Tangerang, lensafokus.id -- Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid mengapresiasi Festival UMKM 2025 yang menampilkan produk-produk kuliner dan berbagai jenis kerajinan tangan hasil para pelaku UMKM Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Festival tersebut digelar Atrium The Breeze BSD City Kec. Cisauk, Rabu (05/11/15).
"Kita sangat apresiasi festival UMKM ini. Pameran kerajinan-kerajinan tangan, makanan dan minuman hasil olahan masyarakat yang ada di Kabupaten maupun di Kota Tangerang Selatan ini menunjukkan bahwa dinamika keanekaragaman potensi yang ada di Kabupaten Tangerang yang dapat memberikan kontribusi positif juga bagi masyarakat kita," ujar Bupati Maesyal Rasyid.
Dia menambahkan, melihat begitu besarnya potensidari sektor kerajinan tangan dan kuliner, pihaknya juga terus mendorong Dekranasda, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tangerang untuk menguatkan pembinaan dan pendampingan kepada para pelaku UMKM serta menjalin kolaborasi dengan pihak swasta untuk meningkatkan kapasitas serta kompetensi para pelaku UMKM Kab. Tangerang, baik dari sisi kualitas produk maupun jangkauan pasarnya.
"Ibu Ketua Dekranasda hadir dalam rangka memberikan semangat dan saya sudah minta juga kepada ibu ketua dan Kadis Koperasi, Kadis Indag untuk terus melakukan pembinaan dan pendampingan dengan memanfaatkan Rumah Pemberdayaan Pengembangan Koperasi Usaha Mikro yang ada di Kabupaten Tangerang sebagai wadah yang bisa memberikan kontribusi positif terhadap pelaku-pelaku UMKM, baik dari sisi pelatihannya, dari sisi pengemasannya, terus juga dari sisi marketnya pasarnya," imbuhnya.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Sinarmasland atas kepedulian dan kontribusinya terhadap pengembangan kemajuan UMKM sehingga para pelaku UMKM di Kabupaten Tangerang dapat naik kelas dan kesejahteraannya juga meningkat.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Sinarmasland yang sudah menyediakan waktu dan tempat melalui program CSR-nya dalam bentuk pendidikan, kesehatan dan juga perekonomian kepada masyarakat Kabupaten Tangerang. Saya berharap ini terus dipelihara, ditingkatkan supaya menjadi modal dasar kebersamaan antara pengembang, pihak swasta dengan masyarakat sekitar,"ucapnya.
Saat meninjau langsung stand UMKM, Bupati Maesyal Rayid juga memberikan pesan kepada para pelaku UMKM agar tetap semangat dan tidak mudah menyerah. Terus berkreasi dan berinovasi dalam mengembangkan usahanya.
"Tetap semangat, jangan mudah menyerah, terus berbuat, berkreasi dan berinovasi. Walaupun kecil tapi kecil itu bisa memberikan atau mendorong terhadap keberhasilan yang lebih besar lagi khusus untuk di Kabupaten Tangerang. Kami, pemerintah pastikan siap mendukung, melalui bantuan permodalan maupun bantuan-bantuan lainnya untuk memutar roda perekonomian," pungkasnya. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang bersama Polresta Tangerang menggelar Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi yang diikuti oleh jajaran TNI, Polri, BPBD, Satpol PP, serta perangkat daerah terkait di Lapangan Raden Aria Yudhanegara, Rabu (5/11/25).
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah yang memimpin apel tersebut menyampaikan bahwa kegiatan apel tanggap darurat dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia sebagai upaya antisipasi menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Ia menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor untuk memastikan seluruh sumber daya dan sarana prasarana senantiasa siap digunakan.
“Alhamdulillah, hari ini kita melaksanakan apel antisipasi bencana yang diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah hukum Polresta Tangerang. Kegiatan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, dan sinergi yang terjalin selama ini berjalan dengan baik. Melalui kegiatan ini, kami memastikan seluruh sumber daya, personel, serta sarana dan prasarana teknis siap digunakan apabila terjadi bencana di wilayah kita,” ujar Kombes Pol Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah.
Kapolresta menambahkan bahwa pascaapel, pihaknya bersama Pemkab Tangerang akan mendirikan pos-pos terpadu di sejumlah titik strategis untuk memperkuat koordinasi dan mempercepat penanganan apabila terjadi bencana. Posko pusat akan ditempatkan di Kecamatan Pasar Kemis dan akan beroperasi selama kurang lebih tiga bulan, sesuai dengan periode rawan bencana yang diprediksi oleh BMKG.
