Banten

Banten (5877)

Lebak, lensafokus.id - Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud)Provinsi Banten wilayah Lebak, Gugun Nugraha menyatakan jika proses sistem penerimaan murid baru(SPMB) di SMAN 1 Rangkasbitung sudah sesuai aturan atau dasar hukum SPMB tahun ajaran 2024/2026 adalah mengacu kepada Permendikdasmen RI nomor 3 tahun 2025 tentang SPMB untuk tingkat nasional dan keputusan gubernur Banten nomor 261 tahun 2025 tentang petunjuk teknis sistem penerimaan murid baru pada satuan pendidikan menengah atas negeri, satuan pendidikan menengah kejuruan negeri dan satuan pendidikan khusus Provinsi Banten tahun ajaran 2025/2026.

"Saya rasa tidak ada masalah. Karena proses penerimaannya sudah sesuai aturan,"kata Gugun Nugraha. Jumat(04/07/2025).

Kata Gugun, menyikapi adanya masyarakat yang mempertanyakan transparansi proses SPMB di SMAN 1 Rangkasbitung dimana ada peserta calon siswa yang mendaftar melalui jalur Domisili dengan nilai 84 dan jarak dari rumah ke Sekolah pun hanya sekitar 150 meteran yang konon katanya tersingkir oleh calon siswa dengan nilai 79.

Persoalan tersebut untuk SMAN 1 Rangkasbitung sendiri pada tahun ajaran 2025/2026 menetapkan kuota pada jalur pendaftaran Domisili adalah 30 persen dari total calon siswa sebanyak 214 orang atau sekitar 64 Kursi.

Pada saat hari terakhir pendaftaran di tanggal 23 Juni 2025 passing Grade atau nilai terendah untuk jalur domisili adalah di angka 86,12.

Sehingga banyak calon siswa yang nilainya ada di bawah 86 MENCABUT BERKAS untuk daftar di sekolah lain yang diperkirakan calon siswa tersebut dapat diterima.

Sesuai dengan Kepgub Banten No 261 jadwal kegiatan setelah verifikasi adalah pengalihan sisa kuota yang tidak terpenuhi ke jalur lainnya. Data menunjukkan bahwa masih ada sisa kuota 22 kursi yang berasal dari kuota jalur Afirmasi sebanyak 17 kursi dan jalur Mutasi sebanyak 5 kursi.

Dari 22 sisa kuota tersebut didistribusikan sebanyak 15 kuota ke jalur DOMISILI, 4 kuota ke PRESTASI AKADEMIK dan 3 kuota ke jalur NON AKADEMIK

Mengingat banyaknya calon siswa jalur DOMISILI yang mencabut berkas dan adanya alokasi 15 quota tambahan maka secara otomatis nilai yang ada dibawahnya tertarik ke atas dengan sendirinya sampai dengan batas terakhir dari tambahan 15 kuota tadi.

Pengalihan kuota hasil seleksi jalur pendaftaran diatur dalam Kepgub Banten No 261 pada BAB III tentang Penyelenggaraan SPMB satuan pendidikan menengah atas (SMA) huruf G no 2 dan no 6. Huruf G no 2 berbunyi : Jika hasil seleksi Afirmasi tidak memenuhi kuota maka dapat dialihkan ke jalur Domisili dan atau jalur prestasi. Huruf G no 6 berbunyi : Jika hasil seleksi Mutasi tidak memenuhi kuota maka dapat dialihkan ke jalur Domisili, jalur prestasi, dan jalur afirmasi. "Jadi intinya sudah sesuai aturan,"ujar Gugun. (Cecep)

Tangerang, lensafokus.id – Sebuah insiden kesurupan massal menggemparkan karyawan PT Matra Berdikari Nusantara, sebuah pabrik sepatu di Kawasan Industri Sumber Rezeki, Kp. Ciakar, RT.03/RW.04, Cileles, Kec. Tigaraksa, pada Jumat, (4/7/2025). Kejadian ini terjadi saat jam operasional pabrik, mengganggu aktivitas produksi dan menimbulkan kepanikan di antara para pekerja.

Peristiwa ini dimulai sekitar pukul 10 pagi. Beberapa pekerja dilaporkan pingsan, menangis histeris, dan berteriak tanpa sadar. Banyak karyawan berhamburan keluar pabrik untuk membantu menenangkan rekan-rekan mereka yang sedang kesurupan. Pihak perusahaan dilaporkan segera memanggil sejumlah paranormal dan ustad untuk meredam insiden tersebut.

Seorang warga yang berdagang di sekitar pabrik membenarkan kejadian ini. "Betul telah terjadi kesurupan massal, namun banyak sekali karyawan yang kesurupan hingga keluar pabrik sampai menggegerkan masyarakat dan karyawan," ujarnya.

