Banten

Banten (5870)

TANGERANG, lensafokus.id – Wakil Bupati (Wabup) Tangerang Intan Nurul Hikmah menegaskan kapada para pagawai di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang untuk menguatkan budaya disiplin dan cepat tanggap dalam meningkatkan pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan.

Hal tersebut diungkapkan Wabup Intan saat Apel Kesadaran Nasional Tingkat Kab. Tangerang di Lapangan Raden Aria Yudhanegara, Puspemkab Tangerang, Senin (17/11/25).

"Apel ini bukan sekadar rutinitas, tetapi momentum untuk memperkuat budaya kerja kita, baik budaya disiplin maupun budaya cepat tanggap dalam melayani masyarakat,” ujar Wabup Intan.

Menurut dia penguatan budaya kerja yang baik setiap aparatur pemerintah merupakan fondasi utama dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan. Budaya disiplin harus menjadi dasar profesionalitas seorang aparatur, terutama disiplin waktu yang menjadi cerminan integritas pegawai.

"Budaya kerja yang kuat ini bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Disiplin waktu harus menjadi budaya kerja, sebab kedisiplinan adalah bentuk penghargaan terhadap tugas dan tanggung jawab yang diemban serta penghargaan kepada masyarakat yang dilayani," tegasnya.

Ia menyoroti pentingnya budaya cepat tanggap atau responsif yang menuntut aparatur pemerintah harus mampu merespons cepat setiap permasalahan dan keluhan masyarakat. Dia juga menegaskan bahwa pemerintah harus hadir sebelum masalah berkembang dan memberikan penyelesaian yang tepat agar pelayanan publik tetap terjaga kualitasnya.

“Responsif berarti hadir sebelum masalah membesar dan menyelesaikan sebelum keluhan menumpuk. Setiap laporan masyarakat melalui berbagai saluran aduan harus ditangani secara cepat, tepat, dan transparan untuk menjaga kepercayaan publik," jelasnya.

Terkait aspek pelayanan, Wabup Intan kembali mengingatkan kepada seluruh aparatur agar melayani dengan humanis, informatif dan memberikan rasa nyaman serta mudah kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan.

“Pelayanan publik yang baik tidak hanya diukur dari kecepatan, tetapi juga dari sikap ramah, sopan, dan profesional yang ditunjukkan aparatur. Masyarakat datang untuk mencari solusi, bukan masalah baru. Karena itu, jadikan pelayanan berkualitas sebagai kebiasaan, bukan hanya slogan,” serunya.

"Budaya disiplin, budaya cepat tanggap, dan pelayanan yang baik harus menjadi identitas ASN Kabupaten Tangerang. Ketiga budaya kerja ini diharapkan dapat menguatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat," ujarnya.

Selain menekankan tiga budaya kerja tersebut, Wabup Intan mengingatkan perangkat daerah untuk mempercepat realisasi penyerapan anggaran menjelang akhir tahun. Ia menegaskan bahwa percepatan ini harus tetap dilaksanakan secara akuntabel serta mengikuti seluruh regulasi guna memastikan program pembangunan berjalan sesuai target tanpa mengorbankan kualitas.

Pada kesempatan tersebut, Wabup Intan juga memberikan ucapan selamat kepada 194 PNS yang naik pangkat periode Desember 2025 dan berpesan untuk terus meningkatkan kinerja dan mengembangkan diri, aktif secara nyata, baik ide, gagasan maupun karya untuk pembangunan daerah

"Kenaikan pangkat ini bukan hanya bentuk penghargaan, tetapi amanah untuk meningkatkan profesionalitas dan kinerja," pesannya

Selain itu, ia juga turut melepas secara simbolis 36 PNS yang memasuki masa purnabhakti dan menyampaikan apresiasi atas pengabdian panjang yang telah mereka berikan kepada Kabupaten Tangerang. (Red)

Lebak, lensafokus.id — Makanan bukan sekadar kebutuhan biologis, melainkan bagian penting dari identitas budaya. Hal itu ditegaskan oleh Dosen Pascasarjana PBI FKIP Untirta Banten, Dr. Erwin Salpa Riansi, M.Pd, dalam bukunya Linguistik dan Khazanah Lokal Banten. Ia menjelaskan bahwa makanan merupakan hasil konstruksi budaya — manusia mengolah bahan dari alam melalui proses dan teknik tertentu sebelum akhirnya dikonsumsi.

