Kota Tangerang, lensafokus.id – Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), bekerja sama dengan Pengurus Cabang Persatuan Senam Indonesia (Persani) Kota Tangerang, menggelar Gymnastics Tangerang Talent Championship 2025. Kejuaraan ini berlangsung selama tiga hari, mulai 26 hingga 28 Mei 2025, bertempat di Tangerang Convention Center (TCC) Cimone.
Pembukaan kejuaraan secara resmi dilakukan Selasa pagi, 27 Mei 2025, oleh Kepala Dispora Kota Tangerang Kaonang, mewakili Walikota Tangerang. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Pengcab Persani Kota Tangerang Sumarti, Sekretaris Dispora Helmiati, Kabid Olahraga Dispora Jejen Jaenudin, Kabid Pemuda Supendi, Ketua Tim Kerja Olahraga Dispora Elvida Nuke Nilvana dan Edi Ruhiyat, serta Ketua KONI Kota Tangerang Dirman.

Dalam sambutannya, Kepala Dispora Kaonang menyampaikan bahwa ajang ini merupakan kelanjutan dari pelatihan pelatih dan wasit/juri tingkat dasar cabang olahraga senam yang telah dilaksanakan pada 19–22 April 2025. Pelatihan tersebut diikuti oleh para guru olahraga dan pelatih dari berbagai klub di Kota Tangerang. "Kami juga membuka peluang bagi calon pelatih baru untuk mulai membina atlet di sekolah atau klub masing-masing," jelas Kaonang.
Ketua Persani Kota Tangerang, Sumarti, menyampaikan bahwa kompetisi ini bertujuan menjaring bibit atlet potensial yang dapat dibina lebih lanjut untuk menghadapi ajang seperti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) dan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Banten tahun 2026. Ia juga menegaskan pentingnya dukungan pemerintah dalam pengadaan fasilitas khusus untuk senam. "Kami terus mendorong pembangunan venue senam, yang rencananya akan mulai dibangun tahun ini," ujarnya.
Senada dengan itu, Heru Minwardiani selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) Persani Kota Tangerang menyampaikan bahwa Gymnastics Talent Championship ini tidak hanya menjadi wadah kompetisi bagi atlet usia sekolah, namun juga menjadi sarana pencarian pelatih-pelatih muda yang potensial. “Tujuan dari event ini adalah untuk menggali bibit atlet dan pelatih berbakat demi pengembangan olahraga senam di Kota Tangerang. Kami juga berharap Pemerintah Kota dapat memfasilitasi pembangunan venue khusus untuk senam,” tegas Heru.
Kejuaraan ini diikuti oleh 45 peserta dari berbagai sekolah dan klub di Kota Tangerang, mulai dari tingkat SD hingga SMA sederajat. Nomor yang dipertandingkan meliputi Artistik Putra dan Putri kategori ALP 1, ALP 2, ALP 3. (Sumarna)
KOTA TANGERANG, lensafokus.id – Sejumlah ahli waris di Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, telah lima tahun menanti kejelasan ganti rugi atas tanah mereka yang digunakan untuk proyek turap Kali Cisadane. Tanah yang dipakai sejak tahun 2020 ini tak kunjung dibayar oleh Pemerintah Daerah Kota Tangerang, mendorong para ahli waris mencari keadilan hingga ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Anton, kuasa hukum dari Lembaga Forum Masyarakat Pemantau dan Advokasi Diskriminasi, mengungkapkan keluhan warganya. "Sejak 2020 sampai sekarang, tanah mereka yang dipakai pemerintah untuk turap Kali Cisadane belum juga menerima pembayaran ganti rugi. Ini sudah lima tahun," ujar Anton.
Lima dari sepuluh perwakilan ahli waris menyampaikan langsung keluh kesah mereka. "Tanah kami sudah lima tahun dibangun turap, tapi kami masih belum menerima ganti rugi," kata salah seorang ahli waris dengan nada kecewa.
Menanggapi laporan tersebut, Dr. Osbin Samosir dari Kemenkumham, didampingi Rombonang dan perwakilan Kementerian PUPR Provinsi Banten, segera menindaklanjuti. Dalam pertemuan dengan para ahli waris dan kuasa hukumnya, Dr. Osbin Samosir menjelaskan peran Kemenkumham. "Kami dari Kemenkumham, bukan Komnas HAM. Tugas kami tidak punya kewenangan memanggil orang atau dinas. Kami hanya sebatas mencarikan solusi atau titik temu dari permasalahan warga di sini," jelas Osbin.
