TANGERANG, lensafokus.id - Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid mengapresiasi Rumah Kebangsaan sebagai wadah bagi semua organisasi khususnya para generasi muda.
"Saya apresiasi dengan adanya Rumah Kebangsaan ini, agar generasi muda sebagai mahasiswa dapat memberikan gagasan yang langsung berdampak kepada masyarakat, " ungkap Bupati Maesyal Rasyid saat melakukan dialog bersama Mahasiswa di Rumah Kebangsaan di Jalan Pemda Kabupaten Tangerang, Jumat (18/4/25).
Menurut dia, Rumah Kebangsaan tersebut menjadi tempat di mana mahasiswa dan generasi muda bisa berkumpul dan berkreatifitas termasuk mendukung program-program Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang.
"Ini bisa menjadi rumah bersama. Selain tempat diskusi dan gagasan program, ada juga budidaya ikan lele dan nila. Sekaligus ruang podcas untuk mahasiswa menyampaikan ekspresi yang bermanfaat dan mengedukasi masyarakat," ujarnya.
Ketua GMNI Kabupaten Tangerang, Endang mengungkapkan Rumah Kebangsaan ini merupakan rumah bersama mahasiswa. Rumah Kebangsaan tersebut merupakan satu-satunya di Banten dan mungkin di Indonesia hanya ada di Kabupaten Tangerang.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati atas perhatian dan dukungan terhadap mahasiswa. Ke depan, kami berencana menyelenggarakan berbagai program seperti podcast dan diskusi kebangsaan. Namun, kami tegaskan bahwa independensi gerakan mahasiswa akan tetap terjaga dan kami akan tetap bersikap kritis terhadap setiap kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat," tegas Endang.
Pihaknya berharap Rumah Kebangsaan ini bisa menjadi pusat kegiatan intelektual dan sosial kemahasiswaan di Kabupaten Tangerang. Selain itu juga bisa menjadi jembatan konstruktif antara generasi muda dan pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Hadir juga pada acara dialog tersebut antara lain: Kapolresta Tangerang Romdon, Sekda Kabupaten Tangerang Soma Atmaja, Kepala Dinas Tata Ruang dan Bangunan Hendri, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Iwan Firmansyah beserta HMI, PMII, IMM, GMNI Kabupaten Tangerang dan Aliasi BEM Kabupaten Tangerang. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id – Dalam rangka menjaga ketertiban umum dan memberikan rasa aman bagi umat Kristiani yang memperingati Hari Wafatnya Yesus Kristus, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tangerang mengerahkan puluhan personel untuk melaksanakan pengamanan di sejumlah gereja pada Jumat (18/04/2025).
Kepala Satpol PP Kabupaten Tangerang, Agus Suryana, mengatakan, sebanyak 68 personel dikerahkan untuk mengamankan peringatan hari besar keagamaan tersebut. Pengamanan difokuskan pada tujuh gereja yang tersebar di enam kecamatan di wilayah Kabupaten Tangerang.
"Ada tujuh gereja yang menjadi fokus pengamanan, yaitu Gereja St. Gregorius Agung Puri Agung (Kecamatan Pasar Kemis), Gereja Santa Odilia Paroki (Panongan/Citra Raya), Gereja HKBP Tigaraksa, Gereja St. Helena Paroki Curug, Gereja Kristen Indonesia Gading Serpong (Kelapa Dua), Gereja St. Perawan Maria Benteng Gading Serpong, dan Gereja Christ Cathedral (GBI Basilea)," jelasnya.
Agus menjelaskan, keenam kecamatan tersebut yakni, Kecamatan Pasar Kemis, Panongan, Tigaraksa, Pagedangan, Curug, dan Kelapa Dua merupakan wilayah yang memiliki konsentrasi tinggi kegiatan ibadah umat Kristiani, terutama saat perayaan hari besar keagamaan.
Selain menjaga keamanan dan ketertiban, kehadiran personel Satpol PP juga bertujuan untuk memberikan rasa nyaman dan ketenangan kepada jemaat yang melaksanakan ibadah. Pengamanan dilaksanakan secara terpadu dengan melibatkan unsur TNI, Polri, serta pengurus gereja setempat.
