Berita Banten Lensa Fokus

Kota Tangerang, lensafokus.id – Wakil Ketua III DPRD Kota Tangerang, Arief Wibowo, menyoroti persoalan pembangunan infrastruktur dasar yang dinilai masih terlalu tersentralisasi, khususnya pada sektor pendidikan dan kesehatan. Menurutnya, pola pembangunan seperti ini justru menimbulkan beban besar dan memperlambat penyelesaian masalah di lapangan.

Arief menegaskan, Dinas Pendidikan seharusnya diberi kewenangan penuh dalam pembangunan maupun perbaikan sarana prasarana sekolah sesuai kebutuhan teknis. Dengan kewenangan tersebut, ia optimistis persoalan klasik terkait fasilitas pendidikan bisa lebih cepat ditangani.

“Pembangunan gedung perlu dievaluasi kembali. Membangun rumah sakit tentu berbeda dengan membangun hotel atau rumah biasa karena ada spesifikasi teknis yang harus dipenuhi. Begitu juga dengan sekolah. Karena itu, kami mendorong adanya perubahan struktur organisasi (SOTK) agar pembangunan tidak lagi tersentralisasi,” ujar Arief di ruang kerjanya, Senin (8/9/2025).

Dalam pembahasan bersama pihak eksekutif, kata Arief, Dinas Pendidikan telah menyatakan kesiapan membentuk bidang baru yang khusus menangani sarana dan prasarana. Bidang tersebut nantinya akan mengurus pembangunan hingga pemeliharaan sekolah secara lebih terarah.

“Kalau dimasukkan ke bidang eksisting, khawatir tidak fokus. Dengan adanya bidang baru, konsentrasinya jelas. Misalnya ada sekolah rusak, ya Dinas Pendidikan yang bertanggung jawab penuh,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya menempatkan sumber daya manusia yang berkompeten, terutama dengan latar belakang teknik sipil, agar pembangunan sesuai standar dan tepat guna.

“Saya pernah jadi manajer proyek. Seringkali kalau user dan pelaksana tidak sinkron, output bermasalah. Dengan perubahan SOTK ini, diharapkan gap itu bisa dikurangi,” tegasnya.

DPRD Kota Tangerang berharap langkah ini mampu mempercepat perbaikan sarana pendidikan yang sudah lama terbengkalai. Arief mencontohkan masih banyak sekolah yang dibangun puluhan tahun lalu dan kini kondisinya mendesak untuk segera diperbaiki.

Selain sektor pendidikan, Arief juga mengingatkan agar konsep desentralisasi diterapkan pada pembangunan fasilitas kesehatan. Rumah sakit, menurutnya, merupakan infrastruktur vital yang membutuhkan perencanaan matang, bukan sekadar mengikuti pola pembangunan umum.

“Prinsipnya sederhana, jangan samakan pembangunan rumah sakit atau sekolah dengan gedung biasa. Ini menyangkut pelayanan publik langsung, jadi harus lebih presisi,” pungkasnya. (Sumarna)

Published in Banten

Tangerang, lensafokus.id –Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid secara simbolis menyerahkan bantuan program Sanitren (Sanitasi Pondok Pesantren) tahun 2025. Acara tersebut digelar di Aula Kantor Bappeda Kabupaten Tangerang, Senin (8/9/25).

Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid mengatakan bahwa program Sanitren merupakan kelanjutan dari program yang telah digagas Bupati sebelumnya, Ahmed Zaki Iskandar. Hingga saat ini sudah terbangun sekitar 746 pondok pesantren yang mendapatkan fasilitas sanitasi. Tahun 2025 ini kembali dilanjutkan dengan tambahan 75 pondok pesantren, sehingga total sudah mencapai total 821 pondok pesantren.

