Banten

Banten (5873)

Lebak, lensafokus.id - Dalam waktu dekat plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Endang Komarudin pihaknya akan menggelar rapat bersama dengan jajaran manajemen RSUD rumah sakit Adjidarmo dan RS Misi untuk membahas persoalan standar pelayanan. Rabu (9/07/2025).

Sebab, RSUD Adjidarmo telah mendapat warning dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dimana saat ini RSUD milik Pemkab Lebak itu belum memenuhi standar layanan untuk berada di kelas B.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak berupaya untuk mempertahankan agar RSUD Adjidarmo tidak turun kasta alias tetap sebagai RSUD tipe B.mudah mudahan ke dua RS tersebut tidak sampai turun Kelas, karena dinilai belum memenuhi standar layanan Rumah Sakit.

Saran dari Wakil gubernur agar meminjam uang kepada bank dengan skema pinjaman berjangka untuk menutupi kekurangan sebanyak Rp. 14 miliar untuk memenuhi standar rasio 10 persen tempat tidur di ruang intensif RS Adjidarmo.

"Saat ini RSUD Adjidarmo mempunyai 12 tempat tidur yaitu 6 ICU dengan ventilator, kemudian 4 HCU dan 2 MICU artinya kita masih kekurangan 18 tempat tidur lagi,” katanya.

"Ya, dua RS di Kabupaten Lebak berdasarkan hasil evaluasi Kemenkes belum memenuhi standar. RSUD Adjidarmo belum memenuhi standar layanan tipe kelas B dan RS Misi belum memenuhi standar layanan RS tipe C,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) RSUD Adjidarmo Endang Komarudin

Endang optimis RSUD Adjidarmo dapat memenuhi layanan standar RS tipe B sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kemenkes.

"Kami optimis sebelum batas waktu yang ditetapkan, semua syarat standar itu sudah terpenuhi. Sehingga, tidak sampai turun kelas. Bila turun kelas potensi kehilangan pendapatan RSUD Adjidarmo sebesar Rp1-2 miliar per bulan," tuturnya. (Cecep)

Balikpapan, lensafokus.id -- Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Kabupaten Tangerang Hj. Rismawati Maesyal Rasyid menghadiri puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Dekranas di Balikpapan Sport and Convention Center.

Pada puncak perayaan HUT ke-45 Dekranas tersebut digelar pameran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan mungusung tema “Perajin Berdaya Mendunia”.

Ketua Dekranasda Kabupaten Tangerang Hj. Rismawati Maesyal Rasyid mengatakan, pihaknya beserta tim Dekranasda Kabupaten Tangerang ikut berpartisipasi pada pameran tersebut, dengan menampilkan sebanyak 30 jenis kerajinan Unggulan dari Kabupaten Tangerang. Dengan mencakup sektor fashion, kerajinan, dan alas kaki.

"Ini menjadi momentum yang baik untuk mempromosikan kerajinan dari daerah kabupaten Tangerang. Guna membuka pasar baik di dalam negeri maupun luar negeri, " Ungkap Ketua Dekranasda Hj. Rismawati Maesyal Rasyid

Menurut ia, Dekranas memiliki semangat untuk terus melestarikan budaya bangsa, mendorong inovasi kerajinan, serta memperkuat peran perajin lokal dalam membangun ekonomi nasional.

"Kami berharap pameran ini bisa mendorong sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam membuka peluang kerja sama investasi, baik di tingkat regional maupun global. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan para pelaku usaha mikro yang berdampak pada kesejahteraan mereka," tegasnya. (Red)

BALI, lensafokus.id – Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah, menghadiri High Level Meeting on the Leprosy Progamme yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia bersama Sasakawa Health Foundation di Convention Center Nusa Dua, Bali, Senin (7/7/25).

