Lebak, lensafokus.id – Maris Hotel Rangkasbitung kembali menjadi pilihan utama tempat menginap bagi para pelancong maupun tamu lokal yang mendambakan kenyamanan dan pelayanan terbaik. Terletak di lokasi strategis jantung kota Rangkasbitung, tepatnya di Kelurahan Rangkasbitung Barat Kecamatan Rangkasbitung. hotel ini memadukan suasana tenang, fasilitas lengkap, dan keramahan staf yang selalu siap melayani selama 24 jam. Selasa (1/07/2025).
Dengan mengusung konsep "Stay Comfortably, Feel Like Home", Maris Hotel menyediakan 23 kamar dengan tiga tipe, Standar room, Superior Room, dan Family Room dengan kamar yang bersih dan rapi, dilengkapi fasilitas modern seperti AC, smart TV, Wi-Fi berkecepatan tinggi, hingga layanan breakfast in room. Suasana nyaman diperkuat dengan interior bernuansa hangat dan tenang, cocok untuk istirahat setelah beraktivitas seharian.
Marketing Maris Hotel Rangkasbitung, Muhammad Ridwan Firdaus, mengatakan bahwa kenyamanan dan kepuasan tamu menjadi prioritas utama.
“Kami terus berkomitmen menjaga kualitas layanan. Mulai dari kebersihan kamar, keramahan staf, hingga keamanan area hotel, semua dirancang demi kenyamanan maksimal para tamu,” ujarnya.
Salah satu tamu, Azhari, warga Cilegon yang menginap akhir pekan lalu, mengaku puas dengan pelayanannya.
“Kamarnya nyaman, stafnya ramah banget, dan lokasinya deket kemana-mana. Recommended untuk yang mau staycation di Rangkas,” katanya.
Dengan pelayanan prima, lokasi strategis, dan nuansa nyaman seperti di rumah sendiri, Maris Hotel Rangkasbitung siap menjadi sahabat terbaik bagi Anda yang mencari pengalaman menginap berkualitas di Kabupaten Lebak. (Cecep)
Tangerang, lensafokus.id - Nuansa spiritual yang kental menyelimuti Lantai Gedung Presisi Polresta Tangerang Polda Banten, saat jajaran kepolisian republik Indonesia menggelar doa bersama lintas agama dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79, Senin (30/06/2025).
Acara yang ini, menjadi momentum refleksi dan harapan bagi institusi Polri, sekaligus memperkuat tali persaudaraan antar umat beragama di Kabupaten Tangerang.
Kehadiran berbagai perwakilan elemen masyarakat menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga kedamaian dan kerukunan, sejalan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi pilar bangsa.
Doa bersama ini juga menjadi wujud syukur atas pengabdian Polri selama 79 tahun dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta memohon keberkahan agar Polri senantiasa menjadi pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat yang profesional dan humanis.

Sementara itu, Kepala KUA Cisoka H. Saepul Hupad, peran doa dalam kehidupan, tidak hanya bagi individu tetapi juga bagi institusi.
“Dalam setiap langkah dan pengabdian, doa adalah kekuatan yang tak terhingga. Polri sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan, tentu membutuhkan dukungan dan doa dari seluruh lapisan masyarakat.
Mari kita doakan agar seluruh personel Polri selalu diberikan kekuatan, kesabaran, dan kebijaksanaan dalam menjalankan tugas mulianya, serta terhindar dari segala godaan yang dapat merusak citra institusi,” ujar H.Saepul Hupad. (Lingga)
Tangerang, lensafokus.id — Polemik dugaan pelanggaran prosedur di Lapas Pemuda Kelas IIA Kota Tangerang kembali menjadi sorotan publik. Hingga saat ini, pihak Lapas belum memberikan penjelasan resmi terkait penanganan kasus yang menyeret salah satu warga binaan berinisial MF, meski sudah beberapa kali dimintai keterangan oleh awak media.