"Kami ingin memastikan seluruh jemaat dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan damai. Penempatan personel juga mempertimbangkan tingkat kerawanan dan kebutuhan pengamanan di masing-masing lokasi," tambah Agus.
Tak hanya berjaga di area rumah ibadah, personel Satpol PP juga bersiaga di titik-titik lalu lintas yang berpotensi mengalami kepadatan, guna mendukung kelancaran mobilitas para jemaat. Upaya preventif seperti pengaturan parkir dan pengawasan aktivitas masyarakat turut dilakukan selama kegiatan berlangsung.
"Patroli gabungan turut digelar untuk memantau situasi lingkungan sekitar dan memastikan tidak ada aktivitas yang mengganggu jalannya ibadah. Satpol PP juga menertibkan potensi pelanggaran perda, seperti penggunaan petasan dan aktivitas pedagang kaki lima di area terlarang," ungkapnya.
Satpol PP Kabupaten Tangerang mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk menjaga situasi tetap kondusif serta terus menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi antarumat beragama. Pengamanan akan berlangsung hingga seluruh rangkaian ibadah selesai, dengan harapan semua berjalan aman, tertib, dan lancar. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang menggelar sosialisasi Pengembangan Industri Pangan Lokal (PIPL) Tahun 2025. Sosialisasi tersebut diikuti perwakilan 10 Desa Lokus Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Tangerang, Kamis (17/4/2025).
Kepala DPKP Kabupaten Tangerang Asep Jatnika Sutrisno menjelaskan salah satu salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk penanganan penghapusan kemiskinan ekstrem yaitu meningkatkan pendapatan masyarakat melalui peningkatan produktivitas dan pemberdayaan masyarakat.
“Berkaitan dengan implementasi strategi tersebut, Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang akan mengembangkan Pengembangan Industri Pangan Lokal (PIPL) di 10 desa lokus kemiskinan esktrem,” kata Asep.
Selain untuk penghapusan kemiskinan ekstrem, kegiatan PIPL juga dilaksanakan dalam rangka mendukung percepatan peningkatan penganekaragaman pangan masyarakat berbasis pada potensi sumberdaya lokal di daerah. Penerima manfaat kegiatan ini adalah masyarakat di lokus kemiskinan ekstrem yang akan dibentuk mejadi Kelompok Ekonomi Petani (KEP).
Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan pada DPKP Kabupaten Tangerang Abdul Munir menambahkan tujuan Pengembangan Industri Pangan Lokal (PIPL) yaitu untuk meningkatkan nilai tambah produk pangan lokal dengan mengembangkan industri pangan lokal; mendorong inovasi dan teknologi pengolahan; memberdayakan pelaku UMKM pangan; menciptakan lapangan kerja baru; menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem di 10 desa dan membentuk Kelembagaan Ekonomi Petani.
Menurut Munir, sosialisasi Pengembangan Industri Pangan Lokal (PIPL) ini merupakan kegiatan kolaborasi penanganan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Tangerang tahun 2025.
“Kami mengharapkan dengan dibentuknya Kelompok Ekonomi Petani bisa berkembang usaha pengolahan pangan lokal atau diversifikasi penganekaragaman konsumsi pangan di 10 Desa lokus Pensasaran, Percepatan, dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem atau P3KE,” ujar Munir.
Berikut 10 desa lokus penerima manfaat serta penentuan lokasi kegiatan kelembagaan ekonomi petani:
1. Desa Kiara Payung, Kecamatan Pakuhaji 2. Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur 3. Desa Ranca Gede, Kecamatan Gunung Kaler 4. Desa Sindang Asih, Kecamatan Sindang Jaya 5. Desa Daon, Kecamatan Rajeg 6. Desa Pangarengan, Kecamatan Rajeg 7. Desa Sindang Sono Kecamatan Sindang Jaya 8. Desa Kampung Besar, Kecamatan Teluk Naga 9. Desa Sukamanah, Kecamatan Rajeg 10. Desa Cikuya, Kecamatan Solear
TANGERANG, lensafokus.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menggandeng Universitas Indonesia (UI) dalam upaya menyusun strategi jangka panjang untuk mengatasi persoalan sampah yang semakin kompleks di wilayah tersebut.
Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah menyampaikan bahwa persoalan sampah bukan hanya tanggung jawab individu, melainkan masalah kolektif yang membutuhkan kolaborasi berbagai pihak.
“Kami sangat senang karena hari ini ada Prof. M. Chalid dan tim dari UI yang ingin membantu mengatasi permasalahan sampah ke depan. Ini bukan solusi jangka pendek, tapi perencanaan untuk jangka panjang,” ujarnya di Pendopo Bupati Tangerang, Kamis (17/4/2025).
Intan menambahkan, meski pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya, keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia menjadi kendala dalam penanganan sampah. Apalagi dengan jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 3,3 juta jiwa.
Oleh karena itu, ia menilai pentingnya kerja sama dengan institusi pendidikan dan stakeholder lain guna menciptakan solusi yang berkelanjutan. Hal ini demi kemaslahatan bersama.
“Kami sangat berharap dukungan dari masyarakat bahwa kerja sama dengan UI ini bisa menjadi titik awal pencerahan dan membawa manfaat ekonomi yang lebih luas,” tambahnya.
Sementara itu, Prof. M. Chalid mengapresiasi produktivitas pertemuan tersebut dan menekankan pentingnya tata kelola sampah dari hulu hingga hilir secara terintegrasi. Ia juga menyatakan bahwa sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan institusi akademik akan menjadi kunci dalam menyelesaikan persoalan sampah di Kabupaten Tangerang.
“Masalah sampah adalah isu keberlanjutan. Kami tidak ingin ini berhenti dalam satu atau dua tahun, tapi bisa terus berjalan. Karena berbicara soal sampah, kita berbicara soal kehidupan manusia,” ungkapnya.
Ia juga menyebut bahwa kerja sama ini turut membuka peluang pengembangan ekonomi sirkular di tengah masyarakat, dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup.
"Karena bicara tentang sampah itu bicara tentang kehidupan manusia, sisa aktivitas manusia yang tidak akan pernah habis-habis," pungkasnya. (Red)
Tangerang, lensafokus.id — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Dinas Perikanan menyerahkan sejumlah bantuan kepada para nelayan sebagai upaya meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Bantuan yang disalurkan meliputi: 11 unit kapal berukuran di bawah 5 GT, 4.272 unit alat penangkapan ikan, 16 unit mesin kapal, 11 paket bagan apung untuk 38 kelompok nelayan, serta penyerahan simbolis kartu peserta baru BPJS Ketenagakerjaan kepada 500 nelayan. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, di Ketapang, Kecamatan Mauk, Kamis (17/4/2025).
Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan wujud nyata perhatian dan komitmen Pemkab Tangerang dalam mendukung sektor perikanan, khususnya dalam meningkatkan hasil tangkapan dan taraf hidup nelayan.
“Bantuan ini merupakan bentuk nyata perhatian dan dukungan Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk meningkatkan hasil tangkap, taraf hidup, dan penghasilan para nelayan,” ujar Bupati.
Ia menekankan bahwa nelayan adalah pejuang ekonomi keluarga yang tak kenal lelah melaut demi memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Oleh karena itu, bantuan tidak hanya berupa sarana fisik, tapi juga perlindungan sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan.
“Kita ingin para nelayan merasa aman dan terlindungi saat bekerja. Adanya jaminan dari BPJS Ketenagakerjaan adalah bentuk kepedulian kita terhadap keselamatan dan kesejahteraan mereka,” tambahnya.
Bupati juga mengajak masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan di sektor perikanan untuk menjaga kelestarian laut dan terus bersinergi demi kemajuan perikanan di Kabupaten Tangerang.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Dinas Perikanan dan semua pihak yang telah berkontribusi. Mari bersama-sama kita majukan sektor perikanan demi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah kita tercinta,” pungkasnya.