“Sanitasi pondok pesantren ini penting karena pondok pesantren adalah lembaga pendidikan yang mencetak generasi berakhlak, berilmu, dan berdaya saing. Fasilitas sanitasi yang baik akan mendukung kesehatan para santri sehingga mereka bisa belajar dengan nyaman,” ungkap Bupati Maesyal Rasyid

Lebih lanjut, Bupati menegaskan bahwa program ini tidak hanya membangun MCK, ruang jemur, dan sarana air bersih, tetapi juga mulai secara bertahap menyiapkan program pembangunan asrama pondok pesantren (Aspontren)

“InsyaAllah dalam dua tahun ke depan seluruh pondok pesantren di Kabupaten Tangerang bisa tuntas mendapatkan fasilitas sanitasi, dan secara bertahap hingga lima tahun ke depan asramanya juga dibenahi," jelasnya.

Pihaknya juga kembali menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada para kiai, ustaz, dan pengasuh pondok pesantren yang terus menjaga kondusivitas Kabupaten Tangerang. Dia berharap program berbasis pondok pesantren tersebut dapat berkelanjutan dan dapat langsung dirasakan manfaatnya sehingga dapat berkontribusi positif juga pada pembangunan daerah.

"Dengan adanya program ini, Pemerintah Kabupaten Tangerang berharap manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh para santri dan masyarakat sekitar, sekaligus memperkuat peran pesantren sebagai pusat pendidikan dan pembinaan generasi bangsa," pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Bappeda Kabupaten Tangerang, Erwin Mawandi melaporkan bahwa setiap pondok pesantren penerima program Sanitren tahun 2025 akan mendapatkan bantuan yang dapat digunakan untuk pembangunan sanitasi sesuai dengan kebutuhan pondok pesantren masing-masing.

“Untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas, pelaksanaan program ini akan didampingi fasilitator yang membantu mulai dari penyusunan proposal, pelaksanaan fisik, hingga laporan kegiatan. Selain itu, kami juga melibatkan Kejaksaan dan Kepolisian untuk melakukan pendampingan dan pengawasan di lapangan,” jelas Erwin. (Red)

Published in Banten

Tangerang, lensafokus.id – Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) bersama para kepala sekolah SMP, SMA, dan SMK se-Kabupaten Tangerang.

Rakor yang juga dihadiri oleh Dandim 0510 Tigaraksa, Kapolresta Tangerang, Kabag Ren Polres Metro Tangerang Kota, Kasi Intel Kejari, Kadisdik, Kasatpol PP dan para Kapolsek tersebut digelar di Gedung Serbaguna (GSG) Puspemkab Tangerang, Senin (8/9/25),

Dalam arahannya, Bupati Maesyal Rasyid menegaskan bahwa Forkopimda bersama seluruh jajarannya dan pemerintah daerah terus melakukan langkah-langkah antisipasi serta deteksi dini terhadap segala potensi gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).

Dia juga menekankan pentingnya peran satuan pendidikan dalam menjaga stabilitas daerah dalam memperkuat sinergi dan menjaga kondusifitas Kamtibmas di wilayah Kabupaten Tangerang

"Kami bersama Forkopimda terus berkomunikasi intensif, siang dan malam, untuk merespons setiap perkembangan di lapangan. Begitu ada kejadian, kita langsung rapatkan barisan, berkoordinasi dengan Polres, Kodim, camat hingga kepala desa, agar situasi tetap terkendali. Kabupaten Tangerang ini wilayah strategis yang berdekatan dengan ibu kota, maka dampaknya cepat terasa. Karena itu, sinergi harus terus kita jaga," tegas Bupati.

Dia mengingatkan kepada para kepala sekolah untuk lebih meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan terhadap para siswanya, khususnya untuk memastikan absensi dan izin belajar. Pihaknya juga meminta agar pihak sekolah melakukan konfirmasi langsung kepada orang tua bila ada siswa yang tidak hadir atau meminta izin di luar jam belajar.

"Kalau ada anak izin, pastikan benar alasannya. Hubungi langsung orang tuanya. Jangan sampai siswa ikut kegiatan yang tidak jelas. Ini penting agar anak-anak kita tetap fokus belajar, dan kita bisa mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," serunya.

