Banten

Banten (5875)

TANGERANG, lensafokus.id – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang bersama Kecamatan Tigaraksa sukses menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman Kantor Kecamatan Tigaraksa, Senin (2/6/2025).

GPM dilaksanakan dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan serta untuk mendukung pengendalian inflasi di Kabupaten Tangerang menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha 1446 Hijriah. GPM yang berlangsung selama satu hari penuh ini merupakan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.

Kepala DPKP Kabupaten Tangerang, Ir. Asep Jatnika Sutrisno, menjelaskan bahwa GPM dilaksanakan sebagai upaya nyata pemerintah daerah dalam memastikan ketersediaan pangan dengan harga terjangkau bagi masyarakat.

“Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah atau GPM ini, kami bekerja sama dengan vendor penyedia pangan yang terdiri dari pelaku usaha pangan, kelompok tani, kelompok wanita tani, maupun UKM pangan DPKP Kabupaten Tangerang,” ujarnya.

Asep mengatakan, berbagai kebutuhan pokok disediakan dalam kegiatan ini, mulai dari beras, minyak goreng, gula pasir, telur, hingga aneka hasil pertanian dan hortikultura. Semuanya ditawarkan dengan harga terjangkau dibandingkan dengan harga pasar.

"Melalui program ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dan memperkuat ketahanan pangan di tingkat daerah," ucap Asep.

Camat Tigaraksa, Cucu Abdurrosyied, menyambut baik inisiatif GPM ini. Ia menekankan bahwa kegiatan ini sangat membantu masyarakat, terutama dalam menghadapi potensi lonjakan harga kebutuhan bahan pokok menjelang Idul Adha.

“Kami harap kegiatan GPM bisa terus berlanjut dan diperluas cakupannya. Masyarakat sangat membutuhkan kebutuhan pangan seperti telur ayam buras, beras, minyak goreng, dan kebutuhan pangan lainnya,” tutur Cucu.

Ia juga menambahkan bahwa GPM mendapat sambutan antusias dari warga Tigaraksa yang memanfaatkan kesempatan untuk membeli bahan pokok dengan harga lebih murah.

Salah satu peserta GPM, KWT Agradipa Desa Sodong Kecamatan Tigaraksa, turut memamerkan hasil produksinya. Mereka menyediakan berbagai sayuran hortikultura dan olahan pangan lokal, seperti kacang panjang, terong ungu, cabai merah keriting, cesim, opak singkong, bubuk jahe merah, dan minuman lidah buaya.

“Kami sangat senang mengikuti Kegiatan GPM yang dilaksanakan Pemkab Tangerang. Kami tampilkan semua hasil olahan KWT Desa Sodong Tigaraksa, alhamdulillah banyak masyarakat yang minat hasil produksi ibu-ibu wanita tani Sodong,” ungkap salah satu anggota KWT Agradipa.

Dalam kegiatan ini, DPKP bekerja sama dengan Kecamatan Tigaraksa dan 10 Vendor Penyedia Pangan, di antaranya :

1. Kecamatan Tigaraksa : 2.000 paket sembako subsidi

2. Atung Farm : Telur Ayam Ras (Rp 25.000/Kg; terjual sebanyak 300 Kg)

3. H. M. Ulung : Cabai Merah, Cabai Rawit, Bawang Merah, Bawang Putih, dan sayur

4. Poktan Karya Jaya : Beras Putih (Rp 12.000/Kg; terjual sebanyak 250 Kg)

5. Poktan Sukamukti : Produk Buah dan Sayur

6. PT. Prima Food : Daging Ayam, Beras, Minyak Goreng, Tepung Terigu, Frozen food

7. KWT Gerabuka : Produk Buah Sayur dan olahan pangan lokal

8. KWT Dwi Surya Lestari : Produk olahan pangan lokal

9. UMKM Goo Rich : Daging sapi, produk olahan pangan lokal

10. UMKM Yuli Frozen : Produk Frozen Food

11. ⁠UMKM Sri Belimbing Wuluh : Olahan Pangan Lokal.