Sukardi, salah satu nelayan penerima bantuan, mengaku sangat senang dan bersyukur atas bantuan tersebut.
“Saya sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Tangerang. Bantuan ini sangat bermanfaat, kapal dan alat tangkap baru bisa membantu kami melaut lebih jauh dan hasil tangkapan yang lebih banyak. Adanya BPJS juga bikin kami lebih tenang kerja di laut,” ucap Sukardi dengan wajah sumringah. (Red)
Tangerang, lensafokus.id — Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid menghadiri acara Halal Bihalal dan pembukaan Majelis Taklim Safari sekaligus penyaluran santunan bagi anak-anak yatim piatu. Kegiatan ini dilaksankan di Pondok Pesantren Ibnu Marzuk Al-Gabani, Cikupa, Rabu Malam (16/4/25).
Dalam sambutannya, masih dalam suasana Hari Idul Fitri 1446 H, Bupati Maesyal Rasyid menyampaikan permohonan maaf yang tulus atas segala kekurangan dan kekhilafan kepada seluruh masyarakat yang hadir serta memperkuat tali silahturahmi yang telah terjalin dengan baik.
"Atas nama pribadi dan atas nama Pemerintah Kabupaten Tangerang, saya memohon maaf lahir dan batin. Dalam suasana Idul Fitri ini, marilah kita saling memaafkan dan memperkuat tali silaturahmi," ujarnya.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan, khususnya pelayanan dari pemerintah daerah yang belum maksimal kepada masyarakat, terutamanya masyarakat Kecamatan Cikupa.
“Saya sadar, masih banyak hal yang belum sempurna dalam pelayanan publik. Mungkin ada yang merasa kecewa, tersinggung, atau belum terlayani secara optimal. Untuk itu, kami mohon maaf dan akan terus berbenah,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati juga meresmikan dimulainya kembali kegiatan Majelis Taklim Safari pasca libur Ramadan dan Idul Fitri. Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, tapi juga sarana penting untuk menyambung silaturahmi, mempererat ukhuwah islamiyah, serta meningkatkan ilmu dan keimanan.
"Majelis Taklim ini bukan hanya tempat belajar agama, tapi juga tempat kita mempererat persaudaraan. Selain itu, kami juga memberikan perhatian kepada anak-anak yatim, karena mereka adalah amanah yang harus kita jaga bersama," jelasnya.
Menurutnya, Majelis Taklim ini adalah bentuk nyata dari silaturahmi dan kebersamaan, serta wujud kepedulian kepada anak-anak yatim dan mereka yang perlu dibantu.
"Acara yang penuh kehangatan ini juga menjadi momentum untuk menguatkan sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat. Semoga kegiatan serupa bisa terus dilakukan secara rutin dan menjangkau seluruh 29 kecamatan di Kabupaten Tangerang," pungkasnya. (Red)
Tangerang, lensafokus.id - Dalam mengoptimalkan media sosial serta memperbanyak literasi, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tangerang menggelar Rapat Evaluasi Media Sosial di Ruang Rapat Quantum Hall Gedung Smart Building, Rabu (16/4/2025). Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh Lurah di Kabupaten Tangerang.
Tangerang, lensafokus.id – Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) telah melaksanakan kegiatan penyerahan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) serta sarana produksi pertanian kepada para petani semangka. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penanaman perdana semangka oleh Bupati Tangerang sebagai simbol dimulainya program budidaya hortikultura semangka secara masif. Berlangsung di Tanjung Anom Kecamatan Mauk, Selasa (15/04/2025).
Program budidaya semangka ini mencakup luas lahan total 10 hektar, yang tersebar di beberapa wilayah, yaitu:
• 5 hektare di Kecamatan Mauk • 3 hektare di Kecamatan Kemiri • 1 hektare di Kecamatan Kronjo • 1 hektare di Kecamatan Teluknaga
Bantuan yang diberikan meliputi benih semangka unggul, pupuk kimia (NPK dan urea), pupuk organik, mulsa plastik, pompa air, serta dua unit kultivator masing-masing satu unit untuk Kecamatan Mauk dan Kemiri. Bantuan diserahkan secara merata kepada kelompok tani penerima manfaat untuk mendukung kelancaran budidaya semangka hingga masa panen.
