Tangerang, lensafokus.id – Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid menghadiri acara Pelantikan Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Tangerang yang digelar di Pondok Pesantren Miftahul Khaer 3, Kecamatan Panongan, Minggu (7/9/25).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Maesyal Rasyid mendorong agar kepengurusan PMII yang baru bisa lebih berkontribusi nyata, bukan hanya organisasi tapi juga madyarakat dan bangsa.
"Dengan rekam jejak dari yang sebelumnya, kepengurusan yang baru harus bisa lebih memberikan kontribusi nyata bagi kepentingan organisasi, terlebih masyarakat, bangsa dan negara," ujar Bupati Maesyal Rasyid
Dia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada kepengurusan PMII sebelumnya atas dedikasi dan kontribusinya, serta memberikan pesan kepada pengurus baru agar terus melanjutkan hal-hal positif yang sudah dilakukan.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Tangerang, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pengurus yang lama. Untuk pengurus baru, saya yakin sudah memiliki rekaman tugas-tugas dari kepengurusan sebelumnya. Mana yang positif dapat diteruskan, mana yang belum sempurna agar disempurnakan,” ucapnya
Lebih lanjut, Bupati menekankan bahwa organisasi kemahasiswaan, khususnya PMII, memiliki peran penting sebagai sosial kontrol dan bagian dari upaya mencerdaskan bangsa. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah daerah selalu membuka ruang komunikasi dan kolaborasi dengan mahasiswa.
“Mahasiswa adalah garda terdepan dalam menjaga ketenteraman, ketertiban, serta memberikan masukan bagi pemerintah. Bukan hanya Bupati, Kapolres, atau Dandim yang menjaga wilayah, tetapi jutaan rakyat termasuk ratusan ribu mahasiswa yang menjaga rumahnya masing-masing. Untuk itu kami sangat menghormati dan mengapresiasi peran mahasiswa, khususnya PMII,” serunya.
Pihaknya pun mengajak PMII untuk terus berkiprah dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam membangun sumber daya manusia yang unggul. Dia juga menegaskan bahwa Pemkab Tangerang berkomitmen untuk terus memperluas akses pendidikan, mulai dari program sekolah gratis hingga beasiswa bagi siswa SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah maupun mahasiswa
“InsyaAllah PMII akan terus memberikan kontribusi positif kepada pemerintah dan masyarakat Kabupaten Tangerang, khususnya dalam upaya mencerdaskan bangsa. Selamat kepada ketua dan seluruh jajaran pengurus yang baru dilantik, semoga sukses dan dapat menjalankan amanah dengan baik,” pungkasnya. (Red)
Pandeglang, lensafokus.id - Program pendidikan non-formal melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) kembali tercoreng. Kali ini, dugaan penyimpangan kembali mencuat di Kabupaten Pandeglang. PKBM Ahmad Dahlan, yang berlokasi di Jalan Sindangresmi, Desa Cempakawarna, Kecamatan Sindangresmi, disorot lantaran diduga melakukan mark-up jumlah siswa warga belajar demi mendapatkan kucuran dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dari pemerintah pusat.
Berdasarkan data yang dilaporkan ke Dapodik (Data Pokok Pendidikan) tahun ajaran 2025–2026, pihak PKBM mencatatkan 103 siswa laki-laki dan 54 siswi perempuan dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) P2966366 berstatus swasta. Namun, fakta di lapangan justru berbeda jauh.
Sejumlah warga sekitar menuturkan, jumlah siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar di PKBM Ahmad Dahlan tidak sampai sebanyak itu. Bahkan, mereka menduga sebagian besar data siswa yang dilaporkan fiktif alias hanya di atas kertas.
“Jangankan sampai ratusan siswa, kenyataannya hanya ada puluhan orang saja yang datang belajar. Itu pun tidak rutin. Diduga ada mark-up siswa untuk dapat dana lebih besar,” ungkap salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Minggu (7/9/2025).
Ketua PKBM Ahmad Dahlan, Joni, saat dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp, membantah tudingan adanya mark-up siswa. Ia berkilah, data yang tercatat bukan sepenuhnya berasal dari pihaknya.
