Jakarta, lensafokus.id - PTK Indonesia melakukan kunjungan ke Bapak Sudirman Indra, seorang pengusaha sukses di bidang Ekonomi Kreatif dan UMKM. Sudirman Indra dikenal sebagai pencetus bank air dan memiliki beberapa produk unggulan seperti minuman Rosella, Teh bunga Telang, kripik pisang, dan lain sebagainya. Jumat (12/12/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk belajar dari pengalaman dan pengetahuan Sudirman Indra, yang telah berhasil membangun bisnisnya dari awal. Bapak Yordanus, Ketua Umum PTK Indonesia, memimpin rombongan pengurus PTK Indonesia, dan disambut hangat oleh Sudirman Indra.
" Kami sangat senang dapat berkunjung ke sini dan belajar dari pengalaman Bapak Sudirman Indra," ujar Bapak Yordanus. "Kami berharap dapat mengambil ilmu dan pengetahuan yang dapat membantu PTK Indonesia dalam mengembangkan bisnis dan meningkatkan kepedulian sosial."
Sudirman Indra berbagi pengalamannya dalam membangun bisnis dan menghadapi tantangan. Ia juga memperkenalkan beberapa produk unggulannya dan menjelaskan proses produksinya.
Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi PTK Indonesia dalam mengembangkan bisnis dan meningkatkan kepedulian sosial. (Red)
Kota Tangerang, lensafokus.id - Semangat kreativitas anak-anak muda hadir di tengah keramaian Tangcity Mall. Berjalan meriah, Final Liga PENSI Tangcity Mall 2025 sukses menarik animo ratusan pengunjung untuk menyaksikan penampilan seni dari berbagai sekolah di Kota Tangerang.
Building Manager Tangcity Superblock, Rawanto menuturkan, Liga PENSI Tangcity Mall merupakan agenda tahunan yang rutin diselenggarajkan dalam beberapa tahun terakhir. Liga PENSI Tangcity Mall menjadi wadah bagi anak-anak muda menampilkan bakat-bakat seni terbaiknya, mulai dari modern dance, traditional dance, sampai band performance yang luar biasa.
“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pemenang LigaPENSI Tangcity Mall, baik di kategori Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Meski baru tahun ketiga diselenggarakan, Liga PENSI Tangcity Mall tahun ini berjalan dengan antusias yang luar biasa bahkan sampai membludak penontonnya,” ujar Rawanto di Atrium Tangcity Mall, Kamis (11/12/25).
Tidak tanggung-tanggung, Lomba PENSI Tangcity Mall menyiapkan total hadiah prestisius senilai puluhan juta rupiah dan beasiswa dari mitra perguruan tinggi untuk mendukung kemajuan pendidikan dan pengembangan bakat nonakademik bagi generasi muda masa depan Kota Tangerang.
Adapun para pemenang Liga PENSI Tangcity Mall 2025 untuk kategori TK meliputi TK Jaya Manggala School, Indonesia Playschool, dan TK Islam Gunung Jati. Sedangkan pemenang kategori SMA dimenangkan oleh SMA Perguruan Buddhi, SMK Excellent 1 Tangerang, dan SMK PGRI 1 Tangerang.
“Ada 38 sekolah yang berpartisipasi pada tahun ini, semuanya menampilkan penampilan yang menarik, semoga ke depannya bisa berjalan lebih meriah lagi, tidak hanya mewadahi sekolah-sekolah di Kota Tangerang melainkan bisa sampai se-Provinsi Banten,” tambahnya.
Selain itu, Liga PENSI Tangcity Mall diharapkan dapat terus diselenggarakan setiap tahunnya kerana menjadi salah satu kompetisi seni paling ditunggu-tunggu bagi sekolah-sekolah di Kota Tangerang.
“Kami sangat berkesan bisa berpartisipasi bahkan dinobatkan menjadi pemenang di ajang bergengsi ini. Setelah melakukan persiapan berminggu-minggu, tim kami sukses tampil dengan energik, kompak, dan pastinya luar biasa. Anak-anak semuanya sangat senang, semoga tahun depan bisa kembali diadakan,” tambah Diah Novita Sari, guru pendamping SMA Perguruan Buddhi Tangerang, Juara 1 Lomba PENSI Tangcity Mall 2025. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang mempertegas komitmennya untuk mengentaskan masalah anak putus sekolah, yakni melalui Gerakan Lanjut Sekolah berbasis pendidikan non-formal. Program ini tidak hanya menyasar usia sekolah, tetapi juga warga yang telah lama meninggalkan bangku pendidikan, bahkan mereka yang berusia di atas 25 tahun.
