Banten

Banten (5844)

Tangerang, lensafokus.id - Bupati Tangerang, Moch. Rudi Maesyal menegaskan bahwa dana bergulir yang dikelola oleh Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dan Koperasi Kelurahan Merah Putih harus transparan dan akuntabel. Hal tersebut diungkapkan Bupati Maesyal saat membuka acara Rapat Koordinasi dan pendampingan pembuatan NPWP serta NIB KDMP/KKMP di Pendopo Bupati, Jl. Ki Samaun Kota Tangerang, Selasa, (26/8/25).

"Saya tegaskan beberapa hal penting, Pertama pengelolaan dana bergulir yang ada di UPDB di bawah koperasi, pengelolaannya harus transparan, harus akuntabel dan harus bermanfaat bagi masyarakat," tandas Bupati Maesyal.

Lanjut dia, hal lainya yang harus diperhatikan oleh KDMP dan KKMP terkait dana bergulir adalah penyaluran dana bergulir tersebut diprioritaskan untuk modal usaha produktif yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bisa membuka lapangan pekerjaan baru.

"Kedua dana bergulir ini harus diprioritaskan untuk modal usaha produktif yang meningkatkan kesejahteraan dan membuka lapangan pekerjaan," imbuhnya

Dia juga mengatakan pihaknya akan terus menguatkan sinergi antara pemerintah daerah, Kejaksaan, Kepolisian, kecamatan dan desa maupun kelurahan agar pelaksanaan program pengelolaan dana bergulir ini berjalan sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan, berkelanjutan dan hasilnya benar-benar dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

"Harapan kami Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Kabupaten Tangerang yang juga menjadi pilot proyek nasional bisa menjadi simbol kebangkitan ekonomi masyarakat Kabupaten Tangerang berbasis kemajuan dan gotong royong," pungkasnya

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskum), Anna Ratna Maemunah mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mendorong dan merumuskan jenis usaha apa saja yang akan dijalankan dan dikembangkan oleh KDMP dan KKMP. Selain itu juga untuk mendorong legalitas usaha dan operasional KDMP dan KKMP, mengetahui dan paham berbagai kelengkapan administrasi yang diperlukan serta meningkatkan kapasitas tata kelola Koperasi di Kabupaten Tangerang

"Peserta kegiatan ini berjumlah 116 orang, dari 58 Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih se-Kabupaten Tangerang yang menjadi Mockup sesuai dengan usulan kecamatan untuk mendapatkan pembiayaan pinjaman dari UPT pengelola dana bergulir," jelasnya. (Red)

Lebak, lensafokus.id – Pemerintah Desa (Pemdes) Lebaksitu, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, bergerak cepat merealisasikan pembangunan rabat beton jalan poros desa yang bersumber dari Dana APBDesa Tahun Anggaran 2025. Pembangunan sarana prasarana fisik desa tersebut kini telah rampung 100 persen dan sudah bisa digunakan masyarakat.

Pj Kepala Desa Lebaksitu, Omo Somarudin, mengatakan pembangunan rabat beton yang berlokasi di Jalan Desa Lebaksitu ini dikerjakan dengan volume 555 x 3 x 0,15 meter secara swakelola oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK).

“Pemdes Lebaksitu telah melaksanakan pembangunan rabat beton, dan pengerjaannya dilaksanakan oleh TPK. Alhamdulillah, kini sudah selesai 100 persen,” ujar Omo, Selasa (26/8/2025).

IMG 20250826 WA0088

Menurutnya, pembangunan jalan ini menjadi bagian dari upaya Pemdes untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam bidang infrastruktur. Omo meyakini, akses jalan yang baik akan berdampak pada meningkatnya aktivitas ekonomi warga.

“Kalau jalan bagus, masyarakat yang merasakan manfaatnya. Jalan ini menjadi sarana utama untuk memasarkan hasil bumi ke luar daerah,” jelasnya.

Omo berharap, masyarakat bisa menjaga dan merawat infrastruktur tersebut agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang.

Sementara itu, Ketua TPK Encep menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemdes Lebaksitu yang telah memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan lingkungan.

“Alhamdulillah, kami sangat senang karena akses jalan poros desa sudah diperbaiki hingga mulus dengan cor beton. Ini memang sudah lama ditunggu-tunggu warga. Terima kasih kepada pemerintah desa yang telah mewujudkannya. Kami bersama masyarakat siap bergotong royong untuk menjaga dan merawatnya,” pungkas Encep. (Cecep)

Tangerang, lensafokus.id – Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, Intan Nurul Hikmah didampingi Kepala Dinas Sosial, perwakilan BPBD, Camat dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Jambe menyalurkan bantuan kepada korban bencana angin puting beliung yang melanda warga Desa Taban, Kecamatan Jambe, Rabu (20/8/25) lalu.