“Ada sebagian siswa itu bawaan orang lain, katanya dititipkan. Waktu saya tanya lagi, orang yang menitipkan sudah meninggal. Jadi agak sulit dilacak,” ujar Joni.
Namun, ketika disinggung soal dana BOP yang tetap cair dengan jumlah siswa yang tidak sesuai fakta di lapangan, Joni memilih berkelit.
“Sekarang saya lagi ada urusan keluarga, persiapan saudara mau nikah. Setelah selesai, saya akan klarifikasi lebih lanjut,” pungkasnya. (Cecep)
TANGERANG, lensafokus.id - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja menghadiri acara Zikir Bersama Majelis Dzikir Hikmatul Qodiriyah dalam rangka memperingati Maulid Muhammad SAW di Kecamatan Cisoka, Jumat malam (05/9/25).
Dalam sambutannya, Sekda yang hadir mewakili Bupati Tangerang mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para guru, para alim ulama, tokoh masyarakat Kecamatan Cisoka, serta seluruh jamaah yang senantiasa istiqamah menjaga tradisi zikir, sekaligus menghidupkan syiar Islam di Kabupaten Tangerang, khususnya di Kecamatan Cisoka.
"Malam ini kita berkumpul bukan sekadar mengenang kelahiran beliau, melainkan momentum untuk memperkokoh keimanan, menumbuhkan rasa cinta, serta meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW. Kejujuran, kasih sayang dan keadilan beliau merupakan nilai-nilai yang harus senantiasa kita wariskan kepada generasi muda agar Kabupaten Tangerang semakin religius, maju, dan sejahtera," ujar Soma.
Menurut dia, menyikapi perkembangan situasi dan kondisi saat ini, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat Cisoka agar tetap solid menjaga persatuan, persaudaraan dan tali silahturahmi antar sesama. Selain itu, dia menghimbau kepada para orang tua agar menjaga dan mengawasi anak-anaknya agar tidak mudah terpengaruh ajakan yang menyesatkan yang pada akhirnya merugikan pihak lainnya.
"Bapak ibu yang anaknya sekolah, mohon dijaga dan diawasi agar tidak mudah terpengaruh hal-hal negatif yang belum jelas kebenarannya. Anak-anak harus tetap sekolah, jangan sampai putus sekolah," serunya.
Dia juga menandaskan bahwa Pemkab Tangerang telah menggratiskan sekolah tingkat SD dan SMP swasta dan juga memfasilitasi beasiswa bagi mereka yang ingin melanjutkan kuliah, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
"Saat ini sekitar 200 sekolah SD dan SMP swasta yang telah bekerjasama dengan pemerintah untuk program sekolah gratis. Bukan hanya itu, pemerintah daerah juga telah memberikan beasiswa kepada mereka yang mau kuliah dan memberangkatkan mahasiswa untuk belajar di Kairo," ungkapnya.
Hal yang sama juga ditandaskan Camat Cisoka, Sumartono. Dia menghimbau kepada seluruh masyarakat Cisoka untuk terus memperkuat persatuan dan persuaudaraan dan tidak mudah terhasut oleh isu-isu yang menyesatkan.
Dia mengatakan pentingnya memiliki identitas kependudukan kepada seluruh warga yang hadir. Saat ini, Kecamatan Cisoka telah membuka layanan administrasi kependudukan yang lebih baik dan mudah.
"Identitas kependudukan itu penting, salah satunya KTP yang harus dibawa. Bagi warga yang belum punya silahkan ke kecamatan, segera diurus. Setelah selesai akan kami antar langsung ke rumah bapak, ibu," jelasnya.
Acara tersebut juga dihadiri oleh unsur Forum Pimpinan Kecamatan Cisoka, alim ulama, tokoh masyarakat dan ratusan masyarakat Kecamatan Cisoka. (Red)
Tangerang, lensafokus.id — Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Soma Atmaja membuka ruang Himpunan Mahasiswa Tangerang Barat (Himatangbar) untuk berkolaborasi dalam bentuk penelitian, inovasi, maupu program pemberdayaan masyarakat.
