Berita Pendidikan Lensa Fokus

Tangerang, lensafokus.id -- Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid meresmikan gedung revitalisasi SD Negeri Buaran Mangga IV yang ditandai dengan pengguntingan pita dan pemotongan tumpeng di Desa Surya Bahari Kec. Kosambi, Kamis (23/10/25)

Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas difungsikannya kembali gedung SDN Buaran Mangga IV yang lama tidak dipakai untuk kegiatan belajar dan mengajar

"Alhamdulillah SD Buaran Mangga IV ini sudah dirapihin dan bagus oleh Dinas Pendidikan setelah lama tidak digunakan. Terima kepadanya Pak Kadis Pendidikan dan jajarannya, kepala sekolah, guru dan orang tua yang juga turut mendukung dan membantu kelancaran revitalisasi SD Buaran Mangga ini," ujar Bupati Maesyal Rasyid

Lanjut dia, program peningkatan kualitas pendidikan telah menjadi agenda prioritas dan strategis Pemerintah Kabupaten Tangerang. Pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan kualitas tenaga pendidikan serta lingkungan sekolah yang kondusif dan nyaman terus dilakukan

"Revitalisasi dan pembangunan kembali gedung SD Negeri Buaran Mangga IV merupakan salah satu langkah nyata dalam menyediakan fasilitas pendidikan yang lebih representatif, layak, dan nyaman untuk anak-anak didik kita calon generasi masa depan," ungkapnya

Selain itu, dia juga mendorong Dinas Pendidikan agar terus membuka ruang kerjasama, baik antar OPD maupun dengan memanfaatkan program CSR pihak ketiga untuk berkolaborasi mempercantik SDN Buaran Mangga IV.

"Tolong Dinas Pendidikan bisa kolaborasi dengan dinas LH untuk penanaman pohon agar lebih teduh, adem. Terus dengan pihak lainnya dengan mamanfaatkan CSR untuk membangun sarana olahraga di sini, supaya anak-anak lebih betah beraktifitas" imbuhnya

Dia juga meminta masyarakat, guru, orang tua dan para siswa bersama-sama bisa menjaga dan merawat SDN Buaran Mangga IV agar para anak didiknya semakin berprestasi dan bisa menjadi pemimpin di masa depan

Kepala Dinas Pendidikan, Dadan Gandana melaporkan SDN Buaran Mangga IV pertama kali dibangun pada tahun 2017 dilanjutkan pada tahun 2019 dengan luas lahan sekitar 5.500 meter persegi. Saat ini tercatat ada 229 siswa, 1 kepala sekolah, 8 guru dan 2 orang penjaga sekolah

"Jumlah ruangan ada 14 unit yang terdiri dari 1 ruangan kepala sekolah dan guru, 8 ruang kelas, 1 ruang kantor rusak sedang dan 1 sanitasi sekolah yang masih baik," ungkap Dadan

Lanjut dia, Dinas Pendidikan akan terus berupaya melakukan berbagai pembangunan dan renovasi lanjutan untuk melengkapi sarana prasarana di SDN Buaran Mangga IV. Dia juga menyampaikan aspirasi para orang tua dan guru agar Bupati Tangerang bisa mendorong adanya bus sekolah gratis yang melewati sekolah SDN Buaran Mangga IV dan SMP 3 Pakuhaji

"Mohon bantuan Bapak Bupati, agar bus sekolah gratis juga bisa hadir di sini yang melawati jalur SDN Buaran Mangga IV dan SMP 3 ini supaya para orang tua juga terbantu," imbuhnya. (Red)

Published in Banten

Tangerang, lensafokus.id -- Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid bersama Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang Iwan Firmansyah melakukan pemantauan langsung progres pembangunan jalan di Kecamatan Pakuhaji, Kamis (23/10/25).

Dalam kunjungannya, Bupati Maesyal Rasyid meninjau langsung proses perbaikan jalan sepanjang kurang lebih 500 meter yang berada di wilayah Kecamatan Pakuhaji dengan anggaran APBD perubahan 2025.

“Hari ini saya bersama Kepala Dinas Bina Marga dan jajarannya beserta Camat Pakuhaji melakukan peninjauan secara langsung perbaikan jalan yang panjangnya kurang lebih 500 meter. Mudah-mudahan pada tahun 2026 nanti, perbaikan jalan di ruas-ruas lain yang masih rusak, khususnya di wilayah Pakuhaji, bisa terus kita lanjutkan,” ujar Bupati Maesyal Rasyid

Lanjut dia, pengerjaan perbaikan jalan tersebut memakan waktu sekitar dua bulan. Untuk itu, pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat apabila selama proses pengerjaan terjadi ketidaknyamanan akibat adanya aktivitas perbaikan jalan.