Kepala DPKP Kabupaten Tangerang Asep Jatnika Sutrisno, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dukungan Pemkab Tangerang terhadap program nasional ketahanan pangan yang menjadi bagian dari visi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
“Tanpa intervensi dari pemerintah daerah, keberhasilan program pangan tidak akan maksimal. Maka dari itu, kami hadir mendampingi petani bersama stakeholder lainnya agar pertanian tetap kuat dan menjadi tulang punggung ekonomi daerah,” ujar Kadis DPKP.
Salah satu penerima bantuan, Sape’i, petani asal Kampung Buaran Asem, Desa Tanjung Anom, turut menyampaikan rasa syukur dan harapannya.
“Alhamdulillah saya dapat bantuan sarana produksi pertanian. Bantuan ini berupa mesin traktor, kultivator, pupuk, bibit, mulsa, NPK, urea, dan pupuk organik. Harapan saya, bantuan ini akan saya manfaatkan semaksimal mungkin agar hasil tanam semangka bisa bagus, dan mudah-mudahan nanti Pak Bupati bisa hadir kembali saat panen. Ke depan, kami akan terus mengembangkan budidaya ini,” ujarnya dengan semangat.
Program ini diharapkan memberikan dampak ekonomi langsung kepada masyarakat. Berdasarkan analisa usaha tani, satu hektar lahan semangka dapat menghasilkan sekitar 6.000 buah dengan berat rata-rata 7 kg, dan harga jual sekitar Rp.4.000 per kg. Dengan demikian, omzet per hektar dapat mencapai Rp.168 juta. Jika seluruh 10 hektar berhasil, potensi perputaran ekonomi di wilayah penerima bisa mencapai Rp.1,68 miliar per musim tanam.
“Kami harap petani dapat menggunakan hasil panennya untuk melanjutkan usaha tani secara mandiri. Program ini harus bergulir dan berkembang. Semoga ke depan semakin luas dan berdampak besar bagi kesejahteraan petani,” tambah Kepala DPKP.
Pemerintah Kabupaten Tangerang berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan sektor pertanian yang produktif, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi guna mendukung ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani. (Red)
Tangerang, lensafokus.id -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menyalurkan bantuan sarana produksi pertanian kepada kelompok tani di Desa Tanjung Anom Kecamatan Mauk, Selasa (15/4/25).
Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, yang secara simbolis menyerahkan bantuan tersebut mengatakan, bantuan ini diberikan dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani di wilayah Kabupaten Tangerang.
"Bantuan ini diberikan sebagai bagian dari upaya pengembangan budidaya hortikultura, khususnya tanaman semangka dan berbagai jenis sayuran, untuk peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani," ungkap Bupati Maesyal Rasyid.
Bupati menambahkan, budidaya semangka memiliki potensi ekonomi yang cukup besar. Untuk satu hektare, petani bisa menghasilkan sekitar 6.000 buah semangka dalam waktu sekitar 2,5 bulan. Dengan rata-rata berat 7 kg per buah dan harga jual Rp4.000/kg, potensi pendapatan bisa mencapai Rp168 juta perpanen. Setelah dikurangi ongkos produksi dan lain-lain, laba bersih yang bisa didapatkan petani bisa mencapai Rp120 juta.
"Program ini merupakan bagian dari lanjutan kebijakan nasional yang sejalan dengan arahan Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto, dalam upaya memperkuat sektor pangan dan kesejahteraan masyarakat desa,"ujarnya.
Selain itu, dia juga menekankan pentingnya dukungan dan kolaborasi lintas sektor serta semangat gotong royong dan pemanfaatan teknologi dalam pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. Pemkab Tangerang terus berupaya membantu para petani, tidak hanya memberikan bantuan bibit dan sarana peralatan pertanian, juga memberikan pendampingan, bimbingan dan pelatihan bagi para petani agar mereka bisa lebih maju.
