Banten

Banten (5886)

Tangerang, lensafokus.id -- Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Pendidikan menggelar Deklarasi Gerakan Literasi Sekolah, yang diikuti 250 perwakilan Guru SD dan SMP baik swasta dan Negeri, sekaligus peluncuran buku karya siswa dan guru. GSG Puspem, Minggu (04/05/2025).

Sekretaris Dinas Pendidikan  Agus Supriatna dalam kesempatannya menyanpaikan adanya deklarasi literasi sekolah ini  bagian dari Dinas Pendidikan melihat masih rendahnya kemampuan literasi di Indonesia. Berdasarkan data PISA 2022 menunjukan bahwa angka minat baca di Indonesia hanya sekita 0,001%. 

"Dalam momentum HARDIKNAS ini maka kita jadikan suatu langkah yang tepat agar memberikan hasil yang signifikan dalam menangani keadaan tersebut," ungkap Sekretaris Dinas Pendidikan Agus Supriatna.

Menurut Ia, Disdik Kab.Tangerang telah melakukan berbagai upaya melalui program dan kegiatan tentang kemampuan dalam berliterasi. Adanya Pelatihan Menulis guru pada tahun 2024 (TUKU SAGU) dan pembentukan duta baca tahun 2025 dengan melibatkan 551 peserta.

"Berharap dengan deklarasi ini tidak hanya menjadi seremonial saja, namun menjadi pemicu bagi kita semua untuk memiliki komitmen dalam meningkatkan kemampuan literasi," Pungkasnya. (Red)

Tangerang, lensafokus id - Kondisi penampungan sampah di bagian belakang Gedung TCC Cimone, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, memprihatinkan. Pantauan di lokasi menunjukkan tumpukan sampah yang menggunung dan terkesan tidak terkelola dengan baik, menimbulkan kesan kumuh dan tidak layak.

Kondisi ini diduga kuat akibat kurangnya koordinasi antara pengurus Gedung TCC Cimone dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang terkait pengelolaan sampah, terutama sampah sisa acara hajatan atau pesta yang sering diadakan di gedung tersebut. Ironisnya, baik Gedung TCC maupun DLH merupakan aset Pemerintah Daerah.

Salah seorang petugas kebersihan Gedung TCC yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kepada awak media bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan sopir truk sampah DLH. Namun, menurut pengakuan petugas kebersihan tersebut, sopir truk menolak mengangkut sampah jika tidak ada "uang pelicin".

"Kami sudah bicara dengan sopir truk DLH, tapi katanya kalau tidak dibayar, mereka tidak mau angkut," ujarnya.

Pengakuan serupa juga dilontarkan oleh seorang sopir truk berplat merah yang juga enggan namanya dipublikasikan. "Kami kalau dibayar sampahnya kami angkut, kalau tidak dibayar buat apa, biarin saja," katanya singkat.

Lebih lanjut, di area penampungan sementara yang berlokasi di belakang gedung sewaan milik Pemda tersebut, terpantau sekitar 18 unit becak motor (bentor) swasta dengan plat hitam hilir mudik mengangkut sampah menuju truk berplat merah milik DLH Kota Tangerang. Kondisi ini diperparah dengan aroma tidak sedap yang tercium saat banyaknya tamu undangan yang melintas di sekitar gedung.

IMG 20250504 132743

Para sopir bentor swasta tersebut mengungkapkan adanya dugaan praktik pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh oknum petugas. Mereka mengaku harus menyetor sejumlah uang kepada sopir truk setiap bulannya.

"Kami setor sama sopir truk per bulan Rp 500 ribu, belum lagi pengeluaran kami untuk kasih rokok dan minum sama pengurus dan kernet sopir truk," ungkap salah seorang sopir bentor swasta.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, beberapa bentor swasta tersebut berasal dari wilayah Manis Jaya dan Cibodas. "Ini semua permainan pengawas kepada sopir truk pengangkut sampah," imbuh sopir bentor lainnya.

Kejanggalan semakin mencuat dengan adanya laporan dari sopir bentor swasta yang mengaku membayar antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta per bulan kepada sopir truk sampah. Padahal, gaji sopir truk dan biaya perawatan kendaraan dinas tersebut ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Tumpukan sampah bekas acara di belakang Gedung TCC dibiarkan begitu saja tanpa diangkut. Akibatnya, saat hujan turun, bau busuk menyebar di lingkungan sekitar, terlebih lokasi penampungan sampah tersebut berada tepat di depan Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Karawaci.

