Tangerang, lensafokus.id -- Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, Intan Nurul Hikmah mengungkapkan kekagumannya dan sangat mengapresiasi Kelompok Bank Sampah Gemilang yang dikelola oleh ibu-ibu di lingkungan RW. 18 Perum Bumi Asri Kel. Kutabumi Kec. Pasar Kemis, Selasa (09/09/25).
"Luar biasa sekali ini, "Nabung Sampah Mencari Berkah" jargonnya. Semua pengelolanya ibu-ibu yang jadi pengurus bank sampah. Ibu-ibunya semangat sekali menerima, menimbang dan mencatat sampah yang telah dipilah dan disetorkan ke Bank Sampah Gemilang," ungkap Wabup Intan
Dia juga sangat terkesan atas atusias warga yang sudah membiasakan diri memilah sampah sebelum menjualnya ke bank sampah. Sampah yang sudah dipilah dan dikelompokan warga seperti botol plastik, karton, kertas, kaleng dan minyak jelantah kemudian langsung ditimbang dan dicatat hasilnya.
"Warga sudah dibiasakan untuk memilah dan mengelompokan sampah yang mau disetorkan. Jadi saat ke bank sampah, plastik, botol, karton, kaleng dan minyak jelantah langsung ditimbang dan dicatat hasilnya, kemudian nanti uangnya bisa diambil jelang hari raya lebaran," jelasnya
Pihaknya berharap Kelompok Bank Sampah Gemilang RW. 18 Bumi Asri Kutabumi bisa terus berkembang dan menginspirasi warga lainnya, khususnya ibu-ibu yang mau memanfaatkan waktu luangnya untuk kegiatan yang lebih bermanfaat yang bisa menambah pendapatan keluarga.
"Saya berharap kelompok bank sampah yang dikelola oleh ibu-ibu ini terus berkembang dan bisa menginspirasi ibu-ibu lainnya untuk menggunakan waktu luangnya dengan lebih bermanfaat dan menambah penghasilan keluarganya," ujarnya
Pihaknya juga berjanji akan memberikan bantuan untuk mendukung Kelompok Bank Sampah Gemilang agar bisa terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat, khususnya dalam hal pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan berdampak.
Wabup Intan juga menyempatkan waktu untuk berduskusi bersama Anggota DPRD dari PAN, AW Maulana, Lurah Kutabumi, perwakikan Forum RW Kelurahan Kutabumi dan Ketua RW terkait sampah dan penanganannya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Bank Sampah Gemilang RW. 18 Perum Bumi Asri Kel. Kutabumi, Ibu Yanti mengatakan bahwa kegiatan mengumpulkan sampah pada awalnya merupakan kegiatan iseng ibu-ibu rumah tangga yang banyak waktu luangnya.
"Awalnya hanya iseng mengisi waktu luang. Ibu-ibu di lingkungan RW. 18 Perum Bumi Asri berinisiatif memanfaatkan waktu untuk membuat bank sampah yang pada akhirnya berkembang seperti sekarang ini," ujarnya.
Lanjut dia, saat ini Bank Sampah Gemilang baru melayani warga di lingkungan RW. 18 Bumi Asri Kelurahan Kutabumi. Setiap hari Selasa setiap minggunya, Kelompok Bank Sampah Gemilang membuka lapaknya di lapangan balai RW
"Bank sampah ini sudah berjalan kurang lebih 2 tahun. Saat ini sudah ada 62 nasabah yang memiliki tabungan hasil penjualan sampahnya dan bisa diambil 1 tahun sekali menjelang lebaran," pungkasnya
Kunjungan Wabup Intan diakhiri dengan meninjau kebun anggur dan Kebon Melon di RW. 14 Taman Buah 1. Dia juga mengapreasiasi lingkungan RW. 14 Taman Buah 1 yang memanfaatkan lahan kosong untuk mendukung program ketahanan pangan di wilayah RW. 14 Kelurahan Kutabumi Kec. Pasar Kemis. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id - Suasana penuh syukur menyelimuti Desa Sarakan, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang. Pasalnya, para petani bersama Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid melaksanakan panen bawang merah pada Senin (8/9/25).
