Index Berita Lensa Fokus

Tangerang, lensafokus.id – Wakil Gubernur Banten, A. Dimyati Natakusumah, secara resmi menyerahkan jemaah haji Kelompok Terbang (Kloter) 57-JKG kepada Panitia Embarkasi Pondok Gede. Prosesi pelepasan berlangsung khidmat di Gedung Serbaguna Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, pada Senin (26/5).

Dalam kesempatan tersebut, Dimyati menyatakan optimismenya bahwa pada tahun 2026, jemaah haji asal Provinsi Banten sudah dapat memanfaatkan fasilitas embarkasi di Asrama Haji Provinsi Banten, Cipondoh, Kota Tangerang. Hal ini tentu akan menjadi kabar gembira bagi calon jemaah haji Banten yang selama ini harus melalui embarkasi di Jakarta.

Didampingi sang istri, Irna Narulita, Wagub Dimyati mengawali sambutannya dengan melantunkan talbiyah bersama para jemaah. Kloter 57-JKG ini merupakan gabungan jemaah dari Kabupaten Pandeglang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.

"Semoga Bapak dan Ibu sekalian menjadi haji yang mabrur, haji yang makbul," ucap Dimyati penuh harap.

Dimyati juga menitipkan pesan penting kepada para jemaah, khususnya yang berusia lanjut. Ia berharap pelaksanaan ibadah haji tahun ini dapat lebih ramah lansia, mengingat banyaknya jemaah dari golongan usia tersebut. Tak lupa, ia juga meminta para petugas untuk memberikan pelayanan terbaik dan sepenuh hati kepada seluruh jemaah.

Lebih lanjut, Dimyati menekankan pentingnya meluruskan niat dalam beribadah haji. "Bukan untuk jalan-jalan atau berbelanja," tegasnya. Ia menyerukan agar jemaah menjaga lisan, perilaku, dan emosi, serta memanfaatkan waktu di Tanah Suci untuk mengkhatamkan Al-Qur'an serta meningkatkan iman dan takwa.

Mengingat ibadah haji adalah aktivitas fisik yang membutuhkan stamina, Wagub Dimyati juga mengingatkan jemaah untuk menjaga kesehatan. "Jangan sibuk untuk masak. Makan sudah disediakan. Transportasi juga sudah disediakan," pesannya, menekankan agar jemaah fokus pada ibadah.

Di akhir sambutannya, Dimyati berpesan kepada seluruh jemaah haji asal Banten untuk selalu menjaga kebersamaan, kekompakan, serta saling asah, asih, dan asuh. "Insya Allah, tahun depan embarkasi jemaah haji Provinsi Banten sudah di Cipondoh, Kota Tangerang," pungkasnya, mengakhiri sambutan dengan harapan besar. (Asp)

Published in Banten

Serang, lensafokus.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang kembali meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk ke-17 kalinya secara berturut-turut dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Perwakilan Banten atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2024. Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) LKPD Kabupaten Tangerang tersebut dilaksanakan di Aula Kantor BPK RI Perwakilan Banten Serang, Senin (26/5/25).

Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas pencapaian ini. Predikat WTP atas LKPD tahun 2024 merupakan WTP ke-17 yang berhasil diraih Pemkab Tangerang.

"Kepala BPK telah mengundang kita sekaligus juga dalam rangka penyerahan laporan keuangan dari sisi opini untuk Kabupaten Tangerang dan juga kabupaten/kota lain di Provinsi Banten. Alhamdulillah semuanya meraih atau mendapatkan predikat WTP, Wajar Tanpa Pengecualian," ungkap Bupati Maesyal Rasyid.

Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim pemeriksa dan seluruh jajaran BPK Perwakilan Banten atas pendampingan, bimbingan dan arahan yang telah dilakukan. Selain itu, dirinya juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh OPD, sampai dengan camat, lurah, dan kepala desa yang telah membantu secara normatif untuk menyediakan data-data yang mendukung laporan keuangan Kabupaten Tangerang.

"Terima kasih kepada seluruh jajaran BPK Perwakilan Banten atas bimbingan, arahan dan pendampingannya selama ini. Tak lupa kepada seluruh OPD, camat, lurah dan kepala desa yang telah bekerja keras menyediakan data-data pendukung. Mudah-mudahan ini bisa kita pertahankan dan kita tingkatkan terus di kemudian hari," ujarnya

Menurut dia, penghargaan WTP ke-17 ini menjadi motivasi bagi seluruh perangkat daerah untuk terus meningkatkan kualitas laporan keuangan dan pelayanan publik di Kabupaten Tangerang.

"Dengan capaian ini, Kabupaten Tangerang mempertahankan rekor impresif sebagai salah satu daerah dengan perolehan opini WTP terbanyak secara beruntun di Provinsi Banten," pungkasnya

Sementara itu, Kepala BPK RI Perwakilan Banten, Firman Nurcahyadi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa opini WTP yang diberikan kepada Kabupaten Tangerang menunjukkan konsistensi pemerintah daerah dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

“Prestasi ini patut diapresiasi. Namun, kami juga mengingatkan agar pemerintah daerah tetap memperhatikan tindak lanjut atas rekomendasi hasil pemeriksaan agar pengelolaan keuangan daerah semakin optimal,” tandas Firman.

