Lebak, lensafokus.id - Bupati Lebak M. Hasbi Asyidiki Jayabaya melakukan rotasi besar-besaran terhadap sejumlah pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, Kamis (27/11/2025). Perombakan ini dilakukan sebagai langkah strategis dalam memperkuat kinerja birokrasi sekaligus menata ulang struktur organisasi perangkat daerah agar selaras dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Lebak. Rotasi tersebut sekaligus menjadi yang pertama dilakukan Hasbi sejak menjabat sembilan bulan lalu sebagai Bupati Lebak.
Dalam arahannya, Bupati Hasbi menegaskan bahwa rotasi dan mutasi jabatan merupakan kebutuhan organisasi untuk memastikan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan serta meningkatkan kualitas pelayanan publik. Menurutnya, penyegaran posisi pejabat perlu dilakukan secara berkala agar roda birokrasi tetap berjalan dinamis dan responsif terhadap berbagai tantangan pembangunan daerah.
Rotasi ini merupakan bagian dari evaluasi kinerja dan penyempurnaan struktur organisasi. Kita ingin perangkat daerah bekerja lebih solid, cepat, dan mampu mendukung setiap program strategis pembangunan Lebak,” ujar Hasbi.
Rotasi pejabat eselon II ini mencakup hampir seluruh organisasi perangkat daerah, termasuk dinas teknis, badan, dan staf ahli. Sejumlah pejabat dipindahkan untuk menyesuaikan kebutuhan kompetensi serta penguatan sektor-sektor prioritas pembangunan daerah, seperti pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, lingkungan hidup, hingga penanggulangan bencana. Pemkab menilai penyebaran jabatan baru ini dapat meningkatkan efektivitas koordinasi antarperangkat daerah dan memperkuat integrasi program lintas sektor.
Daftar Lengkap Pejabat Eselon II yang Mengalami Rotasi:
Robet Chandra – Staf Ahli Bidang Ekbang dan Keuangan (sebelumnya Kepala Dinas Perpustakaan)
Irvan Suyatufika – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (sebelumnya Kepala Dinas PUPR)
Yosep Muhamad Kholis – Kepala Disbudpar Lebak (sebelumnya Kepala Bapperida)
Lingga Segara – Kepala DPMPTSP (sebelumnya Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan)
Ajis Suhendi – Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM (sebelumnya Asda II Setda Lebak)
Rahmat Yuniar – Kepala Dinas Pertanian (sebelumnya Kepala Dinas Peternakan)
Rahmat – Asda II Bidang Ekonomi dan Pembangunan (sebelumnya Kepala Dinas Pertanian)
Hari Setiono – Kepala Badan Kesbangpol (sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan)
Doddy Irawan – Kepala Dinas Pendidikan (sebelumnya Kepala Bapenda)
Dedi Lukman Indefur – Kepala Dinas Tenaga Kerja (sebelumnya Staf Ahli Bupati Bidang Kebudayaan)
Eka Prasetiawan – Kepala Perpusda (sebelumnya Kepala BKPSDM)
Octavianto Arief Ahmad – Kepala Dispora (sebelumnya Kepala DPMD)
Yadi Basari Gunawan – Kasatpol PP dan Damkar (sebelumnya Kepala DPMPTSP)
Iwan Sutikno – Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan (sebelumnya Kepala DLH)
Rully Edwar – Kepala Disperindag (sebelumnya Kepala Dishub)
Lina Budhiarti – Kepala Dinas KB (sebelumnya Sekretaris DPRD Lebak)
Sukanta – Kepala BPBD (sebelumnya Kepala Kesbangpol)
Budhi Mulyanto – Sekretaris DPRD Lebak (sebelumnya Direktur RSUD Adjidarmo)
Dartim – Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik (sebelumnya Kepala Satpol PP)
Febby Hardian Kurniawan – Kepala Dinas Peternakan (sebelumnya Asda III)
Eka Darmana Putra – Kepala Dinas Kesehatan (sebelumnya Kepala Dinas Sosial)
Imam Rismahayadin – Kepala Dinas Ketahanan Pangan (sebelumnya Kepala Disbudpar)
Dengan rotasi ini, Pemkab Lebak berharap seluruh pejabat yang dipercaya mengemban tugas baru dapat bekerja lebih optimal dan menunjukkan dedikasi penuh dalam mendorong percepatan pembangunan. Pemerintah daerah juga menegaskan bahwa perubahan struktur ini merupakan upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang semakin profesional, efektif, dan berorientasi pada pelayanan publik. (Cecep)
Tangerang, lensafokus.id – Dewan Pimpinan Cabang Komite Wartawan Reformasi Indonesia (DPC KWRI) Kabupaten Tangerang resmi menggelar Pra Musyawarah Cabang (Pra Muscab) di Kafe Taman Ide, Triraksa, Kecamatan Tigaraksa, Rabu (26/11/2025). Kegiatan ini menjadi tahap awal dalam mempersiapkan Muscab yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Pra Muscab dipimpin langsung oleh Ketua DPC KWRI Kabupaten Tangerang dan berlangsung dalam suasana hangat serta penuh semangat kebersamaan. Agenda utama pertemuan ini adalah pematangan teknis menuju Muscab, termasuk pembentukan panitia resmi.
