Banten

Banten (5847)

TANGERANG, lensafokus.id - Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid bersama Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah, menghadiri acara tasyakuran atas keberhasilan meraih Juara Umum keempat kalinya pada Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) XXII Tingkat Provinsi Banten Tahun 2025. Acara tersebut diselenggarakan di Hotel Lemo, Kelapa Dua, Rabu (14/5/25).

Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas capaian luar biasa ini. Ia menekankan bahwa keberhasilan menjadi juara umum tidak diraih dengan mudah dan instan. Butuh proses panjang, persiapan matang, serta kerja keras dari seluruh pihak yang terlibat.

“Proses tidak akan mengkhianati hasil. Pestasi ini tidak bisa diperoleh secara instan tapi melalui proses panjang, dari pembinaan di tingkat kecamatan oleh para kiai, ulama, pembina, pelatih, hingga pemantauan normatif dari dewan hakim. Menjadi juara umum selama empat kali berturut-turut adalah bukti komitmen bersama,” ujar Bupati Maesyal Rasyid.

Ia mengungkapkan, kompetisi tahun ini berlangsung ketat, mengingat daerah-daerah tetangga juga mempersiapkan diri dengan sangat baik. Dengan komitmen bersama dan dukungan serta doa seluruh masyarakat, Kabupaten Tangerang dapat kembali mempertahankan juara umum untuk ke-4 kalinya secara berturut-turut.

"Yang utama bukan semata-mata kemenangan, tapi bagaimana momentum MTQ ini menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap Al-Qur’an, terutama generasi muda. Ini adalah bagian dari estafet perjuangan para orang tua, kiai, dan ustaz,” lanjutnya.

Dia juga menandaskan bahwa untuk menghadapi MTQ tingkat Provinsi Banten tahun depan, persiapannya harus lebih matang lagi agar Kabupaten Tangerang dapat mempertahankan gelar juara umum untuk kelima kalinya secara berturut-turut.

“Kita harus bekerja lebih keras, lebih terencana, dan lebih serius dalam pembinaan. Tahun depan kita harus siap mempertahankan gelar juara umum yang kelima kalinya. Ini bukan sekadar target, tetapi motivasi agar semangat cinta Al-Qur’an terus menyala di Kabupaten Tangerang,” tandasnya.

Dia mengatkan, Pemkab Tangerang memberikan penghargaan sebagai bentuk apresiasi kepada para peserta berprestasi dan telah mengharumkan nama Kab. Tangerang. Pihaknya juga berpesan kepada mereka yang belum berhasil untuk terus giat berlatih, meningkatkan kemampuannya dan tidak patah semangat.

“Orang bisa karena terbiasa, orang pandai karena latihan. Yang tahun ini belum meraih emas, tahun depan harus lebih giat lagi. Kita ingin terus tingkatkan motivasi mereka,” imbuhnya.

Acara tasyakuran tersebut juga dirangkaikan dengan pemberian bonus para kafilah yang meraih prestasi dan juga melepas secara resmi segenap kafilah Kabupaten Tangerang yang telah berjuang di ajang MTQ Provinsi Banten.

"Terima kasih kepada para peserta, pelatih, pembina, orang tua dan semua yang terlibat. Mari kita doakan juga doa untuk keberhasilan di ajang nasional yang akan datang," katanya. (Red)

TANGERANG, lensafokus.id — Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Soma Atmaja menyatakan bahwa program Donasi Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Donat Canting) merupakan bentuk pencegahan stunting dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Program tersebut diresmikan di Gedung Serba Guna Kecamatan Curug, Rabu (14/5/25).

Sekda Soma yang membacakan sambutan Bupati Tangerang menyampaikan apresiasi atas peran aktif dan inovasi yang dilakukan Kecamatan Curug dalam mendukung program yang bertujuan untuk menekan angka Stunting di Kabupaten Tangerang.

Dia menegaskan, program tersebut merupakan salah satu program unggulan Bupati dan wakil Bupati Tangerang yaitu TUNAS (Talenta Unggu Generasi Sehat). Dengan hadirnya peran orang tua asuh dari berbagai elemen, baik dari unsur ASN, pengusaha, organiasi masyarakat dan individu menunjukan bahwa kita memiliki semangat gotong royong untuk menangani stunting.

"Semoga pemberian makan tambahan dapat meringkan beban keluarga dan berdampak terhadap perbaikan gizi anak-anak balita yang masuk kategori stunting," ungkapnya.

Pihaknya pun berpesan kepada semua pihak agar benar-benar melaksanakan komitmennya masing-masing. Tidak hanya memandang program Donat Canting ini sebagai kegiatan yang bersifat simbolik semata, namun dijalankan secara berkelanjutan dan terus dimonitor cakupan intervensinya hingga level desa.