“Posko utama akan didirikan di Kecamatan Pasar Kemis dan akan menjadi pusat koordinasi bagi seluruh pemangku kepentingan selama periode rawan bencana. Saat ini terdapat sekitar 600 personel gabungan yang terdiri atas Polri, TNI, Sat Radar, Satpol PP, BPBD, serta para relawan dari tiap kecamatan,” terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Soma Atmaja menyampaikan bahwa kesiapsiagaan dan mitigasi bencana menjadi langkah penting mengingat potensi meningkatnya intensitas hujan pada akhir tahun. Dia juga menekankan bahwa karakteristik bencana di Kabupaten Tangerang umumnya berupa banjir dan angin puting beliung.
“Pada prinsipnya, kita semua tentu tidak menghendaki terjadinya bencana. Namun, bencana sering datang ketika kita tidak siap. Karena itu, hari ini kita berupaya melakukan mitigasi agar risiko dapat diminimalisir. Berdasarkan prediksi, tiga bulan ke depan merupakan periode yang cukup rawan. Di Kabupaten Tangerang, bencana yang paling sering terjadi adalah banjir dan angin puting beliung,” tutur Soma.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Achmad Taufik, menjelaskan bahwa wilayah dengan potensi bencana tertinggi berada di bagian tengah dan utara Kabupaten Tangerang. Menurutnya, banjir kerap terjadi di kawasan Curug, Binong, Balaraja, dan wilayah Pantura, sementara angin puting beliung lebih sering melanda daerah utara seperti Mauk, Kronjo dan Pakuhaji.
“Wilayah yang rawan banjir antara lain Curug, Binong, Balaraja, dan Pantura. Adapun wilayah utara seperti Mauk, Kronjo, dan Pakuhaji sering terdampak angin puting beliung. Untuk wilayah selatan seperti Cisauk dan Pagedangan, intensitasnya relatif lebih rendah,” jelas Taufik.
Ia menambahkan, BPBD telah menyiapkan 14 posko pemantauan yang tersebar di berbagai wilayah untuk memperkuat respon cepat terhadap laporan bencana. Setiap posko membawahi dua hingga tiga kecamatan, menyesuaikan tingkat kerawanan di masing-masing daerah. Untuk itu, pihaknya juga menghibau seluruh masyarakat dapat berpartisipasi secara aktif dan bergotong royong dalam menjaga lingkungannya dan melaporkan setiap bentuk potensi bahaya yang terjadi.
“Kami mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan dan melaporkan potensi bahaya di sekitarnya. Misalnya, apabila terdapat pohon yang berisiko tumbang atau kabel listrik yang berbahaya, segera laporkan kepada RT atau kepala desa agar informasi dapat diteruskan secara berjenjang kepada kami,” kata Taufik.
Melalui apel kesiapsiagaan ini, Pemkab Tangerang dan Polresta Tangerang bersama seluruh unsur terkait menegaskan komitmennya untuk memperkuat koordinasi dan kesiapan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, guna menjaga keselamatan dan ketenteraman masyarakat di seluruh wilayah Kabupaten Tangerang. (Red)
Lebak, lensafokus.id - Wajah Kota Rangkasbitung, bakal ditata ulang secara bertahap. Pemerintah Kabupaten Lebak, siapkan kios untuk pedagang kaki lima (PKL) yang berasal dari kawasan padat Jalan Sunan Kalijaga dan Jalan Tirtayasa di Pasar Semi Narimbang Mulya.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya besar Bupati Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya, dalam menata kota agar lebih tertib, bersih, dan modern tanpa mengorbankan nasib pedagang kecil.
“Kita tidak ingin mematikan usaha, justru ingin menata agar PKL bisa berjualan dengan lebih nyaman dan tertib,” ujar Hasbi saat memimpin sosialisasi penataan kota Rangkasbitung di Pendopo Pemkab Lebak, beberapa hari lalu.

Menurut Hasbi, pemerintah akan melakukan penataan secara humanis dan bertahap, dengan memperhatikan keberlangsungan ekonomi masyarakat. Pemerintah juga telah menyiapkan Pasar Semi Narimbang Mulya dengan sarana dan prasarana yang layak, serta pendampingan selama masa transisi agar para pedagang bisa beradaptasi dengan lingkungan baru tanpa kehilangan pelanggan.