“Kalau masyarakat merasa terganggu selama proses perbaikan, kami mohon maaf. Namun ini semua dilakukan demi kenyamanan bersama agar jalan yang dilalui masyarakat menjadi lebih baik dan rapi,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang Iwan Firmansyah menjelaskan bahwa perbaikan jalan di ruas Jalan Gardu–Tanah Merah, Kecamatan Pakuhaji ini merupakan jalur penghubung antara Kecamatan Sepatan dan Pakuhaji.

“Perbaikan jalan Gardu-Tanah Merah atau jalan Raya Pakuhaji ini dilakukan sepanjang hampir 500 meter, namun tidak secara penuh, melainkan dibagi ke beberapa titik atau spot yang mengalami kerusakan. Diperkirakan berlangsung selama 60 hari kalender, dan mohon maaf apabila terjadi kemacetan akibat aktivitas perbaikan,” jelas Iwan.

Dia juga menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Tangerang berkomitmen untuk terus meningkatkan infrastruktur jalan demi mendukung mobilitas warga dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Kabupaten Tangerang, khususnya di Kecamatan Pakuhaji dan sekitarnya.

"Kami akan lanjutkan perbaikan jalan di tahun 2026 apabila masih belum tuntas di kerjakan pada APBD Perubahan tahun 2025," ujarnya. (Red)

Published in Banten

TANGERANG, lensafokus.id - Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama Tim DP3AKB Provinsi Banten melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) di Desa Kebon Cau dan Desa Teluknaga, Kecamatan Teluknaga, Kamis (23/10/25).

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid, didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Tangerang serta jajaran perangkat daerah terkait. Turut hadir pula tim monitoring dari DP3AKB Provinsi Banten, Camat Teluknaga, perangkat desa, serta para kader dan masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Bupati Moch. Maesyal Rasyid menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat datang kepada tim monitoring dari Provinsi Banten. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan desa yang aman, nyaman, inklusif, serta responsif terhadap kebutuhan perempuan dan anak.

“Kehadiran tim ini tentu saja menjadi kehormatan sekaligus motivasi bagi kami dalam memperkuat komitmen mewujudkan desa yang ramah bagi perempuan dan peduli terhadap anak,” terang Bupati Maesyal di lokasi.

Menurut dia Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga tanggung jawab semua pihak, baik masyarakat, kader, tokoh agama, tokoh masyarakat, dunia usaha, dan stakeholder lainnya.

“DRPPA bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga tanggung jawab kita semua, baik masyarakat, kader, tokoh agama, tokoh masyarakat, dunia usaha, dan seluruh stakeholder untuk bersama-sama menghadirkan lingkungan sosial yang menghargai perempuan dan melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi,” tegasnya.

Dia juga akan terus mendorong semua pihak untuk memperkuat sinergi lintas sektor melalui Tim Pokja DRPPA di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa. Dan menjalankan sejumlah program pemberdayaan perempuan, pelatihan wirausaha, dan peningkatan kapasitas keluarga agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Kami berharap kegiatan monitoring hari ini tidak hanya menjadi ajang evaluasi, tetapi juga momentum pembelajaran bersama untuk memperbaiki dan memperkuat strategi pelaksanaan DRPPA ke depan,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Banten, Entin Oliantini memberikan apresiasi atas komitmen Kabupaten Tangerang dalam mengembangkan program DRPPA. Menurutnya, capaian Kabupaten Tangerang sudah sangat baik dan dapat dijadikan contoh bagi daerah lain di Banten.

“Secara umum, pelaksanaan program DRPPA di Kabupaten Tangerang sudah berjalan dengan sangat baik. Kalaupun ada hal yang perlu diperbaiki, jumlahnya sangat sedikit, karena sejak dulu Kabupaten Tangerang memang selalu menjadi yang terbaik,” tuturnya.

Ia juga menekankan pentingnya kesinambungan pembinaan dari organisasi perangkat daerah (OPD) agar program tidak berhenti setelah kegiatan monitoring selesai. “Pembinaan harus dilakukan secara berkelanjutan, simultan, dan konsisten, agar Kabupaten Tangerang terus menjadi pelopor dalam mewujudkan desa ramah perempuan dan peduli anak,” imbuhnya.

