Kegiatan yang dihelat Polresta Tangerang itu untuk menyosialisasikan pentingnya disiplin berlalu lintas demi menjaga keselamatan.
Kegiatan yang diikuti sekitar 3.000 peserta itu diawali dengan jalan santai, kemudian dilanjutkan senam bersama serta penyampaian pesan pentingnya menjaga disiplin berlalu lintas.
Dalam sambutannya, Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sabilul Alif memaparkan, korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas lebih banyak dari korban akibat bencana alam. Ia menyebutkan data World Healht Organization (WHO) tiga tahun yang lalu, bahwa di Indonesia 150 ribu orang tewas karena kecelakaan lalu lintas (laka lantas).
"Jumlah tersebut tentu sangat memprihatinkan, karena ratusan ribu melayang akibat kecelakaan lalu lintas," ungkap Sabilul.
Bahkan, lanjutnya, dari jumlah tersebut, sekitar 60 persen korban adalah kaum milenial, yaitu usia produktif antara 17 sampai 35 tahun. Usia yang semestinya waktu untuk produktif berkarya namun melayang sia-sia akibat laka lantas.
"Kecelakaan itu bermula dari pelanggaran, karenanya hindari pelanggaraan, taati peraturan lalu lintas untuk keselamatan," pesan Sabilul yang disambut teriakan setuju ribuan peserta.
Disela-sela sambutannya, Sabilul juga berpesan kepada masyarakat untuk membentengi diri dari segaka macam informasi palsu (hoaks). Bahkan ia bersama peserta spontan membuat gerakan goyang anti hoaks. Gerakan itu terinspirasi dari sebuah lagu yang diputar saat acara senam berlangsung.
"Ayo kita goyang anti hoaks bersama. Saya sangat tertarik dengan lagu ini, nanti liriknya kita gubah untuk membuat goyang anti hoaks, lalu kita viralkan," ucapnya.
Bahkan, ia berencana untuk membuat tutorial goyang anti hoaks tersebut, dan juga mewacanakan akan memecahkan rekor muri dengan gerakan goyang anti hoaks tersebut.
"Dalam waktu dekat Kita berkumpul lagi, kalau bisa lima ribu orang, kita pecahkan rekor MURI dengan goyang anti hoaks ini," tutupnya.