Dengan kondisi ini, pihak media mendesak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang untuk segera menertibkan oknum sopir truk dan sopir bentor wilayah barat yang terindikasi melakukan praktik pungli dan menolak mengangkut sampah dari Gedung TCC Cimone. Selain itu, koordinasi yang lebih baik antara DLH dan pengurus Gedung TCC Cimone sebagai sesama instansi Pemerintah Daerah dinilai sangat penting untuk mengatasi permasalahan sampah ini secara efektif dan menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman. (Sumarna)

Tangerang, lensafokus.id -- Bupati Tangerang Maesyal Rasyid menghadiri rangkaian kegiatan memperingati HARDIKNAS tingkat Kabupaten Tangerang yang diikuti seluruh guru Paud/TK, SD dan SMP Negeri dan Swasta.

Dalam sambutannya Bupati Tangerang menyampaikan bahwa kegiatan ini bisa menjadi momentum bersama untuk merefleksikan sumbangsih dan dedikasi seluruh guru dalam rangka membangkitkan dan menguatkan semangat baru untuk bekerja lebih baik lagi mencerdaskan bangsa.

"Saya atas nama pribadi, dan Pemerintah Kabupaten Tangerang mengucapkan selamat Hari Pendidikan Nasional merupakan momentum untuk kita meneguhkan dan meningkatkan dedikasi, komitmen dan semangat untuk memenuhi amanat konstitusi yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan layanan pendidikan yang terbaik, bermutu dan berkemajuan bagi seluruh anak bangsa demi mencapai Indonesia Emas 2045," ungkap Bupati Tangerang, Sabtu (03/05/2025).

Pihaknya juga mengajak untuk terus bersinergi meningkatkan kualitas pendidikan di Kab. Tangerang, khususnya dalam meningkatkan angka lama sekolah. Pemerintah daerah berkomitmen untuk meningkatkan angka lama sekokah dari 9 tahun menjadi 12 tahun.

"Tidak ada perbedaan antara sekolah negeri dan swasta. Saat ini rata-rata lama sekolah di Kabupaten masih 9 tahun, kita ingin tingkatkan sampai 12 tahun," tandasnya

Diketahui acara memperingati HARDIKNAS dirangkaikan dengan senam massal, lomba cerdas cermat, pemberian beasiswa dari BAZNAS, penghargaan desa penyelenggaraan pendidikan kesetaraan, penyerahan penghargaan kepala sekolah inspiratif, penyerahan beasiswa bagi warga belajar kesetaraan, penyerahan juara lomba sanitasi sekolah, penyerahan juara guru konten kreator serta pengundian 2 tiket umroh.

Di kesempatan yang sama, Dini salah satu guru SDN 1 Jambe yang mendapatkan voucher umroh mengungkapkan rasa syukur atas apa yang didapatkan.

"Saya ucapkan terimakasih banyak kepada Bupati Tangerang dan Dinas Pendidikan. Syukur Alhamdulillah, tidak menyangka kalo hari ini saya dapet voucher umroh," pungkasnya. (Red)

Tangerang, lensafokus.id - Desa Cirendeu berhasil meraih peringkat 1 dalam penghargaan desa penyelenggara program pendidikan kesetaraan tingkat Kabupaten Tangerang. Penghargaan ini diberikan Bupati Kabupaten Tangerang Drs. Moch Maesyal Rasyid sebagai bentuk apresiasi atas upaya dan keberhasilan Desa Cirendeu dalam meningkatkan kualitas pendidikan kesetaraan di wilayahnya, Sabtu (03/05/2025).

Dengan diraihnya penghargaan ini, Desa Cirendeu diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan dan menjadi contoh bagi Desa-desa lain di Kabupaten Tangerang.

"Penghargaan ini merupakan bukti nyata dari kerja keras dan dedikasi seluruh masyarakat Desa Cirendeu dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat," ujar Epen Supendi.

Desa Cirendeu terletak di Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang dan dikenal karena komitmen Kepala Desanya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Desa ini terus berupaya untuk menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam hal pendidikan dan pembangunan masyarakat. (Lingga)

Lebak, lensafokus.id - Resti, istri seorang anggota Polres Lebak, mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap tuntutan Kasi Propam Polres Lebak dalam sidang kode etik suaminya, U, yang merupakan anggota Polsek Kecamatan dan diduga melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Resti menyayangkan bahwa dalam sidang kode etik yang hanya menghadirkan dua saksi dan satu saksi ahli, KDRT psikis yang dialaminya diabaikan dan tidak menjadi pertimbangan dalam penuntutan terhadap suaminya. Sidang etik tersebut dilaksanakan pada Rabu, (20/3/2025), di Aula Propam Polres Lebak.

Menurut Resti, psikolog yang hadir sebagai saksi dalam sidang etik juga diabaikan. Ia menambahkan bahwa majelis sidang, penuntut, dan pendamping hanya berfokus pada kekerasan fisik. Ironisnya, pendamping menyampaikan bahwa tidak adanya visum et repertum dari pelaku membuat mereka mengabaikan hasil visum psikologi korban.

