Banten

Banten (5889)

Tangerang, lensafokus.id – Dalam upaya mengoptimalkan pendapatan Pajak Daerah di tahun 2025, dalam hal ini Pajak Kendaraan bermotor Jasa Raharja Cabang Tangerang melakukan sinergitas dengan Bapenda Kabupaten Tangerang dan UPTD Bapenda Balaraja, menggelar Sosialisasi Opsen PKB dan BBNKB yang dilaksanakan di Aula Pertemuan Kantor Kecamatan Pasar Kemis yang dihadiri semua Lurah dan Kepala Desa yang berada di bawah binaan Kecamatan Pasar Kemis. Kamis (27/02/2025).

Tangerang, lensafokus.id - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja, bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tangerang memantau harga bahan pokok di Pasar Modern 8 Suvarna Sutra, Sindang Jaya, Kamis (27/2/25).

Di sela-sela monitoring, Sekda Soma mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk memastikan ketersediaan serta kestabilan harga sembako menjelang bulan Ramadan.

"Kami bersama Tim TPID kabupaten untuk memastikan ketersediaan dan kestabilan harga sembako menjelang Ramadan serta mempersiapkan langkah-langkah untuk antisipasinya," ungkap Soma.

Soma bersama TPID Kabupaten Tangerang menemukan kenaikan harga cabai merah cukup signifikan yang mencapai Rp100.000 per kilogram. Kenaikan ini sesuai prediksi yang telah dibahas dalam rapat sebelumnya. Sementara itu, harga telur masih relatif stabil, sedangkan harga daging mulai mengalami kenaikan, mengikuti tren di pasar induk.

Lanjutnya, Soma juga mengungkapkan bahwa kunjungannya ke pasar modern ini bertujuan untuk membandingkan harga dan melihat disparitas antara pasar modern dengan pasar-pasar tradisional di Kabupaten Tangerang.

“Kami ingin memastikan apakah ada perbedaan harga yang mencolok antara pasar modern dan pasar tradisional. Dari hasil pemantauan, memang ada sedikit perbedaan harga antara pasar modern dengan pasar tradisional, terutama untuk komoditas tertentu seperti cabai merah. Namun, ini masih dalam batas wajar,” jelasnya.

Lebih lanjut, Soma menjelaskan bahwa kenaikan harga bahan pokok, terutama cabai merah, sudah diperkirakan sebelumnya dan menjadi perhatian serius pemerintah daerah untuk menentukan langkah-langkah solusi sehingga inflasi daerah tetap terkendali.

“Kami memahami bahwa kenaikan harga ini bisa berdampak pada daya beli masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah akan terus berkoordinasi dengan distributor dan pedagang untuk mencari solusi agar harga tetap terkendali. Selain itu, kami juga akan mengupayakan operasi pasar jika diperlukan guna menekan lonjakan harga,” tambahnya.

Dia menegaskan, pemantauan ini akan terus dilakukan secara berkala, terutama menjelang bulan Ramadan, dimana kebutuhan masyarakat cenderung meningkat.

"Pemerintah Kabupaten Tangerang berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok di pasaran," pungkasnya. (Red)

Tangerang, lensafokus.id - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tangerang melakukan pemantauan dan monitoring ketersediaan dan stabilitas harga sembako di Pasar Gudang Tigaraksa menjelang Bulan Suci Ramadhan 1446 H, Kamis (27/2/2025).

Tangerang, lensafokus.id - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Tangerang menyelenggarakan Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) di Gedung Serbaguna Kabupaten Tangerang. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong inovasi teknologi yang dapat bermanfaat langsung bagi masyarakat, terutama di Kabupaten Tangerang.

Tahun ini, lomba TTG diikuti oleh 24 peserta dari 16 kecamatan di Kabupaten Tangerang. Mereka memamerkan beragam inovasi teknologi. Beberapa peserta menampilkan teknologi seperti robotik, pemanas matahari untuk mendukung sektor pertanian, perikanan, dan peternakan, hingga teknologi pengurai bakteri untuk septic tank yang efisien dan ramah lingkungan.

