraih selama ini.
"Salah satu pondasi untuk mendukung kesuksesan itu adalah pembinaan.
Kami ingin untuk rencana kerja 1 tahun sekarang, para ketua LPTQ bisa membagi pembinaan perzona atau perkecamatan. Kolaborasikan dengan kecamatan, seperti kaligrafi di Legok, qori di Mekarbaru dan Kronjo," tandasnya.
Dia yakin dengan sinergitas dan kolaborasi yang baik dan berkelanjutan, prestasi yang telah diraih dapat terus dipertahankan dan bahkan semakin meningkat baik kualitasnya maupun levelnya.
"Saya yakin bahwa bapak-bapak adalah orang orang yang memang terpilih untuk LPTQ Kabupaten Tangerang. Dengan sinergi dan kolarasi yang semakin kuat, prestasi yang telah kita raih dapat kita pertahankan dan bahkan semakin meningkat," katanya.
Mengakhiri sambutannya, dia mengucapkan selamat menjalankan raker dan berharap semoga Raker yang dijalankan bisa menghasilkan keputusan yang solutif dan bermanfaat bagi umat.
"Selamat menjalankan Raker. Terima kasih para tokoh ulama, para kiai yang sudah hadir di sini meninggalkan kegiatan-kegiatannya hari ini untuk kepentingan masyarakat," pungkasnya. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id – Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid menghadiri Pengajian Tiga Bulanan Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kabupaten Tangerang yang dirangkaikan dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, bertempat di Aula Masjid Al-Amjad, Rabu (15/10/2025).
Kegiatan ini menjadi wadah penguatan ukhuwah Islamiyah sekaligus momentum untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi para kader Muslimat NU yang menjadi penggerak keagamaan dan sosial di tingkat akar rumput.
Dalam sambutannya, Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid menyampaikan aparesiasinya atas peran aktif dan kontribusi Muslimat NU sebagai mitra pemerintah daerah dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Kabupaten Tangerang
“Kami dari pemerintah menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan siap terus bersinergi dalam setiap kegiatan keagamaan, pendidikan, dan sosial kemasyarakatan," ujar Bupati Maesyal Rasyid
Menurut dia, peran Muslimat NU sangat strategis. Muslimat NU telah mampu membuktikan kontribusi nyatanya sebagai salah satu lembaga yang mampu memperkuat moral keluarga sekaligus juga dalam pembangunan serta pemberdayaan masyarakat dalam setiap program dan kegiatannya.
“Muslimat NU telah menunjukkan kontribusi luar biasa, bukan hanya dalam bidang keagamaan, tetapi juga sosial, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat. Mereka telah mampu menunjukan perannya sebagai salah satu lembaga yang mampu memperkuat moral keluarga dan mitra strategis pemerintah dalam membangun Kabupaten Tangerang yang religius, sejahtera, dan berdaya saing,” ungkapnya
Lebih lanjut, dia juga menegaskan bahwa kekuatan umat tidak hanya pada jumlah, namun juga terletak pada kesatuan, keikhlasan, dan kepedulian sosial. Untuk itu, melalui peringatan Maulid Nabi SAW tersebut bisa semakin mempererat dan memperkuat nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah di tengah masyarakat.
“Peringatan Maulid Nabi SAW bukan sekadar mengenang kelahiran Rasulullah, tapi menjadi momen penting untuk memperkuat keteladanan akhlak, kepemimpinan, dan perjuangan beliau dalam menegakkan kebenaran dan keadilan,” tandasnya
Pihanya juga menyampaikan bahwa Pemkab Tangerang akan terus bersinergi dengan organisasi keagamaan, termasuk Muslimat NU, dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan yang memberi manfaat luas bagi masyarakat.
“Kami dari pemerintah menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan siap terus bersinergi dalam setiap kegiatan keagamaan, pendidikan, dan sosial kemasyarakatan. Semoga pengajian ini memperkuat ukhuwah Islamiyah dan menebarkan nilai-nilai kebaikan di masyarakat,” tutupnya.
Kegiatan pengajian dan peringatan Maulid Nabi ini dihadiri oleh ratusan kader Muslimat NU dari berbagai kecamatan di Kabupaten Tangerang, serta tokoh agama dan masyarakat yang turut memeriahkan suasana dengan penuh kekhidmatan.
Sementara itu, Ketua PW Muslimat NU Provinsi Banten, Ratu Rachmatuzakiyah, menyampaikan rasa bahagia dan kebanggaannya atas semangat para kader Muslimat NU Kabupaten Tangerang dalam menjaga kekompakan dan komitmen berkhidmah untuk umat.
“Saya merasa bangga melihat semangat ibu-ibu Muslimat NU Kabupaten Tangerang yang terus istiqomah menghidupkan majelis ilmu. Momen Maulid ini bukan sekadar perayaan, tetapi ajang refleksi untuk meneladani akhlak Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Ratu Rachmatuzakiyah.
