Lebak, lensafokus.id - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Seperti lembaga penegakan hukum bekerja berdasarkan pesanan dengan sogokan nilai rupiah fantastis besar sebagai bentuk upeti untuk motivasi penyidik.
Penyidikan dugaan korupsi penyertaan modal sebesar Rp 15 Milyar lebih dari APBD Kabupaten Lebak tahun 2020 tenggelam di telan bumi lebih dari satu tahun sejak juni tahun 2024.
Mega korupsi PDAM Tirta Multatuli diduga menyeret Pengusaha Besar asal Lebak dengan kerugian keuangan negara tembus milyaran rupiah, angka yang sangat fantastis sehingga membuat Kepala Kejari Lebak tidak berdaya.
Dugaan korupsi terbesar di PDAM Tirta Kalimaya selama tiga dekade ini terdeteksi menjerat lebih dari dua tersangka dari Jajaran Direksi dan Dewan Pengawas serta pihak ketiga dari perusahaan pengadaan barang dan jasa mesin pompa untuk di pasang pada setiap sumur cabang PDAM Tirta Kalimaya Pabuaran Rangkasbitung , Maja , Cipanas dan Bayah. Hal tersebut dikatakan ketua umum Badak Banten Perjuangan, Eli Sahroni, Rabu (10/07/2025).
Menurutnya, saat itu penanganan kasus korupsi yang tengah ditangani Kejari Lebak itu dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan (BPKP) Wilayah Provinsi Banten tahun 2021- 2022. Bekal data informasi itu Penyidik melakukan pendalaman dan menyatakan ada kerugian negara mencapai Milyaran. Dalam proses penyertaan modal penyidik sudah memeriksa sebanyak 30 orang.
"Dalam skandal mega korupsi yang diduga melibatkan orang besar di lebak kini terhenti tanpa cerita kelanjutannya,” kata Ketua umum Badak Banten Perjuangan.
Untuk menutupi penyidikan kasus mega korupsi yang di KUBUR kedalam perut bumi kini Kejari Kabupaten Lebak menangani penyelidikan terhadap pengadaan barang dan jasa berupa kendaraan mobil storing seharga di bawah setengah milyar dan barang lainya untuk sarana dan prasaran PDAM anggaran tahun 2024 dengan nilai keseluruhan hampir Rp 1,5 Milyar dari penyertaan modal APBD Lebak tahun 2024.
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut melibatkan rekanan pihak ketiga sesuai amanat regulasi dilaksanakan bulan Pebruari- Maret tahun 2025.
Lebih lanjut Eli Sahroni, kemudian Pengadaan barang dan mobil storing merk Mitsubisi belum ada keterangan resmi tentang ada atau tidaknya kerugian negara dari auditor pemeriksa keuangan Inspektorat Kabupaten Lebak dan (BPKP) wilayah Provinsi Banten.
Namun pihak pidsus telah action dan di panggil beberapa direksi diminati keterangan oleh kasi pidsus Kejari Lebak. Memang hak penyidik melakukan demikian untuk memantau adanya dugaan korupsi namun setidaknya menunggu audit inspektorat atau BPKP untuk dasar penyelidikan jika ditenggarai ada unsur yang merugikan negara.
Penyidikan pada kasus besar sudah berjalan hampir selesai lalu di hentikan karena belum ada hasil audit inspektorat, tapi kegiatan pengadaan yang nilainya kecil " Recehan" di periksa langsung Kasi Pidsus lagi yang menanganinya.
“Belum ada hasil audit Inspektorat atau (BPKP). Seperti alasan pihak penyidik Kejari Lebak kepada Media beberapa waktu lalu saat memberikan keterangan tentang mandeknya penyidikan. Nah ini baru saja kegiatannya di laksanakan kok sudah dilakukan penanganan hukum, mereka direksi PDAM Tirta Kalimaya pada di panggil. Kan belum tentu ada kerugian negara dari kegiatan tersebut. Ini patut diduga ada unsur sengaja dilakukan Kejari Lebak.” ungkapnya.
"Mungkin saja sebuah pesanan pihak lain yang sengaja di ciptakan seolah-olah PDAM Tirta Kalimaya banyak masalah tidak terhenti di rundung masalah korupsi," tambahnya.
Bahkan pihaknya dalam waktu dekat ini akan melakukan aksi unjuk rasa di Kejaksaan Negeri Lebak.