Menurut dia, para kepala sekolah, guru, dan tenaga pendidik mempunyai peran penting sebagai garda terdepan dalam mencerdaskan generasi bangsa sekaligus mencegah agar para siswa tidak mudah terpengaruh ajakan-ajakan negatif di luar lingkungan sekolah yang merugikan pihak lainnya. Untuk itu pihaknya juga mengajak semua pihak terus meningkatkan kewaspadaan dan sinergitas dalam menjaga Kamtibmas.

"Mari kita bersama-sama terus menjaga Kabupaten Tangerang agar tetap aman, damai, dan kondusif. Dengan sinergi yang kuat, saya yakin cita-cita kita untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Tangerang yang sejahtera dan berdaya saing dapat terwujud dengan baik," pungkasnya

Pada kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama untuk menjaga kondusifitas Kamtibmas oleh Bupati Tangerang, Unsur Forkopimda, perwakilan kepala OPD, para kepala sekolah dan Kapolsek. (Red)

Published in Banten

Tangerang, lensafokus.id - Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, Intan Nurul Hikmah membuka kegiatan kompetensi bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui metode Situational Judgement Test (SJT). Acara tersebut dilaksanakan di Gedung Kitri Bakti Curug, Senin (08/9/25).

Dalam sambutannya, Wabup Intan mengungkapkan bahwa penilaian kompetensi PNS melalui metode SJT tersebut akan menjadi dasar dalam pengembangan karier, penempatan jabatan, serta peningkatan kualitas kinerja ASN di Kabupaten Tangerang.

"Melalui metode Situational Judgement Test (SJT) ini, kita akan memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai kemampuan para pegawai, baik dalam aspek teknis, manajerial, maupun sosial kultural. Hasil penilaian ini akan menjadi dasar dalam pengembangan karier, penempatan jabatan, serta peningkatan kualitas kinerja ASN di Kabupaten Tangerang," ungkap Wabup Intan

Dia menandaskan bahwa keberadaan ASN adalah sebagai pelayan masyarakat. Untuk itu kecakapan dan kompetensi seorang ASN harus terus ditingkatkan dan dikembangkan sebagai wujud dukungan nyata terhadap visi dan misi pemerintah daerah agar pelayanan kepada masyarakat semakin cepat, tepat, transparan, dan berintegritas.

"Pada hakikatnya, keberadaan ASN adalah untuk melayani masyarakat, bukan dilayani. Jika pegawai memiliki kompetensi yang mumpuni, maka pelayanan publik akan semakin cepat, tepat, transparan, dan berintegritas. Tujuan akhir dari kegiatan ini bukan hanya untuk pemetaan kompetensi pegawai, tetapi juga untuk memperkuat kualitas pelayanan publik," tandasnya

Dia juga mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi BKPSDM, khususnya UPTD Penilaian Kompetensi yang terus berupaya membangun dan meningkatkan kompetensi ASN Kab. Tangerang agar ASN Kab. Tangerang semakin Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK).

"Saya memberikan apresiasi kepada BKPSDM Kabupaten Tangerang, khususnya UPTD Penilaian Kompetensi, yang telah mampu menyelenggarakan kegiatan ini secara mandiri. Ini menunjukkan kesiapan daerah kita dalam membangun sistem penilaian aparatur yang akuntabel dan berstandar nasional," ucapnya

Dirinya juga memberikan pesan kepada seluruh peserta agar mengikuti selutuh tahapan kegiatan dengan sungguh-sungguh dan penuh kejujuran. Serta mau dan mampu terus berintrospeksi, mengembangan diri, serta memotivasi untuk meningkatkan kemampuan, baik dalam aspek teknis, manajerial, maupun sosial kultural

"Kepada para peserta, saya berpesan agar mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh dan penuh kejujuran. Jadikan momentum ini sebagai sarana introspeksi, pengembangan diri, serta motivasi untuk terus meningkatkan kemampuan, baik dalam aspek teknis, manajerial, maupun sosial kultural," pungkasnya. (Red)

