Berita Pendidikan Lensa Fokus

TANGERANG, lensafokus.id – Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Tangerang menggelar Sosialisasi Mutu Izin Edar Pangan Olahan dan Sertifikasi Halal Produk bagi sejumlah pelaku usaha perikanan. Kegiatan tersebut digelar di Hotel Lemo, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Kamis (9/10/2025).

Kepala Diskan Kabupaten Tangerang Rudi Hartono menyampaikan pentingnya mutu produk dalam menjaga kepercayaan konsumen dan meningkatkan daya saing pasar.

"Mutu produk adalah kunci kepercayaan konsumen. Tanpa mutu yang baik, sulit bagi produk pangan kita untuk bertahan di pasar. Maka, kita harus menerapkan prinsip sanitasi, higienitas, serta pengolahan yang sesuai standar," ucap Rudi.

Ia juga menegaskan bahwa izin edar bukan hanya sekadar syarat administratif, melainkan juga jaminan bahwa produk telah memenuhi persyaratan keamanan pangan.

“Dengan adanya izin edar, produk kita memiliki peluang lebih besar untuk masuk ke pasar modern, ritel nasional, bahkan menembus pasar ekspor,” lanjutnya

Selain itu, sertifikasi halal juga menjadi perhatian utama dalam sosialisasi ini. Menurut Rudi, sertifikasi halal saat ini bukan hanya merupakan kewajiban regulasi, tetapi juga tuntutan pasar.

“Dengan sertifikasi halal, nilai jual produk akan meningkat, kepercayaan konsumen semakin kuat, dan akses pasar akan terbuka lebih luas,” jelasnya.

Diskan Kabupaten Tangerang juga berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan, fasilitasi, serta mendorong pelaku usaha perikanan agar lebih berdaya dan kompetitif.

Rudi berharap, dukungan dari berbagai pihak dapat menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan daya saing produk perikanan lokal serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Sementara itu, Plt. Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Rasidi Pohan menuturkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya peningkatan mutu dan daya saing produk olahan hasil perikanan di Kabupaten Tangerang.

"Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan para pelaku usaha tidak hanya memproduksi, tetapi juga memahami aspek legalitas dan kualitas produk agar bisa berkembang secara berkelanjutan dan berorientasi pasar," ujar Pohan.

Kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari Ketua Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) binaan Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang.

Turut hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini antara lain perwakilan dari Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kabupaten Tangerang, serta Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI Provinsi Banten.

Pohan berharap pemahaman yang diberikan kepada pelaku usaha tentang pentingnya standar mutu, izin edar, dan sertifikasi halal dapat mendukung keberlanjutan usaha para pelaku usaha perikanan kedepannya. (Red)

Published in Banten

Tangerang, lensafokus.id – Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid bersama Gubernur Banten Andra Soni serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI mengampanyekan gerakan “Ayo Tangerang Langit Biru, Generasi Bersih”. Acara tersebut diadakan di Lapangan Mini Soccer Cluster Abira Suvarna Sutera, Kec. Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Kamis (9/10/25).

Dalam Perayaannya, Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari gerakan nasional yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, mengurangi polusi udara, serta mendorong perilaku hidup bersih dan sehat di tengah masyarakat. Kegiatan tersebut juga menjadi perhatian bersama seluruh pihak untuk menciptakan dan melahirkan generasi yang cerdas, cerdas, dan peduli lingkungan sebagai calon pemimpin masa depan.

“Kegiatan ini menjadi perhatian penting bagi kami untuk terus mengedukasi masyarakat agar hidup bersih dan sehat. Kami ingin melahirkan generasi pintar, cerdas, dan peduli lingkungan sebagai calon pemimpin masa depan,” ungkap Bupati Masyal Rasyid

Pihaknya sangat mendukung kegiatan tersebut dan mengapresiasi keterlibatan langsung pihak swasta, seperti Alam Sutera Group, yang telah berkontribusi dalam pendidikan lingkungan, kesehatan masyarakat, dan penanganan sampah.

“Terima kasih kepada Alam Sutera yang telah memberikan kontribusi besar dalam urusan pendidikan, kesehatan, dan kebersihan lingkungan. Kami berharap program seperti ini bisa terus berlanjut di wilayah lainnya demi mewujudkan Kabupaten Tangerang yang bersih dan sehat,” tambahnya.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri LHK Nurhadi Wardoyo menegaskan bahwa kampanye “Langit Biru” merupakan langkah nyata dalam mitigasi perubahan iklim dan pengendalian polusi udara. Untuk itu Kementerian LHK juga terus mendorong seluruh kabupaten dan kota di seluruh Indonesia untuk menangani dan mengelola sampah secara konsisten, terintegrasi dan sesuai dengan regulasi.