Pada kesempatan tersebut, Wabup Intan menyampaikan rasa prihatin dan simpatinya atas musibah yang menimpa 46 jiwa terdampak, di mana 7 rumah mengalami rusak berat akibat terjangan angin puting beliung.

“Hari ini saya bersama Dinas Sosial dan jajaran juga Pak Camat Jambe mengunjungi sekaligus memberikan bantuan kepada korban angin puting beliung yang terjadi Minggu lalu. Mudah-mudahan Pemkab Tangerang bisa segera membantu memperbaiki rumah-rumah yang rusak,” ujar Intan Nurul Hikmah, Selasa (26/8/25).

Ia mengingatkan masyarakat untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan menghadapi musim pancaroba dan potensi bencana alam di akhir tahun ini.

“Antisipasi bencana harus dilakukan sejak dini. Rumah-rumah dirapikan, atap diperkuat supaya tidak terbang terbawa angin, saluran air dibersihkan agar tidak banjir. Kita dorong masyarakat melaksanakan kerja bakti, salah satunya Jumat Bersih di setiap kecamatan, agar lingkungan lebih aman dari potensi bencana,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tangerang, Azis Gunawan, menjelaskan bahwa selain bantuan perbaikan rumah, Pemkab Tangerang juga menyalurkan bantuan berupa makanan, perlengkapan balita, dan kebutuhan dasar lainnya bagi warga terdampak.

“Total ada 46 jiwa terdampak dengan 7 rumah rusak berat. Beberapa di antaranya mengalami kerusakan atap dan tembok roboh. Kami juga menyalurkan bantuan untuk pondok pesantren Radiyatul Ibtida pimpinan Sofyan Sauri yang ikut terdampak,” jelas Azis.

Azis menambahkan, meskipun bencana tidak bisa dihindari, kewaspadaan masyarakat perlu terus ditingkatkan sesuai peringatan dini dari BMKG.

“Pemerintah bersama masyarakat harus siap siaga. Pohon-pohon yang rawan tumbang perlu dirapikan, rumah diperkuat, dan lingkungan dijaga. Dengan langkah antisipasi, kita bisa meminimalisir korban dan kerugian,” pungkasnya. (Red)

TANGERANG, lensafokus.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Dinas Kesehatan menggelar acara wisuda ASI dalam rangka Pekan Menyusui Sedunia Tingkat Kabupaten Tangerang Tahun 2025 di GSG Puspemkab Tangerang, Selasa (26/8/25).

Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Soma Atmaja yang hadir mewakili Bupati mengajak semua pihak untuk terus menguatkan komitmen, sinergitas dan kolaborasi menjadikan Kabupaten Tangerang sebagai kabupaten ramah ASI.

"Mari bersama-sama kita jadikan Kabupaten Tangerang sebagai kabupaten ramah ASI, tempat di mana setiap ibu merasa didukung, setiap anak mendapatkan haknya, dan setiap keluarga berkontribusi mencetak masa depan bangsa yang gemilang," ujar Soma.

Dalam sambutannya, Soma mengatakan bahwa wisuda ASI merupakan hari yang istimewa. Ibu-ibu yang diwisuda adalah pejuang sejati karena telah berhasil memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan kepada bayinya.

"Hari ini adalah hari yang istimewa, karena kita merayakan keberhasilan para ibu yang telah memberikan ASI eksklusif kepada buah hatinya. Ibu-ibu yang bayinya diwisuda hari ini adalah pejuang sejati karena menyusui bukanlah hal yang mudah, tetapi penuh dengan cinta, ketulusan, dan pengorbanan," ujar Soma.

Soma menegaskan bahwa ASI bukan hanya makanan terbaik bagi bayi, tetapi juga merupakan investasi kesehatan jangka panjang yang akan membentuk generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing. Untuk itu, Pekan Menyusui Sedunia hendaknya menjadi momentum penting untuk mengingatkan kita semua tentang pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif kepada buah hatinya.

"Melalui kegiatan Wisuda ASI ini, kita memberikan penghargaan kepada para ibu yang dengan penuh kesabaran, cinta, dan perjuangan telah memberikan ASI eksklusif kepada buah hatinya. Tentunya ini bukan hanya sebuah prestasi pribadi, tetapi juga kontribusi nyata bagi kemajuan daerah dan bangsa," tandasnya.

