Banten

Banten (5877)

Tangerang, lensafokus.id –Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid memimpin langsung Apel Kesiapsiagaan Bencana di Kabupaten Tangerang. Apel tersebut digelar di Lapangan Raden Aria Maulana Yudhanegara, Puspemkab Tangerang, Kamis (18/9/25).

Dalam amanatnya, Bupati Tangerang menekankan pentingnya kesiapan semua pihak dalam menghadapi potensi bencana, khususnya memasuki musim hujan. Ia menyebutkan bahwa ancaman bencana bisa datang dari berbagai faktor, mulai dari curah hujan tinggi, aliran sungai, hingga aktivitas manusia yang tidak menjaga lingkungan. Untuk itu, ada 4 hal yang harus diperhatikan bersama seluruh pihak terkait

“Pertama, memperkuat koordinasi lintas sektor antara TNI, Polri, BPBD, Satpol PP, dan unsur terkait lainnya. Kedua, pastikan peralatan serta prosedur evakuasi siap digunakan, mulai dari perahu karet, tenda darurat, logistik, hingga fasilitas kesehatan. Ketiga, pemetaan wilayah rawan banjir secara berkala sehingga langkah penanganan lebih cepat, tepat, dan efektif. Keempat, tingkatkan peran serta masyarakat karena penanggulangan bencana tidak bisa hanya mengandalkan aparat, melainkan melibatkan seluruh komponen masyarakat,” ungkap Bupati Maesyal Rasyid

Bupati menambahkan, kewaspadaan, kesiapan, dan kerjasama sangat penting dalam memperkecil risiko serta dampak yang ditimbulkan karena bencana tidak dapat diprediksi secara pasti. Pihaknya pun mengajak seluruh peserta apel bisa menjadikan apel tersebut sebagai momentum untuk menguatkan komitmen dalam melindungi dan menyelamatkan masyarakat.

“Apel ini adalah pengingat bagi kita semua bahwa tugas utama adalah memberikan rasa aman bagi masyarakat di tengah ancaman bencana. Saya menyampaikan apresiasi kepada Polresta Tangerang atas inisiatif dan kerjasama yang baik, serta kepada seluruh pihak yang berkomitmen menjaga Kabupaten Tangerang,” imbuhnya.

Sementara itu, Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Andi M. Indra Waspada yang turut hadir, menyampaikan terima kasih kepada Bupati Tangerang beserta jajaran Pemerintah Kabupaten yang telah memfasilitasi kegiatan apel kesiapsiagaan ini.

“Apel ini menjadi sarana untuk mereview kembali kesiapan para petugas kita dalam menghadapi potensi bencana. Kegiatan ini juga tidak hanya dilakukan di tingkat kabupaten, tetapi akan ditindaklanjuti dengan penguatan kapasitas hingga ke tingkat relawan. Relawan dan aparat harus memahami standar operasional prosedur agar penanganan bencana berjalan cepat dan tepat,” jelas Kapolresta Indra Waspada

Dia menambahkan, kolaborasi antara pemerintah daerah, TNI, Polri, BPBD, serta masyarakat sangat penting agar Kabupaten Tangerang tetap tangguh dan siap menghadapi segala kemungkinan bencana. (Red)

Lebak, lensafokus.id – Gilang Romadoni, salah seorang Tim Pendamping Mitra Cai (TPM) di Kabupaten Lebak, mengeluhkan honor atau gaji yang tak kunjung cair meskipun tanggung jawab yang dipikul sangat berat. Gilang diketahui bertugas di dua desa, yakni Desa Mekar Jaya, Kecamatan Panggarangan, dan Desa Parungsari, Kecamatan Wanasalam. Keluhan ini disampaikan pada Kamis (18/9/2025).

“Padahal tanggung jawab sebagai TPM sangat berat, mulai dari laporan awal kegiatan sampai akhir. Tapi sampai sekarang gaji belum juga cair,” ungkap Gilang dengan nada kecewa.

Ia berharap pihak Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC3) segera merealisasikan pencairan gaji bagi para TPM yang telah bekerja sesuai aturan.

Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) yang berada di bawah naungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejatinya sudah mengatur regulasi mengenai Tim Pendamping Mitra. Dokumen resmi program tersebut menyebutkan bahwa TPM memiliki peran penting dalam mendampingi pelaksanaan proyek irigasi.

Adapun kualifikasi TPM biasanya mensyaratkan lulusan S1/D3 Teknik Sipil/Pengairan atau setara, dengan pengalaman kerja relevan. Selain itu, tugas yang diemban tidak ringan, mulai dari penandatanganan Pakta Integritas, penyusunan rencana kerja, pengajuan pencairan dana, hingga memastikan transparansi serta kualitas pelaksanaan kegiatan P3-TGAI.

“Semua kewajiban sudah kami jalankan sesuai aturan. Kami hanya ingin hak kami segera dibayarkan,” tegas Gilang.

Hingga berita ini diturunkan, pihak BBWSC3 belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan para TPM di Kabupaten Lebak. (Cecep)

Tangerang, lensafokus.id -- Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP), Maruarar Sirait mengapresiasi program bedah rumah yang telah dilakukan Pemkab Tangerang.

Hal tersebut diungkapkan Maruarar Sirait pada acara penyerahan kunci rumah hasil Program CSR Bebenah Kampung dan Program Gotong Royong Pembangunan Rumah Merah Putih di Desa Patra Manggala Kec. Kemiri, Rabu (17/9/25)

"Luar biasa ini Kabupaten Tangerang telah lebih dulu mengawali program bedah rumah tidak layak huni dan targetnya gak main-main tiap tahunnya," ungkap Maruarar Sirait

Dia menambahkan selain renovasi rumah, pihak Kementerian PKP akan berupaya membuat program lainnya yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat sehingga tidak hanya rumahnya yang layak, ekonominya juga semakin meningkat.

"Kami juga berupaya membuat program lainnya yang bisa memberdayakan masyarakat, tidak hanya rumahnya yang layak tapi juga perekonomian bisa kita bantu tingkatkan," imbuhnya

Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Menteri PKP dan seluruh jajarannya, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, PT Agung Sedayu Grup serta seluruh pihak yang terlibat atas kontribusinya kepada masyarakat Kab. Tangerang, khususnya dalam program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) menjadi rumah yang lebih nyaman, sehat dan layak untuk ditinggali.

"Atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Tangerang, kami mengucapkan terima kepada Bapak Menteri, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Agung Sedayu Grup, camat, kades, semua yang terlibat langsung dalam program bedah rumah warga agar lebih layak, sehat dan nyaman," ujar Bupati Maesyal Rasyid

Lanjut dia, pihaknya juga menegaskan Program CSR Bebenah Kampung dan Program Gotong Royong Pembangunan Rumah Merah Putih yang dilaksanakan Kementerian PKP bersama Buddha Tzu Chi dan Agung Sedayu terbut juga melengkapi program bedah rumah yang sudah dilaksanakan Pemkab Tangerang.

"Program ini melengkapi program pemda yang dilaksanakan yaitu program bedah rumah sebanyak 1190 tahun ini. Jadi total tahun bisa diselesaikan sekitar 1690 rumah," imbuhnya

Dirjen Perumahan dan Perkotaan Kementerian PKP, Sri Haryati mengungkapkan bahwa pihaknya bersama
Buddha Tzu Chi dan Agung Sedayu Grup telah menetapkan 500 rumah yang dibedah di Kabupaten Tangerang. Program Bebenah Kampung dan Program Gotong Royong Pembangunan Rumah Merah Putih tersebut juga merupakan bagian dari Program 3 juta rumah yang telah dicanangkan pemerintah.

