Tangerang, lensafokus.id - Pemerintah Kabupaten Tangerang berkomitmen untuk menegakkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2018 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) untuk melindungi kesehatan masyarakat serta menciptakan lingkungan yang sehat.
Hal itu disampaikan Bupati Tangerang H Moch Maesyal Rasyid dalam Pertemuan Tim Satgas Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Kabupaten yang dihadiri para camat, seluruh kepala OPD dan perwakilan instansi terkait.
Dalam sambutannya, Bupati menegaskan bahwa kebijakan KTR bukanlah untuk membatasi kebebasan masyarakat maupun mengganggu industri rokok, melainkan untuk menjaga kesehatan dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih serta nyaman.
“Walaupun saya perokok, saya berkomitmen mendukung penuh Perda Kawasan Tanpa Rokok. Tujuannya bukan membatasi usaha atau mata pencaharian, tetapi demi kesehatan bersama. Lingkungan yang bebas asap rokok akan lebih sehat bagi anak-anak, orang tua, maupun masyarakat secara umum,” ungkap Bupati Maesyal.
Dia menjelaskan bahwa penerapan kawasan tanpa rokok mencakup sejumlah fasilitas publik, seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, apotek, sekolah, kampus, tempat ibadah, arena olahraga, kantor pemerintahan, hingga tempat pelayanan publik lainnya. Meski demikian, pemerintah daerah juga tetap memberikan solusi bagi perokok dengan menyiapkan smoking area di beberapa titik tertentu.
“Seperti halnya di bandara, merokok tidak dilarang sepenuhnya, namun ada tempat khusus yang sudah disiapkan. Hal ini untuk menjaga keseimbangan antara hak perokok dan hak masyarakat lain yang ingin menghirup udara bersih,” jelasnya.
Bupati juga menginstruksikan jajaran perangkat daerah hingga kecamatan untuk segera memasang tanda larangan merokok di kawasan-kawasan tertentu yang telah ditetapkan serta melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat.
"Tidak ada lagi praktik merokok di ruang kerja, ruang tunggu, maupun fasilitas umum yang digunakan masyarakat luas," ujarnya.
Ia berharap, dengan adanya penegakan aturan yang jelas dan komitmen bersama, masyarakat akan lebih sadar mengenai bahaya rokok, baik bagi perokok aktif maupun pasif.
“Tujuan utama dari Perda ini adalah melindungi kesehatan masyarakat. Kita ingin menciptakan lingkungan yang sehat, nyaman, dan bebas dari asap rokok. Mari kita bersama-sama menjaga komitmen ini,” pungkasnya. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menyalurkan bantuan dari Kementerian Sosial RI kepada 50 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Gedung Serba Guna (GSG) Kecamatan Legok, Minggu (28/9/2025).
Bantuan tersebut menyasar kelompok anak dan menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Bulan Bakti Karang Taruna (Katar) yang dilaksanakan serempak di 1.000 titik seluruh Indonesia.
Kepala Sentra Mulya Jaya Kemensos RI, Siti Indriasari Oktaviana, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi perdana antara Kemensos, dinas daerah, dan pilar-pilar sosial dalam periode 2025–2030.
"Hari ini kami memberikan bantuan kepada 50 anak klaster PPKS. InsyaAllah Sentra Mulya Jaya akan terus bersinergi dengan Karang Taruna Kabupaten Tangerang. Kami berharap Karang Taruna di Indonesia semakin eksis dan menjadi mitra strategis daerah," ujar Sari.
Ia menambahkan, Bulan Bakti Karang Taruna merupakan momentum penting untuk mengaktifkan kembali peran sosial pemuda di daerah. Kegiatan ini juga menjadi simbol kerja nyata lintas sektor yang melibatkan unsur masyarakat, pemerintah pusat, hingga tingkat desa dan kelurahan.
“Ini adalah yang pertama dalam periode ini, dan kami ingin memastikan acara tidak hanya bersifat seremonial, tapi benar-benar menyentuh masyarakat. Oleh karena itu kami sangat mengapresiasi keterlibatan aktif dari Karang Taruna dan dukungan penuh dari pemerintah daerah,” tambahnya.
Menurutnya, Kemensos akan terus membuka kolaborasi ruang dengan organisasi kepemudaan dan organisasi sosial lainnya, guna memastikan layanan sosial menjangkau kelompok rentan, terutama anak-anak, penyandang disabilitas, dan lansia.