“Alhamdulillah, hari ini adalah hari yang membahagiakan dan membanggakan bagi kita semua. Panen ini bukan hanya tanda keberhasilan para petani, tetapi juga simbol semangat masyarakat dalam mengelola potensi pertanian lokal,” ujar Bupati Maesyal di lokasi.
Panen kali ini semakin istimewa dengan kehadiran Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Agung RI, Prof. Dr. Reda Manthovani, S.H., L.LM., yang merupakan inisiator Program Jaksa Garda Desa (Jaga Desa). Hal ini juga semakin menegaskan peran Kejagung dalam mendukung pembangunan desa, meningkatkan kesadaran hukum, serta mendorong pemanfaatan lahan desa untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan di daerah.
Bupati menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan. Menurutnya, kehadiran Prof. Reda menjadi penyemangat serta memperkuat sinergi antara Kejaksaan RI, pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat dalam membangun desa yang maju dan mandiri.
"Sinergi ini tidak lahir begitu saja, melainkan berangkat dari kerja sama yang lebih luas," terang dia.
Bupati menambahkan, pada 25 Juni 2025 lalu, Pemerintah Kabupaten Tangerang menandatangani nota kesepahaman dengan PT Paskomnas Indonesia, PT Pupuk Indonesia (Persero), dan Universitas Telkom. Kerja sama ini diarahkan untuk pemberdayaan lahan desa dan penguatan peran Badan Usaha Milik Desa agar mampu menjadi motor ekonomi lokal.
"Panen bawang merah di Desa Sarakan juga menjadi bagian dari inisiatif tersebut. Benih bawang merah varietas Bima Brebes yang ditanam berasal dari bantuan Dinas Pertanian Provinsi Banten," tuturnya.
Penanaman dilakukan secara bertahap, yaitu tahap pertama pada 9 Juli 2025 di lahan seluas 0,7 hektare dan tahap kedua pada 18 Juli 2025 di lahan 0,3 hektare. Pemilihan bawang merah bukan tanpa alasan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), komoditas ini termasuk penyumbang inflasi pada kelompok harga bergejolak atau volatile food. Dengan demikian, keberhasilan budidaya bawang merah di tingkat lokal dapat berkontribusi langsung terhadap stabilitas pangan nasional.
Setelah kurang lebih 60 hari dirawat, kini varietas Bima Brebes yang ditanam siap dipanen. Varietas ini dikenal memiliki produktivitas tinggi, dengan potensi menghasilkan hingga delapan ton umbi kering per hektare. Dari lahan 0,7 hektare yang dipanen hari itu, diperoleh sekitar 5,6 ton bawang merah kering.
Dengan harga jual di tingkat petani sekitar Rp25.000 per kilogram, hasil panen diperkirakan bernilai Rp140 juta. Angka tersebut menjadi kebanggaan sekaligus bukti nyata bahwa pertanian mampu menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat desa.
"Keberhasilan panen tidak hanya dilihat dari besarnya produksi, tetapi juga dari kepastian pasar yang menjamin hasil kerja petani. Kehadiran off taker yang menyerap hasil panen membuat para petani tidak perlu lagi khawatir soal pemasaran," jelasnya.
Lanjut dia, para petani bisa langsung merasakan keuntungan sekaligus memiliki modal untuk kembali menanam di musim berikutnya. Bupati menegaskan bahwa hal ini menjadi bagian penting dalam membangun optimisme di kalangan petani.
“Ini artinya jerih payah petani benar-benar dihargai. Tidak ada hasil yang sia-sia karena sudah ada pihak yang menampung. Dengan begitu, petani bisa melanjutkan budidaya tanpa terhambat masalah permodalan,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Kejaksaan Negeri Tinggi (Kajati) Banten, Siswanto juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung keberlanjutan program. Ia menambahkan, di Kabupaten Tangerang sendiri saat ini sudah ada sekitar 1,5 hektare lahan yang digunakan untuk budidaya bawang merah, dan ke depan diharapkan dapat terus diperluas.
“Baik, program ini insya Allah akan kita terus lanjutkan. Ini adalah percontohan yang pertama ada di Kabupaten Tangerang ini. Nanti akan kita lebarkan sayap kami ke kabupaten lain di wilayah pantai. Targetnya adalah seluruh kabupaten nanti ada penanaman pelipitan bawang dan lain sebagainya, tergantung dari kontur tanahnya,” seru dia. (Red)
Tangerang, lensafokus.id – Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid menerima secara langsung Tim Verifikasi Lapangan Lomba Kelompok KB Pria Tingkat Nasional Tahun 2025 di Aula Kecamatan Pasar Kemis, Selasa (9/9/25).
