Banten

Banten (5892)

TANGERANG, lensafokus.id – Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid mendampingi Gubernur Banten Andra Soni menutup rangkaian kegiatan Indonesia Shopping Festival (ISF) 2025 yang berlangsung sejak 14 hingga 24 Agustus 2025. Acara penutupan digelar di Summarecon Mall Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Kamis (28/8/25).

Dalam sambutannya, Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid menyampaikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan ISF 2025 selama 10 hari dan melampaui target transaksi.

“Kegiatan ini pastinya memberikan dampak positif terhadap roda perekonomian rakyat di Kabupaten Tangerang. Terima kasih kepada pihak penyelenggara, manajemen Summarecon Mall, dan para pelaku usaha yang telah berkolaborasi sehingga acara ini berjalan sukses. UMKM kita juga mendapat ruang yang sama untuk hadir berdampingan dengan pusat perbelanjaan modern,” ujar Bupati.

Bupati juga menambahkan bahwa momentum ini sangat tepat dan perlu terus dilanjutkan pada peringatan HUT Provinsi Banten pada 4 Oktober 2025 serta HUT Kabupaten Tangerang pada 13 Oktober 2025 nantinya. Dia mengusulkan agar pusat-pusat perbelanjaan di Kabupaten Tangerang dapat kembali memberikan program promosi dan diskon sebagai bentuk dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

"Kegiatan ini sangat baik dan perlu dilanjutkan, seperti saat HUT Provinsi Banten dan HUT Kabupaten pada bulan Oktober nanti," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni mengapresiasi kontribusi para pelaku usaha, UMKM, dan asosiasi pusat belanja Indonesia dalam menyukseskan ISF 2025. Ia menyebutkan, sepanjang 14–24 Agustus 2025, total transaksi berhasil menembus angka lebih dari Rp25 triliun, melampaui target Rp23 triliun.

“Ini bukti bahwa ekonomi kita masih tangguh. Data BPS menunjukkan kontribusi sektor perdagangan mencapai 12,5% terhadap PDRB Banten. Industri pusat belanja bukan hanya tempat berbelanja, tetapi juga destinasi wisata, kuliner, hiburan, dan penyerap tenaga kerja. Ke depan, kami ingin UMKM Banten terus mendapat ruang untuk memperkenalkan produk unggulan, kuliner khas, seni budaya, serta destinasi wisata daerah,” ungkap Gubernur.

Andra Soni juga berharap sinergi Pemprov Banten bersama APPBI dapat terus menguat dan menghadirkan agenda seni budaya, kuliner, dan promosi produk kreatif di pusat-pusat perbelanjaan, sekaligus menjadi bagian dari promosi wisata daerah.

Perwakilan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Sugwantono Tanto, menyampaikan rasa syukur karena Indonesia Shopping Festival 2025 melampaui target transaksi.

“Dari target Rp23 triliun, kita berhasil mencapai Rp25,19 triliun. Sebanyak 400 mal di seluruh Indonesia berpartisipasi dengan menghadirkan event kuliner, bazar UMKM, hingga diskon besar-besaran. Porsi terbesar justru disumbang brand lokal dan UMKM, yang membuktikan kontribusi nyata terhadap ekonomi nasional,” ungkapnya.

Sebagai penutup, Tanto mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Banten, Pemkab Tangerang, dan Summarecon Mall Serpong yang telah menjadi tuan rumah Closing Ceremony ISF 2025. (Red)

Tangerang, lensafokus.id - Dunia hiburan malam di Citra Raya, Panongan, Kabupaten Tangerang kembali tercoreng. Dua pengunjung Beer House menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh oknum security, bahkan para pelaku sempat mengaku sebagai aparat kepolisian.

Peristiwa terjadi pada Sabtu (23/8/2025) dini hari. Dua warga Panongan, yakni Alpandi (26) dan Hedi Diana, menjadi korban penganiayaan di dua lokasi berbeda. Mereka melaporkan kasus tersebut ke Polresta Tangerang, setelah sebelumnya sempat membuat laporan di Polsek Panongan.

Laporan resmi korban telah tercatat dengan Nomor:

TBL/B/835/VIII/2025/SAT.RESKRIM/POLRESTA TANGERANG/POLDA BANTEN atas nama Hedi Diana.

TBL/B/836/VIII/2025/SAT.RESKRIM/POLRESTA TANGERANG/POLDA BANTEN atas nama Alpandi.

IMG20250828152405

Menurut keterangan korban, insiden bermula saat Alpandi berkunjung ke Beer House sekitar pukul 01.00 WIB. Dari awal masuk, ia merasa ditatap sinis oleh salah satu security. Saat ditegur, bukannya mendapat jawaban, Alpandi justru dipukul hingga mengalami luka pada bagian hidung.