(Red)

Tangerang, lensafokus.id – Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid melakukan peninjauan langsung jembatan baja yang menghubungkan Desa Babat, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang dengan Desa Jagabita, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Senin (2/6/25).

Dalam kunjungannya, Bupati menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi jembatan yang telah berusia lebih dari 20 tahun tersebut. Meskipun secara fisik tidak mengalami kerusakan besar, namun dari aspek usia dan tingginya intensitas lalu lintas membuat kondisi jembatan perlu segera ditangani bersama

“Sebenarnya jembatan ini belum patah, tetapi usianya sudah cukup tua, dibangun secara swadaya oleh masyarakat sekitar dua dekade lalu. Setiap hari, jembatan ini dilintasi sekitar 1.000 kendaraan roda dua dan pejalan kaki dari dua kabupaten, yaitu Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bogor,” jelas Bupati Maesyal Rasyid.

Lanjut dia, jembatan sepanjang 30 meter dengan lebar 2 meter tersebut menjadi penghubung vital antarwilayah dan antarwarga. Untuk itu, pihaknya secepatnya akan berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Bogor dalam merancang dan merealisasikan pembangunan jembatan baru yang lebih aman dan memadai.

“Kami dari Pemkab Tangerang akan berkoordinasi dengan Pemkab Bogor agar pembangunan jembatan ini bisa dilakukan bersama. Targetnya, pembangunan bisa dimulai pada akhir 2025 melalui perubahan anggaran. Kami juga ingin jembatan ini nantinya bisa dilalui oleh kendaraan roda empat,” imbuhnya.

Selain itu, pihaknya melalui dinas terkait juga akan segera memasang rambu-rambu keselamatan sebagai langkah awal antisipasi kecelakaan, serta menyosialisasikan penggunaan jembatan dengan lebih hati-hati kepada masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang, Iwan Firmansyah, mengatakan bahwa pihaknya akan segera menyusun Dokumen Perencanaan Teknik atau Detail Engineering Design (DED) untuk rencana pembangunan jembatan tersebut, serta mengatur pemasangan rambu-rambu kegawatdaruratan di sekitar lokasi.

"Jembatan ini memiliki panjang 30 meter dan lebar 2 meter. Kami akan segera membuat DED sebagai dasar pembangunan, dan dalam waktu dekat akan memasang rambu-rambu peringatan agar masyarakat lebih waspada saat melintas,” kata Iwan.

Menurut dia, pembangunan harus dipersiapkan sejak tahun 2025 ini, setelah lahannya Clear And Clean dan sudah ada kejelasan dari Pemkab Bogor, maka baru bisa dilaksanakan pembangunan secara menyeluruh. Mengingat vitalnya jembatan tersebut, tindakan cepat dari pemerintah daerah, diharapkan jembatan penghubung dua kabupaten ini dapat segera diperbaiki demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat.

"Kami himbau masyarakat untuk berhati-hati ketika melintas jembatan baja tersebut, karena dikhawatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan," ujarnya. (Red)

TANGERANG, lensafokus.id – Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid menyerahkan bantuan sarana budidaya perikanan kepada jajaran Polsek yang tersebar di 29 kecamatan se-Kabupaten Tangerang. Penyerahan bantuan tersebut berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Kabupaten Tangerang pada Senin (2/6/2025).

Dalam kegiatan ini, sebanyak 100.000 ekor benih lele, 100 unit kolam, 50 set aerator, dan 11 ton pakan lele disalurkan melalui Polsek untuk mendukung program pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal serta memperkuat ketahanan pangan nasional.

Bupati Maesyal menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kapolresta Tangerang dan seluruh jajaran Polri atas partisipasi aktif dalam program ini.

“Keterlibatan Polri dalam program ini menjadi bukti nyata bahwa peran Bhayangkara Negara tidak hanya terbatas pada menjaga keamanan, tetapi juga turut aktif mengawal pembangunan dan memperkuat ekonomi kerakyatan,” ujar Bupati Maesyal.