Resti menekankan bahwa UU PKDRT mengakui kekerasan tidak hanya fisik, tetapi juga psikis, seksual, ekonomi, dan penelantaran. Ia menyoroti bahwa KDRT fisik yang terjadi pada tahun 2022 dilakukan di depan anak-anak di bawah umur. Putusan sidang etik saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan psikologi pelaku dari Polda Banten.

"KDRT fisik yang menyebabkan luka berdarah bisa sembuh, tetapi efek KDRT psikis dapat menimbulkan trauma mendalam dan berpengaruh signifikan terhadap kehidupan korban di masa depan. Hasil psikologi saya menunjukkan adanya gangguan depresi, trauma, dan penurunan harga diri. Seharusnya hal ini menjadi pertimbangan dalam sidang etik," tegas Resti.

Sementara itu, Ipda Adi Nugraha.SH, Kasi Propam Polres Lebak, saat dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp membenarkan adanya sidang etik KDRT tersebut. Namun, ia menyatakan bahwa sidang belum final karena masih menunggu hasil pemeriksaan psikologi pelaku. Mengenai putusan, ia menegaskan akan didasarkan pada aturan yang berlaku dan pihaknya sangat berhati-hati karena menyangkut jabatan. Terkait keluhan korban mengenai aspek psikis yang tidak dijadikan pertimbangan, Ipda Adi Nugraha menyatakan bahwa hal tersebut bukan kewenangannya.

Lebih lanjut, Ipda Adi Nugraha menduga bahwa pihak korban kurang menyimak jalannya sidang etik karena membawa anak kecil dan sempat keluar ruangan saat anaknya menangis.

"Mungkin pada waktu sidang etik pihak korban kurang begitu menyimak karena yang bersangkutan membawa anak kecil dan keluar ruangan karena anaknya menangis," Pungkasnya. (Cecep)

Tangerang, lensafokus.id - Semangat Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini terasa begitu membara di Lapangan Raden Aria Yudhanegara, Puspemkab Tigaraksa. Ribuan tenaga pendidik Kabupaten Tangerang tumpah ruah dalam acara senam massal yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Sabtu (3/5/2025).

Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah, hadir di tengah-tengah kemeriahan acara bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Kehadiran mereka menjadi simbol dukungan penuh Pemkab terhadap kemajuan dunia pendidikan di wilayahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wabup Intan menyampaikan bahwa kegiatan senam bersama ini tak hanya diikuti secara langsung oleh para guru, namun juga terhubung secara daring dengan rekan-rekan pendidik lainnya di seluruh Kabupaten Tangerang. Ia menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental para guru.

"Momentum Hari Pendidikan Nasional ini hendaknya menjadi penyemangat bagi seluruh guru dan tenaga pendidik untuk terus berkembang dan berinovasi. Kami berharap seluruh guru di Kabupaten Tangerang semakin termotivasi, berprestasi, dan mampu menciptakan inovasi-inovasi baru," ungkap Wabup Intan dengan penuh harap.

Lebih lanjut, Wabup Intan menyoroti betapa krusialnya peran guru dan kepala sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan bagi para siswa. Menurutnya, peningkatan kompetensi dan kapasitas bagi para pendidik adalah sebuah keniscayaan.

"Peran guru itu sungguh luar biasa. Oleh karena itu, mereka harus terus meningkatkan kompetensi, memperluas wawasan, dan menjadi lebih inovatif dalam menciptakan suasana sekolah yang menyenangkan bagi anak didik," tegasnya.

Pemkab Tangerang, melalui Dinas Pendidikan, telah menunjukkan komitmennya dalam memfasilitasi pengembangan diri para guru. Berbagai program pelatihan dan pendidikan berkelanjutan (diklat) secara rutin diselenggarakan untuk membekali para pendidik dengan ilmu dan wawasan terkini.

"Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang telah berupaya maksimal dalam menyelenggarakan berbagai diklat, memberikan ilmu dan wawasan agar kapasitas serta kompetensi guru-guru di Kabupaten ini terus meningkat," jelas Wabup Intan.

Selain fokus pada kualitas pendidik, Wabup Intan juga menyampaikan harapan besar agar generasi muda Kabupaten Tangerang tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan beradab. Ia berharap para pemuda dapat menjadi teladan dan agen perubahan positif di lingkungan mereka.

"Saya berharap, para pemuda Kabupaten Tangerang memiliki adab dan akhlak yang baik. Dan ke depannya, tidak ada lagi anak-anak di Kabupaten Tangerang yang putus sekolah," tuturnya.

Kemeriahan acara senam bersama ribuan guru ini juga diisi dengan penyerahan penghargaan secara simbolis kepada para guru dan kepala sekolah inspiratif. Tak ketinggalan, berbagai atraksi seni dan olahraga persembahan dari para siswa turut memeriahkan suasana Hardiknas di Kabupaten Tangerang. (Asp)

Page 96 of 589
Go to top