Gerakan yang mengusung isu strategis tentang keberlanjutan pendidikan dan percepatan pemerataan akses belajar ini menjadi sorotan utama dalam Seminar Pendidikan ke-6 yang digelar Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang di Lemo Hotel Serpong, Tangerang, Selasa (11/12/25).
Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid menegaskan bahwa pendidikan adalah hak dasar yang tidak bisa dinegosiasikan.
“Tidak boleh ada anak yang putus sekolah,” tegasnya di lokasi.
Menurut dia, tidak ada alasan apa pun baik ekonomi, jarak, maupun keterbatasan fasilitas yang dapat membenarkan seorang anak berhenti menuntut ilmu dan kehilangan masa depannya.
“Tidak boleh ada anak yang kehilangan masa depan hanya karena tidak mendapat kesempatan untuk belajar. Setiap anak adalah amanah. Setiap anak adalah masa depan kita,” ungkapnya.
Bupati Maesyal juga mengingatkan bahwa pendidikan tidak hanya soal ruang kelas, tetapi tentang membangun generasi yang kuat, berkarakter, dan mampu bersaing.
“Pendidikan bukan hanya tempat belajar, tetapi membuka peluang dan memastikan anak tumbuh menjadi generasi berkualitas,” ujarnya.
Ia berharap rangkaian seminar dapat melahirkan rumusan, rekomendasi, dan langkah aksi konkret, terutama dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah, Dewan Pendidikan, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dunia usaha, hingga masyarakat desa dan kelurahan.
Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang, Mas Iman Kusnandar menjelaskan bahwa program ini diselenggarakan dengan model kolaboratif antara pemerintah desa dan PKBM yang bisa dilakukan dengan memanfaatkan alokasi dana desa, maupun dukungan provinsi, serta bantuan pemerintah pusat.
"Setiap desa dikabarkan mampu memfasilitasi hingga 10 peserta per tahun. Dengan jumlah 246 desa/kelurahan di Kabupaten Tangerang, program ini berpotensi membuka kesempatan belajar bagi sedikitnya 2.460 warga setiap tahun," ujar Mas Iman
Lanjut dia, sasaran program tersebut bukan hanya mereka yang masih berusia sekolah, tetapi warga dewasa yang belum sempat menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah.
“Sasarannya adalah masyarakat usia lepas sekolah, mereka yang sudah di atas 25 tahun. Sedangkan yang usia sekolah ditangani oleh bidang pendidikan secara formal,” jelas dia.
Menurut dia, pendekatan ini dinilai strategis karena mampu menutup kesenjangan pendidikan pada dua kelompok sekaligus, yakni anak-anak yang berisiko putus sekolah dan warga dewasa yang memerlukan peningkatan kompetensi untuk pekerjaan.
Selain program non-formal, Pemerintah Kabupaten Tangerang juga memperkuat pembiayaan pendidikan formal. Salah satu kebijakan tersebut ialah pembebasan biaya pendidikan dasar untuk sekolah swasta, menyusul sekolah negeri yang sejak awal sudah digratiskan.
"Langkah ini memastikan tidak ada keluarga berpenghasilan rendah yang terbebani biaya pendidikan anaknya," tuturnya.
Kabupaten Tangerang juga memperluas skema Beasiswa Tangerang Gemilang, termasuk beasiswa bagi siswa kurang mampu dan beasiswa prestasi yang mengirim mahasiswa ke berbagai kampus dalam dan luar negeri seperti Cairo, Swiss-German, IPB, hingga Untirta. Jumlah penerima beasiswa tahun ini mencapai lebih dari 200 siswa.
“Walaupun tahun depan ada pengurangan anggaran, Pak Bupati tetap berkomitmen mempertahankan bahkan meningkatkan beasiswa dan pembiayaan pendidikan swasta gratis,” pungkasnya. (Red)