Pertemuan tersebut dihadiri Menteri Kesehatan Budi G Sadikin, WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination Yohei Sasakawa, perwakilan organisasi internasional, lembaga non-pemerintah, peneliti, jajaran pemerintah daerah serta Penyintas Kusta (OYPMK) dalam rangka Penetapan Pilot Project percepatan eliminasi kusta melalui kegiatan pemeriksaan kusta pada program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di lima kabupaten/kota dengan beban tinggi kusta yaitu Kabupaten Tangerang, Bekasi, Brebes, Sampang dan Kota Jayapura.

Dalam forum tersebut, Wakil Bupati Tangerang Intan Nurul Hikmah menyampaikan bahwa kusta masih menjadi masalah dan tantangan kesehatan, khususnya di Kabupaten Tangerang. Saat ini masih ditemukan kasus baru penderita kusta anak dan dewasa di Kabupaten Tangerang.

"Penyakit ini terutama menyerang kulit, saraf tepi, dan jika tidak diobati, dapat menyebabkan kecacatan permanen. Capaian persentase kasus anak di Kabupaten Tangerang pada tahun 2025 masih di atas target nasional yaitu 5%," ungkap Wabup Intan.

Menurut dia, capaian persentase kasus anak terdiagnosa kusta Kabupaten Tangerang yang masih di atas 5 persen tersebut dikarenakan selain belum optimalnya Kelompok Perawatan Diri (KPD) juga masih adanya stigma negatif tentang penyakit kusta di masyarakat. Untuk itu, pihaknya mendukung penuh pencapaian eliminasi kusta di Indonesia dan berharap Gerakan Bersama Tim Percepatan Eliminasi Kusta dapat berjalan optimal.

“Saya mendukung penuh upaya percepatan eliminasi kusta di Indonesia khususnya di Kabupaten Tangerang melalui Gerakan Bersama Tim Percepatan Eliminasi Kusta Kabupaten Tangerang. Saya berharap gerakan ini dapat mewujudkan Eliminasi Kusta 2030 demi terwujudnya masyarakat Kabupaten Tangerang yang sehat, sejahtera dan berdaya saing", ujarnya.

Pihaknya juga mengajak seluruh pihak untuk mendukung penuh Gerakan Bersama Tim Percepatan Eliminasi Kusta tersebut agar prosentase kasus kusta di Kabupaten Tangerang dapat ditekan sekecil mungkin bahkan sampai nol kasus.

"Saya juga mengajak semua pihak, mulai dari Dinas Kesehatan, Puskesmas, para camat dan seluruh pihak terkait termasuk masyarakat, mari bersama-sama akhiri stigma negatif dan atasi kusta bersama. Kabupaten Tangerang Bisa," tandasnya.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan bahwa kusta sempat tidak menjadi prioritas utama dibandingkan penyakit menular lain seperti tuberkulosis, HIV, dan malaria. Namun demikian, pertemuan dengan Sasakawa pada World Health Assembly tahun 2023 menginspirasi komitmen baru Pemerintah Indonesia untuk menghapus penyakit yang seharusnya sudah tidak ada lagi.

“Saya menyadari bahwa kusta bukan sekadar persoalan angka kasus. Kusta adalah penyakit yang membawa stigma dan diskriminasi. Karena itu, kita perlu langkah luar biasa agar Indonesia segera mencapai 0 kusta, 0 disabilitas, dan 0 stigma,” ujar Budi.

Menurut dia, Kementerian Kesehatan telah merancang langkah-langkah strategis percepatan eliminasi kusta, yaitu: perluasan wilayah akselerasi target eliminasi kusta dari 42 menjadi 111 kabupaten/kota pada 2030, pelaksanaan skrining masif yang dimulai Juli 2025, penerapan skrining bagi populasi dengan risiko tinggi sindrom hipersensitivitas Dapsone, khususnya di Papua, Maluku, dan Sulawesi, penguatan ketersediaan pengobatan MDT dan partisipasi aktif dalam riset dan uji klinis vaksin kusta internasional.

