Apalagi, sejumlah pengemudi, khususnya mobil dan pengendara sepeda motor yang akan mendahului kendaraan lain di depannya. Tak jarang mereka dikejutkan dengan pembatas jalan yang tidak ada nya rambu yang mengisyaratkan akan ada nya pembatas jalan di depan, hal ini juga membuat pengendara dari jalur berlawanan sering terkecoh.

Sejumlah warga yang  menyatakan tidak bisa mengerti kenapa pemasangan beton pembatas jalan itu tidak seakan tidak sesuai nya dengan luas jalan dan volume kendaraan di dalam kota, seandainya itu sudah melalui kajian yang matang apa kah tidak ada pembatas jalan yang sesuai dengan tipe jalan kota, "Sebenarnya saya kurang setuju dengan adanya barier (beton pembatas jalur) itu, karena bisa menimbulkan kecelakaan," kata udin  (40), warga Baturaja. Kamis (20/05/2021).

Kecelakaan mobil menumbur pembatas jalan sudah bukan tidak pernah, dan kecelakaan motor menumbur pembatas jalan yang memakan korban jiwa, kemacetan lalulintas,tidak membuat instansi terkait berpikir akan solusi terbaik nya.' slogan utamakan keselamatan dalam berlalulintas itu di barengi dengan kwalitas jalan dan aturan yang selaras dengan volume kendaraan dan luas jalan.

Warga setempat lainnya, Irul (36), mengaku seringkali terjadi nya kecelakaan pemerintah harus mengkaji ulang untuk pembatas jalan tersebut agar aturan dan keselamatan itu berjalan.

Lakukan koordinasi kembali kepada pihak terkait mengenai keberadaan pembatas jalan yang dianggap mengganggu pengemudi karena penyempitan jalan volume kendaraan baik roda empat dan roda dua rambu-rambu petunjuk belum terlihat terpasang.! Kajian rekayasa lalulintas itu ada rumusan nya bukan karna kesepakatan kesepakatan saja.

(Avn)