Kepala BPKD Kab. Tangerang Muhammad Hidayat mengatakan bahwa pihaknya bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) akan terus mendorong OPD untuk segera menindaklanjuti semua laporan hasil pemeriksaan yang direkomendasikan BPK selama 60 hari ke depan.

"BPK memberikan batas waktu 60 hari untuk menyelesaikan hal-hal yang masih dianggap kurang dan janggal dalam laporan keuangan yang disajikan, Kita akan terus dorong agar semua rekomendasi dari BPK bisa diselesaikan kurang dari 60 hari" jelasnya. (Red)

Published in Banten

TANGERANG, lensafokus.id - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang menggelar menyosialisasikan Klinik Tumbuh Kembang Anak Level 3 sebagai layanan terbarunya untuk mendeteksi dan menangani keterlambatan perkembangan anak sejak dini. Sosialisasi ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan di bidang kesehatan, pendidikan, dan keluarga berencana.

Direktur RSUD Kabupaten Tangerang, dr Endang Widyastiwi, menjelaskan, layanan ini merupakan bagian dari pengembangan pelayanan rumah sakit untuk menjangkau anak-anak usia 0 hingga 6 tahun yang mengalami gangguan tumbuh kembang.

“Kegiatan hari ini adalah sosialisasi pelayanan baru dari pengembangan layanan di RSUD Kabupaten Tangerang, yaitu pelayanan tumbuh kembang anak,” ujarnya dalam acara sosialisasi klinik tumbuh kembang anak level 3 Kabupaten Tangerang di Aula Latai 3 Gedung Kantor RSUD Kabupaten Tangerang, Senin (26/5/25).

Dalam kegiatan tersebut, RSUD mengundang Dinas Kesehatan, Posyandu, Puskesmas, Dinas Pendidikan, serta Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB). Harapannya, anak-anak yang terdeteksi mengalami gangguan tumbuh kembang dapat langsung dicatat dan ditangani secara dini oleh tim medis.

“Insya Allah, kami akan segera melakukan intervensi sedini mungkin,” katanya.

Klinik ini terbuka untuk masyarakat umum, tidak terbatas hanya bagi warga Kabupaten Tangerang. Hal ini sesuai dengan status RSUD Kabupaten Tangerang sebagai rumah sakit rujukan regional provinsi.

Layanan tumbuh kembang yang dikembangkan oleh RSUD telah mencapai level 3, yang merupakan level tertinggi dalam penanganan tumbuh kembang anak. RSUD memiliki tim dokter spesialis lengkap, termasuk spesialis anak dan neurologi. Fokus utama layanan ini adalah mendeteksi dan menangani keterlambatan bicara maupun perkembangan lainnya pada anak.

“Program ini diharapkan mendukung lahirnya generasi emas Indonesia pada 2045,” kata Endang.

Berbeda dari layanan sejenis, Klinik Tumbuh Kembang RSUD Kabupaten Tangerang menerapkan pendekatan jemput bola. Tim RSUD akan mendata anak-anak di seluruh wilayah Kabupaten Tangerang, dan jika ditemukan membutuhkan bantuan, intervensi akan segera dilakukan.

Apresiasi terhadap hadirnya layanan ini juga datang dari DPPKB Kabupaten Tangerang, Kepala DPPKB, Hendra Tarmizi menyatakan bahwa klinik ini merupakan langkah strategis untuk mempercepat deteksi dan penanganan stunting.

“Dengan adanya klinik ini, kami berharap gejala-gejala stunting dapat terdeteksi lebih dini dan segera ditangani oleh tim medis secara tepat,” ujarnya.

Hendra menambahkan bahwa dengan intervensi tambahan seperti pemberian makanan tambahan, diharapkan angka stunting di Kabupaten Tangerang tidak terus bertambah. Menurut Hendra, layanan ini membutuhkan keberadaan dokter spesialis anak konsultan neurologi, yang saat ini baru tersedia di RSUD Kabupaten Tangerang.

“Kami berharap ke depannya semua rumah sakit bisa mengembangkan layanan seperti ini. Namun, saat ini yang memiliki Klinik Tumbuh Kembang Level 3 baru RSUD Kabupaten Tangerang di Provinsi Banten,” tandasnya. (Red)

Published in Banten

TANGERANG, lensafokus.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Soma Atmaja melepas 100 petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban menjelang Idul Adha 1446 Hijriah/2025. Acara tersebut dilakukan pada apel Senin Pagi di Lapangan Raden Aria Yudhanegara, Senin (26/5/25).

Dalam sambutannya, Sekda Soma Atmaja mengatakan, Pemkab Tangerang wajib untuk memastikan semua daging konsumsi dan berbagai produk olahan daging aman untuk dikonsumsi masyarakat dan memenuhi aspek aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH).