"Akan di demo, tidak logis satu tahun lebih di hentikan penyidikan kasus korupsi PDAM. Kecuali banyak kasus korupsi yang sedang di tangani Kejari Lebak, wajar jika lambat. Ada apa di hentikan "Kubur" penyidikan nya tanpa alasan yang kuat dan jelas. Korupsi PDAM bukan rahasia umum lagi," pungkasnya. (Cecep)
Lebak, lensafokus.id - Dalam waktu dekat plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Endang Komarudin pihaknya akan menggelar rapat bersama dengan jajaran manajemen RSUD rumah sakit Adjidarmo dan RS Misi untuk membahas persoalan standar pelayanan. Rabu (9/07/2025).
Sebab, RSUD Adjidarmo telah mendapat warning dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dimana saat ini RSUD milik Pemkab Lebak itu belum memenuhi standar layanan untuk berada di kelas B.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak berupaya untuk mempertahankan agar RSUD Adjidarmo tidak turun kasta alias tetap sebagai RSUD tipe B.mudah mudahan ke dua RS tersebut tidak sampai turun Kelas, karena dinilai belum memenuhi standar layanan Rumah Sakit.
Saran dari Wakil gubernur agar meminjam uang kepada bank dengan skema pinjaman berjangka untuk menutupi kekurangan sebanyak Rp. 14 miliar untuk memenuhi standar rasio 10 persen tempat tidur di ruang intensif RS Adjidarmo.
"Saat ini RSUD Adjidarmo mempunyai 12 tempat tidur yaitu 6 ICU dengan ventilator, kemudian 4 HCU dan 2 MICU artinya kita masih kekurangan 18 tempat tidur lagi,” katanya.
"Ya, dua RS di Kabupaten Lebak berdasarkan hasil evaluasi Kemenkes belum memenuhi standar. RSUD Adjidarmo belum memenuhi standar layanan tipe kelas B dan RS Misi belum memenuhi standar layanan RS tipe C,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) RSUD Adjidarmo Endang Komarudin
Endang optimis RSUD Adjidarmo dapat memenuhi layanan standar RS tipe B sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kemenkes.
"Kami optimis sebelum batas waktu yang ditetapkan, semua syarat standar itu sudah terpenuhi. Sehingga, tidak sampai turun kelas. Bila turun kelas potensi kehilangan pendapatan RSUD Adjidarmo sebesar Rp1-2 miliar per bulan," tuturnya. (Cecep)
Balikpapan, lensafokus.id -- Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Kabupaten Tangerang Hj. Rismawati Maesyal Rasyid menghadiri puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Dekranas di Balikpapan Sport and Convention Center.
Pada puncak perayaan HUT ke-45 Dekranas tersebut digelar pameran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan mungusung tema “Perajin Berdaya Mendunia”.
Ketua Dekranasda Kabupaten Tangerang Hj. Rismawati Maesyal Rasyid mengatakan, pihaknya beserta tim Dekranasda Kabupaten Tangerang ikut berpartisipasi pada pameran tersebut, dengan menampilkan sebanyak 30 jenis kerajinan Unggulan dari Kabupaten Tangerang. Dengan mencakup sektor fashion, kerajinan, dan alas kaki.
"Ini menjadi momentum yang baik untuk mempromosikan kerajinan dari daerah kabupaten Tangerang. Guna membuka pasar baik di dalam negeri maupun luar negeri, " Ungkap Ketua Dekranasda Hj. Rismawati Maesyal Rasyid
Menurut ia, Dekranas memiliki semangat untuk terus melestarikan budaya bangsa, mendorong inovasi kerajinan, serta memperkuat peran perajin lokal dalam membangun ekonomi nasional.
"Kami berharap pameran ini bisa mendorong sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam membuka peluang kerja sama investasi, baik di tingkat regional maupun global. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan para pelaku usaha mikro yang berdampak pada kesejahteraan mereka," tegasnya. (Red)
BALI, lensafokus.id – Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah, menghadiri High Level Meeting on the Leprosy Progamme yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia bersama Sasakawa Health Foundation di Convention Center Nusa Dua, Bali, Senin (7/7/25).
Pertemuan tersebut dihadiri Menteri Kesehatan Budi G Sadikin, WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination Yohei Sasakawa, perwakilan organisasi internasional, lembaga non-pemerintah, peneliti, jajaran pemerintah daerah serta Penyintas Kusta (OYPMK) dalam rangka Penetapan Pilot Project percepatan eliminasi kusta melalui kegiatan pemeriksaan kusta pada program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di lima kabupaten/kota dengan beban tinggi kusta yaitu Kabupaten Tangerang, Bekasi, Brebes, Sampang dan Kota Jayapura.