Hal itu disampaikan Soma Atmaja bersama Ketua DPRD Kabupaten Tangerang dan Anggota DPRD Fraksi Golkar menghadiri pelantikan Pengurus Himatangbar di Ruang Rapat Bola Sundul Gedung Usaha Daerah (GUD) Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Sabtu (6/9/25).
"Kami membuka ruang yang seluas-luasnya kepada para mahasiswa untuk berkolaborasi dalam bentuk penelitian, inovasi, maupu program pemberdayaan masyarakat," ujar Soma
Dia juga menyampaikan bahwa pergantian pengurus bukan hanya sekedar seremonial, melainkan wujud regenerasi serta cerminan dari semangat mahasiswa yang terus bergerak dan berkembang mengikuti dinamika zaman.
"Sebagai calon pemimpin masa depan dan agen perubahan, kita yakin Himatangbar memiliki peran strategis untuk berkontribusi nyata bagi pembangunan Kabupaten Tangerang," tegasnya.
Lebih lanjut, Sekda menandaskan bahwa Kabupaten Tangerang memiliki potensi besar, baik sektor pertanian, kerajinan, industri kreatif, hingga UMKM dan digital. Hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi para mahasiswa untuk berkarya dan memciptakan lapangan pekerjaan untuk diri sendiri maupun bagi orang lain.
"Tidak hanya kritis, kita percaya Himatangbar dapat melahirkan mahasiswa berdaya saing, cerdas, kreatif, produktif dan solutif. Mampu melihat peluang untuk menciptakan lapangan sendiri maupun untuk orang lain," tandasnya.
Ia mengucapkan selamat dan sukses kepada pengurus baru Himatangbar dan berharap kepada kepengurusan yang baru agar dapat membawa perubahan positif, membangun budaya organisasi yang solid, mengembangkan program kerja yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat dan penguatan ekonomi lokal dalam rangka mewujudkan kesejahteraan sosial di Kabupaten Tangerang.
“Dekatlah dengan masyarakat, jangan jadikan organisasi mahasiswa hanya eksis di ruang akademik namun mampu memberikan manfaat yang nyata di tengah masyarakat," pungkasnya. (Red)
Lebak, lensafokus.id – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Wartawan Reformasi Indonesia (DPD-KWRI) Provinsi Banten, H. Edi Murpik, mengecam keras ucapan Kepala Desa Panggarangan, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Buharta, yang diduga melecehkan profesi wartawan dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) melalui sebuah video berdurasi 48 detik yang diunggah di akun TikTok miliknya, @jaro.abu.
Dalam video tersebut, Buharta berbicara menggunakan bahasa Sunda dengan nada merendahkan dan menuding wartawan serta LSM. Berikut penggalan ucapannya: “Euh bagong aing ngabangun jalan kadatangan wartawan ieu budak hahahaha… LSM Rajol, ieu yeuh haduh, moal anggeus-anggeus, heh mobil bae geh genep, kali sajuta genep setengah, sapoe tilu puluh juta, boga duit genep puluh juta mah dua poeun, ngarang. Haduh bingung aing euweuh bereunana aing ieu aya LSM, jigana dijieun pemberitaan aing ku media ieu, Carik aya media duaan yeuh.” ucapnya dalam video.
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, ucapan tersebut bermakna: “Heh, babi, saya membangun jalan, datang wartawan dan LSM banyak, haduh, tidak bakal beres-beres. Mobil saja enam dikali Rp1,6 juta, satu hari Rp30 juta, jadi punya uang Rp60 juta hanya dua hari saja. Bingung saya, tidak ada yang bisa saya kasih. Ada LSM. Kayaknya saya dibuat pemberitaan oleh media ini. Carik (Sekdes) ada media berdua."
Menurut H. Edi Murpik, pernyataan itu sangat tidak pantas diucapkan seorang kepala desa yang seharusnya menjadi teladan dan pengayom masyarakat. “Ucapan itu jelas melecehkan profesi wartawan dan LSM. Wartawan adalah pilar keempat demokrasi yang dilindungi undang-undang, sementara LSM merupakan lembaga kontrol sosial yang juga diakui dalam sistem demokrasi. Pernyataan semacam itu tidak bisa dianggap candaan,” tegas Edi Murpik, Jumat (5/9/2025).