Pihaknya berharap agar jumlah desa yang memiliki program DRPPA di Banten terus bertambah setiap tahun. Ke depan, DRPPA diharapkan dapat berkembang menjadi Ruang Bersama Indonesia (RBI), ruang aman dan inklusif bagi perempuan dan anak di setiap desa dan kelurahan.

Dalam kesempatan yang sama, Camat Teluknaga Kurnia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya dalam aspek perlindungan perempuan dan anak.

“Persiapannya cukup luar biasa. Tantangan terbesar adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola asuh yang baik dan penguatan keluarga. Kami terus berinovasi melalui program bina keluarga lansia, remaja, dan berbagai kegiatan pemberdayaan lainnya,” ungkapnya.

Dia juga menyampaikan harapannya agar seluruh desa di Kecamatan Teluknaga dapat menjadi bagian dari program DRPPA dan berkontribusi menuju Ruang Bersama Indonesia (RBI) sebagaimana telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Insyaallah dengan dukungan semua pihak, Kecamatan Teluknaga dapat menjadi contoh wilayah yang aman, nyaman, dan inklusif bagi perempuan dan anak,” pungkasnya. (Red)

Published in Banten

Tangerang, lensafokus.id - Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, Intan Nurul Hikmah bersama Dinas Kesehatan dan Tim Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pemantauan serta monitoring ketersediaan stabilitas harga sembako di Pasar Gudang Tigaraksa, Kamis (23/10/25).

Di sela-sela kunjungannya, Wabup Intan mengungkapkan kunjungannya tersebut adalah untuk memastikan harga-harga komoditas dan stok sembako sekaligus mengawasi peredaran bahan pokok pangan yang mengandung zat-zat berbahaya bagi masyarakat.

“Kami ingin memastikan bahwa bahan-bahan tersebut aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat Kabupaten Tangerang. Berbagai temuan terhadap beberapa komoditas makanan, seperti tahu, mie kuing, ikan asin dan cemilan yang tidak aman akan dirusak dan akan ada pelatihan dari Dinas Kesehatan dan BPOM kepada pedagang dan pihak distributor,” ungkap Wabup Intan.

Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa pemeriksaan keamanan pangan akan dilakukan secara rutin di seluruh pasar di Kabupaten Tangerang untuk menjamin masyarakat mendapatkan bahan makanan yang aman dan layak dikonsumsi.

“Kami akan terus meIakukan kegiatan seperti ini secara rutin. Pengawasan yang rutin dan sinergi lintas instansi diharapkan dapat mewujudkan pasar yang aman, sehat, dan berpihak kepada masyarakat,” tandasnya

Selain memastikan keamanan bahan pangan, dia juga menyoroti kondisi pengumuman harga kebutuhan pokok, terutama cabai, bawang merah, daging sapi, daging ayam, minyak gorang, telur dan ikan. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Tangerang saat ini tengah melakukan koordinasi lintas sektor untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga, khususnya menjelang bulan Ramadhan.

“Dari pantauan kami, memang ada komoditi dengan stok yang minim, terutama minyak goreng. Itu akan menjadi pembahas dan fokus kami utuk mengambil langkah langkah cepat agar kembali tersedia aman dan harga tetap stabil," jelasnya

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan dr. Hendra Tarmizi menuturkan kegiatan pengawasan makanan untuk melindungi masyarakat dari peredaran makanan yang mengandung zat berbahaya dan berdampak buruk terhadap kesehatan.

“Dengan adanya kegiatan pengawasan ini, wilayah Kabupaten Tangerang diharapkan bisa terhindar dari risiko penyakit yang dihasilkan makanan serta juga masyarakat bisa lebih fokus saat membeli bahanan makanan yang akan dikonsumsi,” tutup dia. (Red)

Published in Banten

Tangerang, lensafokus.id – Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, Intan Nurul Hikmah sangat mendukung dan mengapresiasi program KNPI School yang digagas oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Tangerang dalam rangka membantu pemerintah daerah dalam menurunkan angka putus sekolah, khususnya di kalangan santri dan santriwati pondok pesantren.

Hal tersebut disampaikan Wabup Intan saat menghadiri kegiatan KNPI School di Sekolah PAUD, MI Pondok Pesantren salafiah Al-Maftuhah Desa Sodong Kec. Tigaraksa, Kamis (23/10/25).

