Index Berita Lensa Fokus

Tangerang, lensafokus.id – Angin segar program sekolah gratis untuk SMA, SMK, SKh, dan Madrasah Aliyah swasta dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten benar-benar terasa dampaknya. Akses pendidikan kejuruan berkualitas kini terbuka lebar bagi masyarakat, dan salah satu buktinya adalah lonjakan pendaftar di SMK Yapisda Cisoka.

Berkat kolaborasi apik dengan Pemprov Banten, Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di SMK Yapisda Cisoka tahun ini melonjak tajam. Lonjakan signifikan ini menjadi cerminan nyata keberhasilan program yang digagas pemerintah daerah tersebut.

Rian Hidayat, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Yapisda Cisoka, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. Ia secara khusus mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Pemprov Banten atas inisiatif sekolah gratis bagi sekolah swasta.

"Kami meluluskan sekitar 345 siswa, tapi yang masuk tahun ini mencapai 720 siswa! Bahkan, masih banyak calon siswa yang mendaftar, namun terpaksa kami alihkan ke sekolah lain karena kuota sudah terpenuhi, Peningkatan jumlah pendaftar tahun ini sangat nyata," ungkap Rian, Senin (21/7/2025).

IMG20250721113359

Rian menegaskan, ini adalah bukti konkret bahwa program sekolah gratis sangat efektif dan antusiasme masyarakat terhadap SMK Yapisda memang luar biasa, apalagi ini merupakan program sekolah gratis pertama dari Pemprov Banten yang menyasar sekolah swasta.

Dengan biaya operasional untuk 720 siswa kini ditanggung oleh Pemprov Banten, pihak sekolah berharap tidak ada kendala signifikan dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar.

"Mudah-mudahan program ini tidak terhambat dari pemerintah provinsi sehingga operasional sekolah berjalan lancar, karena tidak ada biaya yang masuk dari anak," harap Rian.

Melihat respons positif ini, SMK Yapisda pun telah merencanakan langkah ke depan. "Kami berencana menambah Ruang Kelas Baru (RKB) untuk mengantisipasi SPMB tahun depan yang signifikan," jelas Rian. (Asp)

Published in Pendidikan

Kota Tangerang, lensafokus.id - Unit Reskrim Polsek Pinang, Polres Metro Tangerang Kota membongkar sindikat pencurian bermotor (curanmor) asal Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dua pelaku diringkus, sementara sang penadah barang hasil curian ini masih dalam pengejaran polisi.

Kedua pelaku kerap menjalankan aksinya sore hari di Jogging Track Alam Sutera, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten. Dalam memuluskan aksinya, mereka beraksi saat pemilik kendaraan tengah berolahraga sore hari.

Kapolsek Pinang Iptu Adityo Wijanarko menyebutkan, pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan masyarakat yang melaporkan kehilangan kendaraan sepeda motor saat terparkir di TKP. Atas laporan itu unit Reskrim dipimpin Ipda Tutuk Saiful Akbar melakukan pemetaan di jam rawan kehilangan itu.

"Kemudian kami berhasil mengamankan dua orang di lokasi kejadian pada saat melakukan aksi pencurian tersebut. Dari tangannya didapati dua kunci leter T dan dua unit sepeda motor," ungkap Adityo kepada awak media saat konferensi pers, dihadiri Wakasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota Kompol Antonius dan Kasi Humas AKP Prapto Lasono. Kamis, (17/7/2025) sore WIB.

IMG 20250721 WA0033

Adityo mengatakan, kedua pelaku yang berhasil ditangkap yakni berinisial CB (25), dan RP (26) diamankan jajarannya. Saat di interogasi, kedua pelaku tersebut setelah melancarkan aksinya langsung membawa hasil curian motor itu ke Rumpin.

"Setelah dilakukan pengembangan penangkapan. kami berhasil mengamankan sebanyak 10 unit sepeda motor. Kedua pelaku CB dan RP mengakui aksi pencurian ini dilakukan dalam kurun waktu bulan Maret hingga Juli 2025," bebernya.

Adit menjelaskan, dalam kurun waktu 5 bulan itu, pelaku telah menjalankan aksinya sebanyak 30 kali di wilayah hukum Polsek Pinang dengan sasaran motor yang terparkir di Jogging Track Alam Sutera. Kata Aditya salah seorang pelaku yakni CB merupakan residivis yang baru keluar penjara di akhir Desember 2024.