Menurut Dr. Erwin, dalam perspektif kultural, makanan dapat dikategorikan ke dalam lima kelompok sebagaimana dijelaskan Arbal (1997:2). Kategori itu meliputi:

1. Makanan dan nonmakanan,
2. Makanan sakral atau suci,
3. Makanan pokok, tambahan, dan selingan,
4. Makanan berkhasiat obat atau kesehatan,
5. Makanan berdasarkan kategori usia.

Lebih jauh, ia mengutip Helman (1994:37) bahwa makanan dalam setiap masyarakat memiliki banyak peran dan sering berkaitan erat dengan aspek sosial, agama, hingga ekonomi. Ragam kuliner suatu daerah tidak hanya dipengaruhi lingkungan, tetapi juga adat istiadat, agama, etnisitas, hingga kepercayaan setempat. Hal inilah yang membuat makanan tradisional di Indonesia tetap lestari dengan ciri khas tersendiri — mulai dari resep turun-temurun hingga penggunaan alat dan teknik pengolahan tradisional.

IMG 20251117 WA0090

Salah satu kuliner yang mendapat sorotan adalah Kue Jojorong, kudapan khas Banten yang hingga kini masih menjadi bagian dari kekayaan kuliner masyarakat.

“Termasuk Kue Jojorong, merupakan makanan tradisional dengan resep warisan turun-temurun,” ujar Dr. Erwin.

Dalam penelitiannya, Dr. Erwin menemukan terdapat 25 leksikon nama makanan tradisional khas Banten, khususnya di wilayah Pandeglang. Leksikon tersebut terbagi menjadi tiga kategori, yaitu:

1. Kudapan atau makanan ringan,
2. Makanan pengganti nasi (mengenyangkan),
3. Makanan pendamping nasi.

Dari kelompok tersebut, Kue Jojorong masuk dalam kategori kudapan, sejajar dengan beragam makanan tradisional Banten lainnya seperti Emping, Iwel, Leumeung, Talam, Gemblong, Apem, Pasung, Uli, Opak, Awug, Kanirem, Sasagon, Kikiping, Keceprek, Gipang, Balok Menes, Pais Ketug, hingga Kue Sorobaha. (Cecep)

Tangerang, lensafokus.id -- Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid secara resmi menutup MTQ ke-13 Kec. Teluknaga yang dilaksanakan di Desa Tanjung Burung, Minggu malam (16/11/25).

Dalam sambutannya, Bupayi Maesyal Rasyid mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasinya kepada seluruh panitia, peserta dan masyarakat Kec. Teluknaga yang bersama-sama telah menyukseskan MTQ ke-13 Kec. Teluknaga

"Kami ucapkan terima kasih kepada panitia, seluruh masyarakat, para tokoh, ulama dan seluruh peserta khususnya di Desa Tanjung Burung sebagai tuan rumah yang sudah bekerja keras dalam mempersiapkan dan menyelenggarakan MTQ ke-13 Kecamatan Teluknaga ini," ucap Bupati Maesyal Rasyid

Dia pun mengucapkan selamat dan memberikan pesan kepada para pemenang agar tidak terus larut dalam kegembiraan. Tetap menjaga performa dan berlatih dengan disiplin untuk menghadapi event MTQ tingkat Kabupaten Tangerang yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan Januari 2026.

"Nanti para pemenang ini menjadi duta Kecamatan Teluknaga yang insyaAllah nanti antara tanggal 5 atau tanggal 8 Januari 2026 akan diselenggarakan MTQ tingkat kabupaten Tangerang di Kecamatan Pagedangan. Tetap disiplin berlatih dan terus semangat," ujarnya

Sementara itu, Sekda Soma Atmaja yang juga Ketua LPTQ Kab. Tangerang mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaanya atas penyelenggaraan MTQ tingkat kecamatan yang digelar dengan sangat baik dan meriah.

"Penyelenggaraan MTQ tingkat kecamatan yang digelar hampir berbarengan di seluruh kecamatan sudah berlangsung sejak minggu yang lalu. Alhamdulillah penyelenggaraannya begitu luar biasa begitu antusias masyarakat memeriahkan MTQ," ujarnya.