Asisten Bidang Administrasi Umum (Asda III), Firzada Mahalli, menyampaikan harapan agar para peserta dapat menciptakan alat teknologi yang benar-benar dibutuhkan masyarakat dengan harga terjangkau.

"Beberapa inovasi yang kami lihat hari ini sangat menjanjikan, seperti alat pemanas matahari yang dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian dan perikanan dengan biaya rendah. Kami juga terkesan dengan teknologi pengurai bakteri untuk septic tank, yang tidak memerlukan lahan besar dan mampu mengurai limbah dalam waktu singkat," ujar Firzada.

Dia mengatakan, produk-produk yang dipamerkan tidak kalah dengan kualitas teknologi internasional. Dengan inovasi yang ramah lingkungan dan efektif, teknologi-teknologi ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi berbagai permasalahan di masyarakat.

Sementara itu, Kepala DPMPD Kabupaten Tangerang, Yayat Rohiman menjelaskan, lomba TTG ini memiliki fokus pada pengembangan alat atau teknologi yang berguna bagi masyarakat. Dengan ini, ia optimistis akan muncul bibit-bibit yang akan menciptakan penemuan yang bermanfaat bagi negara.

"Harapannya, teknologi yang dihasilkan oleh para penemu atau inventor dari Kabupaten Tangerang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," ujarnya di lokasi.

Lomba TTG kali ini memiliki beberapa kriteria penting, yaitu alat yang dihasilkan harus mudah dibuat dengan bahan baku yang tersedia secara lokal, ramah lingkungan, dan terjangkau dari segi biaya.

"Kami ingin teknologi ini bukan hanya bermanfaat, tetapi juga dapat diakses oleh banyak orang dengan harga yang terjangkau," tambah Yayat.

Sebagai bagian dari proses penilaian, DPMPD menggandeng tiga lembaga yang berkompeten, yaitu Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes), serta Bappeda Provinsi Banten.

"Juri dari ketiga lembaga ini adalah profesional yang memiliki keahlian di bidangnya. Kami berharap penilaian ini dapat menghasilkan teknologi terbaik yang dapat membawa dampak positif bagi masyarakat," lanjutnya.

Juara pertama dari lomba TTG tingkat Kabupaten Tangerang akan mewakili daerah tersebut untuk berlomba di tingkat Provinsi Banten. DPMPD berharap lomba ini tidak hanya berfokus pada pencapaian juara, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui penerapan teknologi yang tepat guna. (Red)

TANGERANG, lensafokus.id - Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) menggelar rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Ruang Rapat Wareng Gedung Sekretariat Daerah Kabupaten Tangerang, Rabu (26/02/2025)

Rakor yang membahas ketersediaan stok dan harga sembako menjelang bulan suci ramadan 1446 H tersebut dibuka dan dipimpin oleh Sekda Kabupaten Tangerang Soma Atmaja. Dalam sambutannya, Sekda Kabupaten Tangerang mengimbau seluruh seluruh aparat pemerintah agar memantau dan memonitoring kondisi sosial masyarakat menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Dia menekankan, semua masalah yang berpotensi muncul harus dipastikan terkendali, khususnya masalah harga dan stok kebutuhan pokok.

"Jadi yang perlu diwaspadai adanya potensi kenaikan harga yaitu cabai merah dikarenakan faktor cuaca sehingga produksinya menurun, minyak dan telur," ungkap Soma.

Menurutnya, untuk pasokan stok bahan pangan di Kabupaten Tangerang masih aman sampai tiga bulan ke depan. Kendati demikian pemerintah daerah perlu merespon cepat berbagai potensi-potensi yang akan terjadi untuk harga kebutuhan pokok di masyarakat.