"Keduanya setelah berhasil mencuri langsung kembali ke kampungnya yakni Rumpin untuk menjual ke seorang penadah berinisial J yang saat ini kita masih kejar. Mereka menjual hasil sepeda motor dari beragam jenis dengan kisaran harga Rp2,5 juta hingga Rp3 juta," jelasnya.

Adityo menambahkan, kedua pelaku dijerat Pasal 363 ayat ayat (1) butir ke 4 dan 5 KUHP jo Pasal 54 KUHP dengan ancaman kurungan penjara paling lama 9 Tahun. Ia juga mengimbau pemilik kendaraan menambah kunci ganda dan GPS saat memarkir kendaraan. Laporkan setiap tindak pidana kepada kepolisian terdekat karena Polri untuk masyarakat.

Adapun 2 dari 10 barang bukti sepeda motor langsung diserahkan kepada pemiliknya bernama Andrean dan Haryono warga kelurahan Nerogtog, Kecamatan Pinang. Apabila ada masyarakat yang merasa kehilangan kendaraan bermotor dapat mendatangi Polsek Pinang, Polres Metro Tangerang Kota dengan membawa bukti kepemilikan untuk dicocokkan.

"Kami mengimbau kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor dapat  dilengkapi kendaraannya dengan kunci ganda serta GPS saat terparkir. Segera melapor apabila mengalami tindak pidana pencurian," pungkasnya. (Sumarna)

Published in Banten

Jakarta, lensafokus.id - Presiden Prabowo Subianto akan meresmikan pendirian Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih, Senin, 21 Juli 2025. Kopdes Merah Putih termasuk Asta Cita ke-6 Presiden untuk menggerakkan ekonomi lokal sehingga pengentasan kemiskinan bisa dimulai dari tingkat desa/kelurahan.

Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi mengatakan, Kopdes Merah Putih merupakan satu dari trisula pengentasan kemiskinan di era pemerintahan Prabowo. Trisula pengentasan kemiskinan diluncurkan sepanjang Juli 2025. 

“Senjata pertama adalah kesehatan, senjata kedua adalah pendidikan, dan senjata ketiga adalah sosial-ekonomi,” kata Hasan, Minggu (20/7).

Ketiga senjata itu terwujud masing-masing dalam Program Cek Kesehatan Gratis Sekolah, Sekolah Rakyat, dan Kopdes Merah Putih. Tiga program ini merupakan upaya dan komitmen serius pemerintah untuk memastikan pemerataan kesejahteraan yang nyata, bukan sekadar seremoni.

Kopdes Merah Putih diluncurkan berdasarkan Instruksi Presiden No 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Inpres dikeluarkan dan berlaku pada 27 Maret 2025.

Program ini bertujuan untuk membangun ekonomi dari desa dan menciptakan pemerataan dan memerdekakan masyarakat dari kemiskinan. Sebanyak 13 kementerian dan 2 badan dilibatkan untuk menyukseskan program Kopdes Merah Putih, termasuk para Gubernur, Walikota/Bupati dan Kepala Desa.

Kemiskinan merupakan sumber ketidakmampuan masyarakat untuk mengakses layanan dasar utama seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang layak. Berdasarkan data BPS (2025) jumlah penduduk miskin pada September 2024 sebanyak 24,06 juta orang atau 8,57%. Bahkan, 3.170.003 jiwa masuk dalam kategori miskin ekstrem.

Persoalan kemiskinan menjadi tantangan dalam upaya menuju visi Indonesia Emas 2045. Kemiskinan sangat mempengaruhi pengembangan sumber daya manusia, karena kemiskinan akan berdampak pada keterbatasan akses terhadap pendidikan yang berkualitas, pelatihan keterampilan, layanan kesehatan yang memadai, serta pangan dan gizi yang mencukupi.

Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan/Presidential Communication Office (PCO), Adita Irawati mengatakan, kelembagaan 80.000 Kopdes Merah Putih akan diluncurkan pada Senin, 21 Juli 2025, di mana 103 nya menjadi mock up atau model percontohan ke depan. Kisah sukses dari 103 Kopdes Merah Putih ini nantinya akan direplikasi ke desa lainnya, yang diharapkan dapat beroperasi penuh pada 28 Oktober 2025.