Pihaknya berharap kepada seluruh LPTQ kecamatan bisa bergerak cepat untuk melakukan pembinaan dan pendampingan kepada seluruh pemenang yang akan mewakili kecamatannya masing-masing pada MTQ Tingkat Kabupaten Tangerang pada bulan Januari 2026.

Camat Teluknaga, Kurnia melaporkan MTQ ke-13 Kec. Teluknaga tersebut diikuti oleh 13 desa dengan memperlombakan 7 cabang dan 10 arena.

"Jumlah peserta 350 orang, mewakili 13 desa se-Kecamatan Teluknaga, peserta-peserta ini merupakan terbaik di MTQ tingkat desa," ungkap Kurnia.

Adapun keluar sebagai juara umum MTQ ke-13 Tingkat Kec. Teluknaga adalah Desa Bojong Renged, peringkat kedua Desa Teluknaga dan ketiga diraih kafilah dari Desa Keboncau. (Red)

Kota Tangerang, lensafokus.id – Penutupan Cisadane Digital Festival (CDF) 2025 berlangsung meriah pada Minggu (16/11/2025), ditandai dengan apresiasi mendalam dari Wakil Wali Kota Tangerang, H. Maryono Hasan, yang secara resmi menutup rangkaian acara tersebut. Ia menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas suksesnya penyelenggaraan festival yang tahun ini berhasil menarik lebih dari 70 ribu pengunjung selama lima hari pelaksanaan di bantaran Sungai Cisadane, mulai dari belakang Robinson hingga Jembatan Kaca.

Maryono menyebut, perpaduan unsur budaya, ekonomi kreatif, kesenian, atraksi, dan inovasi digital menjadi daya tarik kuat yang mampu menggerakkan masyarakat untuk datang dan menikmati berbagai rangkaian acara. Tak hanya menciptakan keramaian, CDF 2025 juga menorehkan catatan penting dalam geliat ekonomi daerah.

“Festival ini telah menghasilkan perputaran ekonomi yang sangat signifikan, mencapai Rp4,120 miliar selama lima hari pelaksanaannya,” ujar Maryono.

IMG 20251117 WA0037

Menurutnya, antusiasme masyarakat, pelaku UMKM, serta komunitas kreatif menjadi bukti bahwa CDF telah berkembang menjadi ruang ekspresi, ruang usaha, sekaligus ruang hiburan edukatif yang memberi dampak besar bagi Kota Tangerang.

“Alhamdulillah, betapa besar antusiasme masyarakat dan pelaku UMKM. Komunitas kreatif semakin berkembang, dan masyarakat dapat menikmati hiburan yang edukatif,” tambahnya.

Melihat besarnya dampak ekonomi serta antusiasme yang terus meningkat, Maryono memastikan bahwa durasi festival tahun depan akan diperpanjang.

“Kalau tahun ini hanya lima hari sudah menghasilkan dampak ekonomi yang besar, banyak pelaku usaha berharap waktunya diperpanjang. Tahun depan insyaallah akan kami wujudkan menjadi seminggu penuh atau lebih,” tegas Maryono.

Dalam kesempatan tersebut, Maryono juga memaparkan rencana jangka panjang Pemerintah Kota Tangerang untuk menjadikan bantaran Sungai Cisadane sebagai kawasan wisata budaya dan ekonomi yang berkelanjutan.

“Insyaallah dari Benteng sampai belakang Istana Nelayan akan kami kembangkan sebagai kawasan Cisadane yang memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat Kota Tangerang. Kami juga akan mengundang para investor untuk menanamkan modal di kota ini,” tutupnya. (Sumarna)

Tangerang, lensafokus.id - Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid meresmikan Gerai Koperasi Merah Putih Kelurahan Medang Kec. Pagedangan, Minggu (16/11/25)

Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid sangat mengapresiasi Koperasi Merah Putih Kelurahan Medang yang sangat responsif dan bergerak cepat menjalankan operasionalnya melalui gerai Koperasi Merah Putih yang antara lain menyediakan gas, air mineral dan sembako.