“KNPI School ini hadir untuk membantu pemerintah daerah menurunkan angka putus sekolah. Melalui program ini, santri dapat tetap belajar agama sekaligus mengikuti kejar paket A, B, dan C, sehingga memperoleh ijazah yang setara dengan sekolah umum,” ungkap Wabup Intan.

Menurutnya, program KNPI School di pondok pesantren salafi sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya generasi mida yang ingin melanjutkan sekolahnya dan mendapatkan ijazah

"Dengan adanya KNPI School, mereka bisa belajar ilmu umum tanpa harus keluar dari pesantren. Jadi, santri yang lulus tetap punya ijazah, bisa bekerja, atau menjadi guru di sekolah Islam. Ini program yang sangat baik,” tambahnya.

Selain mendukung program pendidikan non-formal, dia juga menegaskan bahwa pemerintah daerah memiliki sejumlah kebijakan di bidang pendidikan, seperti program beasiswa, sekolah gratis dan subsidi untuk sekolah swasta, serta penyediaan bis sekolah gratis.

“Pemerintah Kabupaten Tangerang berkomitmen agar semua anak mendapat kesempatan yang sama untuk bersekolah. Sekolah swasta yang telah bekerja sama dengan pemerintah akan diberikan subsidi, sehingga anak-anak yang tidak diterima di sekolah negeri tetap bisa bersekolah secara gratis,” jelasnya.

Lebih lanjut, Wabup Intan juga menandaskan pentingnya peran pendidikan informal dan pelatihan keterampilan bagi kaum perempuan dan santriwati. Melalui program Balai Latihan Kerja (BLK) keliling, pemerintah daerah juga menyediakan pelatihan menjahit, memasak, membuat kue, dan tata rias pengantin.

“Anak-anak perempuan harus bisa menggali potensi diri. Pemerintah tidak hanya mementingkan sekolah formal, tetapi juga memikirkan bagaimana meningkatkan keterampilan agar mereka bisa berkembang dan bermanfaat,” ujarnya.

Mengakhiri sambutannya, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada para pengasuh pondok pesantren yang telah mendukung program KNPI School sebagai salah satu pilot project pendidikan alternatif di Kabupaten Tangerang.

“Saya berterima kasih kepada Umi dan Abah yang telah mengizinkan anak-anaknya ikut dalam program kejar paket A, B, dan C ini. Mudah-mudahan semua lulus, punya ijazah, berilmu, dan berakhlak mulia. Semoga dari sini lahir generasi perempuan yang salehah, cerdas, dan berdaya saing,” pungkasnya. (Red)

Published in Banten

Tangerang, lensafokus.id - Bupati Tangerang, Moch Maesyal Rasyid menghadiri acara santri mengaji untuk negeri dalam rangka memperingati Hari Santri di Desa Kosambi Timur Kec. Kosambi, Rabu malam (22/10/25).

Pada kesempatan tersebut, Bupati Maesyal Rasyid mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas semangat dan antusias para siswa-siswi Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah yang dengan penuh hikmat dan kebersamaan mengikuti acara santri mengaji untuk negeri.

"Saya sekali lagi senang hadir di sini , yang hadirnya sebagian besar adalah santriwati dan satriawan SD Ibtidaiyah, Tsanawiyah SMP dan Aliyah SMA, semuanya hadir di sini memanjatkan doa dan mengumandangkan ayat-ayat suci Al-Qur'an dalam rangka memperingati Hari Santri," ujar Bupati Maesyal.

Dia menandaskan bahwa tantangan dan tuntutan zaman ke depan semakin besar dan komplek akibat dampak arus globalisasi. Untuk itu, selain penguasaan ilmu dan teknologi, mental dan nilai-nilai spiritual Islami juga harus terus dipupuk dan ditingkatkan agar anak didik kita tidak menjadi korban arus globalisasi.

"Selain ilmu umum di sekolah yang harus dipelajari dan dikuasai, anak-anak kita juga harus dibekali ilmu-ilmu agama yang kuat agar kelak mereka mampu menjadi pemimpin yang tangguh, berahklak dan religius di masa depan," tandasnya.

Pihaknya menitipkan pesan kepada para orang tua, guru, pengasuh dan pengelolan pondok pesantren di Kec. Kosambi agar menguatkan sinergi untuk peningkatan kualitas pendidikan anak-anak, sesuai perannya masing-masing.