Sosialisasi tersebut dihadiri unsur Forkopimda, Polres Lebak, OPD terkait, serta ratusan pedagang yang antusias menyambut kebijakan baru tersebut. Suasana berlangsung hangat, diwarnai optimisme bahwa penataan ini akan membuka peluang baru bagi geliat ekonomi rakyat.
Di kesempatan yang sama, Kapolres Lebak AKBP Herfio Zaki, S.I.K., M.H., menegaskan pihaknya siap mengawal penuh proses pemindahan agar berjalan tertib dan bebas pungli.
“Kalau ada oknum yang coba-coba pungli di lokasi baru, segera laporkan ke polisi atau langsung ke Mapolres Lebak,” tegas Herfio.

Hal senada disampaikan Wakil Bupati Lebak Amir Hamzah, bahwa kawasan Jalan Sunan Kalijaga bukan zona berdagang. Mengingat, karena area tersebut merupakan fasilitas umum. Ia meminta seluruh pedagang menaati aturan dan beralih ke lokasi yang telah disediakan.
“Kami ingin semua pedagang berjualan dengan tenang tanpa mengganggu lalu lintas. Setelah pasar baru beroperasi, tidak boleh lagi ada yang berjualan di pinggir jalan,” ujar Amir.
Dengan langkah ini, Pemkab Lebak menegaskan komitmennya membangun kota yang tertib, bersih, dan berdaya saing, sembari memperkuat ekonomi berbasis UMKM yang teratur dan berkelanjutan.
Rangkasbitung kini bukan hanya sekadar kota kabupaten, tapi sedang bertransformasi menjadi wajah baru Lebak yang lebih modern, rapi, dan berorientasi pada masa depan. (Adv)
Tangerang, lensafokus.id - Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid meresmikan revitalisasi SDN Kedung Dalem 1 dan 2, yang dirangkaikan dengan pembukaan Program Penyetaraan Pendidikan “Bang Pendi” dan peluncuran uji coba layanan angkutan sekolah gratis di Kecamatan Mauk, Selasa (4/11/25).
Dalam sambutannya, Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid mengungkapkan rasa syukur atas selesainya revitalisasi gedung sekolah yang sempat roboh akibat bencana angin puting beliung beberapa waktu lalu.
Pemkab Tangerang bersama pihak swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) langsung melakukan proses pembangunan kembali gedung SD yang rusak
“Waktu itu sekolah ini terkena musibah roboh akibat angin puting beliung. Saya langsung minta agar segera dibangun kembali karena kasihan anak-anak tidak bisa belajar terlalu lama. Alhamdulillah, berkat kerja sama dengan pihak PIK 2, dalam waktu dua bulan sekolah ini bisa berdiri kembali dan hari ini bisa diresmikan,” ujar Bupati Maesyal Rasyid
Pihaknya pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada masyarakat dan semua pihak yang terlibat langsung, khususnya PT Agung Sedayu Group/PIK 2 yang telah banyak berkontribusi membantu masyarakat Kabupaten Tangerang, khususnya di wilayah Pantura, dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial kemasyarakatan.
“Terima kasih kepada PIK 2 yang sudah banyak membantu masyarakat melalui CSR-nya. Tidak hanya di sini, mereka juga telah membangun fasilitas pendidikan dan olahraga di berbagai wilayah. Ini bukti nyata kepedulian dunia usaha terhadap masyarakat sekitar,” ungkapnya
Selain peresmian sekolah, masih dalam kesempatan yang sama, Bupati Maesyal Rasyid juga dilakukan peluncuran Program Penyetaraan Pendidikan “Bang Pendi”, sebagai upaya meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat yang belum menamatkan jenjang sekolah dasar hingga menengah.
Bupati menjelaskan bahwa program “Bang Pendi” menjadi salah satu inovasi Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk memastikan seluruh warga mendapatkan kesempatan belajar yang sama.
“Melalui Program Bang Pendi, kita ingin tidak ada lagi warga Kabupaten Tangerang yang putus sekolah. Semua punya kesempatan yang sama untuk belajar dan meningkatkan kualitas diri,” jelasnya.
Selain itu, Bupati Maesyal Rasyid juga secara simbolis meluncurkan uji coba layanan angkutan sekolah gratis untuk wilayah Kecamatan Mauk. Program ini ditujukan untuk membantu siswa-siswi di wilayah pesisir agar lebih mudah dan aman berangkat sekolah, sekaligus meringankan beban orang tua.