Melihat kejadian tersebut, Hedi Diana mencoba melerai. Namun bukannya mereda, ia justru menjadi korban pemukulan berikutnya. Hedi dipukul di bagian mata, jatuh tersungkur, bahkan diinjak-injak hingga tidak sadarkan diri.

Tak berhenti di situ, sekitar pukul 02.00 WIB saat korban berinisiatif pulang, di depan Cafe Glato Citra Raya keduanya dihadang empat orang dengan dua sepeda motor. Para pelaku mengaku sebagai polisi, kemudian memborgol dan kembali menganiaya korban hingga warga sekitar melerai.

Menanggapi insiden ini, Ketua Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (BPPH) MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Tangerang, Juliarman, mengecam keras tindakan brutal tersebut.

“Oknum security itu seharusnya menjalankan fungsi pengamanan, bukan malah melakukan tindak kriminal. Apalagi mengaku-ngaku sebagai polisi dan menggunakan borgol sembarangan. Itu sudah bentuk pelanggaran hukum yang serius,” tegas Juliarman.

Ia menambahkan, pihaknya mendesak agar aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini. “Kami mendorong Polresta Tangerang menindak tegas para pelaku sesuai hukum yang berlaku. Jangan sampai kejadian seperti ini terus berulang dan meresahkan masyarakat,” pungkasnya. (Lingga)

TANGERANG, lensafokus.id – Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid memimpin Rapat Koordinasi Bidang Kesehatan di Aula Pendopo Bupati Tangerang, Rabu (27/8/25). Rakor bidang kesehatan ini diikuti para camat, kepala Puskesmas, kepala OPD, dan jajaran RSUD.

Rakor tersebut membahas empat komponen strategis utama yang harus diprioritaskan. Empat komponen tersebut meliputi percepatan penanggulangan stunting, penurunan angka kematian ibu dan bayi (AKI-AKB), pengendalian TBC dan kusta, serta penguatan program pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat, dan aktivasi BPJS PBI.

Dalam arahannya, Bupati menegaskan bahwa empat komponen utama bidang kesehatan tersebut menjadi prioritas nasional sesuai arahan Presiden RI. Untuk itu, dia meminta seluruh perangkat daerah, camat, puskesmas, hingga desa dan kader PKK bergerak bersama untuk merumuskan dan menetapkan langkah-langkah penanganannya.

“Saya ingin masalah stunting, AKI-AKB, TBC, Kusta dan pelayanan kesehatan gratis ini ditangani serius. Empat komponen ini menjadi perhatian Presiden. Kita harus bergerak bersama dari tingkat OPD, kecamatan, hingga desa. Minggu ini saya minta sudah ada pembagian tugas yang jelas,” pinta Bupati Maesyal.

Bupati mengapresiasi para tenaga medis dan Puskesmas yang telah bekerja keras menurunkan angka stunting di Kabupaten Tangerang.

Selain stunting, Bupati juga meminta seluruh pihak terkait memperhatikan secara serius terhadap tingginya angka kematian ibu dan bayi di beberapa kecamatan seperti Sukamulya, Kronjo, Kresek, dan Kosambi. Ia menginstruksikan agar pemeriksaan rutin ibu hamil dan balita diperkuat serta persalinan diupayakan di fasilitas kesehatan yang memadai.

“Pemeriksaan calon pengantin, ibu hamil, hingga balita harus dilakukan rutin. Jangan sampai ada yang luput dari pengawasan. Persalinan pun saya minta sebisa mungkin dilakukan di fasilitas kesehatan, bukan di rumah,” serunya.

Terkait TBC, Bupati menyebut masih terdapat kasus cukup tinggi di Kecamatan Cikupa dan Kelapa Dua. Ia mengingatkan pentingnya pelaporan rutin dari Puskesmas dan camat setiap bulan untuk memantau perkembangan data stunting maupun TBC.

Sementara itu, untuk program Pelayanan Kesehatan Gratis (PKG), Bupati menekankan agar akses layanan benar-benar dipermudah dan mendekat ke masyarakat.

“Tidak perlu berbelit-belit. Aktivasi BPJS PBI bisa langsung dilakukan di kecamatan atau Puskesmas. Masyarakat tidak perlu lagi bolak-balik ke dinas. Semua harus dipermudah,” tegasnya.

Di akhir arahannya, Bupati meminta kepada OPD terkait untuk segera menyusun Surat Keputusan Bupati tentang Monitoring Kesehatan, yang melibatkan OPD terkait untuk mendampingi dan membina setiap kecamatan dan Puskesmas.