Sikap tertutup dari Lapas memunculkan tanda tanya sekaligus kekecewaan, terutama dari pihak keluarga. Meta, ibu dari MF, mengungkapkan bahwa dirinya berkali-kali datang ke lapas untuk mengambil cincin kawin milik anaknya yang disita, namun tidak mendapat pelayanan yang jelas dan memadai.
“Saya sudah datang beberapa kali, tapi dipersulit dan tidak diberi penjelasan yang pasti. Padahal hanya ingin mengambil cincin milik anak saya yang sangat bermakna bagi keluarganya,” tutur Meta saat ditemui di area Lapas Pemuda, Senin siang (30/06/2025).
Belakangan, cincin tersebut akhirnya dikembalikan oleh pihak Lapas melalui A. Fery Febriyan Sri S, yang menjabat sebagai Kasubsi Keamanan. Namun, kekecewaan Meta belum usai. Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang pelayanan Lapas, Fery menampik dugaan adanya tindak kekerasan terhadap MF. Pernyataan tersebut dinilai Meta sebagai bentuk “cuci tangan”, terlebih saat pihak Lapas menunjukkan foto kondisi MF yang dinilai Meta bukan kondisi aktual, melainkan sudah setelah MF menjalani masa isolasi di sel yang dikenal dengan sebutan "sel tikus".
Lebih mengejutkan, MF disebut telah dipindahkan ke Lapas lain tanpa pemberitahuan sebelumnya. Hingga saat ini, Meta mengaku tidak mengetahui secara pasti ke Lapas mana anaknya dipindahkan, bahkan menyebut pemindahan itu dilakukan secara diam-diam.
“Saya baru tahu anak saya dipindah ke Pekalongan, tapi tidak jelas Lapas mana. Tidak ada surat atau pemberitahuan resmi,” ungkap Meta dengan nada kecewa.
Kondisi ini diperburuk oleh sikap pejabat Lapas yang enggan memberikan klarifikasi. Upaya konfirmasi oleh sejumlah jurnalis diabaikan, sementara pimpinan Lapas, Kalapas Yogi Suhara, tidak berada di tempat saat jam kerja berlangsung.
Padahal, mengacu pada Pasal 28F UUD 1945, setiap warga negara berhak memperoleh informasi. Hal ini juga diperkuat oleh UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), yang mengatur bahwa badan publik wajib menyediakan informasi yang relevan dan dibutuhkan masyarakat, termasuk media.
Ketertutupan Lapas ini justru menimbulkan dugaan kuat bahwa ada hal yang sengaja ditutupi dari publik. Ketua Gabungnya Wartawan Indonesia (GWI) DPC Kota Tangerang, Muhammad Aqil Bahri, S.H, mengecam keras sikap tidak transparan tersebut.
“Kami akan terus mengawal kasus ini hingga terang benderang. Tidak boleh ada upaya menutup-nutupi. Publik berhak tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik tembok tinggi itu. Apalagi jika menyangkut keselamatan dan hak warga binaan,” tegas Aqil.
Ia juga menekankan pentingnya reformasi pelayanan publik di lingkungan pemasyarakatan dan mendorong keterlibatan Kementerian Hukum dan HAM untuk turun tangan secara langsung dalam mengevaluasi kinerja Lapas Pemuda Kelas IIA Kota Tangerang. (Sumarna)
Tangerang, lensafokus.id – Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, menghadiri acara Pelantikan Pengurus Daerah Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Kabupaten Tangerang masa bakti 2024–2027.
Acara tersebut diselenggarakan di Pendopo Bupati Tangerang dan dihadiri oleh berbagai pejabat daerah serta perwakilan IPPAT dari wilayah lain di Banten, Senin (30/6/25)
Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid menyampaikan pentingnya peran PPAT dalam mendukung tertib administrasi pertanahan serta memberikan kepastian hukum dan perlindungan terhadap hak-hak masyarakat. Dalam konteks pembangunan daerah, peran ini menjadi sangat vital, terutama dinamika pertumbuhan Kabupaten Tangerang sebagai kawasan strategis, urban, industri dan pusat perdagangan dan jasa yang terus berkembang.
