Banten

Banten (5906)

Tangerang, lensafokus.id - Pemerintah Kabupaten Tangerang bekerja sama dengan Kejaksaan Republik Indonesia menyelenggarakan sosialisasi dan bimbingan teknis penggunaan Aplikasi Real Time Monitoring Village Management Funding. Acara ini digelar secara virtual melalui zoom meeting di Ruang Rapat Cituis, Gedung Kantor Bupati Tangerang, Kamis (10/4/25).

Dalam sambutannya, Bupati Moch Maesyal Rasyid menyambut baik dan mendukung implementasi Aplikasi Real Time Monitoring Village Management Funding. Untuk itu dirinya meminta seluruh pihak terkait menguatkan sinergi dan kolaborasi untuk menyukseskan Kejaksaan Agung RI ini. Kesempatan ini juga merupakan emas untuk menunjukkan bahwa desa-desa di Tangerang siap menjalankan pemerintahan secara transparan dan akuntabel.

“Ini merupakan sebuah kepercayaan yang sangat besar dari Kejaksaan Agung RI kepada Kabupaten Tangerang. Kita menjadi daerah pertama yang diberi amanah menjalankan program ini secara nasional, dan ini di jadikan pilot project se-Indonesia,” tegas Bupati.

Lanjut dia, aplikasi ini dirancang untuk mendukung pengawasan dan pelaporan secara real-time terkait kondisi, potensi, dan pengelolaan keuangan desa. Nantinya, data yang diinput oleh operator desa dapat langsung dipantau oleh berbagai pihak, termasuk Kejaksaan Agung, Kejati, Kejari, serta Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Ia juga menjelaskan bahwa tujuan dari aplikasi ini adalah untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan dana desa dan memperkuat transparansi pemerintahan desa. Untuk itu pihaknya bersama Kejaksaan minta kepada para kepala desa beserta perangkatnya mempersiapkan diri untuk menerapkan aplikasi ini.

"Saya minta seluruh desa siap mengimplementasikan aplikasi ini paling lambat sebelum kunjungan langsung dari Jaksa Agung Muda pada 27-28 April mendatang,” pintanya.

Semantara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang, Ricky Tommy Hasiholan, juga menyampaikan bahwa kepala desa memegang peran penting dalam pembangunan nasional, khususnya di Kab. Tangerang yang hampir 90 persen wilayahnya pedesaan.

“Bapak dan Ibu Kepala Desa adalah ujung tombak pelaksanaan program pembangunan. Dengan mayoritas penduduk berada di desa, penguatan pemerintahan desa menjadi kunci utama keberhasilan pembangunan nasional. Kejaksaan hadir sebagai pendukung, bukan hanya penegak hukum, tetapi juga pendamping dalam pelaksanaan program pemerintah,” ujar Ricky.

Ia juga menegaskan bahwa output dari pelaksanaan program di desa harus benar-benar nyata dan tidak hanya sebatas dokumentasi formal.

"Kami bersama Bapak Bupati selalu berkoordinasi untuk memastikan kualitas pemerintahan desa. Jangan pernah main-main dalam pelaksanaan program. Tugas kita adalah menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat,” tandasnya.

Pihaknya berharap dengan adanya sosialisasi ini, seluruh kepala desa dan perangkat desa di Kabupaten Tangerang dapat segera mempersiapkan dan mengimplementasikan sistem ini secara optimal sebagai langkah awal menuju tata kelola desa yang lebih baik, transparan, dan akuntabel.

Sosialisasi ini dihadiri juga oleh Inspektur Kab. Tangerang, perwakilan Kepala OPD, para camat dan kepala desa se-Kabupaten Tangerang beserta operator desa, yang hadir secara virtual. (Red)

TANGERANG, lensafokus.id – Kabupaten Tangerang resmi menghadirkan wajah baru UMKM lokal di Pintu Gerbang Internasional. Gerai Sentral Oleh-Oleh Kabupaten Tangerang yang berlokasi di Terminal 3 keberangkatan Bandara Internasional Soekarno-Hatta secara resmi dibuka sebagai bagian dari strategi besar Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan.

Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, menegaskan bahwa kehadiran gerai sentral oleh-oleh ini bukan sekadar tempat belanja, melainkan sarana strategis untuk membawa produk-produk lokal menjangkau pasar lebih luas.