“Saya bangga dengan kerja keras semua pihak. Mari kita tingkatkan dan perkuat lagi, sinergi lintas sektor agar target penurunan stunting, penurunan AKI-AKB, pengendalian TBC, serta pelayanan kesehatan gratis dapat tercapai secara optimal. Karena ini bukan hanya program, tapi kewajiban kita untuk menjaga kesehatan masyarakat Kabupaten Tangerang,” pungkasnya. (Red)

TANGERANG, lensafokus.id - Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, Intan Nurul Hikmah, menghadiri acara Aksi Bersih Satu Hari untuk Bumi Merdeka dari Sampah di TPS 3R Tanjung Burung Kecamatan Teluknaga, Rabu (27/8/25).

Dalam sambutannya, Wabup Intan menegaskan bahwa sampah adalah persoalan bersama yang penyelesaiannya harus dilakukan bersama seluruh pihak. Dukungan dan peran aktif masyarakat, komunitas, dunia usaha, termasuk generasi muda sangat diperlukan.

"Hari ini saya bersama Dinas Lingkungan Hidup, Bank Indonesia, dan BUMN, didampingi juga dari Forkopimcam Kecamatan Teluknaga, tidak hanya bersih-bersih sungai, tetapi juga meneguhkan tekad bersama-sama mengatasi persoalan sampah yang semakin kompleks di Kabupaten Tangerang," ujar Wabup Intan.

Menurut dia, apabila sampah tidak segera ditangani bersama, pasti akan menjadi beban bagi sektor kesehatan, lingkungan, bahkan masa depan anak cucu sebagai generasi penerus pembangunan. Dengan gotong royong, beban yang berat akan terasa ringan, dan tantangan yang besar akan lebih mudah diatasi.

"Melalui kegiatan hari ini, kita tunjukkan bahwa gotong royong masih menjadi kekuatan utama masyarakat Kabupaten Tangerang. Dengan bergotong royong dan bekerja bersama juga menumbuhkan kesadaran, membangun budaya bersih, dan menciptakan perubahan berkelanjutan," imbuhnya.

Dia mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada komunitas lingkungan, para relawan, dunia usaha, tokoh masyarakat, generasi muda, serta seluruh warga yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut. Dia juga mengajak semua pihak untuk terus menguatkaan komitmen mengatasi sampah dengan semangat persatuan dan gotong royong.

"Mari kita jadikan aksi bersih hari ini bukan hanya kegiatan sesaat, tetapi awal dari gerakan berkelanjutan. Mulailah dari rumah masing-masing, dari lingkungan kita, dengan langkah sederhana seperti mengurangi plastik sekali pakai, memilah sampah, dan mengolahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat," pungkasnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kab. Tangerang, Ujat Sudrajat melaporkan bahwa kegiatan Aksi Bersih tersebut, selain dalam rangka memperingati HUT ke-80 RI juga dalam rangka mewujudkan komitmen pemberdayaan daerah dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam menangani sampah.

"Kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Karena kesadaran dan partisipasi ini mudah diucapkan tapi sulit untuk kita laksanakan," katanya.

Dia menambahkan, kegiatan berupa pembersihan sungai dan penanaman mangrove yang melibatkan lebih dari 300 orang terserebut juga untuk memperkuat sinergi antara pemangku kepentingan dalam penanganan sampah.

"Kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu meliputi River Clean Up sepanjang kurang lebih 1,7 KM di sungai Cisadane, penanaman mangrove di Muara Tanjung Burung, edukasi pengelolaan sampah di TPS 3R," jelasnya.

Dia berharap, dengan kegiatan tersebut dapat tercipta dampak positif bagi masyarakat bagi kelestarian lingkungan serta menjadi inspirasi bagi seluruh kegiatan masyarakat untuk terus Bergerak bersama mewujudkan Kabupaten Tangerang yang bersih hijau dan bebas dari sampah. (Red)

Tangerang, lensafokus.id - Polresta Tangerang Polda Banten menunjukkan komitmen serius dalam menegakkan aturan kedisiplinan serta perilaku. Hal itu dapat dilihat dari diberhentikannya dua anggota pada Upacara Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH), Selasa (26/8/2025).

Dua anggota yang di-PTDH adalah Bripka M dan Bripka PP. Keduanya diberhentikan tidak dengan hormat sehingga tidak mendapat hak pensiun. PTDH disimbolkan dengan pencoretan foto keduanya oleh Kapolresta Tangerang Kombes Pol Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah. Hal itu karena kedua anggota yang di-PTDH tidak hadir.

"Keputusan PTDH ini tidak diambil dalam waktu singkat. Perlu proses yang sangat panjang dan pertimbangan pimpinan yang cukup berat," kata Indra Waspada.

Indra Waspada melanjutkan, keputusan PTDH bukanlah bentuk ketidaksukaan institusi atau pimpinan kepada anggota. Melainkan bentuk komitmen bagi pimpinan Polri demi kebaikan Polri dan efek jera bagi personel yang melakukan pelanggaran.