Published in Banten

Tangerang, lensafokus.id -- Bupati Tangerang, Moch Maesyal Rasyid memimpin upacara yang dirangkaikan peringatan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) Tingkat Kab. Tangerang di Lapangan Raden Aria Yudhanegara Puspemkab Tangerang, Senin (08/9/26)

Pada kesempatan tersebut, Bupati Maesyal Rasyid yang membacakan sambutan Menpora mengatakan bahwa HAORNAS ke-42 tahun 2025 merupakan momentum untuk memperkuat persatuan, nasionalisme dan menjadikan olahraga sebagai kekuatan bangsa

"Tahun ini peringatan HAORNAS mengangkat tema Olahraga Satukan Kita. Tema ini mengandung makna bahwa olahraga tidak hanya tentang meraih prestasi, tetapi juga menjadi wahana memperkokoh persatuan bangsa. Ini adalah momentum untuk bersatu membangun olahraga, membangkitkan semangat nasionalisme dan menjadikan olahraga sebagai kekuatan bangsa," ungkap Bupati Maesyal Rasyid

Menurut dia, sejak dicetuskannya tanggal 9 September 1983 sebagai Hari Olahraga Nasional, telah menjadi tonggak kebangkitan olahraga Indonesia. Olahraga telah menjadi bagian dari jati diri dan perjuangan nasional.

"Dari waktu ke waktu, HAORNAS mengingatkan kita bahwa olahraga bukan hanya aktivitas jasmani, melainkan Gerakan kebangsaan yang mempersatukan rakyat, membangun karakter, serta menumbuhkan daya juang bangsa," ungkap Bupati Maesyal Rasyid

Selain itu, dia juga berpesan kepada seluruh ASN di Kabupaten Tangerang untuk membudayakan olahraga di lingkungan kerjanya masing-masing. Hal ini penting agar para pegawai senantiasa sehat, bugar, dan mampu menjalankan tugas sehari-hari dengan maksimal.

“Sekali lagi nanti kita agendakan secara rutin, setiap hari Jumat kita adakan olahraga bersama. Dengan begitu, olahraga tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi juga gaya hidup sehat yang terus kita kembangkan,” ujarnya

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat pembudayaan olahraga sejak dini, memperluas akses ruang publik olahraga, menguatkan pembinaan prestasi atlet dengan pendekatan sport science, serta mendorong berkembangnya industri dan pariwisata olahraga.

“Dengan semangat 80 Tahun Kemerdekaan RI, mari kita kobarkan tekad bersama: Olahraga untuk Indonesia Maju, Unggul, dan Berdaulat!” tegasnya

Pada upacara tersebut juga diserahkan secara simbolis pemberian penghargaan kepada para atlet para atlet berprestasi, baik di tingkat Asia maupun internasional

“Terima kasih atas dedikasi, keringat, dan pengorbanan anda semua yang telah mengharumkan nama Indonesia di berbagai panggung dunia. Mari terus lanjutkan perjuangan ini, karena olahraga adalah jalan untuk mengibarkan merah putih lebih tinggi di mata dunia," pungkasnya

Adapun penerima penghargaan tersebut di antaranya: Alya Maulida Kartika, peraih medali perunggu kejuaraan dunia yunior angkat besi Tahun 2025 di Peru dan Medali Emas di Kejuaraan Asia Remaja di Astana Kazakhzstan Tahun 2025, Michelle Suryadi Fang, peraih medali emas Kejuaraan SEA AGE GROUP AQUATIC CHAMPIONSHIP Tahun 2025 di Singapura, Putri Kusuma Wardhani, peraih medali perunggu Kejuaraan Bulutangkis Dunia BWF di Paris, dan Jafar Hidayataullah, peraih medali perunggu Kejuaraan Bulutangkis Badminton Asia Championship Ganda Campuran tahun 2025 di China. (Red)

Published in Banten

Bogor, lensafokus.id – Pemerintah Desa Tenjo terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan infrastruktur desa. Tahun 2025 ini, Desa Tenjo merealisasikan pembangunan betonisasi jalan desa berlokasi di Kampung Dukuh Maja RT 004/002, dengan volume 1.096 meter x 2,7 meter x 0,15 cm.