Kunjungan tim verifikasi tersebut dalam rangka melihat langsung pemenuhan administrasi, kelembagaan, dan aktivitas Kelompok KB Pria “Bandeng KB Pri” Kecamatan Pasar Kemis yang berhasil masuk dua nominasi terbaik tingkat nasional Regional I atau 6 besar nasional dari total 22 kelompok KB pria se-Indonesia.
Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid menyampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada Kelompok KB Pria “Bandeng KB Pri” yang telah menjadi pelopor serta teladan dalam program Keluarga Berencana Khususnya yang dilakukan kaum Pria di Kabupaten Tangerang dan Banten bahkan nasional
“ Ini membuktikan bahwa menjaga kesehatan tubuh sekaligus mendukung program KB bukan hanya tugas ibu-ibu, tapi juga bapak-bapak. Dengan begitu, KB pria diharapkan dapat menumbuhkan minat baru kepada kalangan pria di lingkungan masyarakat,” ujar Bupati Maesyal Rasyid
Dia menegaskan bahwa Pemkab Tangerang terus berkomitmen mendukung program KB dengan memberikan pelayanan kontrasepsi gratis bagi masyarakat. Selain sebagai upaya pengendalian jumlah penduduk, KB pria juga memiliki manfaat kesehatan serta nilai tambah ekonomi bagi keluarga.
“Kalau bapak-bapak ikut ber-KB, manfaatnya bukan hanya untuk menekan angka kelahiran. Ada keuntungan lain, ibu lebih sehat, keluarga lebih sejahtera, dan tentu lebih hemat secara ekonomi. Kami pastikan pelayanan kontrasepsi di Kabupaten Tangerang gratis, ditanggung pemerintah daerah,” tegasnya.
Dirinya pun mengajak seluruh pihak, termasuk jajaran kecamatan, Puskesmas, PKK, dan masyarakat untuk terus melakukan sosialisasi agar semakin banyak pria yang berpartisipasi dalam program KB.
Sementara itu, Ketua Tim Verifikasi Nasional, dr. Hartati Biki, menyampaikan apresiasi atas semangat masyarakat Kabupaten Tangerang, khususnya di Kecamatan Pasar Kemis, dalam mendukung program KB pria.
“Dari 22 kelompok KB pria yang ikut nominasi nasional, kelompok dari Kabupaten Tangerang berhasil masuk 6 besar. Ini menunjukkan adanya dukungan nyata dari masyarakat dan pemerintah daerah. Kami berharap semangat ini terus dijaga,” ungkap dr. Hartati.
Dia menjelaskan bahwa partisipasi pria dalam KB merupakan wujud cinta dan kepedulian terhadap kesehatan istri dan keluarga. Menurutnya, jika suami ikut KB, maka kesehatan pasangan akan semakin baik dan keharmonisan keluarga juga meningkat.
"Partisipasi suami dalam ber-KB adalah wujud cinta dan kepedulian terhadap kesehatan istri dan keluarga. Jika suami ikut KB, kesehatan pasangan akan semakin baik dan meningkat keharmonisannya," pungkasnya. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id - Tim Penggerak PKK Kabupaten Tangerang menyelesaikan rangkaian kegiatan Bina Wilayah dengan mengunjungi Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Selasa (09/09/2025). Program tahunan ini digelar selama 14 hari, berkeliling ke berbagai desa yang masuk dalam kategori wilayah mandiri.
Ketua tim A PKK Kabupaten Tangerang, Yani Dede Sabarsyah mengatakan bahwa kunjungan ke Desa Sukamantri merupakan agenda terakhir tim A pada tahun ini. Ia menegaskan, kegiatan Bina Wilayah tidak hanya sekadar kunjungan, tetapi juga menjadi momen penting untuk menilai sejauh mana desa-desa melaksanakan program PKK.
“Kegiatan ini hari ini kegiatan bina wilayah, yang mana program wilayah ini, bina wilayah itu dikerjakan setiap satu tahun sekali. Kebetulan kami tim A yang ke Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis ini, hari yang terakhir. Kami 14 hari keliling di se-Kabupaten Tangerang,” ujar Yani di lokasi.