"Kemensos tidak bisa bekerja sendiri. Pilar-pilar sosial seperti Karang Taruna menjadi ujung tombak di lapangan. Kami ingin sinergi ini terus berlanjut dan menjadi contoh kolaborasi yang efektif di daerah lain," jelas Sari.
Ketua Karang Taruna Kabupaten Tangerang Abdul Kodir menyampaikan rasa bangganya atas kepercayaan yang diberikan oleh Kemensos untuk menjadi tuan rumah kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya peran Karang Taruna sebagai jembatan antara pemerintah dan masyarakat.
“Ini kehormatan bagi kami. Ke depan, kami akan terus hadir melalui kegiatan nyata di desa dan kelurahan. Kami sedang dalam masa transisi memperkuat peran Karang Taruna, dan bersyukur bisa berkolaborasi dengan Kemensos. Semoga ini jadi awal yang baik,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tangerang, Aziz Gunawan, mengapresiasi bantuan yang diberikan. Ia juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk pemberdayaan PPKS, khususnya dari kalangan pemuda.
“Ini bentuk kolaborasi nyata. Ke depan kita akan menyusun rencana pemberdayaan, termasuk merancang Sekolah Rakyat untuk menjangkau PPKS muda di Kabupaten Tangerang,” jelas Aziz. (Red)
Tangerang, lensafokus.id -- Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja menghadiri perayaan HUT ke-33 Kecamatan Kosambi
Pada kesempatan tersebut, Sekda Soma menandaskan bahwa moment HUT ke-33 Kec. Kosambi tersebut hendaknya bisa semakin menguatkan Kecamatan Kosambi dan seluruh jajarannya sampai dengan RT dan RW untuk terus menata dan berinovasi meningkatkan pelayanan masyarakat sebagaimana tema HUT, yaitu Semangat Melayani untuk Kosambi yang Lebih Rapih.
"Tema ini memiliki makna mendalam bahwa pelayanan publik harus semakin prima, birokrasi semakin efektif, dan pembangunan berjalan lebih tertata untuk kesejahteraan masyarakat," tandas Soma
Dia sangat mengapresiasi panitia kegiatan dan seluruh pihak yang terlibat langsung atas penyelenggaraan acara yang sederhana namun hikmat serta melibatkan UMKM sebagai bentuk dukugan dan pengembangan ekonomi kerakyatan.
"Saya sangat mengapresiasi semangat kolaboratif seluruh elemen masyarakat dan pemerintah di Kecamatan Kosambi yang hari ini menghadirkan berbagai rangkaian kegiatan termasuk peluncuran Gerai UMKM dan Selendang Batik Motif Hasil Laut Kecamatan Kosambi," ujarnya
Menurut dia, dengan adanya Gerai UMKM, produk-produk lokal masyarakat Kosambi dapat dipromosikan lebih luas, meningkatkan daya saing, serta membuka lapangan kerja baru dan menghidupkan geliat perekonomian warga. Selain itu, dengan peluncuran Selendang Batik Motif Hasil Laut menjadi simbol identitas dan kekayaan budaya Kosambi. Motif tersebut, tidak hanya merefleksikan potensi wilayah pesisir, tetapi juga menjadi kebanggaan bersama yang memperkuat jati diri masyarakat.
"Apa yang sudah kita luncurkan hari ini, mari kita menjaga dan kembangkan lebih lanjut agar dapat jadi ikon baru Kecamatan Kosambi. Mari kita dukung UMKM dengan membeli dan memasarkan produk-produk lokal, serta lestarikan batik sebagai warisan budaya yang bernilai tinggi," pintanya
Pihaknya juga berharap agar semangat kebersamaan yang telah terbentuk ini terus membara dalam setiap langkah pembangunan di seluruh wilayah Kec. Kosambi ke depan. Dan dengan adanya Gerai UMKM dan Motif Batik Kec. Kosambi juga bisa menguatka posisi Kec. Kosambi sebagai sebagai pusat kreativitas budaya sekaligus destinasi ekonomi kreatif.
"Atas nama pemerintah aerah, saya sekali lagi mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Kecamatan Kosambi, panitia, para sponsor, perangkat desa/kelurahan, serta elemen masyarakat lainnya yang telah mendukung dan menyukseskan acara HUT ke-33 ini," pungkasnya. (Red)
Jakarta, lensafokus.id - Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, Intan Nurul Hikmah menghadiri acara wisuda sarjana dan magister Swiss German University (SGU) di Hotel Pullman Hotel Podomoro City, Senin (29/09/25).