“Kita berharap layanan ini bisa memudahkan anak-anak kita berangkat ke sekolah tanpa harus khawatir ongkos transportasi. Semoga program ini membawa manfaat besar bagi masyarakat,” imbuhnya
Sementara itu, perwakilan dari PT Agung Sedayu Group (PIK 2), Bapak Restu, menyampaikan rasa syukurnya atas sinergi dan berkolaborasi yang terjalin baik dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam mendukung dunia pendidikan.
“Kami mendapatkan arahan langsung dari pimpinan untuk segera membantu setelah mendengar adanya musibah. Hari ini kami senang bisa melihat hasilnya dan semoga fasilitas ini bermanfaat bagi anak-anak dan masyarakat sekitar,” ucapnya.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, unsur Forkopimda, jajaran Dinas Pendidikan, Camat Mauk, perwakilan PT Agung Sedayu Group (PIK 2), para guru, siswa, dan tokoh masyarakat setempat. (Red)
Tangerang, lensafokus.id - Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, Intan Nurul Hikmah menegaskan bahwa penataan Pasar Cisoka bukan hanya terkait relokasi semata namun untuk kepentingan dan kemajuan bersama.
Hal tersebut ditegaskan Wabup Intan bersama jajaran Forkopimcam Kecamatan Cisoka, perwakilan PD Pasar NKR, para tokoh masyarakat, alim ulama, dan paguyuban pedagang menghadiri dan memimpin langsung memimpin langsung rapat koordinasi penataan pedagang eks penampungan Pasar Cisoka, di RM Waroeng Sunda Talaga Bestari, Selasa (04/11/25)
“Penataan pasar bukan semata soal relokasi, tetapi juga untuk menjaga ketertiban, keselamatan, dan kemajuan ekonomi masyarakat di wilayah Cisoka. Kami sudah berkali-kali mendengarkan keluhan masyarakat, baik dari pedagang di luar maupun di dalam pasar. Penataan ini bukan untuk merugikan siapa pun, tetapi agar Cisoka menjadi wilayah yang tertib, bersih, dan perekonomiannya tumbuh dengan baik,” tegas Wabup Intan
Dia menambahkan bahwa pemerintah daerah melalui Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja (NKR) telah menyiapkan sejumlah kemudahan dan keringanan bagi pedagang yang akan berpindah ke dalam pasar. Mulai dari gratis sewa los selama tiga bulan pertama, keringanan tarif parkir bagi pedagang aktif, serta biaya sewa kios yang terjangkau, yaitu sekitar Rp500 ribu perbulan yang jauh lebih murah dibandingkan di area luar yang mencapai Rp1 juta hingga Rp1,5 juta.
“Jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak pindah. Sekali lagi, ini demi kebaikan bersama, supaya masyarakat bisa berbelanja dengan aman dan tertib, dan wajah Kecamatan Cisoka menjadi lebih rapi,” tandasnya.
Pihaknya juga menyampaikan bahwa penertiban akan dilakukan secara persuasif dan humanis. Pemerintah akan menyediakan kendaraan angkut agar pedagang dapat memindahkan barang dagangannya dengan mudah ke dalam pasar. Ia juga akan menginstruksikan kepada aparat kepolisian, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan untuk bersinergi dan bekerja sama menertibkan lalu lintas serta mengatur jam operasional kendaraan berat yang melintas di jalur Kecamatan Cisoka.
“Satpol PP nanti akan mendampingi dengan cara yang baik. Barang-barang pedagang akan diangkut menggunakan mobil yang disiapkan pemerintah. Tidak ada obrak-abrik. Semua dilakukan dengan tertib dan berkeadilan,” jelasnya
Dia berharap melalui pertemuan tersebut, seluruh unsur pemerintah daerah, kecamatan, Perumda Pasar NKR, tokoh masyarakat, dan paguyuban pedagang, bisa mencapai titik temu dan bersepakat untuk bersinergi bersama dalam menata pasar dan memperindah wajah Kecamatan Cisoka.