"Pelaksanaan skrining masif dimulai pada bukan Juli 2025 di 5 kabupaten prioritas yaitu Kabupaten Tangerang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Brebes, Kota Jayapura, dan Kabupaten Sampang," jelasnya. (Red)

TANGERANG, lensafokus.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang melaksanakan kegiatan pemusnahan arsip inaktif yang telah melewati masa retensi. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Kantor BPBD, Kecamatan Curug, pada Selasa (8/7/2025).

Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat mengungkapkan bahwa arsip yang dimusnahkan merupakan dokumen tahun 2015, yang telah dinyatakan tidak memiliki nilai guna secara administratif, hukum maupun historis.

"Pemusnahan arsip ini dilakukan sebagai upaya untuk mengefisiensikan ruang penyimpanan dan menjaga keamanan informasi. Ada 575 arsip yang memenuhi standar untuk bisa kita musnahkan," ungkapnya.

Ia menambahkan, pemusnahan dilakukan setelah melewati proses verifikasi oleh Tim Internal BPBD. Langkah ini juga mengacu pada regulasi kearsipan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan.

Proses pemusnahan dilakukan dengan metode penghancuran menggunakan mesin shredder, serta disaksikan oleh perwakilan dari Inspektorat Kabupaten Tangerang, Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Tangerang dan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang.

Sebelum dihancurkan, arsip-arsip tersebut telah dicatat dan didokumentasikan dalam berita acara pemusnahan yang ditandatangani pejabat terkait.

"Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih baik lagi," pungkasnya.

Pemusnahan arsip ini juga menjadi bagian dari komitmen BPBD dalam mendukung reformasi birokrasi dan penguatan tata kelola pemerintahan yang akuntabel di Kabupaten Tangerang. (Red)

TANGERANG, lensafokus.id - Bupati Tangerang, Moch Maesyal Rasyid menyampaikan bahwa kalangan remaja saat ini menghadapi banyak tantangan. Karena itu, mereka harus dibekali dengan pendidikan yang baik, wawasan kebangsaan, nilai-nilai moral dan spiritual, serta keterampilan hidup yang memadai.

"Dan tidak kalah penting, para remaja juga harus memiliki ketahanan fisik dan mental, serta bebas dari risiko yang dapat merusak masa depan mereka," katanya saat menerima kunjungan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN RI, Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd di Aula Pendopo Bupati Tangerang, Ki Samaun Kota Tangerang, Selasa (8/7/25).

"Untuk mewujudkan cita-cita besar Indonesia Emas, kita harus mempersiapkan generasi muda yang berkualitas, unggul, dan berkarakter sejak sekarang," katanya

Oleh karena itu, program pembinaan dan pemberdayaan remaja perlu menjadi prioritas bersama, baik oleh pemerintah, keluarga, satuan pendidikan, maupun masyarakat secara luas.

Bupati Maesyal didampingi Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah pada Acara Menteri Menyapa Remaja Dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid mengucapkan selamat datang dan mengungkapkan rasa bangganya atas kunjungan dan perhatian Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN RI bersama rombongan untuk menyapa dan berdialog langsung dengan para remaja Kabupaten Tangerang.

"Kami mengucapkan selamat datang kepada Bapak Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd beserta jajaran. Kami merasa bangga atas kehadiran Bapak/Ibu dalam kegiatan Menteri Menyapa Remaja dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045 sebagai wujud nyata perhatian dan komitmen pemerintah pusat terhadap pembangunan sumber daya manusia, khususnya para remaja di Kabupaten Tangerang," ungkap Bupati Maesyal Rasyid.

Dia berpesan kepada para remaja Kabupaten Tangerang agar jangan mudah putus asa, namun mau terus belajar cerdas, kreatif, sehat, berdaya saing dan mampu berpikir kritis, serta memiliki semangat nasionalisme yang tinggi.