"Jangan pandang program ini secara simbolis saja, tapi harus dijalankan secara berkelanjutan dan dimonitor cakupannya. Semoga langkah bersama ini dapat berhasil menangani permasalahan stunting demi generasi yang berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045," katanya.

Sementara itu, Camat Curug Arif Rachman Hakim menuturkan bahwa program ini bukan pertama kali dilaksanakan. Program yang melibatkan berbagai pihak untuk menekan angka stunting. Tercatat dari 3 kelurahan dan 4 Desa sebanyak 9082 balita yang ada di wilayah Kec. Curug terdapat 6.1% balita yang dikategorikan stunting.

"Program Donat Canting, Alhamdulillah sudah 49,1% orang tua asuh yang terlibat, semoga dengan minatnya pihak swasta nantinya menjadi 90%, itu menjadi target kami," kata Camat Curug.

Menurut Arif, pihaknya juga memiliki sistem Si Pedas (Sistem Informasi Pemantauan Evaluasi Data Anak Stunting). Maka dengan adanya sistem tersebut kita bisa memonitor dan memitigasi resiko ibu hamil dan balita.

"Saya mengajak untuk masyarakat Kecamatan Curug khususnya ibu hamil dan ibu yang memiliki balita agar rutin datang ke posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya guna mengetahui kondisi kesehatan agar ibu dan anak sehat serta memiliki pertumbuhan dan kecerdasan otak yang baik," kata Camat Curug.

Salah satu warga yang mengikuti prigram Donat Canting mengungkapkan rasa terimakasih banyak atas perhatiannya kepada keluarganya khususnya anak yang terundikasi stunting.

"Saya senang dan terbantu atas adanya program ini. Hari ini saya dapet 1 kg ayam, 1 kg telur dan 1 kg lele, semoga anak saya pertumbuhannya kembali normal," katanya. (Red)

TANGERANG, lensafokus.id – Desa Panongan, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, menjadi percontohan nasional Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dalam pengelolaan dapur gizi atau Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Peresmian Dapur SPPG dilakukan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Yandri Susanto, bersama Bupati Tangerang, Moch Maesyal Rasyid, Rabu (14/5/25).

Pada kesempatan tersebut, Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid mengatakan, peresmian Dapur SPPG Desa Panongan menandai langkah konkret pemerintah dalam mendukung program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Dia mengucapkan terima kasih atas dipilihnya Desa Panongan sebagai lokus percontohan nasional kolaborasi Bumdes dan Koperasi Merah Putih dalam pelaksanaan program MBG

“Saya, atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Tangerang, mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo dan Menteri Desa Bapak Yandri atas kepercayaan menjadikan Desa Panongan sebagai pilot proyek nasional. Ini merupakan kolaborasi antara Bumdes dan Koperasi Merah Putih untuk mendukung program makan bergizi gratis,” ujar Bupati Tangerang.

Bupati mengatakan, Pemkab Tangerang segera menyiapkan desa-desa lain untuk berkolaborasi dan berpartisipasi aktif dalam mendukung suksesnya program SPPG. Hingga kini, dari 246 desa di Kabupaten Tangerang, 141 sudah memiliki Bumdes dan sisanya akan segera dituntaskan.

"Kami akan mencoba medorong desa desa yang belum memiliki Bumdes untuk bisa mencoba membangun Bumdes SPPG seperti Desa Panongan ini," ungkapnya.

Dia berharap Desa Panongan menjadi sumber aspirasi dan lokus untuk berbagi pengalaman, wawasan dan pengetahuan bagaimana pengelolaan SPPG yang baik bukan hanya secara regional tapi juga nasional.

Sementara itu, Menteri Desa PDT, Yandri Susanto menyampaikan, dapur SPPG di Desa Panongan merupakan pertama di Indonesia yang dikelola oleh Bumdes. Dapur ini akan melayani sekitar 3.000 penerima manfaat dari total 13.000 penduduk desa.

“Kami apresiasi tinggi kepada Desa Panongan dan seluruh jajaran yang telah bergerak cepat. Ini adalah bagian dari strategi nasional untuk mengembangkan dapur-dapur gizi berbasis desa. Bahan bakunya pun diutamakan dari desa setempat atau desa tetangga,” jelas Yandri.

Lebih lanjut, Menteri Yandri menegaskan pentingnya keterlibatan seluruh elemen desa dalam mewujudkan dapur bergizi. Dengan pendekatan desa tematik seperti desa peternak ayam, desa penghasil padi, dan desa tematik lainnya, program ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi desa sebesar 2–3% dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

“Desa Panongan akan menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia. Ini bukti nyata bahwa Bumdes bisa memainkan peran strategis dalam pembangunan nasional. Kita ini supertim, bukan superman,” tegasnya. (Red)

Tangerang, lensafokus.id - Si jago merah kembali melalap sebuah bangunan di Kecamatan Cisoka. Kebakaran yang terjadi di pergudangan Grand Surya Cisoka blok E 41 pada Rabu (14/05/2025) ini melanda sebuah pergudangan minyak gliserin yang digunakan untuk produksi kosmetik milik Bapak Kurnia.

