Items filtered by date: Wednesday, 24 September 2025

TANGERANG, lensafokus.id – Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid resmi melantik dan mengambil sumpah jabatan kepada 179 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang. Acara tersebut digelar di Gedung Serba Guna (GSG) Puspemkab Tangerang, Rabu (24/9/2025).

Dalam sambutannya, Bupati Maesyal mengucapkan selamat kepada seluruh ASN yang baru saja dilantik. Ia berharap agar seluruh ASN dapat mengemban tugas dan tanggung jawab dengan dedikasi dan integritas tinggi.

"Selamat bertugas kepada seluruh ASN yang baru dilantik. Semoga amanah ini dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya, dengan dedikasi dan tanggung jawab demi kemajuan pelayanan publik di Kabupaten Tangerang," ucap Bupati Maesyal.

Ia mengungkapkan bahwa pelantikan dan pengambilan sumpah tersebut, merupakan bagian dari proses penyerahan, pelantikan, dan pengambilan sumpah/janji Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjadi PNS dari lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) serta Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap II, formasi Tahun Anggaran 2024.

Adapun jumlah ASN yang dilantik sebanyak 179 orang ASN yang terdiri dari 2 orang CPNS lulusan IPDN Formasi TA 2024, 93 orang PPPK tenaga kesehatan, 4 orang PPPK tenaga guru, dan juga 80 orang PPPK tenaga teknis.

"Proses pengangkatan ini sudah sesuai dengan regulasi yang berlaku, yaitu para CPNS yang lulus Latsar dan dinyatakan sehat, serta PPPK yang lolos seleksi kompetensi melalui sistem CAT BKN, kini resmi bergabung sebagai ASN Kabupaten Tangerang," jelasnya

Ia menambahkan bahwa pengambilan sumpah/janji bukan hanya prosesi formal, tetapi juga merupakan ikrar moral dan bentuk tanggung jawab terhadap bangsa, negara, dan masyarakat. Untuk itu, dia juga meminta para ASN yang dilantik dan diambil sumpahnya untuk jadi seorang ASN yang berintegritas, disiplin, dan profesional.

"Jadilah ASN yang berintegritas, disiplin, dan profesional. Jauhi tindakan indispliner yang bisa mencoreng citra pribadi maupun instansi. Pengabdian kalian adalah bagian penting dari ikhtiar kita bersama untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Tangerang yang sejahtera dan berdaya saing," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Tangerang Benny Rahmat menyampaikan bahwa pelantikan ini merupakan tahapan akhir dari proses panjang rekrutmen ASN, yang dimulai dari seleksi administrasi, seleksi kompetensi, hingga pemberkasan.

"Proses yang telah dilalui seluruh ASN yang dilantik hari ini menunjukkan komitmen dan keseriusan mereka dalam menjadi bagian dari birokrasi pemerintahan yang bersih dan melayani," ujar Benny.

Ia juga menambahkan, seluruh ASN yang baru saja dilantik akan segera ditempatkan sesuai dengan kebutuhan perangkat daerah masing-masing, berdasarkan kompetensi dan formasi yang tersedia.

"Kami harapkan para ASN ini bisa segera menyesuaikan diri di unit kerja masing-masing, serta memberikan kontribusi nyata dalam mendukung visi dan misi Pemerintah Kabupaten Tangerang," tambahnya. (Red)

Published in Banten

Tangerang, lensafokus.id – Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid memaparkan capaian dan inovasi program Jaminan Ketenagakerjaan Kabupaten Tangerang di hadapan tim juri tingkat nasional dalam ajang Paritrana Awards 2025. Penilaian dilakukan secara berani dari Kantor Askab PSSI Kabupaten Tangerang, Rabu (24/9/25).

Dalam pemaparannya, Bupati menjelaskan Pemkab Tangerang dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 3 juta jiwa bersama BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Tangerang dan BPJS Provinsi Banten terus melakukan terobosan-terobosan untuk memperluas jangkauan perlindungan tenaga kerja, baik pekerja penerima upah, bukan penerima upah, hingga pekerja rentan.

“Saat ini 78 persen telah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya. Ini merupakan wujud nyata keberpihakan pemerintah daerah dalam melindungi pekerja, terutama yang rentan,” ungkap Bupati Maesyal Rasyid.

Bupati mengungkapkan bahwa perlindungan sosial ketenagakerjaan di Kabupaten Tangerang tidak hanya bersumber dari APBD, tetapi juga melibatkan APBDes dan kepesertaan mandiri. Tahun 2025, untuk perlindungan pekerja rentan, mencakup lebih dari 562 ribu pekerja.