"Terus kuatkan sinergi dan kolaborasi untuk peningkatan kualitas pendidikan anak-anak kita. Jangan sampai ada yang putus sekolah agar para santri semua bisa meraih cita-citanya dan berguna bagi kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan bangsa dan negara," ujarnya.

Selanjutnya dia juga berpesan kepada seluruh siswa-siswi dan para santri untuk terus semangat berlajar, menghormati guru dan orang tua, menjaga persaudaraan dan ketertiban

"Saya titip sekali lagi, terus semangat belajar karena dengan belajar kita akan dapat menggapai cita-citanya, hormati dan berbakti kepada orang tua dan guru. Jadilah suri tauladan dan maju," imbunya

Selain itu, dia juga mengatakan Pemkab Tangerang bersama para mitranya dan seluruh stakholder terkait terus menguatkan komitmen dan kolaborasi dalam pembangunan bidang keagamaan. Salah satu program tersebut adalah mulai dari pembangunan Asrama Pondok Pesantren (Aspontren) di Kabupaten Tangerang

"Kami dari pemerintah daerah selalu memberikan perhatian kepada sarana-sarana ibadah dan mulai tahun 2025 ini secara bertahap akan membantu pembangunan Asrama Pondok Pesantren di Kabupaten Tangerang," jelasnya. (Red)

Published in Banten

Kota Tangerang, lensafokus.id - Berapa bulan terakhir gencarnya kegaduhan menyoroti kinerja Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Kota Tangerang yang tak berkesudahan, dari berbagai kalangan elemen masyarakat mempertanyakan terkait aduan yang tidak berlanjut terkesan ada permainan, serta menilai adanya kelemahan petugas Gakumda pada penindakan Peraturan Daerah (Perda) dianggap melakukan pembiaran.

Kemudian hal ini menjadi percikan dan menyulut gelombang para aktivis, dengan berlanjut sejumlah Jurnalis dan
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bersatu se-Tangerang Raya turun kejalan, menyuarakan aspirasi, atas bobroknya kinerja Satpol PP. Menuntut Walikota Tangerang agar mencopot Kasatpol PP, Kepala Bidang (Kabid) dan Kepala Seksi (Kasi) Gakumda.

Aduan masyarakat Kota Tangerang langsung Kepada Walikota hingga beralih ditangan Inspektorat, hal ini menjadi sebuah kekecewaan yang mendalam, karena dinilai tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, keterbatasan SDM inspektorat menjadi salah satu penghambat efektivitas pengawasan serta Auditor internal yang pasif penyebab pengawasan internal tidak efektif, Selasa 21 Oktober 2025.

Publik menyoroti masalah independensi inspektorat yang kurang kuat karena posisinya di bawah kepala daerah dimana pimpinan instansi yang diawasinya justru memunculkan konflik kepentingan dan praktik patronase, sehingga rekomendasi hasil audit berpotensi tidak ditindaklanjuti secara optimal.

Selain sistem pengendalian internal yang tidak efektif di dalam instansi dapat berkontribusi pada ketidakefektifan pengawasan oleh inspektorat, dimana muncul sebuah Kelemahan pada laporan hasil pengawasan, Laporan hasil pengawasan inspektorat dianggap tak bermakna apapun hanya melahirkan kekecewaan yang serius dengan tidak memiliki muatan informasi yang kurang memadai, sehingga rekomendasi yang diberikan juga dianggap kurang efektif.

Sementara Achmad Ricky Fauzan Inspektur Inspektorat Kota Tangerang dalam keterangan yang disampaikan, bahwa dirinya telah merekomendasikan atas laporan nya kepada Walikota.

"Pertama Satpol PP agar lebih transparan dalam menindaklanjuti pengaduan masyarakat dengan menyampaikan laporan resmi atau tertulis, Kedua, Satpol PP agar dalam melakukan penguatan komunikasi publik agar setiap aduan memperoleh tanggapan jelas sehingga tidak menimbulkan persepsi negatif, Ketiga, Satpol PP agar melakukan pembinaan integritas dan pengawasan internal secara berkesinambungan untuk mencegah terjadinya penyimpangan. Keempat, terakhir Inspektorat Kota Tangerang agar melaksanakan audit kinerja terhadap Satpol PP Kota Tangerang dengan ruang link lingkup aspek efektivitas, aspek efisiensi, aspek ekonomis, dan aspek akuntabilitas dan integritas. Itu empat rekomendasi yang kami sampaikan ke Pak Wali," ungkapnya.