Ia juga mengingatkan pentingnya peran Muslimat NU sebagai madrasah pertama bagi generasi penerus, “Sebagai ibu dan anggota masyarakat, kita harus menanamkan nilai kejujuran, kasih sayang, dan akhlakul karimah yang dicontohkan Rasulullah. Melalui majelis ilmu seperti ini, kita membentengi keluarga dari pengaruh negatif dan memperkuat ukhuwah an-Nahdliyah,” tambahnya. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id - Acara "Tangerang Bersyukur" dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-393 Kabupaten Tangerang berlangsung khidmat dan dihadiri ribuan masyarakat yang memenuhi Alun-alun Tigaraksa, Puspemkab Tangerang, Selasa (14/10/2025).
Acara ini menjadi momentum bagi masyarakat untuk mengenang perjalanan panjang Kabupaten Tangerang sekaligus memperkuat semangat kebersamaan dan keimanan.
Dalam Perayaannya, Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid mengajak seluruh masyarakat menundukkan kepala, menengadahkan tangan, dan membuka hati untuk bersyukur atas rahmat dan kemajuan yang telah diraih bersama.
“Malam ini, kita berkumpul dalam suasana penuh rasa syukur, menundukkan kepala, menengadahkan tangan, dan membuka hati untuk mengingat kembali perjalanan panjang Kabupaten Tangerang yang kini telah menginjak usia ke-393 tahun,” ujarnya.
Menurutnya, usia tersebut bukan sekadar angka, melainkan catatan perjuangan panjang para pendahulu, ulama, pejuang, pemimpin, dan masyarakat yang telah mengabdikan diri membangun Kabupaten Tangerang hingga menjadi daerah yang maju seperti saat ini.
Tahun ini, peringatan hari jadi mengusung tema “Bersyukur, Berkarya, Berdaya”, yang mencerminkan semangat untuk mewujudkan rasa syukur melalui karya nyata dan pemberdayaan sesama.
"Keberhasilan dan kesejahteraan yang kita rasakan hari ini adalah buah dari kerja keras, doa, dan perjuangan para pendahulu, serta rahmat Allah SWT yang tiada henti. Karenanya, rasa syukur tidak cukup terucap, namun harus diwujudkan dengan karya dan pemberdayaan bagi sesama," ungkapnya.
Bupati juga mementingkan pentingnya membangun hati dan rohani di samping pembangunan fisik dan ekonomi, agar kemajuan yang dicapai juga membawa kesejahteraan lahir dan batin bagi masyarakat.
Kegiatan “Tangerang Bersyukur” juga diisi dengan ceramah penuh hikmah serta lantunan shalawat dan doa bersama yang dipimpin oleh Habib Ali Zainal Abidin Bin Segaf Assegaf dan Habib Husein Bin Ja'far Al Hadar. Doa dan shalawat menjadi simbol harapan agar Kabupaten Tangerang senantiasa mendapat rahmat, dijauhkan dari musibah, dan diberkahi kemakmuran.
“Semoga melalui lantunan shalawat dan doa yang kita panjatkan malam ini, Allah turunkan rahmat-Nya atas Kabupaten Tangerang, dijauhkan dari segala bala dan musibah, serta dilimpahkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakatnya,” tutur dia.
Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Banten Achmad Dimyati Natakusumah dalam Berbagainya turut mengajak masyarakat menjadikan momentum hari jadi ini sebagai ajang muhasabah dan refleksi sejarah.
“Banyak daerah porak-poranda, tapi karena di sini ada shalawat, pengajian, dan cinta Rasul, Alhamdulillah Kabupaten Tangerang aman, damai, sentosa di bawah kepemimpinan Bupati Maesyal dan Ibu Intan. Kalau berbicara hari jadi, berarti kita berbicara masa lalu, jas merah, jangan sampai melupakan sejarah,” serunya.
Ia menekankan bahwa peringatan hari jadi bukan sekedar seremonial, namun merupakan saat untuk merenung dan beristighfar, termasuk bagi para pemimpin daerah agar senantiasa mendapat ampunan dan bimbingan Allah SWT.
“Kita harus banyak merenung, melakukan muhasabah, istighfar sebanyak-banyaknya. InsyaAllah kita akan diamuni atas kekurangannya, termasuk pemerintah daerah dalam memimpin Kabupaten Tangerang dan Provinsi Banten,” ucapnya.
Wagub Banten juga mengajak seluruh elemen masyarakat menatap masa depan dengan optimisme dan perencanaan strategi yang matang. Pemerintah daerah bersama pemangku kepentingan, katanya, harus menyiapkan arah pembangunan satu, lima, hingga dua puluh tahun ke depan agar masyarakat semakin adil, makmur, dan sejahtera.
“Kita ingin masyarakat maju, bekerja, sejahtera, mendapatkan gizi, kesehatan, dan pendidikan yang layak. Maka penting meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Alhamdulillah, ulang tahun bersama Kabupaten Tangerang tidak diisi dengan hiburan seronok, tapi diisi dengan shalawat dan doa para habib dan ulama,” ungkapnya.
Di akhir perayaannya, Achmad Dimyati menyampaikan doa dan harapan agar Kabupaten Tangerang semakin baik, maju, dan sejahtera di masa depan. “Dirgahayu Kabupaten Tangerang ke-393. Semoga Tangerang bisa lebih baik, lebih maju, dan lebih sejahtera,” tutupnya. (Red)
© 2018 Lensafokus.id. All rights reserved. support by pamulang.net