Selain capaian tersebut, Bupati juga memaparkan berbagai inovasi daerah, di antaranya: Program 1 ASN 1 pekerja rentan, yang akan dimulai pada tahun 2026 sebagai bentuk gotong royong ASN dalam melindungi pekerja serta optimalisasi perlindungan bagi pekerja Ad Hoc Pemilu dan Pilkada.

“Kami juga terus memperkuat kolaborasi dengan desa dan kecamatan dalam memperluas kepesertaan, penguatan regulasi melalui Perda dan Perbup yang mendukung kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan serta pembentukan tim terpadu untuk memastikan ekosistem perlindungan sosial berjalan lestari,” ungkapnya.

Dia menambahkan, Pemkab Tangerang juga berkomitmen meningkatkan layanan publik dengan menghadirkan gerai pelayanan BPJS di mall dan pusat pelayanan terpadu. Upaya ini dilakukan agar pelayanan itu lebih mendekati masyarakat.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh pekerja di Kabupaten Tangerang terlindungi, sehingga mereka dapat bekerja dengan tenang dan memiliki jaminan sosial yang layak. Upaya ini bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk mendukung tercapainya jaminan sosial universal di Indonesia,” tutupnya. (Red)

Published in Banten

Tangerang, lensafokus.id - Wakil Bupati (Wabup) Intan terus mendorong kecamatan-kecamatan untuk melakukan terobosan kreatifitas dan inovasi dalam Program Percepatan Penurunan Stunting (P3S).

Hal tersebut diungkapkan Wabup Intan saat melakukan monitoring langsung pelaksanaan P3S di Kecamatan Teluknaga (24/09/25)

"Alhamdulillah untuk di kecamatan Teluknaga ada penurunan sekitar 4%. Saya mohon kecamatan-kecamatan bisa lebih berkreasi dan berinovasi untuk percepatan penurunan Stunting di setiap wilayahnya," ujar Wabup Intan

Ia menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Tangerang sudah membuat program mengintervensi ibu hamil dengan gizi kurang atau Kurang Energi Kronis (KEK), dengan memberikan makanan bergizi selama 120 hari plus vitamin untuk anak-anak yang terindikasi gizi buruk dan mengintervensi selama 90 hari memberikan makanan bergizi dan juga vitamin untuk mengatasi Stunting.

Intervensi yang telah dilakukan tersebut harus terus dipantau secara berkala dan berkelanjutan terkait sejauh mana hasilnya dan dicatat betul apa saja hambatan yang ditemui di lapangan. Menurut dia, keakuratan data yang dimiliki merupakan sebuah dokumen penting dalam merumuskan dan menentukan kebijakan lanjutan yang lebih baik.

"Tugas saya sebagai Ketua TPPS memantau data yang disajikan nanti sudah sinkron dengan data yang di dinas atau tidak. Setelah diintervensi apakah anak yang gizi buruk tersebut sudah kembali normal atau tidak, kalau tidak ada perkembangan ini yang harus dipikirkan apabila tidak ada perubahan, harus ada strategi-strategi lain yang pemerintah siapkan supaya ada perubahan," tandasnya

Pihaknya juga meminta kecamatan dan Puskesmas agar bisa rutin dan secara berkala memberikan pendampingan dan pelatihan kepada para kader PKK dan Posyandu tentang gizi dan bagaimana membuat menu makanan tambahan yang tidak hanya bergizi tapi juga enak dan menarik bagi anak-anak.

"Sekarang juga banyak buku-buku resep dan ke depannya pemerintah daerah akan mengajarkan juga pola menu sehat dan makan bergizi gratis tapi enak buat anak-anak. Ibu-ibu kader harus dilatih bagaimana mengkreasikan makanan bergizi untuk anak-anak, supaya mereka tertarik dan mau makan," imbuhnya

Selain, dia juga meminta Puskesmas bisa lebih aktif terjun langsung kepada masyarakat bersama para kader untuk memberikan sosialisasi apa saja acuan yang harus dipegang dan bagaimana membuat makanan tambahan sederhana dari bahan-bahan yang mudah didapat dan tersedia di sekitar lingkungan rumah. (Red)

Published in Banten

Tangerang, lensafokus.id - Kurangnya bimbingan dan kontrol orang tua terhadap anak, menjadi tantangan yang dihadapi di Kabupaten Tangerang. Hal tersebut menjadi pokok pembahasan fokus Grup Diskusi (FGD) yang diselenggarakan Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang, Rabu (24/09/25).

Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang melihat perlunya sebuah gerakan atau program untuk menciptakan suasana kondusif bagi anak anak dalam menumbuhkan budaya belajar dan melakukan hal positif di malam hari.

