SERANG, lensafokus.id – Sejumlah agenda resmi Pemerintah Kota Serang pada Selasa (21/10) pagi batal terlaksana setelah Wali Kota Serang, Budi Rustandi, tidak hadir sesuai jadwal. Informasi yang beredar menyebutkan, orang nomor satu di Kota Serang itu baru bangun tidur sekitar pukul 10.30 WIB, padahal tiga agenda resmi telah terjadwal sejak pukul 09.00 WIB.
Berdasarkan agenda dari bagian protokol, pertemuan pertama dijadwalkan bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (Perdosni) Cabang Serang pukul 09.00 WIB.
Selanjutnya, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Serang dijadwalkan beraudiensi pukul 09.30 WIB, dan Fatayat NU Kota Serang mendapat giliran pukul 10.00 WIB.
Namun hingga waktu yang ditentukan, seluruh tamu terpaksa menunggu di kantor Wali Kota Serang tanpa kejelasan. Sekitar pukul 10.30 WIB, barulah Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Serang menginformasikan bahwa Wali Kota masih baru bangun tidur.
Kondisi tersebut sontak menimbulkan pertanyaan publik terkait etika dan profesionalisme kepemimpinan kepala daerah.
Pengamat kebijakan publik A. Iswandi menilai, alasan pribadi seperti “ketiduran” tidak dapat dibenarkan secara etika pemerintahan.
“Ini bukan sekadar soal datang terlambat, tetapi soal tanggung jawab moral terhadap masyarakat. Ketiduran dalam konteks tugas publik mencerminkan lemahnya kedisiplinan dan etika pelayanan,” ujarnya kepada Lensafokus.id, Selasa (21/10).
Iswandi menegaskan, seorang pejabat publik harus menjadi teladan dalam disiplin waktu dan menghargai pihak lain.
“Ada prinsip good governance yang menuntut kepastian pelayanan dan tanggung jawab pimpinan daerah. Mengabaikan hal itu bisa merusak kepercayaan publik,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Wali Kota Serang Budi Rustandi terkait keterlambatan tersebut. Namun pihak protokol membenarkan bahwa wali kota baru beraktivitas menjelang siang.
“Pak Wali habis disuntik, jadi harus istirahat dulu. Tapi sekarang infonya beliau sedang siap-siap berangkat ke sini (kantor),” ujar salah seorang staf protokol yang menemui rombongan PWI di ruang transit.
Kepala Dinas Kominfo Kota Serang, Asep Setiawan, yang dijadwalkan mendampingi wali kota, juga membenarkan hal itu.
“Ini Pak Wali udah mau berangkat ke kantor. Kalau teman-teman berkenan, bisa menunggu sebentar lagi,” ucapnya singkat.
Sementara itu, Ketua PWI Kota Serang, Iman Esa Firmansyah, mengaku kecewa atas kejadian tersebut.
“Kami sudah datang tepat waktu karena ini agenda resmi. Kami maklum manusia bisa lelah, tapi tetap berharap ada komunikasi lebih awal kalau berhalangan,” ujarnya.
Esa menuturkan, setelah pihak protokol menghubungi kembali untuk meminta rombongan PWI datang ulang ke kantor wali kota, pihaknya memilih menjadwal ulang.
“Katanya Pak Wali sudah di kantor, kami diminta balik lagi. Tapi hari ini teman-teman juga punya kegiatan lain, bukan cuma agenda ini saja,” jelasnya.
Ia menegaskan, pihaknya tetap menghormati wali kota sebagai pimpinan daerah, namun berharap kejadian serupa tidak terulang.
“Manusiawi kalau lelah atau sakit, tapi harus ada tanggung jawab moral dan permintaan maaf terbuka. Yang penting bukan sekadar kesalahan, tapi bagaimana pemimpin menyikapinya,” pungkas Esa.
Hingga kini, masyarakat Kota Serang masih menantikan klarifikasi langsung dari Wali Kota Budi Rustandi.
Pengamat menilai, langkah terbaik bagi kepala daerah adalah menunjukkan sikap tanggung jawab dan memperbaiki sistem kerja agar kepercayaan publik tetap terjaga. (Cecep)