Ketua DPC KWRI Kabupaten Tangerang, Mad Sutisna, S.Kom, MM, atau akrab disapa Anoey, menyampaikan rasa syukurnya karena Pra Muscab dapat berlangsung lancar dan menghasilkan keputusan penting.
“Alhamdulillah hari ini kami jajaran pengurus DPC KWRI Kabupaten Tangerang melaksanakan rapat Pra Muscab,” ujar Anoey.
Ia menambahkan bahwa salah satu poin utama dalam pertemuan ini adalah penetapan panitia Muscab.
“Tadi juga sudah dibentuk panitia untuk kegiatan Musyawarah Cabang (Muscab) DPC KWRI Kabupaten Tangerang, dan yang terpilih ada Ketua Steering Committee (SC) Bang Yopi serta Ketua Organizing Committee (OC) Bang Cahyadi,” jelas Anoey.
Anoey berharap Muscab dapat berjalan baik, lancar, dan sesuai harapan seluruh pengurus maupun anggota KWRI.
Melalui Pra Muscab ini, DPC KWRI Kabupaten Tangerang menegaskan komitmennya dalam memperkuat organisasi dan mempersiapkan Muscab secara matang, termasuk melalui pembentukan Steering Committee (SC) dan Organizing Committee (OC).
Agenda ditutup dengan sesi foto bersama dan ramah tamah antar anggota, mempererat hubungan internal menjelang pelaksanaan Muscab 2025. (Red)
Kota Tangerang, lensafokus.id - Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) memperkuat strategi pengendalian inflasi guna menjaga stabilitas harga serta daya beli masyarakat.
Wali Kota Tangerang, H. Sachrudin, menyampaikan bahwa tingkat inflasi daerah hingga Oktober 2025 berada pada posisi terkendali, yakni 2,54% year-on-year, sekaligus menjadi yang terendah di Provinsi Banten. Capaian tersebut, menurutnya, merupakan hasil kerja bersama seluruh pemangku kepentingan.
“Syukur Alhamdulillah, inflasi Kota Tangerang masih yang terendah di Banten. Ini buah dari kerja keras dan sinergi seluruh unsur TPID, Forkopimda, Bank Indonesia, Bulog, BPS, serta perangkat daerah. Namun menjelang Nataru, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan,” ujar Wali Kota saat membuka kegiatan Capacity Building TPID Kota Tangerang 2025 di Ruang Akhlakul Karimah, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Rabu (26/11/2025).
Pada kegiatan bertema Penguatan Koordinasi dan Strategi TPID dalam Menjaga Stabilitas Harga dan Daya Beli Masyarakat tersebut, wali kota, menekankan pentingnya konsistensi pelaksanaan strategi 4K: ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
“Kita harus memastikan pasokan cukup, harga tetap terjangkau, distribusi barang lancar, dan informasi tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. Ini kunci kesiapan kita menghadapi Nataru,” tegasnya.