Namun, pernyataan ini bertolak belakang dengan keterangan Rio, seorang yang mengaku sebagai karyawan PT Matra Berdikari Nusantara. Rio menepis informasi kesurupan massal yang melibatkan banyak orang.

"Kejadian ini ya kan bukan unsur disengaja tapi faktor alam. Kejadian ini memang benar dimulai jam 10 pagi, tapi hanya sekitar 4-5 orang saja, tidak banyak yang mengalami kesurupan di satu line dan hanya perempuan. Dan sudah dipulangkan ke rumah masing-masing setelah situasi kembali kondusif dalam setengah jam penanganan," jelasnya.

Informasi ini bertentangan dengan kabar yang beredar di luar, yang menyebutkan lebih dari 30-40 orang mengalami kesurupan di dalam pabrik, dengan banyak jeritan terdengar dari dalam maupun luar. Hingga saat ini, belum ada kepastian langsung dari pihak pabrik mengenai jumlah pasti korban dan detail kejadian.

Rio menambahkan bahwa PT Matra Berdikari Nusantara merupakan perusahaan industri sepatu yang belum lama beroperasi. Saat kejadian berlangsung, kepala desa dan sejumlah aparat kepolisian turut hadir membantu, bersama dengan ustad dan ahli spiritual yang menangani karyawan yang kesurupan. Situasi diklaim kembali kondusif setelah penanganan sekitar setengah jam.

Kesimpangsiuran mengenai jumlah orang yang kesurupan menimbulkan dugaan bahwa pihak karyawan dan pabrik seolah-olah menutupi informasi sebenarnya. Hal ini semakin diperkuat ketika seorang wartawan dilarang mengambil foto pabrik di lokasi kejadian oleh pihak sekurity. Larangan ini ditampik oleh wartawan, mengingat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers menyatakan tidak ada larangan bagi wartawan untuk mengambil foto dalam menjalankan tugas jurnalistik. (Rm)

Tangerang, lensafokus.id – Kabar gembira bagi keluarga di Tangerang khususnya warga Tigaraksa, Happy Garden Playground di Triraksa Village 2 kini resmi dibuka hari ini, Jumat (4/7/2025), menghadirkan surga bermain baru dengan 20 jenis permainan seru dan petualangan menyenangkan yang siap memanjakan anak-anak.

Happy Garden Playground, yang dikelola oleh Happy Play Indonesia, salah satu penyedia wahana bermain terbesar dan terlengkap di Indonesia, berkomitmen menyediakan fasilitas hiburan berkualitas tinggi dengan harga yang sangat terjangkau.

"Untuk harga tiket masuk Rp20.000 untuk weekday dan Rp25.000 untuk weekend. Kami ingin membuat tiket yang terjangkau untuk semua kalangan," ujar Erina, Owner Happy Play Indonesia.

Erina mengajak seluruh warga Tangerang untuk datang dan menikmati wahana interaktif yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga bermanfaat bagi tumbuh kembang anak.

"Anak-anak maupun orang tua bisa menikmati waktu mereka. Anak bermain dengan gembira, sementara orang tua bisa bersantai atau memantau dari dekat," tambahnya.

Ia menekankan bahwa Happy Garden Playground menawarkan fasilitas bermain yang terjangkau, berkualitas, dan inovatif, memastikan anak-anak merasa lebih bahagia.

Lebih lanjut, Erina memiliki harapan besar agar Happy Garden Playground dapat hadir di berbagai kota di seluruh Indonesia. Ia juga membuka pintu lebar bagi sekolah-sekolah di Kabupaten Tangerang yang ingin menjalin kerja sama dan kolaborasi.

"Kami juga wellcome untuk sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Tangerang untuk kerja sama. Ada paket khusus sampai dengan 40 persen," imbuhnya, menawarkan kesempatan bagi sekolah untuk memberikan pengalaman bermain yang edukatif dan menyenangkan bagi siswa-siswi mereka.

Di lokasi yang sama, Joni selaku pengembang menyatakan kegembiraannya dengan kehadiran Happy Garden Playground di Triraksa Village 2. Ia berharap investasi semacam ini dapat mendorong pertumbuhan properti di kawasan tersebut dan menarik lebih banyak investor untuk membuka fasilitas serupa.

"Hari ini kelihatan yang tertarik adalah Happy Garden untuk investasi di sini. Mereka mempunyai misi dengan permainan tidak terlalu mahal untuk warga Tangerang agar banyak yang menikmati," jelas Joni, mengapresiasi visi Happy Garden yang ingin menghadirkan kebahagiaan bagi masyarakat luas. (asp)

Serang, lensafoku.id - Guna meningkatkan ketahanan fisik tubuh, Komandan Korem 064/MY Brigjen Andrian Susanto, bersama Anggota melaksanakan sepeda sehat gowes (fun bike), Jumat (4/7/25).