Meski demikian, Osbin menegaskan komitmennya untuk membantu. "Mengenai belum adanya ganti rugi dari pemerintah, kami dan teman-teman akan berusaha menanyakan kepada pejabat terkait. Kami akan perjuangkan keinginan Bapak/Ibu. Doakan kami semoga berhasil," tambahnya, disambut antusias oleh warga yang hadir.
Kedatangan rombongan pejabat Kemenkumham ini disambut hangat oleh masyarakat Panunggangan Barat. Osbin Samosir menutup pertemuan dengan janji akan segera memulai langkah konkret. "Kami dan teman-teman akan mulai bekerja mendatangi mulai dari kelurahan, kecamatan, dinas terkait, serta Wali Kota, agar mendapat titik temu dari permasalahan Bapak/Ibu sekalian." Pungkasnya. (Sumarna)
Tangerang, lensafokus.id – Wakil Gubernur Banten, A. Dimyati Natakusumah, secara resmi menyerahkan jemaah haji Kelompok Terbang (Kloter) 57-JKG kepada Panitia Embarkasi Pondok Gede. Prosesi pelepasan berlangsung khidmat di Gedung Serbaguna Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, pada Senin (26/5).
Dalam kesempatan tersebut, Dimyati menyatakan optimismenya bahwa pada tahun 2026, jemaah haji asal Provinsi Banten sudah dapat memanfaatkan fasilitas embarkasi di Asrama Haji Provinsi Banten, Cipondoh, Kota Tangerang. Hal ini tentu akan menjadi kabar gembira bagi calon jemaah haji Banten yang selama ini harus melalui embarkasi di Jakarta.
Didampingi sang istri, Irna Narulita, Wagub Dimyati mengawali sambutannya dengan melantunkan talbiyah bersama para jemaah. Kloter 57-JKG ini merupakan gabungan jemaah dari Kabupaten Pandeglang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
"Semoga Bapak dan Ibu sekalian menjadi haji yang mabrur, haji yang makbul," ucap Dimyati penuh harap.
Dimyati juga menitipkan pesan penting kepada para jemaah, khususnya yang berusia lanjut. Ia berharap pelaksanaan ibadah haji tahun ini dapat lebih ramah lansia, mengingat banyaknya jemaah dari golongan usia tersebut. Tak lupa, ia juga meminta para petugas untuk memberikan pelayanan terbaik dan sepenuh hati kepada seluruh jemaah.
Lebih lanjut, Dimyati menekankan pentingnya meluruskan niat dalam beribadah haji. "Bukan untuk jalan-jalan atau berbelanja," tegasnya. Ia menyerukan agar jemaah menjaga lisan, perilaku, dan emosi, serta memanfaatkan waktu di Tanah Suci untuk mengkhatamkan Al-Qur'an serta meningkatkan iman dan takwa.
Mengingat ibadah haji adalah aktivitas fisik yang membutuhkan stamina, Wagub Dimyati juga mengingatkan jemaah untuk menjaga kesehatan. "Jangan sibuk untuk masak. Makan sudah disediakan. Transportasi juga sudah disediakan," pesannya, menekankan agar jemaah fokus pada ibadah.
Di akhir sambutannya, Dimyati berpesan kepada seluruh jemaah haji asal Banten untuk selalu menjaga kebersamaan, kekompakan, serta saling asah, asih, dan asuh. "Insya Allah, tahun depan embarkasi jemaah haji Provinsi Banten sudah di Cipondoh, Kota Tangerang," pungkasnya, mengakhiri sambutan dengan harapan besar. (Asp)
Serang, lensafokus.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang kembali meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk ke-17 kalinya secara berturut-turut dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Perwakilan Banten atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2024. Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) LKPD Kabupaten Tangerang tersebut dilaksanakan di Aula Kantor BPK RI Perwakilan Banten Serang, Senin (26/5/25).
Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas pencapaian ini. Predikat WTP atas LKPD tahun 2024 merupakan WTP ke-17 yang berhasil diraih Pemkab Tangerang.
"Kepala BPK telah mengundang kita sekaligus juga dalam rangka penyerahan laporan keuangan dari sisi opini untuk Kabupaten Tangerang dan juga kabupaten/kota lain di Provinsi Banten. Alhamdulillah semuanya meraih atau mendapatkan predikat WTP, Wajar Tanpa Pengecualian," ungkap Bupati Maesyal Rasyid.
Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim pemeriksa dan seluruh jajaran BPK Perwakilan Banten atas pendampingan, bimbingan dan arahan yang telah dilakukan. Selain itu, dirinya juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh OPD, sampai dengan camat, lurah, dan kepala desa yang telah membantu secara normatif untuk menyediakan data-data yang mendukung laporan keuangan Kabupaten Tangerang.
"Terima kasih kepada seluruh jajaran BPK Perwakilan Banten atas bimbingan, arahan dan pendampingannya selama ini. Tak lupa kepada seluruh OPD, camat, lurah dan kepala desa yang telah bekerja keras menyediakan data-data pendukung. Mudah-mudahan ini bisa kita pertahankan dan kita tingkatkan terus di kemudian hari," ujarnya
Menurut dia, penghargaan WTP ke-17 ini menjadi motivasi bagi seluruh perangkat daerah untuk terus meningkatkan kualitas laporan keuangan dan pelayanan publik di Kabupaten Tangerang.
"Dengan capaian ini, Kabupaten Tangerang mempertahankan rekor impresif sebagai salah satu daerah dengan perolehan opini WTP terbanyak secara beruntun di Provinsi Banten," pungkasnya
Sementara itu, Kepala BPK RI Perwakilan Banten, Firman Nurcahyadi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa opini WTP yang diberikan kepada Kabupaten Tangerang menunjukkan konsistensi pemerintah daerah dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
“Prestasi ini patut diapresiasi. Namun, kami juga mengingatkan agar pemerintah daerah tetap memperhatikan tindak lanjut atas rekomendasi hasil pemeriksaan agar pengelolaan keuangan daerah semakin optimal,” tandas Firman.
Kepala BPKD Kab. Tangerang Muhammad Hidayat mengatakan bahwa pihaknya bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) akan terus mendorong OPD untuk segera menindaklanjuti semua laporan hasil pemeriksaan yang direkomendasikan BPK selama 60 hari ke depan.
"BPK memberikan batas waktu 60 hari untuk menyelesaikan hal-hal yang masih dianggap kurang dan janggal dalam laporan keuangan yang disajikan, Kita akan terus dorong agar semua rekomendasi dari BPK bisa diselesaikan kurang dari 60 hari" jelasnya. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang menggelar menyosialisasikan Klinik Tumbuh Kembang Anak Level 3 sebagai layanan terbarunya untuk mendeteksi dan menangani keterlambatan perkembangan anak sejak dini. Sosialisasi ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan di bidang kesehatan, pendidikan, dan keluarga berencana.
Direktur RSUD Kabupaten Tangerang, dr Endang Widyastiwi, menjelaskan, layanan ini merupakan bagian dari pengembangan pelayanan rumah sakit untuk menjangkau anak-anak usia 0 hingga 6 tahun yang mengalami gangguan tumbuh kembang.
“Kegiatan hari ini adalah sosialisasi pelayanan baru dari pengembangan layanan di RSUD Kabupaten Tangerang, yaitu pelayanan tumbuh kembang anak,” ujarnya dalam acara sosialisasi klinik tumbuh kembang anak level 3 Kabupaten Tangerang di Aula Latai 3 Gedung Kantor RSUD Kabupaten Tangerang, Senin (26/5/25).
Dalam kegiatan tersebut, RSUD mengundang Dinas Kesehatan, Posyandu, Puskesmas, Dinas Pendidikan, serta Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB). Harapannya, anak-anak yang terdeteksi mengalami gangguan tumbuh kembang dapat langsung dicatat dan ditangani secara dini oleh tim medis.
“Insya Allah, kami akan segera melakukan intervensi sedini mungkin,” katanya.
Klinik ini terbuka untuk masyarakat umum, tidak terbatas hanya bagi warga Kabupaten Tangerang. Hal ini sesuai dengan status RSUD Kabupaten Tangerang sebagai rumah sakit rujukan regional provinsi.
Layanan tumbuh kembang yang dikembangkan oleh RSUD telah mencapai level 3, yang merupakan level tertinggi dalam penanganan tumbuh kembang anak. RSUD memiliki tim dokter spesialis lengkap, termasuk spesialis anak dan neurologi. Fokus utama layanan ini adalah mendeteksi dan menangani keterlambatan bicara maupun perkembangan lainnya pada anak.