“Dengan keberadaan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, kita memiliki peluang besar memperkenalkan produk-produk lokal ke pasar nasional bahkan internasional,” ujar Bupati Maesyal Rasyid saat melakukan peresmian gerai.

Menurut dia, Kabupaten Tangerang sebagai daerah penyangga ibu kota, tidak hanya kuat di sektor industri, tetapi juga kaya akan produk UMKM. Tercatat lebih dari 60.000 pelaku usaha mikro tersebar di 29 kecamatan, 28 kelurahan, dan 246 desa. Pemerintah daerah menilai potensi ini harus diangkat ke level yang lebih tinggi untuk meningkatkan nilai produk yang sekaligus bisa menyokong perekonomian nasional dan daerah

"UMKM memiliki peran krusial dalam struktur ekonomi nasional, terutama dalam konteks pemerataan kesejahteraan dan penciptaan lapangan kerja. Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar 61,1%, serta penyerapan tenaga kerja sebesar 97,1%," jelasnya

Gerai oleh-oleh yang baru diresmikan ini menampilkan produk-produk UMKM unggulan, mulai dari makanan khas Tangerang, fashion lokal, kerajinan tangan (kraft), alas kaki, hingga produk yang kini mencuri perhatian pengunjung, yaitu batik Tangerang.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tangerang, Anna Ratna mengungkapkan bahwa sejak dibuka pada pertengahan Maret lalu, animo pengunjung sangat tinggi, khususnya terhadap batik.

“Alhamdulillah, ternyata animo masyarakat pembeli itu banyak ke batik. Batik Tangerang itu banyak diminati, alhamdulillah, mengapresiasi kami dan membanggakan untuk kami,” Anna.

Ia menambahkan bahwa kehadiran gerai oleh-oleh di terminal keberangkatan ini akan sangat berdampak untuk memperluas jangkauan produk-produk lokal kepada masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan mancanegara.

“Kalau di Terminal 3 insyaAllah akan sangat bermanfaat dan juga ini mengenalkan produk-produk UMKM kepada seluruh masyarakat, khususnya di wilayah Indonesia. Ke depan, kami akan berupaya untuk bisa menempatkan gerai oleh-oleh UMKM di Terminal 2 dan Terminal 1. Kami mohon dukungannya dari semuanya,” ungkapnya.

Lanjut dia, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro tidak hanya berhenti pada peluncuran awal, namun akan melakukan evaluasi rutin setiap tiga bulan untuk melihat produk mana yang paling diminati, serta melakukan penyegaran agar gerai tetap menarik bagi pengunjung.

“Jadi yang isi di sentra oleh-oleh ini semua para pelaku usaha mikro di Kabupaten Tangerang yang telah lolos kurasi binaan daripada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro. Jadi kami senantiasa melakukan evaluasi setiap 3 bulan sekali rencananya, 3 bulan sekali kami evaluasi produk apa yang dominan diminati, dan produk apa yang mungkin yang kurang untuk evaluasi dan perbaikan kami ke depannya,” terang Anna.

Produk yang ditampilkan pun tidak dipilih sembarangan. Semua telah melalui proses kurasi ketat guna menjamin kualitas, keunikan, dan daya saing produk. Keberadaan sentral oleh-oleh ini juga menegaskan sinergi antara pemerintah daerah dengan pengelola Bandara Soekarno-Hatta serta berbagai pihak swasta dan vendor.

“Yang jelas, kami sangat bersyukur dan berapresiasi terhadap Angkasa Pura Indonesia, juga vendor, seluruh stakeholder yang membantu kita, sehingga kita bisa melaksanakan kegiatan konsentral oleh-oleh UMKM Kabupaten Tangerang di Terminal 3 ini, khususnya di Keberangkatan,” pungkasnya. (Red)

Tangerang, lensafokus.id – Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah menghadiri acara Halal Bihalal tingkat Kecamatan Sindang Jaya yang diselenggarakan di Aula Kantor Kecamatan Sindang Jaya, Jumat (11/4/25).

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Intan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan halal bihalal sebagai momentum mempererat silaturahmi dan memperkuat kebersamaan dalam membangun daerah.

"Melalui Halal Bihalal ini, mari kita saling memaafkan dan merajut kembali semangat persaudaraan. Sinergi yang kuat antara masyarakat dan pemerintah akan menjadi kunci utama dalam mendorong kemajuan Kabupaten Tangerang," ujar Intan Nurul Hikmah.