"Kami bersama Buddha Tzu Chi dan Agung Sedayu Grup telah berkomitmen sebanyak 500 unit rumah yang dibedah di Kabupaten Tangerang dan saat ini 115 unit rumah kami serahkan kepada masyarakat," ungkapnya

Lanjut dia, bedah rumah di Kabupaten Tangerang dibagi menjadi 2 tahap dan tahap 1 sebanyak 115 telah siap diserahkan kepada masyarakat yang tersebar antara lain di Kec. Kemiri 32 unit, Mauk 1 unit, Kronjo 22 unit, Pakuhaji 2 unit, Kosambi 3 unit dan Teluknaga 55 unit rumah. Sisanya tahap 2 yang menyasar 8 kecamatan sebanyak 385 rumah akan segera diselesaikan sebelum lebaran. (Red)

Aceh Tamiang, lensafokus.id – Program pemberian makanan bergizi bagi siswa SD dan SMP yang digagas Presiden Prabowo Subianto kembali menjadi sorotan publik. Pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bungoeng Lam Jaroe Aceh mengingatkan keras kepada pihak Kepala Gudang/Dapur Makanan Bergizi dan Koordinator Wilayah (Korwil) Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang, agar tidak menyampaikan makanan yang diduga tidak sehat, berulat, maupun sudah lewat kepada para pelajar.

Peringatan ini disampaikan setelah adanya temuan ulat pada makanan bergizi yang disediakan untuk siswa. Kondisi tersebut memicu kekhawatiran masyarakat karena program yang seharusnya mendukung kesehatan dan gizi anak bangsa justru berpotensi menimbulkan penyakit.

“Jangan sampai program mulia Presiden ini dijadikan ajang mencari keuntungan pribadi. Anak-anak kita berhak mendapatkan makanan sehat, bukan yang membahayakan,” tegas salah satu pengurus LSM Bungoeng Lam Jaroe Aceh, Selasa (16/9/2025).

Sebelumnya, kasus serupa sempat dimuat melalui pemberitaan media massa online dengan judul 'Diduga Bantuan Makanan Bergizi Program Presiden Prabowo Subianto Asta Cita untuk Anak Murid SD di Kecamatan Kejuruan Muda Disinyalir Terkesan Berulat Alias ​​Telah Kedaluwarsa' yang terbit pada Senin (15/9/2025). Meski sempat didiskusikan, distribusi makanan yang membahas kualitasnya diduga masih terus berlangsung.

Menariknya, setelah pemberitaan tersebut, seseorang pihak yang disebut dengan nama panggilan Tari Irmanisa menanggapi melalui pesan singkat WhatsApp. Ia sempat menyampaikan keberatannya dengan mengatakan, “Kenapa beritanya tidak sesuai fakta ya pak, siap bapak, terima kasih atas informasinya. Baru ini saya ketemu media online seperti ini.”

Namun, tanggapan tersebut justru menimbulkan tanda tanya dan dianggap menunjukkan kebingungan atas fakta temuan di lapangan.

Aktivis LSM Bungoeng Lam Jaroe, Zulfadli, menekankan pentingnya aparat penegak hukum turun tangan mengusut doktrin anggaran program pangan bergizi tersebut.

“Saya berharap Kepala Kejaksaan Agung RI, Bapak ST Baharuddin, dapat memerintahkan tim khusus dari Kejaksaan Tinggi Aceh untuk turun langsung ke Kecamatan Kejuruan Muda. Dugaan pendistribusian makanan berulat dan cakrawala ini harus dilidik dan disidik secara tuntas. Anak-anak seharusnya menerima makanan bergizi, bukan makanan yang justru bisa mendatangkan penyakit,” tegasnya. (Sumarna)

TANGERANG, lensafokus.id - Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2025, Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang menggelar Bazar Beras Murah sebagai aksi nyata untuk membantu masyarakat dan menjaga stabilitas harga pangan di Halaman Kantor Dinas Perhubungan, Rabu (17/9/25).

Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah, yang menghadiri kegiatan bazar beras murah itu mendukung dan mengapresiasi inisiatif tersebut. Sebanyak 600 kantong beras berkualitas disediakan dengan harga subsidi Rp55.000 per5 kilogram. Setiap pembeli yang menunjukkan KTP berhak membeli hingga 10 kilogram, dan sebanyak 480 kupon penjualan berhasil didistribusikan.