“Program ini menjadi titik balik bagi Kabupaten Tangerang dalam memperbaiki kualitas lingkungan secara menyeluruh. Kami mendorong agar pengelolaan sampah dilakukan secara konsisten, terintegrasi, dan sesuai regulasi untuk mencegah pembakaran sampah ilegal yang merusak udara,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, upaya dan gerakan Program Langit Biru akan terus dilakukan ke seluruh kabupaten/kota di Provinsi Banten dan wilayah Jabodetabek sebagai bagian dari target nasional menuju kualitas udara yang sehat dan berkelanjutan.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Banten Andra Soni sangat mengapresiasi inisiatif Pemerintah Kabupaten Tangerang yang telah menyelenggarakan kegiatan “Ayo Tangerang Langit Biru” dalam rangka perayaan HUT ke-393 Kabupaten Tangerang.

“Saya memberikan apresiasi kepada Pemkab Tangerang dan seluruh pihak yang telah berperan. Melalui kegiatan ini, kami mengingatkan akan pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan,” ujar Andra Soni

Pihaknya menyoroti bahwa produksi sampah di Provinsi Banten mencapai lebih dari 8.000 ton per hari, namun baru sekitar 13% yang berhasil dikelola dengan baik. Untuk itu diperlukan kerjasama dan kesaaran kolektif dari seluruh pihak dan masyarakat.

“Tanpa kerjasama dana kesadaran kolektif seluruh masyarakat, masalah sampah akan menjadi bencana. Oleh karena itu, saya mengajak semua pihak untuk bergerak bersama menjaga kebersihan lingkungan dan udara Banten,” serunya.

Acara tersebut juga dihadiri oleh : Kajati Banten, Forkopimda Kabupaten Tangerang, Benedict Wermter atau dikenal sebagai @bulesampah, Direktur Veritas Edukasi Lingkungan (VEL), serta sejumlah tokoh masyarakat dan pelajar. (Red)

Published in Banten

Tangerang, lensafokus.id -- Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, Intan Nurul Hikmah membuka Rapat Kerja (Raker) Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kab. tangerang. Acara yang mengambil tema Penguatan Organisasi FKUB Kabupaten Tangerang Menuju Kabupaten Tangerang Semakin Gemilang dan Toleran tersebut dilaksanakan di Hotel Aryaduta Lippo Karawaci, Kamis (09/10/25).

Dalam sambutannya, Wabup Intan mengatakan FKUB Kabupaten Tangerang sebagai mitra pemerintah daerah memiliki peran penting dalam merawat kerukunan persatuan dan keharmonisan sosial di tengah masyarakat yang beragam. Untuk itu, sinergitas dan kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat dan pemerintah daerah harus terus dijaga dan diperkuat.

“Kita juga memahami bahwa menjaga kerukunan tidak dilakukan sendiri-sendiri diperlukan sinergi yang kuat dan kolaborasi yang memberikan nyata antara pemerintah, tokoh agama serta masyarakat agar cita-cita kita bersama dapat terwujud,” ujar Wabup Intan

Lanjut dia, sinergi berarti saling melengkapi sementara kolaborasi berarti saling bekerja sama. Dua hal tersebut harus dilakukan secara nyata, berkesinambungan dan berkelanjutan agar persatuan dan persaudaraan yang telah terjalin semakin kokoh serta pembangunan dan pemberdayaan masyarakat dapat berjalan dengan baik dan lancar.

“Keduanya harus dilakukan secara nyata agar persatuan semakin kokoh, toleransi semakin terjaga dan pembangunan bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat,” ungkapnya

Selain itu, ia menambahkan bahwa kolaborasi dengan lembaga pendidikan, organisasi kepemudaan dan komunitas masyarakat, khususnya para generasi muda harus memperkuat peran aktif dan kontribusinya agar mereka bisa menjadi garda terdepan penjaga persatuan bangsa.