Kebakaran diduga terjadi sekitar pukul 02:00 WIB akibat korsleting listrik. Jainudin, penanggung jawab pergudangan, menjelaskan bahwa percikan api akibat korsleting menyambar minyak gliserin saat karyawan sedang menuangkannya ke dalam jerigen, hingga akhirnya melalap seluruh pergudangan.

IMG 20250514 WA0028

Akibat kejadian ini, Jainudin memperkirakan kerugian mencapai sekitar Rp 200 juta. "Seluruh isi pergudangan sudah habis dilalap api dan yang tersisa hanyalah stok minyak gliserin yang berada di depan gudang," ujarnya.

Camat Cisoka, Sumartono, bergerak cepat meninjau lokasi kebakaran dan mengerahkan empat unit mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api. Dia juga segera menghubungi PLN setempat untuk memutus aliran listrik guna mencegah api merambat ke bangunan lain.

Berkat gerak cepat Camat Cisoka dan petugas pemadam kebakaran, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 17:00 WIB. Beruntung, hanya satu bangunan yang terbakar dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Meski demikian, kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Penyebab pasti kebakaran ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian setempat. (Rm)

Pandeglang, lensafokus.id - Wakil Gubernur (Wagub) Banten, A Dimyati Natakusumah ingatkan kepada jamaah haji untuk fokus beribadah.

Dalam menunaikah ibadah haji banyak godaan sehingga harus banyak bersabar.

Hal itu diungkap Dimyati saat memberikan arahan pada pemberangkatan jamaah haji Kloter 33 JKG di Pendopo Bupati Pandeglang, Selasa (13/5/2025) dini hari.

Menurut Dimyati, ibadah haji merupakan momen yang sangat langka bahkan mungkin hanya sekali dalam seumur hidup.

Oleh karena itu, momen ibadah haji ini harus benar-benar dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk beribadah.

"Orang punya duit belum tentu bisa naik haji. Punya jabatan juga belum tentu menjadi tamu Allah. Oleh karena itu manfaatkan waktu ini. Momen ini," ujarnya.

"Sholat lima waktu tepat waktu. Kalau maktab-nya dekat, upayakan di Masjidil Haram. Jangan sampai lepas dari wudhu dan memperbanyak baca Alquran," kata A Dimyati.

Dikatakan Wagub Dimyati di musim haji seperti saat ini, akan banyak godaan yang ditemui oleh para jamaah haji.

Di situlah keimanan dan keistiqomahan jemaah haji diuji. Misalnya ketika sedang berjalan, banyak toko oleh-oleh di sebelah kanan dan kiri, belum lagi minyak wangi atau parfum.

"Maka dari itu penting untuk meluruskan niat dan pikiran. Sudah fokus ibadah saja di sana," pungkasnya.

Selain itu, cobaan juga akan ditemui ketika sudah berada di maktab. Ia juga mengingatkan agar dalam melakukan apapun di tanah suci harus antri terlebih dahulu.

Kesabaran juga terus diuji misalnya ketika sedang duduk kadang dilangkahi, sedang tawaf disenggol dan sebagainya. "Di situlah kesabaran kita diuji," kata Dimyati.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pandeglang, Lukman Hakim menambahkan, jumlah jamaah haji kloter 33 ini sebanyak 393 orang yang terdiri dari 156 laki-laki dan 227 perempuan.

"Jamaah haji paling muda usianya 19 tahun dari Kecamatan Kaduhejo, sedangkan yang paling tua 99 tahun asal Kecamatan Cibaliung," katanya.

Kepada jamaah haji Lukman berpesan agar terus menjaga kesehatan dan kekompakan serta kerjasama yang baik dalam satu kelompok. "Di sini ada petugas yang siap melayani," imbuhnya.

Sementara itu Bupati Pandeglang Dewi Setiani mengatakan, ibadah haji merupakan perjalanan spiritual dan penuh barokah.

Oleh karena itu, meskipun banyak cobaan, hendaknya dijalankan dengan ikhlas dan sabar serta kuatkan niat.

"Ibadah haji itu harus penuh keteguhan hati" katanya.