"Alhamdulillah hari ini, saya bisa hadir langsung menyaksikan bazar beras murah yang digelar Dinas Perhubungan dalam rangka Hari Perhubungan Nasional. Saya sangat sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan yang menyentuh langsung masyarakat, seperti bazar beras murah ini," ujar Wabup Intan.

Dalam sambutannya, dia kembali menegaskan bahwa Pemkab Tangerang terus berkomitmen meningkatkan dan menguatkan ketahanan pangan serta bersinergi dengan berbagai pihak untuk menekan laju inflasi yang terjadi.

“Pemerintah Daerah sangat mendorong kegiatan yang berpihak pada rakyat. Salah satu fokusnya adalah ketahanan pangan dan pengendalian inflasi. Dengan adanya bazar beras ini, kami bisa membantu menjaga stabilitas harga pangan di tingkat lokal, walaupun skalanya masih terbatas,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan, H. Jainudin, juga menyampaikan bahwa bazar ini merupakan wujud nyata kontribusi Dinas Perhubungan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kegiatan ini sekaligus dapat mempererat tali silaturahmi antar pemangku kepentingan, menekankan pentingnya kolaborasi untuk mewujudkan pembangunan daerah yang berkelanjutan," terangnya.

Menurut dia, dalam rangka Harhubnas 2025 ini, pihaknya berinisiatif merayakannya dengan sederhana dan penuh makna, yaitu dengan menggelar kegiatan yang bisa langsung memperkuat silahturahmi sekaligus meringankan beban masyarakat.

"Selain sebagai perayaan, kegiatan ini menjadi langkah nyata pemerintah untuk berbagi dan peduli, mencerminkan sinergi positif antara pemerintah dan masyarakat," pungkasnya. (Red)

TANGERANG, lensafokus.id – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tigaraksa terus berupaya dalam meningkatkan kualitas pelayanannya. Upaya tersebut diwujudkan melalui kegiatan pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Tim Monitoring Rumah Sakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang pada Rabu (17/9/2025).

Kegiatan yang dilaksanakan secara terintegrasi lintas sektor dan lintas program ini bertujuan untuk memastikan mutu pelayanan kesehatan, sekaligus pemenuhan standar dan kebutuhan layanan di RSUD Tigaraksa.

Direktur RSUD Tigaraksa, dr. Farid, menyampaikan bahwa pembinaan ini sangat penting untuk mengetahui aspek yang perlu ditingkatkan agar pelayanan kepada masyarakat semakin optimal.

“Kami sudah menyiapkan sebelumnya apa saja yang harus dilakukan dan ditingkatkan agar pada saat pembinaan pengawasan ini minim temuannya. Hasil rekomendasi dari Dinas Kesehatan tentu akan kami tindaklanjuti untuk meningkatkan mutu layanan yang lebih baik lagi,” jelasnya.

Meski telah meraih akreditasi paripurna dengan standar SDM dan fasilitas yang memadai, RSUD Tigaraksa tetap berkomitmen melakukan pengembangan. Menurut dr. Farid, beberapa unit seperti rawat jalan, rawat inap, dan layanan penunjang masih memerlukan peningkatan, baik dari segi sumber daya manusia, fasilitas kesehatan, maupun regulasi.

“Untuk bagian besar standar sudah terpenuhi, tinggal pengembangan dan penambahan saja,” tambahnya.

Selain itu, RSUD Tigaraksa juga terus mengembangkan inovasi layanan spesialistik, antara lain konservasi gigi, ortopedi, urologi, hingga pengembangan di bidang bedah. Inovasi tersebut diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi terhadap layanan kesehatan spesialis.

Kedepannya, ia harapannya agar RSUD Tigaraksa dapat semakin berkembang dan menjadi rumah sakit rujukan utama. “Ke depan, kami ingin RSUD Tigaraksa semakin tersosialisasi, citranya semakin baik, serta layanan-layanan spesialistiknya semakin banyak, sehingga mampu menjawab kebutuhan masyarakat dengan pelayanan yang berkualitas,” pungkasnya. (Red)

Page 39 of 588
Go to top