"Pemerintah hadir tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga dorongan untuk perubahan pola pikir dan cara kerja yang lebih maju. Petani harus siap dengan teknologi, dengan sistem tanam yang efisien, dan yang paling penting, harus mau bekerja dan menanam. Insya Allah, hasilnya akan berlipat ganda," ungkapnya.
Selain itu, Pemkab Tangerang akan menggandeng berbagi pihak untuk pemanfaatan lahan tidur agar bisa dimanfaatkan menjadi lahan produktif dan dapat memberikan nilai lebih kepada para petani penggarapnya.
"Diharapkan melalui program ini, lahan-lahan tidur bisa dimanfaatkan secara maksimal, serta menjadi sarana edukasi praktik pertanian modern. Pemerintah juga menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi dan memfasilitasi kebutuhan kelompok tani secara bertahap dan merata," pungkasnya. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id – Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid menghadiri dialog dengan para pelaku usaha penggilingan padi dalam rangka stabilitasi harga dan penyerapan gabah di Kabupaten Tangerang, Selasa (15/4/2025).
Bupati Maesyal menuturkan keberadaan dan peran pihak swasta dalam mendukung ketahanan pangan sangat dibutuhkan salah satunya keberadaan Rice Milling Unit (RMU) atau penggilingan padi yang berperan penting dalam penyerapan hasil panen petani.
"Keberadaan Rice Milling Unit (RMU) atau penggilingan padi sangat dibutuhkan. RMU Karya Tani merupakan salah satu penggilingan padi modern di Kecamatan Mekar Baru yang sangat berperan penting dalam menyerap hasil panen petani," ucapnya saat di Penggilingan Padi Karya Tani, Desa Waliwis, Kecamatan Mekar Baru.
Ia mengatakan keberadaan RMU tidak hanya sebagai fasilitas pengolahan, tetapi juga sebagai penghubung yang strategis antara petani dan pasar. RMU turut membantu menjaga nilai jual hasil pertanian dan mendukung stabilitas harga di pasar.
"Gabah yang diolah di RMU Karya Tani sebagian besar berasal dari para petani lokal, termasuk dari Kecamatan Mekar Baru dan sekitarnya. Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara petani dan RMU dalam menciptakan ekosistem pertanian yang sehat dan berkelanjutan," tuturnya.
Pihaknya pun memberikan apresiasi kepada seluruh petani, kelompok tani (Gapoktan), dan pelaku usaha tani yang telah bekerja keras, bersinergi, dan berkontribusi nyata dalam mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Tangerang.
"Kabupaten Tangerang memiliki sebanyak 1.335 Kelompok Tani (Poktan) aktif dan kami berkomitmen penuh untuk terus mendampingi, membina, dan mendukung kelembagaan petani agar semakin mandiri, berdaya saing, dan sejahtera," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang Asep Jatnika Sutrisno mengatakan terdapat sebanyak 411 unit Rice Milling Unit (RMU) yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Tangerang.
"Sebanyak 411 unit RMU ini berperan aktif dalam proses penyerapan gabah. Kami terus berupaya bagaimana penggilingan padi bisa berperan aktif dalam pengendalian atau stabilitas penyerapan gabah," ujarnya.
Saat ini harga gabah di tingkat petani sekitar Rp6.500 perkilogram Gabah Kering Panen (GKP), sedangkan harga beras medium di pasar sekitar Rp12.500 perkilogram, dan beras premium di kisaran Rp14.000 perkilogram.
"Pemerintah terus berupaya menjaga kestabilan harga agar tetap menguntungkan bagi petani dan terjangkau bagi masyarakat," imbuhnya
DPKP juga terus berupaya agar sinergitas yang telah terbentuk antara pelaku usaha penggilingan petani, bulog dan juga para petani dapat terus menguat dan saling menguntungkan, sehingga nantinya dapat mewujudkan swasembada pangan di Kabupaten Tangerang. (Red)