"Bekali diri dengan iman, akhlak yang mulia, ilmu dan teknologi agar kelak kalian dapat menjadi pemimpin yang tangguh dimasa depan. Masa depan bukan milik mereka yang paling cepat, tapi milik mereka yang terus mau belajar dan tidak pernah menyerah," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN RI, Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd mengatakan kegiatan bertemu dengan Genre generasi berencana merupakan salah satu program Kemendukbangga untuk mengedukasi remaja usia 10 sampai 24 tentang 3 isu yaitu: jangan melakukan pernikahan dini, jangan melakukan seks bebas, jangan napza atau jauhin narkoba.

"Tiga isu inilah yang kita minta kepada teman-teman yang datang hari ini menjadi contoh dan mengkampanyekan kepada teman-teman lainnya karena itu saya termasuk yang fokus dalam hal ini," ungkap Wihaji.

Lanjut dia, ada sekitar 70,2% penduduk Indonesia yang usianya 14 sampai 65 tahun. Artinya sekitar 70% usianya produktif. Untuk itu, mereka harus dipersiapkan sedini mungkin dengan matang.

"Generasi masa depan yang suatu saat akan mengganti kita, akan menggeser kita harus kita siapkan dan tempa dengan matang agar bisa menjadi generasi emas. Semoga nanti menjadi keluarga-keluarga yang hebat ke depannya menjadi penerus masa depan untuk Indonesia untuk Banten dan untuk Kabupaten Tangerang," pungkasnya. (Red)

Tangerang, lensafokus.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang hari ini menggelar rapat paripurna penting di gedung DPRD lantai II. Senin (7/7/2025). Rapat yang dimulai sekitar pukul 11.00 WIB ini memiliki agenda krusial yang berpusat pada optimalisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tangerang.

Agenda utama rapat mencakup pandangan umum fraksi terhadap nota keuangan perubahan APBD 2025, jawaban bupati atas Raperda eksekutif, serta tanggapan DPRD terhadap Raperda inisiatif. Berbagai fraksi, termasuk Golkar, PDIP, Gerindra, PKB, Demokrat, PKS, PAN, dan Nasdem, menyampaikan pandangan mereka.

Salah satu pandangan umum yang menonjol disampaikan oleh Herni Susilawati dari Fraksi Partai Golkar. Mengawali sambutannya, Ibu Herni mengucapkan Dirgahayu Bhayangkara ke-79, mendoakan Polri agar senantiasa menjadi institusi yang profesional, berintegritas, presisi, dan kebanggaan bangsa.

Lebih lanjut, Fraksi Golkar menyoroti dokumen perubahan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2025 yang telah disepakati. Dokumen ini dirumuskan dalam kerangka Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025 dan menjadi perhatian utama dalam pencapaian target pembangunan Kabupaten Tangerang.

Kondisi keuangan daerah dalam Nota Keuangan APBD Tahun Anggaran 2025 menunjukkan peningkatan signifikan. APBD naik sebesar Rp429,6 miliar atau 5,21%, dari semula Rp8,23 triliun menjadi Rp8,69 triliun. Peningkatan ini didorong oleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang naik dari Rp4,8 triliun menjadi Rp5,11 triliun, atau sebesar Rp434,85 miliar (9,29%). Sementara itu, pendapatan transfer menunjukkan perubahan minor sebesar 0,16%.

Terkait pelaksanaan APBD, Fraksi Golkar menekankan beberapa poin:
* Peningkatan PAD adalah keharusan mutlak melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi maksimal. Fraksi Golkar mengapresiasi perubahan anggaran daerah yang awalnya Rp8,60 triliun direvisi menjadi Rp9,41 triliun, naik 9,50% atau sebesar Rp809,21 miliar. Diharapkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terus menjaga martabat Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam pengeluaran pemerintah, memastikan alokasi anggaran untuk program pendidikan dan kesehatan tetap terjaga.

* Infrastruktur pelayanan publik mencapai 46,57% atau Rp3,93 triliun dari nota belanja di luar belanja transfer, menunjukkan prioritas pada peningkatan belanja di sektor pendidikan masyarakat.