Sachrudin, juga meminta seluruh jajaran memperkuat langkah antisipatif melalui peningkatan pemantauan harga harian.
“Kita harus memastikan kecukupan stok komoditas strategis, menyiapkan pasar murah apabila terjadi lonjakan harga, menjaga kelancaran distribusi dan keamanan pasar, serta meningkatkan koordinasi dan sistem peringatan dini (early warning system),” jelasnya.
Disampaikan pula, seluruh upaya yang ditempuh Pemkot Tangerang bertujuan menjaga stabilitas ekonomi daerah sekaligus memberikan rasa aman bagi masyarakat di momentum akhir tahun.
“Tujuan kita jelas: menjaga daya beli masyarakat dan memastikan perayaan Nataru berlangsung aman, tertib, dan kondusif bagi seluruh warga,” ungkapnya.
Dengan kesiapan kebijakan dan penguatan koordinasi lintas lembaga, wali kota optimistis stabilitas harga dapat terjaga sekaligus menjaga kenyamanan masyarakat menjelang akhir tahun.
“Kami menargetkan perayaan Nataru dapat berlangsung aman, lancar, serta tidak mengganggu daya beli masyarakat,” tutupnya. (Red)
Tangerang, lensafokus.id — Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid menyalurkan paket bantuan bagi Keluarga Berisiko Stunting (KRS) seperti Calon Pengantin (Catin), Ibu Hamil dan Balita di bawah 2 tahun (Baduta) di Aula Kecamatan Kelapa Dua, Rabu (26/11/25),
Bupati Maesyal Rasyid didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Tangerang Rismawati Maesyal Rasyid. Pemkab berkomitmen menurunkan angka kasus stunting di wilayah Kabupaten Tangerang.
Dalam sambutannya, dia menegaskan bahwa pemerintah daerah terus berkomitmen memperkuat intervensi gizi untuk menekan angka stunting. Bantuan bagi KRS merupakan bagian dari rangkaian program percepatan penurunan dan pencegahan stunting.
“Pemberian bantuan berupa makanan bergizi dan sembako ini dilaksanakan dalam rangka percepatan penurunan serta pencegahan stunting di Kabupaten Tangerang. Melalui bantuan ini, kami berharap angka stunting semakin menurun dan tidak muncul kasus baru,” ujar Bupati Maesyal Rasyid.
Dia juga kembali menyampaikan bahwa Kabupaten Tangerang telah memperoleh apresiasi dari pemerintah pusat dalam bentuk insentif fiskal tahun berjalan, atas keberhasilan pelaksanaan program percepatan penurunan stunting.
“Alhamdulillah, Kabupaten Tangerang mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat berupa insentif fiskal. Ini menunjukkan bahwa upaya penanganan stunting di daerah kita dinilai berhasil. Pencapaian ini merupakan hasil kerja bersama seluruh unsur pemerintah dan masyarakat,” tuturnya.
Menurut dia, paket bantuan yang disalurkan senilai Rp700.000 mencakup bahan pangan bergizi, terdiri dari 9 jenis barang, melalui APBD Kabupaten Tangerang sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap keluarga yang berisiko stunting.
"Ada beras, minyak goreng, telur, abon sapi, tepung terigu, agar-agar powder, abon ayam, bakso ikan dan 1 paket masak natura," imbuhnya.
Dia juga mengimbau para Catin, orang tua, kader, serta jajaran pemerintah di wilayah untuk memastikan upaya pencegahan Stunting dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan di lingkungannya masing-masing sebagai salah bentuk nyata
mendukung penuh agenda nasional dalam percepatan penurunan stunting.
“Kami berharap para orang tua terus menjaga kebersihan lingkungan dan memperhatikan asupan gizi anak-anak. Melalui gerakan bersama dalam program DASHAT–Dapur Sehat Atasi Stunting, Pemerintah Kabupaten Tangerang terus mengokohkan komitmennya untuk mewujudkan Tangerang yang Sejahtera, Sehat, dan Berdaya Saing," pungkasnya.