Ia menyampaikan apresiasinya terhadap kesiapan Desa Sukamantri, khususnya di RW 17, yang dinilai lengkap dan sesuai dengan indikator yang dicari oleh tim penilai. Nantinya, hasil kunjungan akan dibawa ke rapat internal tim PKK sebelum akhirnya dilaporkan dalam pertemuan dengan Bupati Tangerang.
“Kita akan adakan rapat penentuan, dan diakhiri nanti tanggal 12 rapat bersama Bupati. Ini semua akan dilaporkan,” katanya.
Tidak hanya mengevaluasi capaian, Risma juga menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan program PKK dengan keterlibatan semua elemen masyarakat.
“Harapan kedepannya, tidak saja di RW 17 yang bagus ini, tidak saja di Desa Sukamantri yang bagus ini, tidak saja di Kecamatan Pasar Kemis yang bagus ini, semua-semuanya ada di Kabupaten Tangerang. Sehingga kami semua yang warga Kabupaten Tangerang semakin tujuannya tercapai, yaitu Tangerang semakin gemilang,” ungkapnya.
Ia juga menitipkan pesan khusus untuk seluruh masyarakat agar menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Khususnya bagi para perangkat daerah agar berkomitmen untuk memelihara kebersihan lingkungan agar menciptakan budaya yang sehat.
“Kalau PHBS-nya tercapai di RW 17, kenapa tidak diterapkan di RW kecamatan lainnya atau di RT, RW lainnya. Sehingga kita mencapai Tangerang yang lebih bersih,” tegasnya.
Sementara itu, Camat Pasar Kemis, Nurhanudin menyambut baik kunjungan PKK Kabupaten Tangerang dan menilai kegiatan ini menjadi motivasi bagi masyarakat untuk terus memperkuat solidaritas. “Hari ini kita mendapatkan kunjungan dari tim penggerak PKK tingkat Kabupaten Tangerang dalam langkah bina wilayah. Alhamdulillah tadi acara sudah dilaksanakan baik pemeriksaan administrasi maupun verifikasi lapangan,” kata dia.
Menurutnya, RW 17 dipilih karena masyarakatnya dikenal kompak dan aktif dalam mendukung program PKK. Sehingga program-program PKK yang ada di wilayah ini, khususnya 10 program PKK, sudah bisa berjalan dengan baik.
Dirinya turut menekankan, kegiatan Bina Wilayah tidak boleh berhenti pada seremoni, melainkan harus menjadi bagian dari keseharian warga. “Terutama misalnya dalam rangka kebersihan lingkungan, terus juga berlaku hidup sehat dan bersih, dan juga inovasi-inovasi yang memang menunjang pemberdayaan masyarakat. Sehingga masyarakat di sini mandiri secara ekonomi dan juga keluarga yang berkualitas dan sehat,” tutupnya. (Red)
Serang, lensafokus.id – Sebuah perusahaan yang memproduksi cone es krim kemasan, PT Uloda Food Indonesia, beralamat di Jalan Modern Industri II Nomor 5-6, Serang Regency, diduga melakukan kegiatan produksi tanpa mengantongi izin edar resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Temuan ini terungkap pada Senin (9/9/2025) setelah adanya laporan dari masyarakat.
Informasi awal mengenai aktivitas produksi tanpa izin ini diperoleh oleh tim investigasi Gabungan Wartawan Indonesia (GWI) DPD Provinsi Banten. Saat mendatangi lokasi, tim menemukan adanya mesin produksi dan area pengemasan. Salah seorang staf perusahaan menyebutkan bahwa pemilik perusahaan adalah warga negara asing dengan jumlah karyawan hanya tiga orang.
Meski begitu, pihak perusahaan mengakui bahwa izin BPOM dan Standar Nasional Indonesia (SNI) masih dalam proses pengurusan. “Ya benar, untuk izin BPOM dan SNI masih dalam proses. Sebentar lagi pihak perizinan akan datang melakukan verifikasi,” ujar seorang karyawan kepada awak media.
Dari hasil penelusuran, tim media menemukan kemasan produk cone es krim yang menampilkan logo halal baik pada bungkus plastik maupun kardus. Namun, tidak ditemukan nomor pendaftaran resmi dari BPOM pada kemasan tersebut.