IMG 20250411 WA0108

Ia juga menekankan pentingnya peran serta aktif masyarakat dalam menyukseskan program-program pemerintah daerah, terutama dalam penanganan persoalan sampah yang saat ini menjadi perhatian serius dan harus dipecahkan bersama seluruh pihak. Dirinya pun mengajak seluruh elemen masyarakat Sindang Jaya untuk saling bergandengan tangan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

"Saya mengajak seluruh masyarakat, mulai dari tingkat RT/RW hingga desa, untuk bahu-membahu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, dibutuhkan kerja sama dan kesadaran kolektif dari kita semua," tegasnya

Hal yang sama juga diungkapkan Camat Sindang Jaya, Galih Prakosa. Ia menekankan pentingnya kerukunan dan kebersamaan di tengah masyarakat untuk mendukung pembangunan daerah, khususnya yang dilaksanakan di Kec. Sindang Jaya

"Kami berharap kegiatan ini dapat memperkuat kebersamaan dan menjadi pengingat bahwa pembangunan tidak bisa berjalan tanpa dukungan dari seluruh lapisan masyarakat," ujar Galih Prakosa.

Pada acara halal bihalal tersebut juga dirangkaikan dengan pemberian santunan kepada anak-anak yatim sebagai bentuk kebersamaan dan kepedulian sosial.

Acara ini turut dihadiri oleh Asisten Bidang Administrasi Umum yang juga Plt Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Firzada Mahalli, unsur Muspika, para kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta warga Kec. Sindang Jaya dari berbagai lapisan. (Red)

Lebak, lensafokus.id - Antusiasme warga membludak pada hari pertama pelaksanaan program penghapusan denda pajak kendaraan bermotor di Samsat Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Kamis, (10/04/2025).

Ribuan kendaraan terlihat mengular sejak pagi hari, bahkan sebelum loket pelayanan dibuka.

Program ini merupakan bagian dari kebijakan Pemerintah Provinsi Banten untuk mendorong kesadaran masyarakat dalam membayar pajak, sekaligus memberi keringanan bagi pemilik kendaraan yang menunggak pajak bertahun-tahun.

IMG 20250410 WA0025

Baru hari pertama saja sudah ramai sekali. Saya datang jam 8 pagi, tapi antreannya sudah panjang,” ujar Zaelani, warga Cikulur Kecamatan Cikulur, yang mengaku menunggak pajak motor selama tiga tahun.

Zaelani melanjutkan, terkait penghapusan denda pajak kendaraan, program ini sangat membantu dan bermanfaat bagi masyarakat. “Sebagai warga, program pemutihan denda pajak kendaraan itu bagus. Program ini sangat membantu masyarakat, apalagi buat yang ekonominya pas-pasan seperti saya,” tuturnya.

“Dengan adanya pemutihan, kita jadi lebih semangat buat bayar pajak karena bebannya lebih ringan. Kalau bisa sih, program seperti itu diadakan lagi secara berkala, jangan cuma pas momen tertentu saja,” sambungnya.

Program penghapusan denda ini akan berlangsung selama dua bulan ke depan, terhitung sejak 10 April hingga Juni 2025. Selain penghapusan denda, masyarakat juga bisa memanfaatkan layanan jemput bola melalui samsat keliling dan gerai pelayanan di beberapa titik strategis di wilayah Lebak.

Dengan program ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pajak kendaraan bermotor sekaligus membantu masyarakat yang terdampak secara ekonomi pasca pandemi. (Cecep)

Kota Tangerang, lensafokus.id - Dalam upaya mengantisipasi potensi banjir dan genangan air saat musim penghujan, Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) terus menggencarkan program normalisasi saluran air dan gorong-gorong, khususnya di wilayah padat penduduk. Seperti yang berlangsung di RW 02, Kelurahan Kebon Besar, Kecamatan Batuceper, Kamis (10/4/25).

Kepala DPUPR Kota Tangerang Taufik Syahzaeni mengungkapkan, petugas diterjunkan sejak pagi hari untuk melakukan pembersihan sedimen, sampah dan material yang menyumbat aliran air di dalam gorong-gorong.

“Normalisasi ini merupakan bagian dari program pemeliharaan infrastruktur drainase secara berkala. Kawasan padat penduduk rentan terdampak genangan karena sistem drainase seringkali tertutup oleh sampah atau lumpur. Melalui kegiatan ini, kami berupaya mengembalikan fungsi optimal saluran air di gorong-gorong jalur padat penduduk,” papar Taufik.