Pada kesempatan tersebut, Wabup Intan mengatakan bahwa wisuda tidak hanya merupakan tonggak penting dalam perjalanan kehidupan mahasiswa dalam meraih gelar akademik, namun juga timbul tanggung jawab yang lebih besar untuk dapat berkontribusi kepada masyarakat, bangsa, dan negara.
"Momentum wisuda ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan kehidupan para mahasiswa karena resmi menyandang gelar akademik tapi juga ada tanggung jawab lebih besar untuk dapat berkontribusi kepada masyarakat, bangsa dan negara," katanya.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran SGU yang telah menunjukan komitmen nyata bersama pemerintah daerah untuk mencetak generasi unggul, berkarakter, berdaya saing global, serta tetap berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan pembangunan daerah.
"Selamat untuk SGU atas wisuda dan Dies Natalisnya yang ke-25. Terima kasih atas sumbangsih nyatanya dalam melahirkan generasi Kabupate Tangerang yang unggul, berkarakter, berdaya saing global, serta tetap berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan pembangunan daerah," ucapnya.
Menurut dia, SGU selama 25 tahun ini telah menunjukkan kiprah luar biasa dalam dunia pendidikan tinggi. Kolaborasi antara akademisi, industri, dan masyarakat yang dibangun SGU menjadi salah satu contoh nyata bagaimana pendidikan dapat menghadirkan solusi untuk masa depan yang berkelanjutan.
Untuk itu, dia mengajak seluruh wisudawan dan keluarga besar SGU untuk menjadikan kedua moment penting tersebut sebagai sebuah pijakan kuat untuk terus berinovasi menghadirkan pendidikan yang berkualitas dan berkontribusi pada pembangunan di segala bidang
"Mari kita jadikan semangat 25 tahun SGU sebagai pijakan untuk melangkah lebih jauh lagi, menghadirkan inovasi, menjaga kualitas pendidikan, serta memperkuat kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa. Mari kita kuatkan terus kerjasama dan kolaborasi menuju masa depan yang lebih baik tanpa meninggalkan akar budaya bangsa" pungkasnya. (Red)
Tangerang, lensafokus.id – Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, secara resmi membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Perkoperasian Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP). Acara ini digelar di Mahogani Ballroom Aryaduta Hotel, Kelapa Dua, Senin (29/9/25).
Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid menyampaikan pentingnya penguatan koperasi sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan yang dimulai dari desa. Menurutnya, koperasi bukan sekadar lembaga simpan pinjam, tetapi menjadi wadah yang mampu memperkuat daya tahan ekonomi masyarakat, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan.
"Koperasi harus menjadi tuntunan nyata bagi pembangunan bangsa. Dari desa inilah ekonomi kerakyatan dibangun, supaya masyarakat tidak selalu bergantung ke kota. Jika desa kuat, maka masyarakatnya akan lebih sejahtera," ungkap Bupati Maesyal
Bupati menambahkan, keikhlasan dan ketulusan juga menjadi kunci dalam membangun koperasi. Ia juga menekankan bahwa pemerintah daerah bersama stakeholder terus menguatkan komitmen untuk memberikan dukungan, baik melalui akses pembiayaan, pendampingan, maupun pemanfaatan ruang desa sebagai kantor koperasi sementara.
"Walaupun anggaran terbatas, jika dikelola dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab, insyaAllah akan selalu ada jalan. Pemerintah menyiapkan berbagai sumber, baik dari UPTD dana bergulir maupun CSR, untuk mendorong koperasi Desa Merah Putih agar benar-benar berjalan dan tidak stagnan," jelasnya.
Bupati berharap kegiatan Bimtek tersebut nantinya mampu memperkuat peran koperasi desa sebagai tulang punggung ekonomi masyarakat, serta menciptakan sistem kelembagaan yang sehat, transparan, dan berdaya saing.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tangerang, Rd. Anna Ratna Maemunah, dalam laporannya menyampaikan tujuan kegiatan Bimtek tersebut untuk meningkatkan kompetensi pengawas koperasi dalam tata kelola, akuntabilitas, serta pemanfaatan dana bergulir.