Kepala Dinas DPPKB Kabupaten Tangerang, dr. Muchlis, dalam laporannya menegaskan bahwa program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) merupakan salah satu strategi penting pemerintah daerah dalam mempercepat penurunan angka stunting.
“Program DASHAT menitikberatkan pada pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting, seperti ibu hamil, ibu pasca melahirkan, balita, dan calon pengantin. Program ini tidak hanya mengedepankan pelayanan kesehatan, tetapi juga pemberdayaan masyarakat untuk memperkuat ketahanan keluarga,” jelas dr. Muchlis.
Ia memaparkan bahwa sejak digagas pada 2023, program DASHAT telah terbentuk di seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten Tangerang. Pada tahun 2025, pelaksanaan program menyasar 3.312 keluarga berisiko yang mencakup edukasi serta pemberian bantuan natura.
Pihaknya juga menyiapkan paket natura tambahan untuk didistribusikan ke seluruh kecamatan, serta menargetkan sekitar 3.500 keluarga menerima bantuan serupa pada tahun anggaran berikutnya.
“Program ini merupakan wujud sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga, memperkuat kepedulian sosial, serta mendukung terwujudnya keluarga yang sehat, harmonis, dan berdaya,” imbuhnya. (red)
Tangerang, lensafokus.id - Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, Intan Nurul Hikmah mendorong semua pihak untuk menguatkan komitmen meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi.
Hal tersebut diungkapkan Wabup Intan saat membuka di Pertemuan Tim Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir di Kabupaten Tangerang di Hotel Vega Gading Serpong, Rabu (26/11/25).
"Saya mohon semua komponen terus meningkatkan komitmen bersama untuk berperan aktif dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi. Setiap kelompok kerja harus dapat menjalankan tupoksinya secara optimal sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Tangerang sesuai yang diharapkan," ujar Wabup Intan.
Dia mengatakan, Kabupaten Tangerang masih tergolong rawan. Tahun 2024 terdapat 34 kasus kematian ibu dan 214 kasus kematian bayi. Pada tahun 2025 ini, terhitung dari Januari-Oktober 2025, tercatat 17 kasus kematian ibu dan 171 kasus kematian bayi. Tren penurunan kasus tersebut hendaknya tidak membuat lengah, namun memberikan dorongan semangat bersama untuk terus berupaya maksimal menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kab. Tangerang
"Walaupun di tahun 2025 ini trend dari grafik kematian ibu hamil dan bayi menurun tapi tetap kita harus melakukan beberapa langkah antisipasi dan penanganan untuk menurunkan tingkat kematian ibu dan bayi yang ada di Kabupaten Tangerang," tandasnya.
Menurut dia, Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir Kabupaten Tangerang merupakan gerakan yang patut diapresiasi karena memiliki tugas yang mulia. Program ini telah dicanangkan sejak 16 Januari 2014 dan pemerintah Kabupaten Tangerang berkomitmen menjaga keberlanjutan program mulia tersebut.
"Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir sangat krusial dan berperan strategis dalam mempersiapkan generasi emas tahun 2045. Setiap nyawa ibu dan anak yang berhasil kita selamatkan hari ini, akan menjadi bagian dari keberhasilan besar bangsa di masa depan," ujarnya.
Pihaknya pun mengucapkan terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh jajaran perangkat daerah terkait, para tenaga kesehatan, dan mitra yang telah memberikan dedikasi dan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan bayi di Kabupaten Tangerang,
"Mari kita terus jaga semangat kerjasama, gotong royong dan kolaborasi antar berbagai komponen masyarakat di Kabupaten Tangerang untuk mewujudkan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang optimal di Kabupaten Tangerang," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, dr. HendraTarmidzi melaporkan kematian ibu hamil tahun 2025 paling banyak disebabkan karena adanya komplikasi kehamilan (Eklamsia) yang terlambat penanganannya.
"Jadi biasanya ibu hamil mengalami eklamsi, hipertensi kemudian terjadi interaksi kejang-kejang, terlambat di bawa ke rumah sakit dan akibatnya penanganannya terlambat makanya menyebabkan kematian," ungkap Hendra.