"Dengan adanya PTDH ini, saya mengingatkan agar hal ini dijadikan pelajaran, ketika menjadi anggota Polri diharapakan mempedomani Tribrata dan menghayati Catur Presetya," ucap Indra Waspada mengingatkan.

Indra Waspada juga mengajak semua anggota untuk terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan sebagai landasan spritual dalam menjalankan tugas. Dengan pendekatan spiritual, kata Indra Waspada, diharapkan ada panduan untuk tidak melakukan pelanggaran atau penyimpangan. (Red)

TANGERANG, lensafokus.id - Kabupaten Tangerang menegaskan komitmennya untuk menjadikan sektor perikanan sebagai penopang ekonomi daerah melalui penguatan produk olahan yang bermutu, sehat, dan berdaya saing. Hal ini mengemuka dalam Sarasehan Perikanan Tahun 2025 yang digelar dengan tema "Wujudkan Produk Olahan Perikanan yang Bermutu dan Berdaya Saing".

Dalam sambutannya, Bupati Tangerang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan Ekonomi, Muchamad Solehudin, menyebutkan bahwa potensi perikanan di wilayahnya sangat besar, baik dari hasil tangkap maupun budidaya. Menurutnya, potensi tersebut tidak hanya penting untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat, tetapi juga harus dikelola menjadi produk olahan bernilai tambah tinggi.

“Kita harus mampu mengelola sumber daya ini dengan baik, tidak sekadar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi harian, tetapi juga menghadirkan produk olahan perikanan yang bermutu, aman, sehat, dan berdaya saing. Produk olahan inilah yang memberi nilai tambah nyata bagi masyarakat dan daerah,” ujar dia di Hotel Lemo, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Rabu (27/8/2025).

Solehudin juga memaparkan sejumlah langkah strategis yang harus menjadi perhatian bersama. Pertama, peningkatan kualitas produksi melalui penerapan teknologi pengolahan yang higienis, efisien, dan ramah lingkungan. Dengan demikian, produk perikanan dari Kabupaten Tangerang bisa memenuhi standard kesehatan dan keamanan pangan, baik untuk pasar domestik maupun internasional.

Kedua, penguatan sertifikasi dan standar mutu. Menurutnya, produk olahan perikanan tidak cukup hanya enak, tetapi juga harus memiliki jaminan mutu dan sertifikasi yang diakui agar mampu menembus pasar yang lebih luas.

Ketiga, inovasi produk. Tren konsumsi masyarakat terus berubah, sehingga kreativitas dalam menciptakan variasi rasa, kemasan yang menarik, serta kandungan gizi yang terjaga menjadi syarat agar produk olahan perikanan tetap diminati.

Keempat, pemasaran yang adaptif. Di era digital, strategi pemasaran tidak bisa hanya mengandalkan pasar tradisional. Pemanfaatan platform e-commerce dan media digital menjadi kunci agar produk perikanan dari Kabupaten Tangerang dapat dikenal lebih luas, bahkan menembus pasar global.

“Forum ini menjadi wadah yang tepat untuk memperkuat kolaborasi antar pihak. Saya berharap dari sarasehan ini lahir gagasan dan langkah nyata yang membuat produk olahan perikanan Kabupaten Tangerang semakin berkualitas dan inovatif,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang, Rudi Hartono menegaskan bahwa sarasehan ini bukan sekadar forum diskusi, melainkan upaya konkret untuk mendorong peningkatan kapasitas pelaku usaha perikanan.

“Kami ingin memastikan produk olahan perikanan Kabupaten Tangerang tidak hanya kuat di pasar lokal, tapi juga mampu bersaing di tingkat nasional. Untuk itu, kemitraan dengan dunia usaha dan ritel sangat penting, karena distribusi yang efisien dengan jaminan kualitas akan memperbesar peluang pasar,” kata Rudi.

Kabupaten Tangerang memiliki potensi sumber daya perikanan melimpah, mulai dari perikanan tangkap di pesisir, budidaya air tawar, hingga sektor pengolahan. Namun, tantangan pengembangan sektor ini cukup kompleks.

Dari aspek produksi, masih ada pelaku usaha kecil yang kesulitan mengakses teknologi modern. Dari sisi pemasaran, banyak produk olahan ikan yang belum memiliki sertifikasi, sehingga sulit masuk ke pasar ritel besar atau ekspor.

Sehingga keberhasilan sektor ini membutuhkan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat. “Tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Harus ada kerja sama dari hulu sampai hilir agar ekosistem perikanan di Kabupaten Tangerang benar-benar berdaya saing,” tandasnya. (Red)

Page 49 of 590
Go to top