“Insya Allah ke depan, setelah penataan selesai, aktivitas ekonomi di Pasar Cisoka akan semakin bergairah dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Jalanan sudah tidak macet, pasar rapi, dan masyarakat bisa belanja dengan nyaman. Ini semua demi kemajuan dan kesejahteraan bersama,” pungkasnya
Camat Cisoka, Sumartono, melaporkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah persuasif kepada para pedagang dan pemilik lahan di lokasi eks penampungan pasar. Ia menjelaskan ada tiga hambatan utama yang sebelumnya menjadi kendala relokasi, yaitu penataan pedagang yang masih berjualan di pinggir jalan, kebijakan portal dan akses kendaraan, serta biaya sewa kios yang dianggap mahal. Pihaknya nantinya juga akan mengadakan kegiatan promosi dan undian belanja untuk menarik minat pembeli agar kembali berbelanja di dalam pasar.
“Alhamdulillah, kini sudah mendapatkan perhatian dan solusi. Sebagian besar pedagang sudah setuju untuk masuk ke dalam pasar. Kami terus melakukan komunikasi baik dengan pengelola maupun dengan masyarakat agar proses ini berjalan lancar,” ungkap Sumartono.
Dukungan penuh terhadap penataan Pasar Cisoka juga disampaikan oleh Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Cisoka serta para tokoh masyarakat dan alim ulama yang hadir dalam pertemuan tersebut. Mereka berharap relokasi pedagang ini benar-benar menjadi solusi akhir setelah bertahun-tahun menghadapi ketidakpastian.
“Kami sudah menunggu empat tahun agar masalah ini tuntas. Kami berharap kebijakan pemerintah kali ini benar-benar menjadi penyelamat bagi pedagang kecil agar bisa kembali hidup dan berkembang,” ujar Nana, perwakilan paguyuban.
Tokoh masyarakat juga menyoroti pentingnya penataan bukan hanya di area pasar, tetapi juga sektor lain seperti lalu lintas, keselamatan jalan, dan pengaturan jam operasional truk tambang yang selama ini menimbulkan kemacetan dan potensi kecelakaan di jalur Cisoka. (Red)
Kota Tangerang – Pemerintah Kota Tangerang terus memperkuat upaya edukasi pajak kepada masyarakat. Melalui Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD), Pemkot gencar mensosialisasikan Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) atas tenaga listrik atau yang lebih dikenal dengan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) ke seluruh wilayah kota.
Kegiatan sosialisasi ini menyasar 13 kecamatan, dengan pelaksanaan terbaru digelar di Kecamatan Neglasari dan Kecamatan Batuceper, Rabu (22/10/2025) lalu.

Kepala BPKD Kota Tangerang, Agus Andriansjah, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya sekadar memberikan informasi teknis mengenai PPJ, tetapi juga membangun kesadaran publik akan pentingnya peran pajak daerah dalam menunjang pembangunan dan layanan publik.
“Pajak Penerangan Jalan merupakan salah satu sumber pendapatan penting bagi daerah. Hasilnya dikembalikan lagi kepada masyarakat, terutama untuk penyediaan dan pemeliharaan lampu penerangan jalan di seluruh wilayah Kota Tangerang,” ujar Agus.
Dalam kegiatan tersebut, BPKD turut menghadirkan narasumber dari PT PLN (Persero) UP3 Cikokol serta Bidang Pembangunan PJU Dinas Perhubungan Kota Tangerang. Peserta kegiatan meliputi perwakilan warga, ketua RW, serta para lurah di setiap kecamatan.
Sosialisasi berjalan interaktif. Masyarakat diberikan kesempatan untuk memahami mekanisme pungutan PPJ yang biasanya sudah termasuk dalam tagihan listrik bulanan, sekaligus memperoleh penjelasan tentang transparansi penggunaan dana pajak.
“Langkah ini penting agar masyarakat tahu ke mana pajak yang mereka bayarkan disalurkan. Dengan pemahaman yang baik, kami yakin partisipasi masyarakat dalam membayar pajak akan meningkat,” tambah Agus.

Selain meningkatkan literasi pajak, acara ini juga menjadi ruang bagi PLN untuk menyampaikan informasi seputar program dan layanan terbaru, termasuk upaya peningkatan mutu pasokan listrik di Kota Tangerang.
Ke depan, BPKD akan melanjutkan kegiatan sosialisasi ke seluruh kecamatan hingga akhir tahun. Pemerintah berharap, dengan semakin tingginya pemahaman masyarakat terhadap fungsi pajak daerah, khususnya PPJ, pembangunan kota dapat berjalan lebih optimal dan berkelanjutan.
“Kesadaran pajak adalah fondasi pembangunan. Semakin banyak masyarakat yang paham, semakin cepat pula Kota Tangerang berkembang menuju kota yang terang, tertib, dan maju,” tutup Agus. (Adv)