"Sebanyak 103 Kopdes Merah Putih ini akan dilihat operasionalisasinya. (Kopdes Merah Putih) yang lain persiapannya bertahap. Ini dilakukan untuk memastikan bukan hanya berdiri dan beroperasi, tapi Kopdes Merah Putih bisa memberi manfaat optimal bagi masyarakat,” kata Adita.

Kopdes Merah Putih dioperasikan melalui pendekatan yang inklusif, modern, dan berbasis gotong-royong. Kopdes Merah Putih diharapkan bisa memperkuat ekonomi desa, meningkatkan ketahanan pangan, dan ujungnya mengurangi kemiskinan. 

Jadi, tidak adalah lagi pinjol ilegal atau tengkulak dan rentenir yang selama ini menjerat masyarakat desa. Kopdes Merah Putih juga berpotensi mendorong usaha lokal, memperpendek rantai distribusi, dan menyediakan akses terhadap sumber daya serta layanan yang dibutuhkan masyarakat desa.

Kopdes Merah Putih mengedepankan kemakmuran dan kesejahteraan petani, karena menjadi tempat menampung hasil produksi pertanian secara langsung, tanpa melewati panjangnya rantai pasok yang selama ini menekan keuntungan petani. Rantai pasok yang singkat juga menekan pergerakan tengkulak dan menguntungkan konsumen yang bisa mendapatkan harga yang lebih terjangkau.

Kopdes Merah Putih dikembangkan melalui tiga pendekatan utama. Pertama, membangun koperasi baru; kedua mengembangkan koperasi yang sudah ada, dan ketiga merevitalisasi koperasi. Secara kelembagaan, Kopdes Merah Putih terdiri dari kantor, gerai sembako, unit simpan pinjam, klinik dan apotek desa, cold storage, dan distribusi logistik.

“Fasilitas yang terdapat di Kopdes Merah Putih diharapkan bisa mempermudah masyarakat mengakses kebutuhan pokok yang lebih terjangkau. Masyarakat juga bisa meminjam modal dengan mudah tanpa melalui rentenir. Layanan kesehatan akan lebih dekat. Hasil tani dan laut bisa disimpan di tempat yang aman. Distribusi logistik juga berjalan lancar,” pungkas Adita.

(Red)

Published in Banten

TANGERANG, lensafokus.id - Bupati Tangerang Moch Maesal Rasyid didampingi Wakil Bupati Tangerang Intan Nurul Hikmah meresmikan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Desa Sarakan Kecamatan Sepatan, Senin (21/07/25).

Pada kesempatan tersebut, Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid mengapresiasi sinergitas dan kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, koperasi, BUMN dan BUMD. Para pihak tersebut berkolaborasi dan bersinergi mendukung pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Sarakan yang ditetapkan oleh Satuan Tugas Nasional sebagai percontohan pengembangan Koperasi Desa Merah Putih di Indonesia.

"Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, dengan komitmen bersama KDMP dapat direalisasikan, bukan hanya untuk memperkuat perekonomian dan kemandirian desa tapi juga mewujudkan ketahanan pangan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat," ungkap Bupati Maesyal.

Pembentukan KDMP mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2025, yang menargetkan pembentukan 80.000 koperasi untuk memperkuat ketahanan pangan, pemerataan ekonomi, dan menjadikan desa sebagai pilar utama pembangunan.

Bupati Tangerang Maesyal Rasyid menegaskan, KDMP Sarakan saat ini memiliki 213 anggota terdiri dari berbagai kelompok usaha meliputi kelompok tani jambu kristal, kelompok tani anggur, kelompok ternak kambing, kelompok ternak sapi.

"Koperasi ini diharapkan dapat menjadi pusat edukasi, pemberdayaan ekonomi desa, serta digitalisasi koperasi demi terwujudnya koperasi yang modern, inklusif dan adaptif terhadap perkembangan jaman," jelasnya.

Selain itu, menurut Bupati Tangerang sebanyak 274 koperasi Desa/Kelurahan di Kabupaten Tangerang telah resmi berbadan hukum, ditandai dengan diterbitkannya SK pengesahan badan hukum oleh Kementerian Hukum dan HAM.