“Keberadaan PPAT sangat penting dalam mendukung pelayanan administrasi pertanahan yang tertib, menjamin kepastian hukum, dan memberikan perlindungan terhadap hak-hak rakyat,” ungkap Bupati Maesyal Rasyid
Ia juga menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah daerah, PPAT, dan masyarakat untuk mencegah konflik pertanahan dalam rangka mendukung suksesnya pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Pihaknya juga berharap IPPAT Kabupaten Tangerang dapat mendukung program pembangunan Kabupaten Tangerang dalam proses pembuatan akta otentik tanah, dan mampu menjaga marwah profesi dengan menjunjung tinggi etika, transparansi, dan profesionalitas.
"Kami sangat mengapresiasi keberadaan IPPAT sebagai organisasi profesi yang terus menjaga profesionalitas, meningkatkan kompetensi anggotanya, serta menjalin sinergi dengan pemangku kepentingan, termasuk dengan Pemerintah Daerah dan Kantor ATR/BPN," ujarnya
Sementara itu, Kepala Kantor ATR/BPN Kabupaten Tangerang, Yayat Ahadiyat Awaludin, menyoroti luasnya wilayah Kabupaten Tangerang dan tingginya pertumbuhan ekonomi sebagai tantangan sekaligus peluang dalam urusan pertanahan. Ia menegaskan bahwa keberhasilan program pendaftaran tanah nasional membutuhkan kerja sama aktif antara ATR/BPN dan para PPAT.
“PPAT memiliki peran strategis dalam menggerakkan roda perekonomian melalui pelayanan BPHTB, PPh, hingga APHT. Maka dari itu, mari kita sukseskan bersama program strategis nasional dan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ungkap Yayat.
IPPAT Kabupaten Tangerang yang baru dilantik, Dyah Dwiyanti Prihartini menyampaikan bahwa pihaknya berkomiten untuk terus meningkatkan sinergi dengan para pemangku kepentingan dan mendorong peningkatan kualitas layanan PPAT di Kabupaten Tangerang.
"Kami berkomitmen untuk terus menguatkan sinergi dan kolaborasi baik dengan pemerintah daerah maupun pemangku kepentingan lainnya untuk mendorong peningkatan kualitas layanan PPAT di Kabupaten Tangerang," jelasnya
Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Badan Pendapatan Daerah, Ketua dan sekretaris IPPAT dari Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang, Kota Cilegon, dan Kota Tangerang, sebagai bentuk dukungan antarwilayah dalam membangun kelembagaan yang profesional dan responsif. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id - Desa Caringin, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, ditetapkan sebagai desa ramah perempuan serta penduli anak dan pendidikan. Desa Caringin memenangkan penilaian Lomba Inovasi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) tingkat provinsi dan diharapkan masuk tiga besar di tingkat nasional.
"Ini menjadi momen penting karena ada penilaian dari Kemendes terhadap desa-desa inovatif. Hari ini kebetulan adalah giliran Desa Caringin, Kecamatan Cisoka, yang dinilai dalam lomba inovasi desa ramah perempuan, anak, dan juga pendidikan,” kata Wakil Bupati (Wabup) Tangerang Intan Nurul Hikmah saat menghadiri proses penilaian Lomba Inovasi DRPPA yang digagas oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang sekaligus mendorong pembangunan desa yang inklusif dan berpihak kepada perempuan serta anak-anak. Penilaian ini dihadiri tim dari Kemendes PDTT bersama pendamping dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Tangerang serta perwakilan dari Dinas Provinsi Banten.
"Saya hadir untuk mendukung langsung dan berharap besar semoga Desa Caringin bisa menjadi juara di tingkat nasional," ujar Wabup Intan.