"Peserta kegiatan ini sebanyak 137 orang, yang merupakan seluruh Ketua Pengawas KDKMP dan KKMP se-Kabupaten Tangerang. Narasumber berasal dari Dinas Koperasi, BRI, Ikatan Notaris Indonesia, Perum Bulog, Pertamina Patra Niaga, Telkom Indonesia, hingga PKN STAN. Kegiatan dilaksanakan satu hari penuh dengan metode materi, diskusi, dan tanya jawab," jelasnya. (Red)
Pandeglang, lensafokus.id - Kasus penyerobotan lahan terus terjadi kembali di Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Berdalih jual beli, hanya baru memberikan uang tanda jadi ( DP ) tanpa melunasi pembayaran lahan, namun sertifikat sudah beralih hak miliknya ke pembeli yang belum melaksanakan kewajiban melunasi, kejadian memilukan ini menimpa korban, yakni seorang ibu bernama Samah, 60 tahun, warga kampung Jaha RT 01/01 Desa Gunung Batu, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Lahan seluas 15.150m2 dengan nomor 29 sertifikat atas nama Nada bin Adam yang tidak lain adalah almarhum orang tua dari ibu Samah yang terletak di desa Curuglanggang, Munjul, Pandeglang, Banten.
Bermula dari kedatangan seseorang yang berinisial PS, 56 tahun, yang beralamat di Karawaci, Kota Tangerang, Banten, di dampingi beberapa mediator menemui ibu Samah, setelah pembicaraan, terjadilah kesepakatan jual beli dengan harga yang sudah di sepakati yaitu 12.000/m2, kemudian pihak pembeli menunjuk Notaris berinisial R, 59 tahun yang berkantor di Labuan, Banten. Diawal, pihak pembeli memberikan uang tanda jadi sebesar Rp 50 juta via transfer dan berjanji akan melunasi setelah 1 bulan, namun kebijakan dari keluarga bu Samah memberikan tenggang waktu 3 bulan dengan kesepakatan bila dalam waktu 3 bulan tidak di lunasi, maka uang tanda jadi tersebut gugur atau hangus, sesuai kesepakatan di saksikan beberapa orang, termasuk penjual, pembeli, notaris dan beberapa saksi, namun sampai dengan 8 tahun sejak transaksi terjadi, yaitu pada bulan desember 2018 tidak ada pelunasan, yang lebih menyakitkan pihak penjual dalam hal ini korban, ternyata sertifikat itu telah beralih nama menjadi PS ( 56 ) dan itu terjadi di 2018 yang berarti setelah AJB di buat dengan no. AJB. tertera 2018 tanah tersebut sudah beralih nama, yang berarti jual beli ini cacat hukum dan di duga lahan tersebut di serobot atau di ambil alih tanpa melalui prosedur jual beli yang benar.
Menurut Kuasa Hukum ibu Samah, " pada bulan September 2025 pihak korban telah memberikan kuasa khusus untuk membatalkan jual beli yang cacat secara hukum, pihak kuasa langsung berkoordinasi dengan semua jajaran, salah satunya notaris yang membuat AJB dan memproses balik nama, setelah pertemuan antara pihak kuasa yaitu PM ( 49 ) dan Notaris R (55) ternyata pihak notaris pun mengurus balik nama setelah mendapat keterangan dari PS ( 56 ) bahwa jual beli tersebut telah di lunasi, kini pihak notaris yang juga merasa di rugikan telah membuat surat keterangan atau membatalkan AJB dengan nomor 173/2018 yang di buat tanggal 18 Desember 2018, karena di yakini melanggar hukum dan tidak ingin terlibat dalam masalah hukum antara penjual dan pembeli, setelah menerima surat pembatalan AJB pihak kuasa akan melaporkan pihak pembeli ke pihak berwajib dengan dalih melakukan perbuatan melawan hukum, membalik nama sertifikat korban tanpa terlebih dahulu melunasi dan selama 8 tahun ini tidak ada itikad baik dari pembeli dan karena itu korban lewat kuasanya akan membawa kasusnya ke ranah hukum yang berlaku di negara ini, semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi dan para pemilik lahan tidak selalu di rugikan ", tutur Kuasa Hukum dari Bu Samah.
Kuasa Hukum dari Bu Samah yang di hubungi awak media melalui WhatsApp, pada Minggu ( 28/9/2025 ) membenarkan, bahwa Bu Samah yang telah menjadi korban penyerobotan lahan, telah menunjuknya sebagai Kuasa Hukum dalam menangani kasus penyerobotan lahan milik ibu Samah. (Sumarna)