Penerimaan pembiayaan daerah APBD 2025 tercatat sebesar Rp400 miliar dan mengalami perubahan signifikan menjadi Rp788,15 miliar, naik 97,04% atau Rp388,15 miliar. Sedangkan pengeluaran pembiayaan daerah pada bidang APBD 2025 sebesar Rp3,8 miliar atau Rp30 juta memerlukan kajian lebih lanjut untuk mendapatkan penjelasan komprehensif, guna evaluasi dan proyeksi pelaksanaan APBD 2025.

IMG 20250707 WA0050

Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid, atas nama pemerintah daerah, menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas peningkatan yang telah dicapai oleh fraksi-fraksi DPRD Kabupaten Tangerang terhadap Raperda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025/2029 dan perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pelaksanaan Fasilitas Umum Perumahan.

"Alhamdulillah hari ini saya dengan legislatif, ketua dewan, pimpinan, anggota dalam melaksanakan sekaligus mendengarkan pandangan fraksi-fraksi yang ada di DPRD. Semuanya fraksi-fraksi yang ada memberikan masukan yang memang sangat berharga untuk ke arah perbaikan-perbaikan, contohnya keterkaitan penanganan masalah bedah rumah, contoh lain adalah penanganan masalah pendidikan." Paparnya.

Bupati menambahkan bahwa DPRD juga turut memberikan masukan dan menjalankan fungsi pengawasan. "Ada beberapa perda inisiatif dari eksekutif terkait dengan RPJMD, terkait dengan PSU (Prasarana, Sarana, dan Utilitas) dan perubahan anggaran yang tadi disinggung. Ada beberapa teman-teman anggota dewan yang memberikan masukan secara langsung, jadi ini menjadi bagian PR pemerintah daerah dalam hal ini adalah perangkat daerah untuk bisa melakukan perbaikan-perbaikan. Semoga ke depannya lebih lancar lagi dalam rangka memberikan kesejahteraan untuk masyarakat dari sisi penyelenggaraan APBD Tahun 2025 dan rencananya APBDP Tahun 2025 juga," ujarnya.

Sementara, Ketua DPRD Muhammad Amud S.Sos menyatakan apresiasi tinggi terhadap terobosan-terobosan yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Terutama, kenaikan APBD sebesar Rp400 miliar tiap tahun yang menandakan keberhasilan pemerintah daerah dalam mengoptimalkan pemanfaatan anggaran untuk masyarakat Kabupaten Tangerang.

Amud juga mengapresiasi terobosan Bupati terkait program sekolah gratis untuk tingkat SD dan SMP, meskipun belum menyeluruh karena baru diluncurkan tahun ini. "Dari DPRD mensupport dan mendorong semoga di tahun 2026 terealisasi 100 persen sehingga masyarakat Kabupaten Tangerang tidak ada lagi cerita mendengar ada anak yang tidak sekolah karena pemerintah daerah sudah mensupport untuk sekolah swasta agar digratiskan," tegas Amud.

Lebih lanjut, Amud menjelaskan ada dua Raperda inisiatif dari DPRD:
* Perda Fasilitasi Pondok Pesantren: Tujuan perda ini sejalan dengan program Bupati dalam RPJMD yang akan membangun asrama pondok pesantren.
* Ekonomi Kreatif: Perda ini bertujuan untuk pemberdayaan UMKM dan pengusaha lokal di Kabupaten Tangerang.

"Dengan kuatnya ekonomi kreatif ini, pondasi ekonomi rakyat ini bisa tetap stabil. Ini sudah terbukti pada saat COVID terjadi di mana usaha kecil menengah di Kabupaten Tangerang itu masih tetap eksis dan masih bisa dilihat sebagai penyumbang ketahanan ekonomi kita," pungkas Amud. (Rm)

Page 67 of 588
Go to top