Menurut dia, Kabupaten Tangerang sebagai daerah yang sedang tumbuh dan berkembang memiliki cita-cita besar untuk mewujudkan generasi emas 2045. Salah satu pondasi pentingnya adalah memastikan anak-anak Kabupaten Tangerang tumbuh sehat sejak awal kehidupan.

Pemerintah Kabupaten Tangerang pun terus berkomitmen memperkuat layanan kesehatan ibu dan anak, meningkatkan peran posyandu, serta memberikan dukungan kepada keluarga agar semakin banyak bayi yang mendapatkan haknya atas ASI eksklusif.

"Atas nama Pemerintah Kabupaten Tangerang, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para tenaga kesehatan, kader, dan seluruh pihak yang telah mendampingi para ibu hingga berhasil memberikan ASI eksklusif," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dr. Hendra Tarmizi mengungkapkan bahwa selain sebagai bentuk penghargaan, wisuda ASI juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya ASI eksklusif bagi kesehatan dan perkembangan bayi.

"Program ini selain diharapkan mampu memberikan semangat bagi seluruh ibu agar dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayinya, juga merupakan salah satu bentuk upaya menurunkan angka stunting," ungkap Hendra.

Sebagai informasi, dalam kegiatan wisuda ASI ini ada sebanyak 250 bayi yang diundang, namun yang berhasil diwisuda adalah 133 bayi yang telah menerima ASI eksklusif selama lebih dari enam bulan. (Red)

LEBAK, lensafokus.id – Proyek pembangunan jaringan perpipaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Desa Tambak, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, menuai sorotan. Pekerjaan yang bersumber dari APBD Lebak 2025 senilai Rp592 juta tersebut dilaksanakan oleh pihak ketiga, CV. Lukia Persada Utama, dengan masa pengerjaan selama 90 hari kalender.

Ketua Umum Badak Banten Perjuangan, Eli Sahroni, menilai kualitas konstruksi proyek tersebut diragukan. Menurutnya, dari uji kelayakan material maupun hasil pengerjaan di lapangan, bangunan terlihat dikerjakan asal-asalan.

“Baru satu atau dua tahun bangunan itu bisa rusak, ini namanya pemborosan anggaran. Uang itu kan duit rakyat, jadi harus benar-benar dijaga kualitasnya,” tegas Eli Sahroni, Senin (25/8/2025).

Eli mengingatkan agar pelaksana proyek tidak menyimpang dari Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan lebih mengutamakan kualitas pekerjaan. Ia menekankan bahwa pembangunan jaringan perpipaan SPAM harus mengikuti tahapan teknis yang sudah ditetapkan, mulai dari persiapan konstruksi, pengawasan material, uji coba laboratorium, hingga serah terima pekerjaan.

“Sepatutnya pihak ketiga mengutamakan kualitas, jangan sampai menyimpang dari RAB atau bahkan diselewengkan,” ujarnya.

Sebagai informasi, pelaksanaan pembangunan SPAM diatur dalam sejumlah regulasi, antara lain:

PP Nomor 122 Tahun 2015 tentang SPAM, yang menegaskan tanggung jawab penyelenggaraan oleh Pemerintah Pusat/Daerah.

Permen PUPR Nomor 27/PRT/M/2016, yang mengatur penyelenggaraan SPAM baik jaringan perpipaan maupun non-perpipaan.

Permen PUPR Nomor 25 Tahun 2016, yang mengatur SPAM untuk kebutuhan sendiri oleh badan usaha di kawasan perumahan, industri, maupun lainnya.

Dalam pelaksanaannya, SPAM dapat dikelola oleh BUMN, BUMD, badan usaha swasta, hingga kelompok masyarakat dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Saat awak media mencoba mengonfirmasi pihak pelaksana proyek, CV. Lukia Persada Utama, di lokasi kegiatan, tidak ada perwakilan yang bisa dimintai keterangan hingga berita ini diturunkan. (Cecep)

SERANG, lensafokus.id — Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid menyampaikan enam usulan prioritas pembangunan infrastruktur dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum di lingkungan UPT Kementerian Pekerjaan Umum Provinsi Banten di Aula Pendopo Gubernur Banten, Senin (25/8/25). Usulan tersebut dianggap mendesak untuk segera ditangani di Kabupaten Tangerang.