Perintah Pak Wali tadi, ke saya, segera dilakukan audit kinerja terhadap Satpol PP. cuman saya bilang, Pak, audit kinerja berdasarkan pedoman yang kami dapatkan dari BPKP, itu kan ada aturannya Pak, terkait audit kinerja. Itu baru dilakukan setelah satu tahun anggaran berakhir. Jadi paling cepat memang kita setelah Desember baru Januari kita bisa melaksanakan audit. Karena auditnya enggak cuma hanya masalah ini, tapi keseluruhan program kegiatan yang ada di Sabro PP. Sementara itu yang dapat bisa kasih sampaikan, saya yakin memang pasti juga tidak akan terlalu puas-puas banget, pungkasnya.

Menyikapi hal itu, S. Widodo yang akrab disapa Romo ketua LSM Geram Banten kota tangerang mewakili aliansi wartawan dan LSM Tangerang Raya mengatakan,” kami akan melaporkan Pemerintah kota Tangerang,Inspektorat dan Satpol PP karena apa yang disampaikan inspektur, tidak sesuai kapasitasnya sedangkan tujuan kita sebagai warga masyarakat adalah membantu pemerintah kota Tangerang untuk dapat menegakkan perda dan meningkatkan Penghasilan Asli Daerah (PAD) serta mencopot para oknum Satpol PP yang bermain dalam pelanggaran perda namun inspektorat yang menjadi harapan malah meminta data dan bukti yang bukan kapasitas kami” Tegas Romo.

Padahal laporan banyak bangunan tanpa izin dan perusahaan yang menyalahgunakan izin bangunan serta perusahaan Ilegal yang sangat merugikan secara pajak, baik pemerintah kota maupun negara yang dapat dikenakan sangsi pidana sudah diberikan kepada inspektorat.

“Kami menilai telah terjadi dugaan maladministrasi dalam penegakan Perda oleh Satpol PP dan Inspektorat Kota Tangerang. Pembiaran terhadap bangunan yang sudah divonis bersalah di Tipiring tapi tetap beroperasi jelas melanggar Pasal 1 angka 3 UU No. 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman RI dan Pasal 34 UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Pemerintah daerah wajib menegakkan Perda sebagaimana diatur dalam Pasal 15 ayat (1) UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Kami minta Ombudsman segera turun tangan agar ada kepastian hukum dan tegaknya keadilan di Kota Tangerang.” Bebernya. (Sumarna)

Published in Banten

LEBAK, lensafokus.id — Kejaksaan Negeri (Kejari) Lebak memusnahkan sebanyak 57 barang bukti dari berbagai perkara yang telah memiliki kekuatan hukum tetap (inkrah) pada Kamis (23/10/2025). Pemusnahan dilakukan di halaman Kantor Kejari Lebak dan disaksikan oleh sejumlah perwakilan unsur Forkopimda dan instansi terkait.

Kasi Pengelolaan Barang Bukti dan Barang Rampasan Kejari Lebak, Faisal Cesario, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan pemusnahan barang bukti yang kedua kalinya dilakukan Kejari Lebak sepanjang tahun 2025.

“Dari barang bukti yang dimusnahkan tersebut terdiri atas 62,66 gram sabu, 3 gram ganja, 7.868 butir obat-obatan jenis hexymer dan tramadol, 7 buah senjata tajam, 4 unit handphone, serta 271 barang-barang lainnya,” ungkap Cesario kepada awak media di sela kegiatan.

IMG 20251023 WA0042

Ia menambahkan, 57 kasus yang disertakan dalam pemusnahan kali ini meliputi perkara narkotika, obat-obatan terlarang, perlindungan anak, pencurian, penipuan, penganiayaan, dan kepemilikan senjata tajam.

“Selain narkotika, perkara perlindungan anak juga masih mendominasi di wilayah hukum Kejari Lebak. Kami terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah serta aparat penegak hukum untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba dan kekerasan terhadap anak,” ujarnya.

Pemusnahan barang bukti dilakukan dengan beragam cara, antara lain diblender, dibakar, serta dipotong menggunakan mesin pemotong besi.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan Satnarkoba Polres Lebak, Pengadilan Negeri Rangkasbitung, Lapas Kelas III Rangkasbitung, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Ketua DPD Perkumpulan Anti Narkotika Indonesia (PERANK) Kabupaten Lebak, dan Kasubag Hukum Pemda Lebak. (Cecep)

Published in Banten
Go to top