“FKUB ini sama MUI harus sering-sering sosialisasi ke sekolah, karena dari sanalah toleransi itu harus diajarkan sejak dini bukan hanya SD, TK, PAUD saja. Usia dini itu adalah usia yang mudah menyerap karakter. Kalau sejak dini sudah ditanamkan rasa toleransi, insyaAllah ke depannya mereka akan jadi generasi-generasi yang bisa menjaga Indonesia yang benar-benar damai,” pintanya

Dia juga berharap melalui Raker FKUB tersebut, nantinya dapat melahirkan ide dan gagasan-gagasan yang inovatif serta solutif serta menghasilkan rekomendasi yang bisa ditindaklanjuti bersama demi kerukunan masyarakat Kabupaten Tangerang.

“Saya berharap melalui Raker ini akan lahir ide-ide yang inovatif dan solutif ditambah dengan launching Website FKBUB Kabupaten Tangerang. FKUB juga harus hadir bukan hanya sebagai forum formal tapi juga sebagai ruang dialog yang hidup dan tempat terbuka sehingga masyarakat bisa merasa aman untuk bertukar pikiran menyelesaikan perbedaan dengan damai serta menguatkan semangat persahabatan,” tutupnya. (Red)

Published in Banten

Tangerang, lensafokus.id - Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, Intan Nurul Hikmah menerima kunjungan Tim Penilai Percontohan Desa Anti Korupsi yang diinisiasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, di Desa Legok, Kec. Legok. Kamis (09/10/2025).

Dalam sambutannya, Wabup Intan menegaskan bahwa adanya percontohan Desa Anti Korupsi tersebut merupakan perwujudan nyata penguatan dan peningkatan tata kelola pemerintahan desa yang bersih, transparan dan bebas korupsi.

"Momentum ini bukan sekadar acara penilaian, tetapi merupakan wujud nyata komitmen kita bersama untuk mewujudkan dan menguatakan tata kelola pemerintahan desa yang bersih, transparan, akuntabel, dan bebas dari praktik korupsi," tandas Wabup Intan.

Menurut dia Program Desa Antikorupsi yang diinisiasi oleh KPK maupun Kejaksaan merupakan langkah strategis dan sejalan dengan program pembangunan Kabupaten Tangerang yang Inovatif, Maju dan Smart. Dengan adanya Desa Natikorupsi pengelolaan keuangan dan alokasi dana desa akan semakin transparan sehingga setiap rupiah yang dikeluarkan untuk pembangunan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dan tepat sasaran serta dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.

"Desa Anti Korupsi bukanlah sebuah aplikasi ataupun pembangunan sistem baru, melainkan sebuah upaya nyata untuk membangun implementasi dan sinergi dengan program-program pemerintah melalui keterlibatan peran serta masyarakat. Setiap rupiah yang digunakan untuk pembangunan pastinya juga bisa dipertanggungjawabkan dan tepat sasaran," serunya.

Pihaknya sangat mendukung dan mengucapkan terima kasih kepada KPK RI dan dinas terkait, khususnya Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) yang terus berinovasi mewujudkan desa maju, bebas dari kolusi dan korupsi. Desa Anti Korupsi lebih menekankan pada tindakan nyata di lapangan, sebagai wujud perubahan pola pikir dan perilaku dari kebiasaan koruptif menuju budaya anti korupsi

"Kami sangat menyambut baik kegiatan ini dan mengucapkan terima kasih atas dukungan serta pendampingan yang dilakukan. Apresiasi yang setinggi-tingginya juga kepada Desa Legok beserta seluruh warganya atas komitmen dan langkah nyata dalam membangun desa yang berintegritas, yang diharapkan dapat menjadi role model dan inspirasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Tangerang, bahkan di seluruh Indonesia" ujarnya

Sementara itu, Ketua Tim Penilai Percontohan Desa Anti Korupsi KPK RI, Andika Widiarto mengatakan bahwa Penilai Percontohan Desa Anti Korupsi merupakan salah satu instrumen uji petik dalam memilih desa percontohan anti korupsi yang hanya akan memilih 2 desa dari 4 kabupaten di Propinsi Banten pada tahun 2025. Dia juga menekankan kegiatan tersebut bukan hanya perlombaan semata tetapi bertujuan lebih luas lagi yaitu, bisa menjadi desa rujukan bagi desa-desa lainnya, baik kabupaten, propinsi maupun secara nasional dalam rangka mewujudkan desa yang bebas korupsi