Ketua DPD GWI Provinsi Banten, Syamsul Bahri, menyayangkan lemahnya pengawasan BPOM terhadap kasus ini. “Kami akan terus mengawal sampai tuntas. Sangat disayangkan jika perusahaan tanpa izin BPOM tetap beroperasi dan produknya beredar bebas di masyarakat, khususnya di Banten,” tegasnya.
Biro Hukum GWI, Coki Siregar, S.H., juga menyesalkan pernyataan BPOM yang menyebutkan belum dapat mengambil tindakan tegas sebelum menunggu laporan masyarakat selama 60 hari kerja.
“Produk ini sudah jelas, kami bawa sebagai barang bukti ke BPOM, bahkan kami datangi langsung lokasi produksinya. Tapi respon BPOM justru lamban. Seharusnya pabriknya ditutup dulu dan produk yang sudah beredar ditarik dari pasaran sampai ada izin resmi,” kata Coki.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti kejanggalan terkait sertifikasi halal pada kemasan produk. “Salah satu karyawan mengakui masih ada perbaikan pada sertifikasi halal. Ini semakin menguatkan dugaan bahwa produk ini belum layak dijual dan dikonsumsi masyarakat,” tambahnya.
GWI berharap BPOM segera bertindak tegas tanpa harus menunggu terlalu lama. Jika tidak, pihaknya berencana membawa persoalan ini ke Ombudsman, kementerian terkait, hingga Presiden.
“Kami mendesak agar BPOM segera mengambil langkah cepat. Jangan sampai kasus seperti ini dibiarkan berlarut-larut, karena menyangkut kesehatan dan keselamatan masyarakat,” pungkas Coki. (Sumarna)
Lebak, lensafokus.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, Banten, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mulai melaksanakan revitalisasi Alun-alun Rangkasbitung. Proyek ini resmi berjalan sejak 19 Agustus 2025 dan ditargetkan rampung pada 30 Desember 2025, dengan masa pengerjaan 135 hari kerja.
Kepala Dinas PUPR Lebak, Irvan Suyatufika, mengatakan revitalisasi difokuskan pada perbaikan fasilitas umum dan sarana olahraga agar alun-alun semakin nyaman serta menarik bagi masyarakat.
“Perbaikan meliputi arena bermain anak, area olahraga seperti basket dan skateboard, penataan podium, serta jogging track. Beberapa fasilitas lama juga akan dibongkar dan diganti agar tampil lebih cantik,” ungkap Irvan, Selasa (9/9/2025).
Revitalisasi ini bertujuan mengembalikan fungsi alun-alun sebagai ruang publik yang nyaman, aman, estetis, dan fungsional. Selain itu, kawasan ini diharapkan menjadi pusat interaksi sosial, tempat rekreasi dan olahraga, sekaligus ruang kegiatan budaya.

Pemkab Lebak juga menargetkan peningkatan pendapatan UMKM melalui penataan pedagang yang lebih baik, mempercantik wajah kota, serta melestarikan nilai historis dan budaya Rangkasbitung.
“Mudah-mudahan proyek ini memberi manfaat besar bagi masyarakat sekaligus menjadikan Alun-alun Rangkasbitung ikon kota yang lebih representatif,” tambah Irvan.
Irvan juga meminta masyarakat bersabar selama pengerjaan berlangsung, karena pembangunan ini akan berdampak pada lalu lintas dan kenyamanan sekitar alun-alun.
Sementara itu, warga Kecamatan Sukamanah, Igeng, menyambut baik upaya revitalisasi ini. Menurutnya, masyarakat Lebak sangat menantikan wajah baru alun-alun dengan fasilitas olahraga yang lebih lengkap.
“Selain basket dan lintasan lari, kami berharap ada tambahan sarana olahraga baru. Warga Lebak tentu sangat menantikan hasil perbaikan ini,” ujarnya.
