Bupati Harap Kader HMI Jadi Figur Teladan dan Pembaharuan bagi Masyarakat

Tangerang, lensafokus.id -- Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid berharap kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menjadi figur tuntunan dan membawa perubahan yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Kami berharap kader-kader HMI ini bisa memberikan contoh, suri teladan dan tuntunan di manapun berada. Mereka bisa membawa perubahan di tengah-tengah masyarakat sebagai kader yang bisa memberikan kontribusi terhadap kemajuan daerah masing-masing,” ujar Bupati Maesyal Rasyid saat menghadiri penutupan Pelatihan HMI Akbar Nasional yang digelar di Gedung Dharma Wanita Jl. Kisamaun Kota Tangerang, Selasa (16/12/25).

Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid juga berharap kegiatan Pelatihan Akbar HMI tersebut bisa menghasilkan rumusan yang bukan hanya untuk memperkuat kebaradaan HMI dan seluruh kadernya namun juga bermanfaat bagi masyarakat.

“Hasil rumusan pada pelatihan HMI ini, tolong juga nanti diestafetkan kepada kader-kader yang lain dan dipedomani bersama. Mudah-mudah dengan Pelatihan Akbar Nasional selama 13 hari ini, teman-teman HMI semakin meneguhkan konstruksi epistemologis dan kesadaran ideologis kader HMI sebagai dasar transformasi sosial, di masyarakat,” ujarnya.

Bupati juga memberikan pesan kepada seluruh kader HMI untuk tidak melupakan dan meninggalkan studinya agar terus mampu mengembangkan diri menjadi kader pemimpin masa depan yang cerdas, tangguh dan berdaya bersaing tinggi.

“Saya titip kepada teman-teman, masuk di organisasi kemahasiswaan itu sebagai pendorong menambah kompetensi dan menambah wawasan. Tapi tujuan utamanya supaya teman-teman semua bisa sekolah, semangat belaja dan cepat mendapatkan predikat sarjana,” tutupnya.

Ketua Umum HMI Cabang Tangerang Raya Aji Mustajar mengatakan Pelatihan Akbar tersebut bukan sekadar forum penguatan kapasitas, melainkan proses pematangan ideologi, serta berjiwa bagi kader HMI untuk menjadi pemimpin.

“Pada fase ini, HMI bukan sekedar mencetak para aktivis aktivis, namun pada fase ini HMI membutuhkan pemimpin perubahan. Pemimpin yang mampu membaca realita, pemimpin yang mampu memperkuat strategi, dan pemimpin yang menjadi pelopor perubahan,” ungkap Aji.

Menurutnya, kegiatan tersebut bukan proses akhir dari perkaderan ataupun puncak perkaderan tapi awal memikul tanggung jawab besar untuk menjaga marwah organisasi, kaderisasi, dan tanggung jawab sebagai penopang ideologis bagi kader-kader di bawahnya.

“Saya berharap kader-kader yang mengikuti proses Diklat Akbar Nasional ini mampu menjadi kader yang berintegritas, berilmu, serta keberpihakan kepada umat dan bangsa, sebagaimana cita-cita luhur Himpunan Mahasiswa Islam. Mampu menghadirkan solusi dan menyajikan kontekstual yang berkelanjutan,” ujarnya. (Red)

Rate this item
(0 votes)
Go to top