SERANG, lensafokus.id — Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah, menghadiri kegiatan Penilaian Kinerja Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten, yang digelar di Ruang Rapat Ex Litbang Bappeda Provinsi Banten, KP3B Serang, Senin (23/6).
Dalam sambutannya, Wabup Intan menegaskan bahwa percepatan penurunan stunting adalah prioritas strategis yang membutuhkan sinergi lintas sektor. Ia menyampaikan bahwa angka balita stunting di Kabupaten Tangerang berhasil turun menjadi 7,3% pada 2025, dari 7,7% di tahun sebelumnya, berdasarkan data EPPBGM.
"Capaian ini adalah hasil kerja bersama seluruh unsur, mulai dari tingkat kabupaten hingga desa, dunia usaha, masyarakat, dan lembaga seperti Bank BJB dan BAZNAS melalui program GENTING," kata Wabup Intan.
Ia menjelaskan bahwa Pemkab Tangerang secara konsisten menjalankan 8 aksi konvergensi secara terstruktur, dengan pendekatan intervensi gizi spesifik dan sensitif, serta optimalisasi peran desa. Target jangka panjang adalah menurunkan stunting menjadi 14% pada 2029 dan 5% pada 2045.
"Stunting bukan sekadar isu gizi, tetapi persoalan multidimensi yang menyangkut masa depan generasi. Karena itu, evaluasi ini penting untuk menyempurnakan langkah ke depan," ujarnya.
Sementara itu, Plh Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Provinsi Banten, Desta Munggara, menyampaikan bahwa penilaian ini akan berlangsung selama dua hari, dengan tujuan mendapatkan gambaran menyeluruh pelaksanaan 8 aksi konvergensi di setiap daerah.
"Kami ingin melihat sejauh mana aksi telah dilaksanakan dan apa yang perlu diperkuat. Kolaborasi antara provinsi dan kabupaten/kota menjadi kunci keberhasilan intervensi yang tepat sasaran," ujar Desta.
Penilaian ini diharapkan menjadi sarana untuk memperkuat kolaborasi dan implementasi aksi stunting secara terintegrasi di seluruh wilayah Banten. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id - Pameran ikan hias dan hewan peliharaan internasional Nusatic Nusapet 2025 resmi dibuka di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Jumat (20/6/2025). Event bergengsi ini menjadi salah satu pameran ikan hias dan hewan peliharaan terbesar di Asia Tenggara, dengan lebih dari 100 komunitas dari Indonesia dan Asia ikut berpartisipasi.
Wakil Bupati Tangerang Intan Nurul Hikmah menyebutkan bahwa Nusatic Nusapet bukan hanya ajang pameran, tapi juga momentum penting untuk menjadikan ikan hias sebagai komoditas unggulan nasional. Ia mengharapkan kegiatan ini juga dapat meningkatkan ekspor komoditas ikan hias.
“Berbagai macam jenis ikan hias yang ditampilkan di sini komoditasnya benar-benar bagus. Ke depan juga akan ada kompetisi, termasuk ikan koi dan lainnya. Ini potensial sekali untuk ekspor,” ungkap Intan di lokasi.
Pemkab Tangerang, lanjutnya, akan berperan dalam membuka akses bagi pelaku usaha ikan hias. Salah satunya dengan mendorong kerja sama dengan pihak seperti Angkasa Pura untuk menyediakan ruang display ikan hias di bandara.
“Dengan begitu, wisatawan atau pembeli dari luar negeri bisa langsung melihat dan diarahkan ke pusat karantina untuk proses ekspor,” tambahnya.
Terkait infrastruktur budidaya, Intan menjelaskan bahwa Kabupaten Tangerang telah memiliki dua sentra ikan hias utama, yaitu di Kecamatan Cisauk dan Kecamatan Teluk Naga. Kedua wilayah ini sudah mulai fokus membudidayakan ikan hias seperti ikan koki dan jenis lainnya.
“Budidaya ini nantinya akan dikurasi oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di ekspor, sehingga kualitas benar-benar terjaga dan harga jual petani juga meningkat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan (Kadiskan) Kabupaten Tangerang, Jaenudin mengatakan bahwa pihaknya juga akan ikut mendorong pengembangan ikan hias melalui kolaborasi dengan komunitas hobiis dan pelaku usaha.
“Kami berkolaborasi dengan komunitas ikan hias dari berbagai daerah. Nusatic ini kita dorong jadi ajang pameran terbesar, dan bahkan sudah ditetapkan kembali digelar pada Juni 2026 mendatang,” ujarnya.
Jaenudin juga menyoroti pentingnya menjadikan ikan hias sebagai peluang usaha yang menjanjikan. Ia menyebut kelompok-kelompok budidaya agar perlu terus didukung agar bisa berkembang dan menghasilkan nilai ekonomi.
“Bukan hanya hobi, ini juga jadi sektor yang bisa meningkatkan pendapatan masyarakat,” jelasnya.
Meskipun baru Tangerang yang mewakili Banten dalam pameran tahun ini, Jaenudin berharap ke depan seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Banten bisa ikut serta.
“Kita ingin Banten lebih aktif. Tiap daerah bisa tampilkan hasil budidayanya sendiri,” tutupnya. (Red)
Tangerang, lensafokus.id - Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2025, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang menggelar kegiatan penanaman pohon dan aksi susur sungai di Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Senin (23/06/2025). Aksi susur sungai dilakukan sekaligus untuk meninjau fasilitas pengelolaan sampah sungai yang ada di desa tersebut.
Diterangkan Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kabupaten Tangerang, Hari Mahardika, pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pihaknya melakukan agenda bersih-bersih sungai sekaligus meninjau fasilitas pengelolaan sampah sungai yang merupakan hasil kerjasama dengan berbagai pihak sebagai komitmen bersama dalam upaya pengendalian lingkungan.
“Jadi kita memastikan tadi barrier berfungsi sempurna dan kita memastikan semua sampah dapat tergiring dan terkelola di kapal interseptor,” terang Hari.
Hari pun menegaskan DLHK Kabupaten Tangerang berupaya memastikan seluruh sampah terkelola secara optimal, sehingga diharapkan tidak ada sampah yang berakhir mencemari laut yang diperkirakan mencapai 10-15 Ton per hari.
“Seperti yang teman-teman bersama lihat sampah yang terkumpul per hari bisa mencapai 10-15 ton, jadi kita meminta dukungan pemerintah daerah dan kota/kabupaten di sisi hulu untuk melakukan pengelolaan secara bijak terhadap sampah,” tegasnya. (Red)