"Sekali lagi ini bukan perlombaan, jadi tidak ada juara satu, juara dua. Karena yang lulus dalam nilai skema adalah yang terbaik di masing-masing kabupaten. Harapannya nanti desa ini bisa menjadi guru bagi desa-desa lainnya. Ini buka penilaian pak kades, ini bukan penilaian BPD, tapi ini adalah penilaian seluruh masyarakat Desa Legok," jelasnya. (Red)

Published in Banten

TANGERANG, lensafokus.id – Pemerintah Kabupaten Tangerang menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Operasi Pasar di Alun-Alun Pemda Tigaraksa pada Kamis (9/10/2025). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Bupati Moch. Maesyal Rasyid sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-393 Kabupaten Tangerang, sekaligus menegaskan komitmen Pemkab dalam menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan daerah.

Antusiasme masyarakat terlihat jelas sejak pagi hari, di mana ribuan warga dari berbagai wilayah memadati lokasi untuk mendapatkan bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau.

Dalam kesempatan tersebut, Pemkab Tangerang menyalurkan total 2.000 paket sembako dan 600 paket beras, dengan total keseluruhan mencapai 3 ton beras. Setiap warga berhak menerima satu paket beras seberat 5 kilogram.

Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, menyatakan bahwa GPM merupakan program sosial yang dirancang untuk langsung menyentuh masyarakat, khususnya dalam menghadapi dinamika harga bahan pokok. Ia menekankan bahwa seluruh rangkaian kegiatan HUT ke-393 diarahkan pada manfaat sosial yang nyata.

"Bersama Pak Sekda dan Ketua Panitia HUT ke-393, kami sepakat bahwa seluruh kegiatan pemerintah harus bersifat sosial dan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat," ujar Bupati Maesyal.

Ia merinci bahwa kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan meliputi donor darah, sunatan massal di RS Tigaraksa, pengajian, pembagian sembako, edukasi ketahanan pangan, dan berbagai aktivitas lain yang langsung bermanfaat.
"Tidak ada lagi kegiatan yang tidak berdampak bagi masyarakat. Mudah-mudahan program seperti ini bisa menjadi kegiatan rutin tahunan untuk meringankan beban masyarakat Kabupaten Tangerang," tambahnya.

Program ini mendapat sambutan positif dari warga. Ibu Yuyuk, salah seorang warga asal Markasari, mengungkapkan rasa syukurnya setelah menerima bantuan beras gratis.
"Saya sangat senang karena mendapatkan beras gratis ini. Terima kasih kepada Bupati dan seluruh pihak yang telah mengadakan kegiatan ini. Semoga ke depannya bisa terus diadakan dan semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya," tuturnya.

Selain penyaluran sembako dan beras, Operasi Pasar dan GPM juga diisi dengan kegiatan sosial lain, seperti pengajian, donor darah, serta edukasi ketahanan pangan. Melalui seluruh rangkaian kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Tangerang menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan kebijakan dan program yang berpihak kepada rakyat, sejalan dengan visi mewujudkan Kabupaten Tangerang yang sehat, sejahtera, dan berdaya saing. (Red)

Published in Banten

TANGERANG, lensafokus.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui RSUD Tigaraksa menggelar sunatan massal dan membuka layanan cek kesehatan gratis sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-393 Kabupaten Tangerang.

Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid yang meninjau langsung kegiatan sosial ini mengatakan bahwa inisiatif tersebut merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap kesehatan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan, khususnya di Kecamatan Tigaraksa dan wilayah sekitarnya.

“Ini menjadi wujud nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap kesehatan masyarakat. Sekarang bisa kita laksanakan program sunatan massal dalam rangka HUT Kabupaten Tangerang ke-393. Sebelumnya belum pernah dilakukan di momen seperti ini,” ujar Bupati di RSUD Tigaraksa pada Kamis (9/10/25).

Maesyal Rasyid menyebutkan bahwa total peserta sunatan massal yang terdaftar mencapai 70 orang. Sebanyak 40 anak telah berhasil disunat, sementara sisanya masih menunggu pelaksanaan.

Peserta sunatan massal tidak hanya mendapatkan layanan sunat dan perawatan medis gratis dari RSUD, tetapi juga membawa pulang bingkisan lengkap. Setiap anak yang telah disunat mendapatkan Tas, Sarung, Makanan, dan Amplop berisi uang. Mereka juga diberikan suplemen dan vitamin untuk mempercepat proses pemulihan.