Menempuh jarak 30 kilometer berkeliling Kota Serang, Gowes ini diikuti juga oleh Kasrem 064/MY, Para Kasi Korem 064/MY, Dandim 0602/Serang serta Anggota Makorem 064/MY

Olahraga gowes ini bertujuan menjaga kesehatan dan kebugaran serta meningkatkan stamina tubuh, selain itu, gowes juga bisa menikmati suasana alam dan juga udara segar di pagi hari dengan penuh semangat.

"Dengan olah raga, kita juga bisa keluarkan kalori dan menghirup udara segar,” imbuh Danrem

Mengingat pentingnya olah raga bagi kesehatan, Danrem pun mengimbau kepada anggotanya untuk dapat meluangkan waktunya guna berolah raga.

“Setiap ada waktu, kita imbangi hidup dengan olah raga, agar pola hidup kita lebih baik. Karena kesehatan adalah utama. Kita butuh hidup sehat dan bahagia, supaya dalam tugas bisa nyaman,” ujarnya.

“Kita ini semakin lama semakin tua. Mari kita sisipkan waktu yang bermanfaat. Kita selalu sehat juga demi keluarga dan tinggalkan hal hal yang tidak sehat,” pungkasnya. (Red)

TANGERANG, lensafokus.id - Guna menanggulangi masalah banjir yang kerap melanda sejumlah wilayah, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang tengah membangun drainase di 28 titik.

Proyek ini menyasar kawasan-kawasan yang rawan tergenang air, dan ditargetkan rampung pada akhir Juli 2025.

Sejumlah wilayah yang menjadi prioritas pembangunan di antaranya Sukaharja, Pasir Gadung, Cibogo Wetan, Kelapa Dua, Kedaung Barat, hingga kawasan Mpu Tantular.

Seluruh titik pembangunan berada di bawah koordinasi Bidang Drainase DBMSDA Kabupaten Tangerang sebagai leading sektor proyek ini.

Kepala Bidang Drainase DBMSDA Kabupaten Tangerang, Yawan Duriyawan, mengungkapkan bahwa titik-titik drainase yang dibangun merupakan hasil usulan masyarakat yang disampaikan melalui kelurahan dan kecamatan.

“Lokus pembangunan merupakan usul masyarakat yang disampaikan melalui pihak kelurahan dan kecamatan,” jelas Yawan.

Ia juga menambahkan, hingga awal Juli ini progres pembangunan telah mencapai sekitar 80 persen dan dipastikan akan selesai sesuai jadwal.

“Saat ini progres pembangunan drainase telah mencapai 80 persen dan ditargetkan rampung pada akhir Juli mendatang,” tambahnya.

Lebih lanjut, Yawan mengajak masyarakat untuk mendukung pembangunan ini dengan tidak membuang sampah sembarangan, serta tidak menutup saluran drainase dengan beton karena hal tersebut bisa menghambat aliran air ke tempat pembuangan.

“Kami harap masyarakat dapat mendukung pembangunan yang dilaksanakan, yakni dengan tidak membuang sampah sembarangan serta tidak menutup drainase dengan beton yang dapat menghambat masuknya air ke pembuangan,” tandasnya. (Red)

Tangerang, lensafokus.id – Puluhan jurnalis dan perwakilan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) menggeruduk Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang. Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap kinerja penegak peraturan daerah (perda) yang dinilai mandul dan tidak transparan, terutama terkait penanganan bangunan tanpa izin. Kamis (3/7/2025).

Kelompok yang terlibat dalam aksi ini meliputi beberapa media dan LSM, di antaranya Asosiasi Kabar Online (AKRINDO), Pemantau Keadilan dan Negara (PKN), Persatuan Karya Wartawan Indonesia (PKWI), serta Lembaga Pengawas Penyalahgunaan Aset dan Anggaran Negara (BP2A2N) dan LSM Gerakan Rakyat Anti Korupsi (GRAM). Mereka menyampaikan aspirasi dan menuntut perbaikan kinerja Satpol PP Kota Tangerang.

Sambil membentangkan poster dan spanduk dengan berbagai tulisan, para peserta aksi menyoroti kinerja Satpol PP Kota Tangerang, khususnya Bidang Penegakan Hukum Daerah (Gakumda), yang dianggap tidak transparan dalam memberikan informasi kepada awak media. Hal ini terkait dengan beberapa laporan mengenai bangunan yang berdiri tanpa izin.