“Program ini diharapkan mendukung lahirnya generasi emas Indonesia pada 2045,” kata Endang.
Berbeda dari layanan sejenis, Klinik Tumbuh Kembang RSUD Kabupaten Tangerang menerapkan pendekatan jemput bola. Tim RSUD akan mendata anak-anak di seluruh wilayah Kabupaten Tangerang, dan jika ditemukan membutuhkan bantuan, intervensi akan segera dilakukan.
Apresiasi terhadap hadirnya layanan ini juga datang dari DPPKB Kabupaten Tangerang, Kepala DPPKB, Hendra Tarmizi menyatakan bahwa klinik ini merupakan langkah strategis untuk mempercepat deteksi dan penanganan stunting.
“Dengan adanya klinik ini, kami berharap gejala-gejala stunting dapat terdeteksi lebih dini dan segera ditangani oleh tim medis secara tepat,” ujarnya.
Hendra menambahkan bahwa dengan intervensi tambahan seperti pemberian makanan tambahan, diharapkan angka stunting di Kabupaten Tangerang tidak terus bertambah. Menurut Hendra, layanan ini membutuhkan keberadaan dokter spesialis anak konsultan neurologi, yang saat ini baru tersedia di RSUD Kabupaten Tangerang.
“Kami berharap ke depannya semua rumah sakit bisa mengembangkan layanan seperti ini. Namun, saat ini yang memiliki Klinik Tumbuh Kembang Level 3 baru RSUD Kabupaten Tangerang di Provinsi Banten,” tandasnya. (Red)
TANGERANG, lensafokus.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Soma Atmaja melepas 100 petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban menjelang Idul Adha 1446 Hijriah/2025. Acara tersebut dilakukan pada apel Senin Pagi di Lapangan Raden Aria Yudhanegara, Senin (26/5/25).
Dalam sambutannya, Sekda Soma Atmaja mengatakan, Pemkab Tangerang wajib untuk memastikan semua daging konsumsi dan berbagai produk olahan daging aman untuk dikonsumsi masyarakat dan memenuhi aspek aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH).
Pengawasan dan pemeriksaan hewan kurban ini diatur sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 juncto Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
"Dalam menyambut Hari Raya Idul Adha, kita perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap lalu lintas hewan kurban ke wilayah Kabupaten Tangerang. Maka, akan dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan guna mencegah penyebaran penyakit seperti Antraks, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), serta Lumpy Skin Disease (LSD)," ungkap Soma Atmaja.
Lanjut dia, mengingat banyaknya pemotongan hewan kurban yang dilakukan di luar Rumah Potong Hewan (RPH), para petugas pemeriksa hewan kurban diminta melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab untuk memastikan kelayakan hewan kurban dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebelum dibagikan kepada masyarakat.
"Saudara-saudara sekalian memegang peran penting dalam menjaga kesehatan hewan dan keamanan pangan bagi masyarakat. Semoga seluruh proses pemeriksaan dapat berjalan dengan baik, dan masyarakat Kabupaten Tangerang dapat mengonsumsi daging kurban yang sehat dan berkualitas," tandasnya.
Soma turut mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi para petugas pemeriksa hewan kurban. Dirinya berpesan agar seluruh petugas pemeriksa hewan kurban terus semangat dan menjalankan tugasnya dengan penuh keiklasan.
"Atas nama pemerintah, saya mengapresiasi keterlibatan para petugas pemeriksa yang akan bertugas di bawah koordinasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang dan selamat menjalankan tugas," ucapnya
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang Asep Jatnika Sutrisno menuturkan 100 petugas pemeriksa kesehatan kurban tersebut akan melakukan pemeriksaan kesehatan fisik serta administrasi hewan kurban.
"Pemeriksaan fisik kesehatan hewan mencangkup umur hewan kurban, apakah ada cacat fisik atau tidak dan pemeriksaan kesehatan secara umum. Kami juga melakukan pemeriksaan administrasi hewan kurban," ucap Asep.
Ia menuturkan petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban akan mulai bertugas pada 2-10 Juni 2025 ke ratusan lapak di wilayah Kabupaten Tangerang. Terdapat 655 lapak hewan kurban yang akan dilakukan pemeriksaan.
DPKP memproyeksikan kebutuhan hewan kurban pada Idul Adha sebanyak 32.382 ekor. Asep berharap dalam pemeriksaan hewan kurban ini para petugas dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan memastikan aspek kesehatan hewan kurban. (Red)