Ia mengatakan, Pemkab Tangerang akan terus memberikan perhatian serius terhadap pembangunan desa yang berkeadilan gender dan berpihak pada kelompok rentan, khususnya perempuan dan anak. Pihaknya juga menyatakan komitmen untuk terus mendampingi desa-desa lain agar mengikuti jejak Desa Caringin.
Kepala Dinas DP3A Kabupaten Tangerang, Asep Suherman menambahkan bahwa keberhasilan Desa Caringin menembus penilaian nasional bukan hanya membanggakan, tetapi juga membuktikan bahwa program DRPPA sudah berjalan efektif di wilayah Kabupaten Tangerang.
“Alhamdulillah, semua OPD terkait di Kabupaten Tangerang telah mendukung penuh pelaksanaan program DRPPA ini. Desa Caringin sebelumnya telah memenangkan penilaian di tingkat provinsi, dan harapan kami sekarang bisa masuk ke tiga besar di tingkat nasional,” ujar Asep.
Ia juga menegaskan bahwa komitmen Pemkab Tangerang, termasuk Bupati dan Wakil Bupati, terhadap DRPPA tidak hanya sebatas dukungan administratif, tetapi juga nyata dalam bentuk pendampingan, fasilitasi program, serta penguatan kapasitas kelembagaan desa.
“DRPPA ini bukan hanya ajang lomba, tapi upaya jangka panjang untuk memastikan desa-desa di Kabupaten Tangerang mampu melindungi hak-hak perempuan dan anak, memberikan ruang partisipasi yang adil, serta menciptakan lingkungan desa yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang anak,” imbuhnya.
Adapun Lomba Inovasi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak ini bertujuan untuk menstimulus peran serta pemerintah desa dan masyarakat dalam mengintegrasikan perspektif gender dan perlindungan anak ke dalam kebijakan dan program pembangunan desa. (Red)
Tangerang, lensafokus.id – Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid menekankan pentingnya kedisiplinan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Hal tersebut diungkapkan Bupati Maesyal Rasyid saat apel Senin pagi di Lapangan Raden Aria Yudhanegara Puspemkab Tangerang, Senin (30/6/25)
"Kepada para ASN agar disiplin dan semangat dalam melayani masyarakat. Disiplin merupakan pondasi awal dalam kita melaksanakan tugas, salah satunya mengikuti apel pagi" ujar Bupati Maesyal Rasyid di hadapan peserta apel
Selain menyoroti tentang kedisiplinan, ia juga mengingatkan seluruh perangkat daerah agar tetap siap aiaga dalam menghadapi musim hujan yang masih melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Tangerang. Ia meminta agar OPD terkait, sepeti Camat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Dinas Kesehatan, serta Dinas Lingkungan Hidup meningkatkan kewaspadaan, koordinasi dan kesiapsiagaan.
“Kita perlu antisipasi dan cepat tanggap terhadap potensi bencana di musim hujan ini. Pastikan layanan kepada masyarakat tetap berjalan dengan baik, terutama di wilayah-wilayah rawan genangan dan banjir,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati juga turut melepas kontingen Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang yang akan mengikuti Jumpa Gembira (Jumbara) IV Palang Merah Remaja Provinsi Banten di Serang. Kegiatan ini akan berlangsung selama lima hari dan diikuti oleh relawan PMI serta anggota Palang Merah Remaja (PMR) terpilih dari Kabupaten Tangerang.
“Mohon doa dan dukungan agar para peserta Jumbara dapat menjalankan tugasnya dengan baik, memperoleh pengalaman berharga, serta memperkuat semangat kemanusiaan dan keterampilan sosial mereka,” pungkasnya
Kontingen Jumbara Kab. Tangerang yang akan mengikuti Jumbara Tingkat Provinsi Banten sebanyak dari 50 orang yang terdiri dari PMR Mula 12 orang, PMR Madya 15 orang, PMR Wira 14 orang dan selebihnya 9 orang pembina dan pembimbing. (Red)