Jam Belajar Masyarakat (JBM) menjadi salah satu rekomendasi dalam kegiatan FGD yang diikuti berbagai stakeholder dan organisasi masyarakat.

Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat pada Sekretariat Daerah Kabupaten Tangerang Prima Saras Puspa, mewakili unsur pemerintah menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang dilaksanakan oleh Dewan Pendidikan.

Melalui pembahasan rekomendasi penerapan JBM di kabupaten Tangerang, sejalan dengan misi Bupati dan Wakil Bupati Tangerang mewujudkan pendidikan yang berkualitas.

"Kami mengapresiasi langkah dan upaya yang dilakukan Dewan pendidikan, semoga melalui FGD ini dapat menghasilkan kajian yang matang dan dapat di realisasikan di Kabupaten Tangerang," Ujarnya.

Sementara itu, ketua Dewan Pendidikan H. Mas Iman Kusnandar, menjelaskan keprihatiannya terhadap perkembangan generasi saat ini, pengawasannya yang abai pada setelah aktivitas belajar di sekolah.

Masih banyak di temui penggunaan handphone yang berlebihan, bahkan melakukan aktivitas diluar sampai larut malam.

Menjadi salah satu tanggung jawab Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang untuk melakukan terobosan dalam menciptakan gaya hidup masyarakat agar lebih peduli pada pendidikan anak-anak khususnya penerapan jam belajar masyarakat di Kabupaten Tangerang, sekaligus mendukung persiapan menuju Indonesia emas 2045.

"Melihat situasi tersebut kami tidak boleh diam, semoga FGD ini dapat pemahaman bersama terhadap rekomendasi penerapan JBM dengan pendekatan yang sesuai di Kabupaten Tangerang, " Tutup dia. (Red)

Published in Banten

TANGERANG, lensafokus.id - Kecamatan Kronjo menjadi tuan rumah penyelenggaraan Festival UMKM Ngider yang berlangsung selama lima hari, mulai 24 hingga 28 September 2025. Kegiatan ini ditunjuk langsung oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tangerang sebagai bagian program menggerakkan perekonomian lokal melalui penguatan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Camat Kronjo, Muhammad Mumu Mukhlis menjelaskan bahwa festival ini merupakan upaya nyata pemerintah daerah, khususnya Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid untuk memberikan ruang bagi pelaku UMKM dalam mempromosikan produk mereka sekaligus memperluas pasar.

“Alhamdulillah, pada hari ini hingga lima hari ke depan, Kecamatan Kronjo ditunjuk oleh Dinas Koperasi sebagai lokasi Festival UMKM Ngider. Dengan hadirnya UMKM ini yang terdiri dari 25 stan, sebagian besar diisi oleh pelaku usaha dari wilayah Kecamatan Kronjo. Mudah-mudahan mampu meningkatkan roda perekonomian di wilayah kami,” ungkap Mumu di aula Kantor Kecamatan, Rabu (24/9/2025).

Mengenai persiapan penyelenggaraan, ia menyebutkan bahwa teknis kegiatan ditangani langsung oleh Dinas Koperasi yang menunjuk vendor pelaksana. Pihak kecamatan sendiri turut serta dalam mendukung jalannya festival dengan terus berkoordinasi bersama panitia agar kegiatan berjalan lancar.

Lebih lanjut, Mumu menyampaikan harapan besarnya terhadap keberlanjutan acara tersebut. Menurutnya, Festival UMKM Ngider tidak hanya bermanfaat bagi Kecamatan Kronjo, tetapi juga dapat dikembangkan di kecamatan lain di Kabupaten Tangerang.

“Karena tujuannya adalah untuk peningkatan ekonomi, kegiatan seperti ini bisa juga dilakukan di wilayah lain, dengan produk yang lebih beragam dan menarik, sehingga masyarakat semakin antusias. Tentunya, ketika masyarakat tertarik, otomatis ekonomi akan berputar,” ujarnya.

Festival UMKM Ngider diharapkan mampu menjadi sarana promosi bagi pelaku UMKM, memperkenalkan potensi produk lokal, sekaligus memperkuat perekonomian masyarakat di tingkat kecamatan. Selain itu, kegiatan ini juga membuka kesempatan bagi warga untuk lebih mengenal dan mencintai produk buatan sendiri, yang tidak kalah bersaing dengan produk dari luar daerah.

“Harapannya, produk yang ditampilkan lebih banyak lagi, masyarakat semakin tertarik, dan otomatis ekonomi akan semakin berputar,” pungkasnya. (Red)

Published in Banten
Go to top