Bantuan sarana budidaya perikanan ini diberikan kepada 10 Polsek yang menaungi 29 kecamatan se-Kabupaten Tangerang. Polsek-polsek tersebut adalah Polsek Sukamulya, Tigaraksa, Rajeg, Cikupa, Mekarbaru, Panongan, Kresek, Cisoka, Sukadiri, dan Sindangjaya.

"Nanti 10 polsek yang akan memfasilitasikan bersama dengan kelompok tani yang ada di wilayah masing-masing. Nanti kolam ikan itu, bioflog itu dipelihara, dijalanin oleh kelompok tani. Kami hanya membantu memfasilitasi. Hasilnya panen dalam rangka 3 bulan itu semuanya untuk para kelompok tani," ungkapnya.

Menurutnya, bantuan ini merupakan upaya strategis dalam memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat dengan harga terjangkau dan kualitas baik, serta mendukung kemandirian pangan daerah.

“Kami berharap bantuan ini mampu mendorong kemandirian pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para pelaku usaha perikanan di daerah,” tambahnya.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang, Jainudin, menjelaskan bahwa penyaluran bantuan melalui Polsek bertujuan agar pelaksanaan program lebih tepat sasaran dan terkoordinasi dengan baik di tingkat lapangan.

“Ini adalah wujud nyata sinergi antara Pemerintah Daerah dan Polri dalam mendukung ketahanan pangan serta meningkatkan taraf hidup masyarakat,” ungkap Jainudin.

Program ini diharapkan menjadi inspirasi bagi berbagai pihak dalam membangun kolaborasi lintas sektor demi kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

"Mari kita jaga dan kembangkan program ini secara berkelanjutan agar memberikan dampak yang maksimal bagi kesejahteraan kita semua. Kami juga berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan menjadi contoh bagi program-program pembangunan lainnya di Kabupaten Tangerang," pungkasnya. (Red)

TANGERANG, lensafokus.id - Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid menandaskan peringatan Hari Lahir (Harlah) Pancasila merupakan momen untuk menguatkan komitmen bersatu membangun bangsa. Hal tersebut diungkapkan Bupati Maesyal Rasyid saat memimpin langsung upacara Peringatan Harlah Pancasila tingkat Kabupaten Tangerang di Lapangan Raden Aria Yudhanegara, Senin (2/6/25).

"Pancasila adalah rumah besar bagi seluruh elemen bangsa dengan latar belakang yang berbeda-beda. Peringatan hari lahir Pancasila ini merupakan momen menguatkan kembali persatuan untuk membangun bangsa dalam semangat gotong royong dan keadilan sosial," kata Bupati Maesyal.

Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa peringatan Hari Lahir Pancasila bukan sekadar mengenang sejarah lahirnya dasar negara, namun merupakan saat untuk menguatkan kembali nilai-nilai yang menjadi fondasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Pancasila adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur,” ujar Bupati.

Selanjutnya, terkait arah pembangunan nasional, Bupati juga menyampaikan bahwa Asta Cita dengan delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045, memiliki pilar utama, salah satu adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia. Untuk itu, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus diimplementasikan pada setiap sendi kehidupan.

“Sebagai aparatur pemerintah, kita memiliki tanggung jawab besar untuk mengarusutamakan Pancasila dalam setiap aspek kehidupan masyarakat. Pancasila tidak cukup dihafal, tetapi harus menjadi inspirasi sikap, pandangan, dan tindakan kita sehari-hari,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Maesyal Rasyid juga mengapresiasi langkah kolaboratif antara perangkat daerah dan pemerintah desa dalam mendukung program nasional, khususnya melalui pembentukan Koperasi Merah Putih.

Sebanyak 11 desa secara resmi menerima Akta Pendirian Koperasi Merah Putih, sebagai bagian dari implementasi agenda Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur melalui penguatan ekonomi kerakyatan di tingkat desa.