Koordinator Aksi, Samsul Bahri, menjelaskan bahwa aksi ini bertujuan untuk menyampaikan beberapa poin penting, terutama terkait kinerja Bidang Gakumda yang dinilai paling lamban dalam menindak proyek dan bangunan yang tidak memiliki izin dari dinas terkait.

Menurut Samsul, selain tidak transparan, Satpol PP yang dipimpin oleh Kasat Irman Pujahendra juga enggan menyampaikan informasi kepada awak media, terutama saat dimintai klarifikasi mengenai penegakan perda di Kota Tangerang. Padahal, kata Samsul, menyampaikan informasi kepada LSM, media, dan masyarakat adalah tugas serta kewajiban Satpol PP.

Samsul Bahri, yang juga Penanggung Jawab dan Koordinator aksi, memastikan rekan-rekan wartawan, LSM, dan tim pengamanan aksi untuk tidak melakukan kekerasan atau tindakan anarkis dalam aksi damai tersebut.

"Sebelumnya kami juga sudah menyampaikan dalam aksi ini, kritikan kami masih sama, mengenai soal sistem pelayanan informasi yang masih bobrok, terutama di Bidang Gakumda yang tidak kooperatif dan tidak transparan," papar Samsul dalam orasinya.

Samsul menambahkan bahwa hal ini sama saja membungkam tugas LSM dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Ia berharap aksi kali ini dapat menjadi masukan bagi Kasatpol PP dan jajarannya untuk memperbaiki sistem pelayanan informasi kepada awak media, LSM, dan masyarakat. Jika tidak ada perubahan, Samsul menegaskan bahwa ia dan rekan-rekan media serta LSM akan terus mengingatkan Kasatpol PP akan pentingnya informasi dan komunikasi di era keterbukaan publik saat ini.

"Sebenarnya kami tidak ada masalah dengan Kasatpol PP, tetapi yang jadi masalah itu adalah sistem pelayanan dan informasi kepada awak media yang tidak kooperatif dan tidak transparan, seakan takut diketahui oleh para awak media maupun LSM," jelas Samsul, yang juga pimpinan redaksi media Fokusflash.

IMG 20250703 WA0031

Ia menekankan agar kritikan ini menjadi koreksi untuk perbaikan agar institusi penegak perda dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) lebih baik lagi.

Adapun enam poin tuntutan utama para awak media dan LSM dalam aksi unjuk rasa tersebut adalah:
* Pencopotan Kasatpol PP: Menuntut pencopotan Kasatpol PP yang dianggap tidak tegas terhadap bawahan dalam menjalankan tugas sebagai penegak perda terkait pelayanan dan pengaduan masyarakat yang dinilai lambat.
* Tindak Tegas Pelaku Usaha Tak Berizin: Mendesak penutupan dan penindakan tegas terhadap seluruh pelaku usaha yang mendirikan bangunan tanpa dasar hukum, seperti izin resmi dari dinas terkait.
* Kepastian Penanganan Pengaduan: Meminta kepastian atas dasar pengaduan masyarakat agar tidak menimbulkan ketidakpercayaan publik pada Satpol PP, serta menumpas oknum petugas yang bermain melanggar aturan dan meminta adanya keterbukaan.
* Penegakan Perda Profesional: Meminta agar peraturan daerah (perda) dijalankan oleh Satpol PP secara profesional sesuai kewenangannya dalam melakukan penegakan dan penertiban.
* Pengembalian Tupoksi Satpol PP: Menuntut pengembalian tugas pokok Satpol PP untuk menegakkan peraturan daerah (perda), menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman, serta melakukan perlindungan kepada masyarakat.
* Proses Pengaduan Cepat dan Akurat: Meminta proses pengaduan yang tanggap, cepat, dan akurat agar tidak ada anggapan Satpol PP tidak netral dan terkesan adanya permainan yang diduga dilakukan oleh oknum petugas Satpol PP.

Hasil dari aksi tersebut adalah tuntutan pernyataan secara tertulis. Namun, para peserta unjuk rasa kecewa karena mediasi menemui jalan buntu. Pihak Satpol PP tidak menanggapi enam tuntutan yang diajukan.

Merespons hal ini, Koordinator Aksi Samsul Bahri menyatakan akan ada aksi gelombang berikutnya yang akan dilakukan secara besar-besaran di pusat pemerintahan Kota Tangerang atau Kantor Wali Kota. Aksi akan terus berlanjut hingga ada tindakan nyata yang dapat dipegang, sehingga Satpol PP dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya selaku penegak peraturan daerah (perda) dan menjadikan pelaku usaha tertib terkait perizinannya. (Sumarna)

Page 69 of 588
Go to top