Pengawasan dan pemeriksaan hewan kurban ini diatur sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 juncto Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

"Dalam menyambut Hari Raya Idul Adha, kita perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap lalu lintas hewan kurban ke wilayah Kabupaten Tangerang. Maka, akan dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan guna mencegah penyebaran penyakit seperti Antraks, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), serta Lumpy Skin Disease (LSD)," ungkap Soma Atmaja.

Lanjut dia, mengingat banyaknya pemotongan hewan kurban yang dilakukan di luar Rumah Potong Hewan (RPH), para petugas pemeriksa hewan kurban diminta melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab untuk memastikan kelayakan hewan kurban dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebelum dibagikan kepada masyarakat.

"Saudara-saudara sekalian memegang peran penting dalam menjaga kesehatan hewan dan keamanan pangan bagi masyarakat. Semoga seluruh proses pemeriksaan dapat berjalan dengan baik, dan masyarakat Kabupaten Tangerang dapat mengonsumsi daging kurban yang sehat dan berkualitas," tandasnya.

Soma turut mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi para petugas pemeriksa hewan kurban. Dirinya berpesan agar seluruh petugas pemeriksa hewan kurban terus semangat dan menjalankan tugasnya dengan penuh keiklasan.

"Atas nama pemerintah, saya mengapresiasi keterlibatan para petugas pemeriksa yang akan bertugas di bawah koordinasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang dan selamat menjalankan tugas," ucapnya

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang Asep Jatnika Sutrisno menuturkan 100 petugas pemeriksa kesehatan kurban tersebut akan melakukan pemeriksaan kesehatan fisik serta administrasi hewan kurban.

"Pemeriksaan fisik kesehatan hewan mencangkup umur hewan kurban, apakah ada cacat fisik atau tidak dan pemeriksaan kesehatan secara umum. Kami juga melakukan pemeriksaan administrasi hewan kurban," ucap Asep.

Ia menuturkan petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban akan mulai bertugas pada 2-10 Juni 2025 ke ratusan lapak di wilayah Kabupaten Tangerang. Terdapat 655 lapak hewan kurban yang akan dilakukan pemeriksaan.

DPKP memproyeksikan kebutuhan hewan kurban pada Idul Adha sebanyak 32.382 ekor. Asep berharap dalam pemeriksaan hewan kurban ini para petugas dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan memastikan aspek kesehatan hewan kurban. (Red)

Published in Banten

Tangerang, lensafokus.id – Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kabupaten Tangerang, merayakan Milad ke-27 KWRI dengan sebuah acara tasyakuran dan potong tumpeng secara sederhana di kantor sekretariat. Senin (26/5/2025).

Kesederhanaan perayaan ini, yang dimulai dengan potong tumpeng dan kue, sengaja diusung untuk menciptakan suasana yang lebih akrab dan menjadi momentum penting untuk merefleksikan peran KWRI dalam dunia jurnalisme serta mempererat tali silaturahmi antarwartawan.

Acara yang berlangsung khidmat namun penuh kehangatan ini dihadiri oleh Ketua DPD KWRI Provinsi Banten H. Edi Murfik, Ketua DPC KWRI Kabupaten Tangerang Mad Sutisna, Dewan Pertimbangan Sudirman Indra dan para pengurus KWRI Kabupaten Tangerang.

Dalam sambutannya, Ketua DPC KWRI Kabupaten Tangerang, Mad Sutisna, menyampaikan harapannya agar KWRI, dengan bertambahnya usia, dapat terus menjadi wadah pengembangan media jurnalis berkualitas dan sarana mempererat silaturahmi bagi para wartawan.

"Kami hanya mengadakan perayaan sederhana, dimulai dengan potong tumpeng dan kue hingga silaturahmi bersama yang bertujuan agar lebih hangat dan lebih terjaga sesama teman-teman wartawan," ujarnya.

Senada dengan itu, Ketua DPD KWRI Provinsi Banten, H. Edi Murfik, menekankan pentingnya kekompakan dalam organisasi. Ia menegaskan bahwa kekompakan ini akan terus dijaga sebagai bagian dari upaya menjaga marwah KWRI.

Edi Murfik juga berharap agar KWRI, di usianya yang ke-27, tetap menjadi garda terdepan dan mortir terdepan dalam menjaga Demokrasi pers. "Wartawan bukan jongos penguasa, kita sebagai seorang jurnalis harus bertindak profesional," tegas Edi.

Edi menambahkan bahwa kehadiran KWRI adalah untuk menjadi garda terdepan bagi pers demokrasi yang bebas dan bertanggung jawab. Ia menutup sambutannya dengan mengajak seluruh wartawan KWRI untuk terus mengawal pemerintah dengan berkolaborasi, tanpa harus mengabaikan nilai-nilai jati diri sebagai seorang wartawan.

Perayaan Milad ke-27 KWRI DPC Kabupaten Tangerang ini bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga penegasan kembali komitmen KWRI untuk terus berkontribusi dalam menjaga kebebasan pers dan profesionalisme jurnalisme di Indonesia. (asp)

Published in Banten
Go to top