"Alhamdulillah, melalui Disperindag sudah mulai Gerakan Pangan Murah (GPM) di Alun-alun Tigaraksa dengan menyediakan 1000 paket yang terdiri dari gula, minyak goreng dan tepung terigu. Paket-paket tersebut dijual dengan harga Rp52.000 per paket," ujarnya.

Selain itu, Soma juga mengungkapkan bahwa Gerakan Pangan Murah (GPM) akan digelar di 29 kecamatan yang ada di lingkup pemerintah Kabupaten Tangerang, bekerjasama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak.

"Ini merupakan program Bupati Moch Maesyal Rasyid dan Wakil Bupati Intan Nurul Hikmah, agar membantu masyarakat menjelang bulan suci ramadan dengan harga yang terjangkau. Untuk jumlah paketnya, disesuaikan dengan kemampuan masing-masing kecamatan," jelasnya.

Soma berpesan kepada masyarakat dan ASN dapat menjaga kesehatan selama bulan ramadan agar tetap lancar dalam menjalani ibadah serta tugas-tugasnya.

"Saya ucapkan selamat menjalankan Ibadah puasa di bulan suci ramadan 1446 H, semoga kita dapat kelancaran dan berkah," pungkasnya.

Acara tersebut dihadiri oleh unsur TNI/Polri, Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang, Ketua MUI Kabupaten Tangerang, Kepala Perangkat Daerah serta seluruh Camat se-Kabupaten Tangerang. (Red)

TANGERANG, lensafokus.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang mendapatkan sekitar 100 orang tenaga kesehatan (nakes) untuk ditugaskan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tigaraksa dalam waktu dekat ini.

"Insya Allah nanti akan masuk lagi kurang lebih 100 tenaga, baik itu tenaga medis, para medis dan manajemen untuk RSUD Tigaraksa," kata Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan pada Dinkes Kabupaten Tangerang, dr Faridz saat dikonfirmasi, Rabu (26/2/2025).

Ia mengatakan, 100 tenaga kesehatan tersebut merupakan hasil penerimaan CPNS dan tenaga PPPK berdasarkan kemampuan di bidangnya masing-masing. Seperti dari sektor tenaga medis, para medis atau dokter spesialis dan manajemen. Menurut dia, kebutuhan tenaga kesehatan dan manajemen di RSUD Tigaraksa keseluruhannya sebanyak 375 orang.

"Saat ini yang eksisting itu baru 181 orang, yang terdiri dari 30 orang manajemen dan 150 tenaga medis," tuturnya.

Dia mengungkapkan, dengan adanya penambahan tenaga kesehatan ini dilakukan sebagai upaya dalam meningkatkan kapasitas pelayanan di rumah sakit umum yang baru selesai dibangun pada 2024 tersebut.

"Semoga dengan adanya penambahan tenaga kesehatan ini nanti bisa maksimal untuk memberikan layanan di pertengahan tahun 2025 ini," ujarnya.

Sementara itu, terkait dengan fasilitas pada RSUD Tigaraksa saat ini telah dilakukan peningkatan kapasitas. Yang mana, seluruh fasilitas seperti ruangan rawat inap, dokter spesialis serta pelayanan penanganan sudah dihadirkan dan dimaksimalkan.

Selain itu, fasilitas lainnya seperti penanganan medis spesialis yang sudah dimiliki seperti layanan ortopedi, urologi, spesialis penyakit jiwa, radiologi hingga laboratorium. Hal itu disesuaikan dengan standar dari Kemenkes RI.

"Kalau untuk hunian perawatan dari tahun sebelumnya sudah lumayan ada peningkatan, ada sekitar 100 persen. Dan kita sekarang sudah ada sembilan dokter spesialis terutama dokter dasar juga sudah ada, kemudian penyakit dalam, dokter bedah dan anak sudah dapat melayani masyarakat," tera dia. (Red)

Page 123 of 589
Go to top