"Sehingga, ketika sudah mampu menjalani semua itu dengan baik. Mudah-mudahan seluruh rangkaian ibadah haji Kita diterima oleh Allah SWT, dan kita menjadi haji yang mabrur," imbuhnya. (Red)

Tangerang, lensafokus.id - Bupati Tangerang Maesyal Rasyid melakukan panen bersama komoditas jagung pulut di Desa Kaliasin, Kecamatan Sukamulya, Senin (12/5/2025). Kegiatan ini menjadi wujud nyata potensi besar jagung pulut sebagai salah satu alternatif diversifikasi pangan di Kabupaten Tangerang.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Maesyal Rasyid mengungkapkan rasa syukur dan bangganya bisa hadir langsung melakukan panen jagung pulut bersama yang telah ditanam petani dan menghasilkan panenan dengan yang cukup memuaskan.

"Hari ini adalah hari yang membahagiakan dan membanggakan bagi kita semua, khususnya bagi para petani yang telah bekerja keras menanam, merawat, dan saat ini akan panen jagung pulut, komoditas yang mulai menunjukkan potensi besar, baik dari sisi nilai ekonomi, keberagaman pangan, maupun keberlanjutan pertanian," ucap Bupati Maesyal Rasyid.

Dia juga mengatakan bahwa selain panen jagung pulut bersama di lahan seluas 1.000 meter persegi dan juga dilakukan penyerahan bantuan sarana produksi. Hal tersebut merupakan bentuk komitmen dan dukungan teknis dari pemerintah melalui dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan terhadap pembangunan pertanian yang produktif dan berkelanjutan.

"Panen bersama Jagung Pulut merupakan hasil dari sinergitas yang terjalin antara pemerintah, kelompok tani, dan pendamping lapangan sehingga menjadi kunci keberhasilan panen jagung pulut hari ini, dengan estimasi hasil mencapai sekitar 700-800 kilogram," ungkapnya.

Menurut dia, komoditas jagung pulut merupakan salah satu alternatif diversifikasi pangan yang sangat potensial di Kabupaten Tangerang. Komoditas ini tidak hanya menjawab kebutuhan gizi dan ketahanan pangan, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi petani dan membuka peluang pasar yang menjanjikan serta sejalan dengan serta pengembangan komoditas lokal yang punya nilai tambah.

"Upaya ini tentunya, tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam daerah, tetapi juga untuk membuka peluang pasar dan meningkatkan kesejahteraan petani sebagai pelaku utama ketahanan pangan," tandasnya.

Dirinya pun mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para petani, kelompok tani, serta seluruh pihak yang telah berkontribusi atas keberhasilan program ini. Pihaknya juga mengajak semua pihak untuk menjadikan panen jagung ini sebagai moment untuk menguatkan tekad bersama membangun kedaulatan pangan dari desa, untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tangerang.

"Mari kita jadikan momen panen ini sebagai simbol harapan dan tekad kita bersama dalam membangun kedaulatan pangan dari desa, untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tangerang," ajaknya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika, dalam laporannya menyampaikan bahwa Kelompok Tani Tarikolot II telah melaksanakan budidaya jagung pulut secara bertahap di lahan seluas 1 hektare.

 

Penanaman dimulai pada 6 Maret 2025 seluas 1.000 meter persegi, tahap kedua 15 Maret 2025 seluas 4.500 meter persegi, dan tahap terakhir pada 3 April 2025 seluas 2.500 meter persegi. Secara keseluruhan, pertumbuhan tanaman jagung menunjukkan kondisi yang cukup baik.

“Hari ini kita panen bersama di lahan seluas 1.000 meter persegi dengan estimasi hasil panen mencapai 700–800 kilogram. Jika digabungkan dengan estimasi panen tahap berikutnya, total hasil panen dari seluruh lahan diperkirakan mencapai antara 5.600 hingga 6.400 kilogram,” ujar Asep Jatnika.

Ia menambahkan bahwa dengan harga jagung pulut saat ini sekitar Rp12.000 per kilogram, maka estimasi pendapatan kotor yang diperoleh kelompok tani berada pada kisaran Rp67,2 juta hingga Rp76,8 juta. Meski demikian, angka tersebut belum dikurangi biaya produksi. 

Tak hanya panen, kegiatan hari itu juga diisi dengan pendistribusian bantuan alat mesin pertanian berupa enam unit traktor roda empat kepada kelompok tani di berbagai kecamatan seperti Mauk, Sukadiri, Kronjo, Rajeg, dan Gunung Kaler. Selain itu, pada 25 April 2025 lalu juga telah dilaksanakan distribusi tambahan lima unit traktor untuk Kecamatan Kemiri dan Kronjo yang seluruhnya bersumber dari anggaran APBN Tahun 2025.

Asep Jatnika menegaskan bahwa dukungan sarana dan prasarana pertanian akan terus ditingkatkan demi mewujudkan pertanian yang mandiri dan berdaya saing. “Kami berkomitmen untuk terus mendorong produktivitas dan kesejahteraan petani melalui berbagai program nyata yang menyentuh langsung kebutuhan petani di lapangan,” tutupnya. (Red)

Page 88 of 585
Go to top