Selain memperbaiki fasilitas olahraga dan bermain, alun-alun juga akan dilengkapi lampu hias, bangku taman, dan area terbuka hijau. Penambahan fasilitas tersebut diharapkan dapat memperindah kawasan, meningkatkan citra kota, sekaligus menjadikan alun-alun destinasi publik yang modern dan menarik. (Cecep)
Lebak, Lensafokus.id – Sebanyak 12.000 anak di Kabupaten Lebak, Banten, menerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar di Kecamatan Leuwidamar, Cibadak, dan Cipanas. Program ini menyasar siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
“Kami menerima laporan program MBG berjalan lancar. Tahun 2025 ini diharapkan dapat dilaksanakan di semua sasaran, termasuk sekolah dan ibu hamil,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Maman Suryaman, Selasa (9/9/2025).
Menurut Maman, program MBG tidak hanya memberikan motivasi kepada anak-anak agar lebih bersemangat belajar, tetapi juga berperan penting dalam mencegah angka putus sekolah.
Kepala SDN 01 Kadu Agung Timur, Lilis Sulastri, menyampaikan apresiasinya terhadap program MBG. Ia menilai program ini mampu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
“Anak-anak merasa senang dan bahagia mendapatkan makanan bergizi dan berprotein. Kehadiran siswa dalam proses KBM juga meningkat. Dari total 353 anak penerima, empat siswa pindahan dari luar daerah juga sudah diajukan untuk memperoleh program ini,” ungkap Lilis.
Salah satu siswa kelas V, Azzahra Viner Liana Sari, mengaku senang dengan menu MBG yang setiap hari disajikan. “Kami mendapat nasi, sayur, ikan, dan buah-buahan dengan rasa enak dan gurih. Bersyukur bisa mendapatkan makanan yang bergizi,” katanya.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, H. Hari Setiono, menegaskan komitmen Pemkab Lebak dalam mendukung program pemerintah pusat terkait perbaikan gizi masyarakat melalui MBG.
“Program MBG membawa multiplier effect yang sangat besar. Selain memperbaiki gizi masyarakat, juga memperkuat ekonomi lokal dan ketahanan pangan,” tegas Hari.
Dinas Pendidikan Lebak berharap program MBG mampu memberikan dampak nyata bagi generasi muda, antara lain:
- Meningkatkan kecerdasan anak, melalui pemenuhan gizi dan protein yang cukup.
- Meningkatkan semangat belajar, karena siswa lebih berenergi, bahagia, dan rajin bersekolah.
- Meningkatkan daya saing, dengan tumbuhnya anak-anak yang sehat, cerdas, dan siap menghadapi tantangan masa depan. (Cecep)
Tangerang, lensafokus.id - Pembangunan dan perbaikan Jalan Raya Cisoka–Tigaraksa menuai sorotan. Ketua umum LSM Geram Alamsyah, menilai pekerjaan yang dilakukan terkesan tidak profesional dan justru menimbulkan persoalan baru bagi masyarakat pengguna jalan.
Menurutnya, pembobokan beton yang dilakukan seharusnya tidak dikerjakan terlalu panjang jika belum ada jadwal untuk segera pembongkaran total atau penggantian struktur jalan secara cepat. “Akibatnya, jalan yang dasarnya sudah rusak kini menjadi semakin parah, becek, dan menimbulkan kemacetan panjang. Ini jelas merugikan masyarakat pengguna jalan,” ungkap Alamsyah.

Alam menyayangkan lemahnya pengawasan dari Dinas PUPR Provinsi Banten, khususnya melalui UPT PJJ Tangerang. Ia menegaskan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) harus segera menegur pelaksana agar memperhatikan aspek keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
“Sepertinya ada yang salah dalam perencanaan dan persiapan pekerjaan, atau memang PPK dan pengawasnya masa bodoh, tidak peduli terhadap kondisi masyarakat. Jangan sampai pembangunan jalan provinsi yang seharusnya membawa manfaat justru menjadi beban bagi rakyat,” tambahnya.
Lebih lanjut, Alamsyah menegaskan bahwa pihaknya bersama masyarakat sangat mendukung pembangunan jalan, apalagi ruas Adiyasa–Cisoka–Tigaraksa yang sudah belasan tahun rusak parah. Namun ia meminta agar pelaksana proyek bekerja lebih profesional dan memperhatikan kepentingan publik.
“Kita semua sepakat pembangunan jalan itu penting. Tapi jangan sampai prosesnya merugikan masyarakat. Ini soal tanggung jawab dan kepedulian kepada pengguna jalan,” tegasnya. (Lingga)