Dalam forum tersebut, Wakil Bupati Tangerang Intan Nurul Hikmah menyampaikan bahwa kusta masih menjadi masalah dan tantangan kesehatan, khususnya di Kabupaten Tangerang. Saat ini masih ditemukan kasus baru penderita kusta anak dan dewasa di Kabupaten Tangerang.
"Penyakit ini terutama menyerang kulit, saraf tepi, dan jika tidak diobati, dapat menyebabkan kecacatan permanen. Capaian persentase kasus anak di Kabupaten Tangerang pada tahun 2025 masih di atas target nasional yaitu 5%," ungkap Wabup Intan.
Menurut dia, capaian persentase kasus anak terdiagnosa kusta Kabupaten Tangerang yang masih di atas 5 persen tersebut dikarenakan selain belum optimalnya Kelompok Perawatan Diri (KPD) juga masih adanya stigma negatif tentang penyakit kusta di masyarakat. Untuk itu, pihaknya mendukung penuh pencapaian eliminasi kusta di Indonesia dan berharap Gerakan Bersama Tim Percepatan Eliminasi Kusta dapat berjalan optimal.
“Saya mendukung penuh upaya percepatan eliminasi kusta di Indonesia khususnya di Kabupaten Tangerang melalui Gerakan Bersama Tim Percepatan Eliminasi Kusta Kabupaten Tangerang. Saya berharap gerakan ini dapat mewujudkan Eliminasi Kusta 2030 demi terwujudnya masyarakat Kabupaten Tangerang yang sehat, sejahtera dan berdaya saing", ujarnya.
Pihaknya juga mengajak seluruh pihak untuk mendukung penuh Gerakan Bersama Tim Percepatan Eliminasi Kusta tersebut agar prosentase kasus kusta di Kabupaten Tangerang dapat ditekan sekecil mungkin bahkan sampai nol kasus.
"Saya juga mengajak semua pihak, mulai dari Dinas Kesehatan, Puskesmas, para camat dan seluruh pihak terkait termasuk masyarakat, mari bersama-sama akhiri stigma negatif dan atasi kusta bersama. Kabupaten Tangerang Bisa," tandasnya.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan bahwa kusta sempat tidak menjadi prioritas utama dibandingkan penyakit menular lain seperti tuberkulosis, HIV, dan malaria. Namun demikian, pertemuan dengan Sasakawa pada World Health Assembly tahun 2023 menginspirasi komitmen baru Pemerintah Indonesia untuk menghapus penyakit yang seharusnya sudah tidak ada lagi.
“Saya menyadari bahwa kusta bukan sekadar persoalan angka kasus. Kusta adalah penyakit yang membawa stigma dan diskriminasi. Karena itu, kita perlu langkah luar biasa agar Indonesia segera mencapai 0 kusta, 0 disabilitas, dan 0 stigma,” ujar Budi.
Menurut dia, Kementerian Kesehatan telah merancang langkah-langkah strategis percepatan eliminasi kusta, yaitu: perluasan wilayah akselerasi target eliminasi kusta dari 42 menjadi 111 kabupaten/kota pada 2030, pelaksanaan skrining masif yang dimulai Juli 2025, penerapan skrining bagi populasi dengan risiko tinggi sindrom hipersensitivitas Dapsone, khususnya di Papua, Maluku, dan Sulawesi, penguatan ketersediaan pengobatan MDT dan partisipasi aktif dalam riset dan uji klinis vaksin kusta internasional.
"Pelaksanaan skrining masif dimulai pada bukan Juli 2025 di 5 kabupaten prioritas yaitu Kabupaten Tangerang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Brebes, Kota Jayapura, dan Kabupaten Sampang," jelasnya. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang melaksanakan kegiatan pemusnahan arsip inaktif yang telah melewati masa retensi. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Kantor BPBD, Kecamatan Curug, pada Selasa (8/7/2025).
Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat mengungkapkan bahwa arsip yang dimusnahkan merupakan dokumen tahun 2015, yang telah dinyatakan tidak memiliki nilai guna secara administratif, hukum maupun historis.
"Pemusnahan arsip ini dilakukan sebagai upaya untuk mengefisiensikan ruang penyimpanan dan menjaga keamanan informasi. Ada 575 arsip yang memenuhi standar untuk bisa kita musnahkan," ungkapnya.