Ia pun menjelaskan, selain pembersihan, DPUPR juga melakukan pendataan titik-titik rawan banjir untuk menjadi prioritas penanganan lanjutan. “Seperti peninggian saluran atau pembangunan sistem drainase baru jika diperlukan,” katanya.

Taufik mengimbau, masyarakat Kota Tangerang untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan. Terutama ke dalam saluran air, sebagai bentuk kolaborasi dalam mencegah bencana banjir di wilayah permukiman.

“Diharapkan, agar warga berperan aktif melakukan kegiatan gotong-royong membersihkan drainase di lingkungan masing-masing. Dan yang lebih penting, jangan buang sampah ke dalam saluran. Jika kebiasaan ini tidak diubah, maka sia-sia semua upaya normalisasi yang dilakukan selama ini,” tegasnya. (Red)

Tangerang, lensafokus.id -- Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, secara resmi melakukan groundbreaking pembangunan Jembatan Parung Lawang yang berlokasi di Kampung Salimah RT 11, Desa Sukamanah, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang. Jembatan ini akan menghubungkan wilayah Kabupaten Tangerang-Banten, dengan Desa Jagabita, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kamis, (10/4/25).

Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid menyampaikan bahwa pembangunan jembatan ini merupakan jawaban Pemkab Tangerang kepada masyarakat yang telah menantikan akses penghubung antardaerah selama lebih dari 30 tahun.

"Alhamdulillah, hari ini kita mulai pembangunan jembatan yang sudah lama diimpikan oleh warga Sukamanah dan Jagabita. Ini adalah bukti komitmen kami dalam menyediakan infrastruktur yang menghubungkan antarwilayah dan mendukung akses transportasi masyarakat,” ungkap Bupati Maesyal Rasyid.

Ia juga menyampaikan bahwa jembatan ini nantinya tidak hanya menjadi sarana transportasi, tetapi juga diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan perekonomian warga di dua kabupaten.

"Dengan adanya jembatan ini, para petani, pedagang, hingga ojek lokal akan memiliki akses lebih cepat ke pasar, sehingga perputaran ekonomi akan lebih baik," ujarnya.

Pihaknya berharap masyarakat dapat bersinergi dan berkolaborasi terhadap seluruh proses pembanguan sampai dengan dipergunakan nantinya.Masyarakat harus mau secara bersama-sama merawat dan menjaga agar jembatan yang dibangun bisa memberikan manfaat yang lebih dan tahan lama.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang, Iwan Firmansyah Efendi menjelaskan secara teknis pembangunan jembatan ini mempunyai Nilai Kontrak: Rp 6.693.465.000, dengan durasi pekerjaan: 210 hari kalender. Adapun panjang jembatan itu 25 meter dan lebar 5 meter. Pembangunan ini merupakan implementasi dari misi RPJMD Kabupaten Tangerang tahun 2025-2029 yang diusung Bupati dan Wakil Bupati Tangerang yaitu Mewujudkan Pemerataan dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur

“Ini adalah penghubung strategis dua provinsi: Banten dan Jawa Barat. Sudah 30 tahun tidak ada pembangunan jembatan di sini. Alhamdulillah, sekarang bisa kita mulai,” ujar Iwan.

Menurut dia, pembangunan jembatan ini diharapkan juga bisa dilakukan dengan program padat karya, sehingga warga sekitar dapat ikut serta dalam pelaksanaannya. Pihaknya juga berharap masyarakat turut menjaga proses pembangunan agar berjalan lancar dan tepat waktu.

"Kami harap masyarakatpun ikut mendukung dan membantu serta menjaga proses pembangunan jembatan ini sehingga dapat berjalan lancar dan tepat waktu," pintanya

Salah satu warga Desa Sukamanah Kec. Jambe Mewakili Aning menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dimulainya pembangunan jembatan penghubung tersebut. Ia berharap pembangunan berjalan lancar dan memberi manfaat besar bagi masyarakat di dua wilayah yang terhubung.

“Pak Bupati sudah dua kali datang ke sini. Yang pertama diam-diam, tapi manfaatnya luar biasa. Dan sekarang hadir langsung untuk meletakkan batu pertama. Ini sangat berarti bagi kami semua. Terima kasih Bapak Bupati sudah mewujudkan mimpi kami” ucapnya. (Red)

Page 109 of 591
Go to top