"Anak-anak yang tadi disunat itu selain sunatan gratis, pulangnya dikasih bingkisan. Ada tas, ada juga sarung, ada makanan, ada amplop juga plus isinya. Mereka dirawat oleh RSUD, dilihat dari sisi medis, setelah disunat dia pulang dikasih suplemen, dikasih juga vitamin, dikasih juga bingkisan supaya anak-anak kita ini cepat sehat," tutup panitia.

Lebih lanjut, Bupati Maesyal menjelaskan bahwa keberadaan RSUD Tigaraksa kini sangat membantu masyarakat dari delapan kecamatan di sekitarnya untuk mengakses layanan kesehatan dengan lebih mudah dan terjangkau. Tercatat, sekitar 5.000 pasien dilayani setiap bulan di RSUD Tigaraksa.

“Masyarakat di sekitar rumah sakit ini bisa datang ke sini dan dilayani dengan baik. Sekarang makin dekat dan mudah dijangkau. Pemerintah hadir dari sisi pelayanan kesehatan,” tegas Bupati.

Kehadiran RSUD Tigaraksa dinilai sangat meringankan warga yang sebelumnya harus menempuh jarak lebih jauh untuk berobat ke RSUD Tangerang atau wilayah Banten. Pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Tangerang juga didukung oleh RSUD Balaraja, RSUD Tangerang, dan RSUD Pakuhaji.

Melalui rangkaian kegiatan HUT ke-393 ini, Pemkab Tangerang berharap dapat memperkuat peran rumah sakit daerah sebagai ujung tombak pelayanan publik yang inklusif dan merata.

“Kita ingin masyarakat merasakan langsung manfaat dari hasil pembangunan daerah, terutama dalam hal kesehatan,” tandasnya. (Red)

Published in Banten

BOGOR, lensafokus.id - Anggota DPR RI Mulyadi tampak geram dengan kegaduhan di wilayah Puncak imbas kebijakan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.

Dirinya menilai, langkah Hanif Faisol Nurofiq serampangan dan tanpa kajian, karena telah memasang plang pengawasan dan menghentikan sementara operasional puluhan usaha wisata di Puncak, Bogor.

Untuk itu dirinya meminta Presiden Prabowo Subianto mengevaluasi kebijakan Menteri Lingkungan Hidup tersebut.

"Kami harap, Presiden Prabowo Subianto, mengevaluasi kebijakan Menterinya, apalagi, masyarakat Puncak bertetangga dengan Presiden Republik Indonesia. Saya duga, kebijakan Menteri Lingkungan Hidup serampangan dan tanpa kajian," tegas Mulyadi kepada wartawan, Kamis, 9 Oktober 2025.

IMG 20251009 WA0091

Tak hanya itu, Mulyadi meminta Menteri Lingkungan Hidup tidak lagi membuat kegaduhan di Kawasan Puncak, karena saat ini banyak karyawan usaha wisata yang sudah dirumahkan atau di PHK, menurunkan jumlah kunjungan wisatawan, memengaruhi pendapatan pelaku UMKM, angka kriminalitas bisa meningkat, angka rata-rata lama sekolah bisa menurun dan lainnya.

Namun kata dia, beberapa usaha wisata yang sudah mengantongi izin, malah dipasangi plang penyegelan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).

Sementara, yang sama sekali tidak mengantongi izin, malah tidak ditindak atau dipasangi plang penyegelan.

"Kalau memang usaha wisata melanggar aturan dan membawa dampak negatif dan bahaya masyarakat, saya dukung untuk ditutup. Tetapi, kalau hanya ada kesalahan kecil, karena administrasi, saya mohon tidak disegel dan dihentikan operasionalnya, tetapi dibimbing untuk memperbaiki kekurangannya," tegasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa dirinya mensupport investor yang melakukan pembangunan usaha ekowisata di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.

Hal itu karena, Kawasan Puncak tidak memiliki sumber daya mineral atau tambang, tetapi dianugerahi Allah SWT dengan keindahan alamnya,

"Saya mensupport investor yang bergerak di sektor ekowisata di Kawasan Puncak, karena sesuai dengan kondisi alamnya yang indah dan segar udaranya," kata dia.

Mulyadi menjelaskan, bahwa dengan adanya investor, maka menggerakkan ekonomi masyarakat, baik berupa adanya lapangan pekerjaan, menggerakkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dan lainnya. (Zulfi Kusuma)

Published in Banten
Go to top