"Alhamdulillah sudah ditindaklanjuti dengan cukup cepat bantuan CSR sebasar 100 juta beberapa waktu, salah satunya Koperasi Merah Putih di Medang. Kita lihat langsung ke gudang ternyata sudah ada barang-barang ada gas, ada air mineral, ada sembako dan sekarang ada 2000 sembako untuk kepentingan masyarakat dijualnya murah 35.000," ungkap Bupati Maesyal Rasyid

Menurut dia, respond dan gerak cepat Koperasi Merah Putih Kelurahan Medang membuktikan bahwa semangat Koperasi Merah Putih Kelurahan Medang Kec. Pagedangan mampu memberikan yang terbaik bukan hanya untuk anggotanya nun juga masyarakat. Dia berharap Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih ( KDKMP) lainnya segera menyusul agar masyarakat juga merasakan manfaat dari adanya KDKMP

Kami juga berharap supaya koperasi Kelurahan merah putih ini bukan hanya di Medang saja tetapi 60 koperasi merah putih lainnya yang mendapatkan support dari CSR bisa bergerak operasionalnya seperti koperasi Kelurahan Merah Putih, supaya masyarakat juga merasakan manfaat akan keberadaanya," ujarnya

Selain itu, pihaknya juga berharap operasional KDKMP bisa berjalan lancar yang pada akhirnya juga akan berdampak positif pada berputarnya roda perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

"Mudah-mudahan mulai bergeraknya operasional Koperasi Kelurahan Medang ini bisa lancar berputar, terus maju dan juga bisa memunculkan roda perekonomian rakyat yang diputar oleh koperasi untuk kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Medang juga Kecamatan Pagedangan," pungkasnya

Semetara itu, Ketua Koperasi Merah Putih Kelurahan Medang, Minwanto mengucapkan terima kasih kepada Bupati, Wakil Bupati Tangerang beserta seluruh jajarannya yang telah mendukung dan memfasilitasi Koperasi Merah Putih Kelurahan Medang hingga bisa memulai operasionalnya.

"Terima kasih kepada Bapak Bupati dan seluruh jajarannya. Anggota koperasi yang terdata saat ini kurang lebih 150 anggota. Koperasi Merah Putih ino dibentuk bukan hanya sebagai lembaga usaha yang menghasilkan laba tetapi juga sebagai wadah pemberdayaan masyarakat untuk membuka peluang usaha baru serta meningkatkan kesejahteraan warga," ucapnya. (Red)

Tangerang, lensafokus.id -- Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid menghadiri pengukuhkan Kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Tjimande Tari Kolot Karuhun Banten Indonesia (TTKKBI) Kecamatan Rajeg yabg digelar di halaman Rumah H. Enju. Minggu (16/11/25).

Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan apresiasi kepada TTKKBI yang selama ini terus konsisten menjaga, melestarikan, dan mengembangkan seni bela diri tradisional khas Banten. Menurutnya, TTKKBI bukan sekadar perguruan silat, tetapi juga wadah pembinaan karakter, moral, dan spiritual generasi muda serta penjaga budaya

“Seni bela diri Tjimande Tari Kolot Karuhun Banten Indonesia mengandung nilai-nilai luhur seperti kedisiplinan, kesopanan, keberanian, serta kemampuan mengendalikan diri. Inilah jati diri bangsa yang harus terus dijaga,” ujar Bupati Maesyal Rasyid

Dia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Tangerang mendukung penuh upaya pelestarian seni budaya daerah, terlebih di tengah derasnya arus globalisasi yang dapat mengikis nilai-nilai kearifan lokal. Untuk itu, dia berharap kepengurusan baru DPC TTKKBI Rajeg dapat semakin aktif, solid, dan mampu menjadi benteng moral bagi generasi muda.

“Saya berharap TTKKBI Rajeg dapat terus menjalin kolaborasi dengan pemerintah kecamatan, sekolah-sekolah, organisasi kepemudaan, dan tokoh masyarakat. Jadikan organisasi ini sebagai wadah mempererat silaturahmi serta penguatan karakter anak-anak kita,” tambahnya.

Ia juga mengatakan bahwa keberagaman budaya Kabupaten Tangerang merupakan kekuatan besar yang harus dijaga dalam semangat persaudaraan. Lanjut dia, pengukuhan tersehut juga bisa menjadi bukti bahwa budaya mampu menjadi alat pemersatu masyarakat.

"Keberagaman budaya itu sebuah kekuatan besar. Untuk itu kepada para pengurus yang baru dikukuhkan agar senantiasa memegang teguh nilai-nilai Tjimande, menjaga kehormatan organisasi, kenrsamaam dan menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab dan integritas," pungkasnya. (Red)

Page 12 of 587
Go to top