Dia berharap melalui kegiatan Pertemuan Tim Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru ini, Puskesmas, klinik, bidan, praktek mandiri dan rumah sakit serta organisasi profesi bisa lebih mengambil manfaat, kemudian menganalisa serta menerapkan langkah-langkah yang benar dan efektif menghadapi tantangan program kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Tangerang.
"Ini tugas kita bersama, jangan sampai nanti kita yang menyebabkan kematian bayi atau kematian ibu karena penanganan kita yang salah. Penanganannya dan pencegahan mulai dari tingkat Puskesmas, di klinik, di bidan, praktek mandiri sampai ke rumah sakit harus benar, enggak boleh ada kematian lagi" tegasnya. (Red)
Tangerang, lensafokus.id — Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid menghadiri kegiatan Unit Layanan Darah Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Tangerang pada acara Gathering Rumah Sakit dan Bank Darah Rumah Sakit.
Kegiatan yang dihadiri oleh para pimpinan rumah sakit, tenaga medis, serta pengelola bank darah rumah sakit se-Kabupaten Tangerang tersebut digelar di Ballroom Mahogani Hotel Aryaduta, Kelapa Dua, Rabu (26/11/25).
Dalam berbagai hal, Bupati Tangerang menegaskan bahwa UDD Layanan Darah tersebut sangat penting dan bermanfaat karena mempertemukan seluruh pemangku kepentingan layanan kesehatan, baik dari rumah sakit pemerintah maupun swasta, sekaligus menjadi sarana penguatan koordinasi dan peningkatan layanan transfusi darah bagi masyarakat.
“Acara ini sangat bermanfaat karena bertemu dengan seluruh rekan-rekan rumah sakit di Kabupaten Tangerang. Pertemuan seperti ini menambah wawasan, memperkuat koordinasi, dan meningkatkan semangat kita dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya kepada para pasien,” ujar Bupati Maesyal Rasyid
Bupati juga betapa pentingnya pelayanan tanggap cepat di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Untuk itu menyisihkan permintaan kepada seluruh rumah sakit agar pelayanan di IGD bisa dilakukan dengan cepat, tidak menghambat proses administrasi yang berbelit.
"Pasien datang ke IGD pasti membutuhkan penanganan cepat. Maka begitu pasien tiba, harus langsung ditangani. Jangan lagi ditanya panjang soal domisili, KTP, atau administrasi lainnya. Itu bisa menyusul, yang utama adalah keselamatan pasien," tandasnya
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama PMI terus berupaya memastikan ketersediaan stok darah tetap aman untuk semua jenis layanan, baik untuk operasi, kegawatdaruratan, ataupun kondisi medis lainnya. Pihaknya juha terus mendorong berbagai upaya peningkatan kegiatan donor darah dan mengajak masyarakat bisa ikut berpartisipasi aktif.
“Saya sudah berdiskusi dengan jajaran PMI. insya Allah stok darah di Kabupaten Tangerang tidak akan kosong. Saya juga minta kegiatan donor darah terus diperbanyak karena kebutuhan masyarakat sangat tinggi. Saya juga mohon ikut serta berperan aktif,” ujarnya.
Dia juga menyebut alokasi anggaran untuk sektor kesehatan di Kabupaten Tangerang mencapai sekitar 24–25 dari APBD, jauh melampaui standar nasional yang hanya sebesar 10%.
“Anggaran tersebut mencakup pembiayaan klaim darah bagi pasien yang berasal dari rumah sakit pemerintah, dengan nilai mencapai Rp25 miliar tahun setiap yang ditanggung penuh oleh APBD,” jelasnya
Pada akhir perayaannya, Bupati pun memberikan penghargaan mendalam kepada PMI Kabupaten Tangerang, UDD PMI, seluruh rumah sakit, serta tenaga medis yang terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada PMI, rumah sakit, dan seluruh tenaga medis. Jangan pernah letih dan jangan pernah bosan melayani masyarakat. Pelayanan yang cepat, tulus, dan penuh tanggung jawab adalah amal mulia yang pahalanya sangat besar. Rumah sakit akan maju jika pelayanannya baik,” tutupnya. (Red)