BUMDes Kaduhauk Diterpa Polemik, Aktivis Desak Audit Program Ketahanan Pangan Domba

Lebak, lensafokus.id – Program ketahanan pangan (Ketapang) ternak domba yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kaduhauk, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, menuai sorotan dari organisasi masyarakat (Ormas) Badak Banten Perjuangan DPC Lebak.

Humas Badak Banten Perjuangan, Adnan atau yang akrab disapa Ewok, mengungkapkan bahwa program tersebut terhambat dan diduga tidak berjalan sesuai dengan perencanaan awal. Hal ini bahkan memicu polemik internal di tubuh BUMDes hingga menyebabkan ketua unit ternak domba mengundurkan diri.

“Program Ketapang ternak domba di Desa Kaduhauk terhambat karena perencanaan yang kurang matang. Akibatnya menimbulkan polemik di internal BUMDes dan membuat ketua kelompok ternak mengundurkan diri,” ujar Adnan kepada awak media, Sabtu (11/10/2025).

IMG 20251011 131728

Lebih lanjut, Adnan menilai bahwa polemik tersebut menjadi perhatian serius bagi dirinya selaku aktivis dan pemerhati sosial masyarakat.

“BUMDes seharusnya menjadi motor penggerak ekonomi desa. Namun dalam kasus ini terlihat ada kelemahan dalam manajemen dan perencanaan yang patut dikawal bersama,” tegasnya.

Diketahui, program BUMDes Kaduhauk menggunakan anggaran sebesar Rp 80 juta, yang diperuntukkan bagi pembelian 21 ekor domba serta pembangunan kandang ternak. Namun, hingga kini realisasi di lapangan disebut belum optimal.

Menurut Adnan, kurangnya persiapan dari pihak pengelola menyebabkan keterlambatan pada tahap pengadaan. Ia juga mempertanyakan kelanjutan 18 ekor domba yang telah dipesan ke pemasok (suplier).

“Ini akibat terburu-buru dan kurangnya persiapan. Harusnya domba sudah ada di kandang, tapi faktanya belum,” katanya.

Sementara itu, Odang, selaku ketua unit atau kelompok ternak domba, menjelaskan bahwa dirinya mengundurkan diri karena tidak pernah mengetahui secara pasti bahwa ia ditunjuk menjadi ketua kelompok sejak awal.

“Saya tidak pernah tahu kalau ditunjuk sebagai ketua. Karena khawatir ada masalah di kemudian hari, saya memilih mundur,” ujar Odang.

Menanggapi hal tersebut, Imas, Direktur BUMDes Kaduhauk, membenarkan adanya pengunduran diri tersebut.

“Secara administrasi, Pak Odang sudah mengundurkan diri. Saat ini BUMDes sedang menunggu unit baru yang siap memelihara domba di kandang yang sudah disediakan,” jelas Imas. (Cecep)

Rate this item
(1 Vote)
Go to top