Rakor tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Banten Andra Soni, didampingi Ketua DPRD Provinsi Banten, serta diikuti para bupati dan wali kota se-Provinsi Banten. Agenda ini menjadi forum penting bagi kepala daerah dalam menyampaikan aspirasi, isu strategis, serta usulan prioritas pembangunan infrastruktur di wilayah masing-masing.

"Beberapa di antaranya yakni: penurapan Tanjung Burung, Kecamatan Pakuhaji, Penurapan Pasir Ampo, Kecamatan Kresek, program Underpass Bitung, penanganan Situ Gelam Pasar Kemis, penanganan longsor di Desa Karang Tengah, Kecamatan Pagedangan dan keenam, normalisasi Kali Cirarab di Desa Kadu Jaya," jelas Bupati Maesyal pada rakor tersebut.

Dia menegaskan, usulan-usulan tersebut sangat mendesak untuk segera ditindaklanjuti karena menyangkut keselamatan warga serta penanggulangan banjir yang kerap melanda wilayah Kabupaten Tangerang.

“Banyak lokasi yang sudah kami upayakan penanganannya dengan APBD iabupaten, namun skalanya terlalu besar sehingga perlu dukungan dari pemerintah provinsi maupun pusat. Misalnya penurapan di Tanjung Burung dan Pasir Ampo, kalau tidak segera ditangani berpotensi menimbulkan kerusakan lebih luas dan membahayakan masyarakat,” tandasnya.

Terkait Situ Gelam Kecamatan Pasar Kemis, pihaknya menjelaskan bahwa kawasan tersebut setiap musim hujan selalu tergenang. Pemerintah daerah sudah menyiapkan solusi jangka pendek melalui pompa air, namun untuk solusi permanen diperlukan relokasi serta pembangunan infrastruktur besar seperti pintu air dan penurapan.

“Pompa air sudah kami sediakan, tetapi karena debit air yang sangat besar, kapasitasnya tidak mencukupi. Kami mohon agar ada intervensi program strategis dari pemerintah pusat maupun provinsi sehingga masalah Situ Gelam ini bisa diselesaikan secara menyeluruh,” imbuhnya.

Selain itu, Bupati juga menyinggung longsoran besar di Desa Karang Tengah, Pagedangan, dengan panjang sekitar 140 meter dan kedalaman hingga 40 meter. Menurut dia, kondisi seperti ini sangat berpotensi mengancam permukiman warga jika tidak segera ditangani. Pemkab Tangerang telah menyiapkan rencana alokasi anggaran di APBD 2026, namun tetap membutuhkan izin dan sinkronisasi dengan Kementerian PUPR.

Sementara itu, untuk Kali Cirarab di Desa Kadu Jaya, Bupati mengusulkan normalisasi sungai agar aliran air lebih lancar dan tidak menimbulkan banjir di kawasan padat penduduk tersebut. Setiap usulan yang disampaikan tersebut merupakan hasil kajian di lapangan dan kebutuhan riil masyarakat. Pemkab Tangerang juga telah menyiapkan sharing anggaran sepanjang sesuai regulasi dan telah mendapat izin dari Kementerian PUPR maupun BPK.

“Pada prinsipnya, kami siap bersinergi. Kalau memang wewenang pusat, kami tetap siapkan alokasi sharing di daerah agar penanganannya bisa cepat. Karena bagi masyarakat, mereka tahunya ada bupati dan gubernur, sehingga kita semua harus hadir memberikan solusi,” tegasnya

Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni menekankan pentingnya sinergi dan komunikasi antar pemerintah daerah dengan provinsi dan pusat. Menurutnya, infrastruktur di Banten sangat strategis karena berpengaruh langsung terhadap stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Forum ini adalah ruang bagi para bupati dan wali kota untuk menyampaikan isu-isu strategis di daerahnya. Banten adalah provinsi yang sangat strategis, sehingga kualitas infrastruktur di wilayah ini juga memengaruhi persepsi nasional bahkan internasional. Karena itu, mari kita manfaatkan forum ini untuk mencari solusi terbaik dan bersinergi,” ujar Gubernur.

Gubernur menambahkan bahwa hasil Rakor ini selanjutnya akan menjadi bahan telaah lebih lanjut untuk ditindaklanjuti secara teknis oleh OPD terkait bersama pemerintah pusat.

"Saya berharap koordinasi yang terbangun akan menghasilkan pembangunan infrastruktur yang benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat Banten," pungkasnya. (Red)

Page 45 of 585
Go to top