Pembangunan jalan tersebut dibiayai melalui Bantuan Keuangan (Bankeu) Kabupaten Bogor tahun 2025 dengan total anggaran sebesar Rp1.000.000.000,- (satu miliar rupiah). Proyek ini dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Tenjo bersama-sama dengan partisipasi aktif masyarakat setempat.

Kepala Desa Tenjo, Rudi, menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur jalan merupakan prioritas utama pemerintah desa untuk meningkatkan akses dan roda perekonomian warga.

“Alhamdulillah, tahun ini Desa Tenjo bisa merealisasikan pembangunan betonisasi jalan dengan anggaran dari Bankeu. Jalan ini sangat penting untuk kelancaran aktivitas warga, baik dalam kegiatan ekonomi, pendidikan maupun sosial. Kami berharap pembangunan ini dapat membawa manfaat yang besar bagi masyarakat Dukuh Maja dan seluruh warga Desa Tenjo,” ujar Rudi. Senin (8/9/2025).

IMG 20250908 165947

Sementara itu, salah satu warga Kampung Dukuh Maja, Usni, mengaku sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah desa dalam memperhatikan kondisi infrastruktur.

“Dulu jalan di sini omblok dan sempit tapi sekarang dengan dibeton pasti lebih nyaman dan bisa dilewati mobil. Kami masyarakat merasa senang dan berterima kasih, karena pembangunan ini sangat bermanfaat bagi kami,” ungkap Usni.

Proses pembangunan betonisasi ini juga melibatkan partisipasi masyarakat, baik dalam bentuk tenaga maupun dukungan penuh dalam pelaksanaan kegiatan. Hal ini menunjukkan semangat gotong royong yang masih kuat di tengah masyarakat Desa Tenjo. (Asp)

Published in Nasional

Pandeglang, lensafokus.id - Kasus dugaan mark-up data siswa di PKBM Ahmad Dahlan, Kecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang, terus bergulir. Setelah warga sekitar menyoroti kejanggalan jumlah siswa yang tidak sesuai fakta di lapangan, kini praktisi hukum dan pengamat sosial Agus Ruhban Tabriwindarta turut memberikan tanggapan keras.

Menurut Agus, keberadaan PKBM sejatinya merupakan bagian dari upaya negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, terutama bagi masyarakat yang sebelumnya putus sekolah. Namun, tujuan mulia itu dinilai tercoreng akibat adanya dugaan penyalahgunaan wewenang.

“PKBM singkatan dari Pusat Kegiatan Belajar Mengajar, ini merupakan bentuk pendidikan luar sekolah. Hal ini bagian dari upaya negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sekaligus mempermudah warga negara yang semula putus sekolah di tingkat SD, SLTP, maupun SLTA. Saya prihatin mendengar penyalahgunaan wewenang dari penyelenggaraan pendidikan ini dengan cara memalsukan data peserta siswa PKBM, yang tujuannya mencari keuntungan dari uang bantuan pemerintah,” tegas Agus, Senin (8/9/2025).

Lebih lanjut, Agus mengaku sudah lama mendengar adanya praktik nakal di sejumlah PKBM. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan untuk segera melakukan penertiban dan pengawasan ketat.

“Saya meminta kepada Pemerintah melalui Dinas Pendidikan untuk menertibkan dan mengawasi PKBM-PKBM yang ada di Pandeglang. Saya juga meminta Kepolisian menindak pelaku PKBM yang menyalahgunakan kepercayaan dari tugas dan fungsi PKBM agar menjadi efek jera dan edukasi bagi PKBM lainnya,” ujarnya.

Agus menegaskan, praktik tersebut tidak hanya melanggar aturan administratif, tetapi juga masuk ranah pidana.

“Itu merupakan tindak pidana korupsi yang merugikan keuangan negara dan juga delik pemalsuan sebagaimana dimaksud Pasal 362 KUHP,” pungkasnya. (Cecep)

Published in Banten
Go to top