“Saya menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas kerja keras semua pihak. Saya harap desa-desa lain di Kabupaten Tangerang dapat mengikuti langkah positif ini,” ungkapnya

Menutup amanatnya, Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga persatuan, menghargai perbedaan, dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

“Mari jadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi dalam berkarya demi Kabupaten Tangerang yang semakin sejahtera dan berdaya saing. Dirgahayu Pancasila! Jayalah Indonesiaku! Kabupaten Tangerang Sejahtera, Semakin Gemilang,” pungkasnya. (Red)

Lebak, lensafokus.id - Pelaksanaan pembangunan saluran buis beton untuk sistem drainase di Kampung Cikalahang Utara, Desa Pasirgintung, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, menuai sorotan yang dilangsir dari online harian terbit.id Proyek pembangunan sepanjang 33 meter dengan anggaran sebesar Rp25.000.000,- yang bersumber dari anggaran Dana Desa tahun 2025 ini diduga menabrak aturan yang berlaku.

Pekerjaan yang seharusnya dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) sebagaimana diatur dalam regulasi, justru disebut-sebut dilaksanakan oleh Kepala Desa sendiri. Dugaan ini mencuat berdasarkan keterangan narasumber yang meminta identitasnya tidak dipublikasikan.

“Pekerjaan itu seharusnya murni dilakukan oleh TPK. Namun faktanya, Kepala Desa yang mengerjakannya,” ungkap narasumber. Ia juga menyebutkan bahwa terdapat empat orang pekerja yang hingga kini belum dibayar upahnya selama enam hari kerja.

Budi selaku Kepala Desa pasirgintung ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp mengatakan kegiatan sudah dilaksanakan sesuai petunjuk teknis operasional (PTO). Namun ketika di tanya terkait Tim pelaksanaan Kegiatan (TPK ) diduga tidak dilibatkan mulai dari keuangan sampai kegiatan pelaksanaan pisik semua di ambil alih oleh Kepala Desa. tidak menjawab. Senin (2/6/2025). (Cecep)

Lebak, lensafokus.id — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak melalui Dinas Pendidikan menyelenggarakan sosialisasi Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran (TA) 2025/2026 untuk jenjang Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Kegiatan ini berlangsung di ruang kerja sekretaris daerah, dan dihadiri oleh berbagai unsur pemangku kepentingan pendidikan serta organisasi pers, Senin (02/06/2025).

IMG 20250602 WA0062

Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah dan instansi terkait, di antaranya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lebak, Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Banten, perwakilan Ombudsman RI Provinsi Banten, Inspektur Kabupaten Lebak, serta para Kepala Dinas Kabupaten Lebak dari Dinas Sosial, Komunikasi dan Informatika, Kependudukan dan Pencatatan Sipil, serta Dinas Pendidikan. Turut hadir pula Ketua Dewan Pendidikan Lebak, Ketua PGRI Kabupaten Lebak, dan Ketua PWI Lebak.

Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lebak, Budi Santoso, menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam proses penerimaan murid baru, agar akses pendidikan yang adil dapat dinikmati seluruh masyarakat Lebak.

“SPMB ini merupakan langkah strategis dalam mendukung pemerataan pendidikan. Kami berkomitmen untuk menjalankan proses ini secara objektif dan sesuai regulasi,” ujar Budi Santoso.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lebak, RA Sudrajat, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyatakan dukungan penuh terhadap keterbukaan informasi publik terkait SPMB. Ia menegaskan bahwa peran media dalam mengawal proses ini sangat penting untuk memastikan keadilan bagi seluruh calon peserta didik.

“PWI Lebak hadir untuk memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang benar, akurat, dan berimbang mengenai proses penerimaan murid baru ini. Kami siap bersinergi dengan pemerintah demi kemajuan pendidikan di Lebak,” kata Sudrajat. (Cecep)

Page 82 of 588
Go to top