"Lebih dari sekedar lembaga ekonomi, koperasi ini nantinya menjadi gerakan rakyat yang menyasar langsung petani, nelayan dan pelaku UMKM di Kabupaten Tangerang, " imbuhnya

Selanjutnya Bupati dan Wakil Bupati Tangerang mengikuti peresmian sebanyak 8 ribu lebih KDMP secara virtual yang dicanangkan langsung oleh Bapak Presiden RI Prabowo Subianto. (Red)

Published in Banten

Kabupaten Tangerang, lensafokus.id - Kondisi fasilitas pendidikan di SD Negeri Cisoka III, yang terletak di Kampung Nagreg, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, kian memprihatinkan. Dua dari sepuluh ruang kelas di sekolah tersebut mengalami kerusakan berat, bahkan salah satunya sudah lama tak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Padahal, sekolah ini menampung sebanyak 407 siswa dari berbagai jenjang kelas. Dengan jumlah murid yang cukup besar, sekolah memiliki 12 rombongan belajar (rumbel) yang dibagi ke dalam kelas A, B, dan C. Namun, keterbatasan ruang membuat pengelolaan pembelajaran menjadi tidak optimal.

Kepala Sekolah SDN Cisoka III, Sarna, S.Pd, menyampaikan bahwa kondisi ini telah menjadi hambatan serius dalam proses belajar mengajar. Beberapa ruang kelas terpaksa diatur ulang, bahkan digabung, demi tetap bisa menampung seluruh siswa.

“Kami mohon untuk ditindaklanjuti, bagaimanapun caranya. Ruang kelas yang satu sudah tidak dipakai, yang satu lagi juga sudah tidak layak. Harapan kami, tahun ini ada rehab, apa pun namanya itu, kami akan senang hati menerimanya,” ujar Sarna saat ditemui di sekolah, Senin (21/7/2025).

Ironisnya, kerusakan ini terjadi pada sekolah yang letaknya tidak jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Tangerang. Dengan jarak yang relatif dekat dari Kantor Bupati, seharusnya perhatian dan tindak lanjut dari dinas terkait bisa lebih cepat dan responsif.

Menurut Sarna, pihak sekolah sudah beberapa kali mengajukan permohonan perbaikan melalui jalur resmi, namun hingga kini belum juga ada tindakan konkret dari pemerintah daerah.

“Kami tidak minta berlebihan, hanya ingin anak-anak kami bisa belajar di ruangan yang layak dan aman. Ruang yang sekarang sudah membahayakan,” tambahnya.

Kondisi ini menjadi cermin pentingnya perhatian serius terhadap infrastruktur pendidikan dasar. Pemerataan pembangunan, terutama dalam sektor pendidikan, tidak cukup hanya dengan program di atas kertas. Perlu tindakan nyata, terutama bagi sekolah-sekolah yang menjadi tumpuan masa depan anak-anak bangsa.

Pihak sekolah pun berharap tahun ini bisa menjadi momentum perubahan, agar SDN Cisoka III tidak hanya bertahan dengan ruang seadanya, tetapi bisa berkembang menjadi lingkungan belajar yang nyaman, aman, dan layak.

(Her)

Published in Banten

Tangerang, lensafokus.id - Ratusan anggota yang tergabung di Komunitas Hobby Mancing Kabupaten Tangerang menggelar kegiatan santunan Yatim dan Piatu untuk masyarakat di wilayah Solear dan Cisoka. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas komunitas pemancing terhadap masyarakat yang membutuhkan.

Acara tersebut berlangsung di Perumahan Taman Kirana Surya Desa Pasanggrahan Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang, pada Minggu (20/07/2025).

Dalam kegiatan tersebut, ratusan pemancing berkumpul untuk mengumpulkan donasi dan menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan. Donasi yang terkumpul kemudian disalurkan dalam bentuk bantuan sosial, seperti sembako dan lain-lain.

"Kami berharap kegiatan ini dapat membantu meringankan beban masyarakat yang membutuhkan dan meningkatkan kepedulian sosial di kalangan komunitas pemancing," ujar Ketel Bidang Humas Hobby Mancing Pusat.

Kegiatan santunan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi komunitas lainnya untuk melakukan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan demikian, diharapkan dapat terjalin hubungan yang lebih baik antara komunitas pemancing dan masyarakat sekitar.(Lingga)

Published in Banten
Go to top