Ia menambahkan, pemusnahan dilakukan setelah melewati proses verifikasi oleh Tim Internal BPBD. Langkah ini juga mengacu pada regulasi kearsipan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan.
Proses pemusnahan dilakukan dengan metode penghancuran menggunakan mesin shredder, serta disaksikan oleh perwakilan dari Inspektorat Kabupaten Tangerang, Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Tangerang dan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang.
Sebelum dihancurkan, arsip-arsip tersebut telah dicatat dan didokumentasikan dalam berita acara pemusnahan yang ditandatangani pejabat terkait.
"Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih baik lagi," pungkasnya.
Pemusnahan arsip ini juga menjadi bagian dari komitmen BPBD dalam mendukung reformasi birokrasi dan penguatan tata kelola pemerintahan yang akuntabel di Kabupaten Tangerang. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id - Bupati Tangerang, Moch Maesyal Rasyid menyampaikan bahwa kalangan remaja saat ini menghadapi banyak tantangan. Karena itu, mereka harus dibekali dengan pendidikan yang baik, wawasan kebangsaan, nilai-nilai moral dan spiritual, serta keterampilan hidup yang memadai.
"Dan tidak kalah penting, para remaja juga harus memiliki ketahanan fisik dan mental, serta bebas dari risiko yang dapat merusak masa depan mereka," katanya saat menerima kunjungan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN RI, Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd di Aula Pendopo Bupati Tangerang, Ki Samaun Kota Tangerang, Selasa (8/7/25).
"Untuk mewujudkan cita-cita besar Indonesia Emas, kita harus mempersiapkan generasi muda yang berkualitas, unggul, dan berkarakter sejak sekarang," katanya
Oleh karena itu, program pembinaan dan pemberdayaan remaja perlu menjadi prioritas bersama, baik oleh pemerintah, keluarga, satuan pendidikan, maupun masyarakat secara luas.
Bupati Maesyal didampingi Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah pada Acara Menteri Menyapa Remaja Dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid mengucapkan selamat datang dan mengungkapkan rasa bangganya atas kunjungan dan perhatian Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN RI bersama rombongan untuk menyapa dan berdialog langsung dengan para remaja Kabupaten Tangerang.
"Kami mengucapkan selamat datang kepada Bapak Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd beserta jajaran. Kami merasa bangga atas kehadiran Bapak/Ibu dalam kegiatan Menteri Menyapa Remaja dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045 sebagai wujud nyata perhatian dan komitmen pemerintah pusat terhadap pembangunan sumber daya manusia, khususnya para remaja di Kabupaten Tangerang," ungkap Bupati Maesyal Rasyid.
Dia berpesan kepada para remaja Kabupaten Tangerang agar jangan mudah putus asa, namun mau terus belajar cerdas, kreatif, sehat, berdaya saing dan mampu berpikir kritis, serta memiliki semangat nasionalisme yang tinggi.
"Bekali diri dengan iman, akhlak yang mulia, ilmu dan teknologi agar kelak kalian dapat menjadi pemimpin yang tangguh dimasa depan. Masa depan bukan milik mereka yang paling cepat, tapi milik mereka yang terus mau belajar dan tidak pernah menyerah," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN RI, Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd mengatakan kegiatan bertemu dengan Genre generasi berencana merupakan salah satu program Kemendukbangga untuk mengedukasi remaja usia 10 sampai 24 tentang 3 isu yaitu: jangan melakukan pernikahan dini, jangan melakukan seks bebas, jangan napza atau jauhin narkoba.
"Tiga isu inilah yang kita minta kepada teman-teman yang datang hari ini menjadi contoh dan mengkampanyekan kepada teman-teman lainnya karena itu saya termasuk yang fokus dalam hal ini," ungkap Wihaji.
Lanjut dia, ada sekitar 70,2% penduduk Indonesia yang usianya 14 sampai 65 tahun. Artinya sekitar 70% usianya produktif. Untuk itu, mereka harus dipersiapkan sedini mungkin dengan matang.
"Generasi masa depan yang suatu saat akan mengganti kita, akan menggeser kita harus kita siapkan dan tempa dengan matang agar bisa menjadi generasi emas. Semoga nanti menjadi keluarga-keluarga yang hebat ke depannya menjadi penerus masa depan untuk Indonesia untuk Banten dan untuk Kabupaten Tangerang," pungkasnya. (Red)