Hingga berita ini diturunkan, upaya konfirmasi kepada Kepala Desa Panggarangan, Buharta, melalui sambungan seluler maupun WhatsApp pada Jumat (5/9/2025) petang, tidak mendapatkan jawaban. Nomor telepon milik yang bersangkutan tidak aktif.
Sementara itu, Camat Panggarangan, Ahmad Faidullah, saat dihubungi melalui WhatsApp, hanya menjawab singkat. “Mangga pak, bisa konfirmasi langsung ke Kepala Desa Panggarangan, pas jam kantor,”. Ujarnya.
Wakil Bupati Lebak, H. Amir Hamzah, dan Kepala Dinas PMD Lebak, Oktavianto Arief Ahmad, yang dimintai tanggapan juga belum memberikan jawaban.

H. Edi Murpik menutup pernyataannya dengan mengingatkan agar pejabat publik menjaga etika dalam berbicara.
“Kami minta aparat hukum menindaklanjuti kasus ini secara serius. Jangan sampai pejabat publik seenaknya merendahkan profesi wartawan dan LSM lalu bersembunyi di balik kata maaf. Ini soal marwah profesi yang harus dijaga,” pungkasnya.
Ucapan Buharta memicu reaksi keras dari berbagai kalangan. Koalisi Aktivis Bersatu menyatakan akan segera melaporkan dugaan pelecehan profesi tersebut ke aparat penegak hukum (APH).
Ketua LSM Pemantau Keuangan Negara (PKN) Lebak, Fam Fuk Tjhong, menegaskan pihaknya telah mengantongi bukti video tersebut.
“Bukti sudah kita pegang dan kita kaji. Ini indikasi kuat perbuatan yang disengaja. Tidak bisa seenaknya membuat video berisi tuduhan dan fitnah terhadap profesi wartawan dan LSM lalu diunggah ke TikTok. Profesi kami dilindungi undang-undang, dan apa yang dilakukan oknum kades ini melukai martabat kami,” tegas Tjhong, seperti dilansir Jurnal Klik, 5 September 2025 dan media lainya.
Ia menambahkan, tindakan itu berpotensi dijerat dengan pasal fitnah dan pencemaran nama baik sebagaimana diatur dalam Pasal 434 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 2023, dengan ancaman pidana penjara maksimal empat tahun.
Senada, Ketua Pergerakan Relawan Pembela Masyarakat (RPM), Imam Apriyana, juga mengecam keras ucapan Buharta. “Kepala desa, membuat video merendahkan profesi wartawan dan LSM. Ini sikap yang tidak pantas dari pejabat publik. Kami bekerja sesuai aturan dan etika, bukan seperti yang dituduhkan,” ujarnya.
Di tengah sorotan publik, Buharta akhirnya membuat video klarifikasi dan permintaan maaf yang tersebar di grup WhatsApp Forum Wartawan.
“Saya Kepala Desa Panggarangan, mohon maaf kepada semua pihak, terutama rekan-rekan media, apabila ada yang tersinggung dengan ucapan saya. Saya tidak ada maksud untuk melecehkan profesi mitra kerja saya,” kata Buharta—(red)
Tangerang, lensafokus.id – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) Banten bersama Dewan Pimpinan Cabang (DPC) KWRI Kabupaten Tangerang menggelar audiensi dengan Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, Intan Nurul Hikmah, Kamis (4/9/2025).
Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Wabup itu disambut baik sebagai langkah memperkuat sinergitas dan kolaborasi antara insan pers dengan pemerintah daerah.
Wabup Tangerang, Intan Nurul Hikmah, menyambut positif kehadiran organisasi pers tersebut. Menurutnya, media memiliki peran penting sebagai mitra strategis pemerintah dalam menyampaikan informasi pembangunan dan kebijakan daerah kepada masyarakat.
“Saya sangat mengapresiasi kehadiran rekan-rekan KWRI. Pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri, kita butuh sinergi dengan media sebagai penyampai informasi dan juga sebagai kontrol sosial. Harapan saya, melalui kolaborasi ini, pembangunan di Kabupaten Tangerang bisa semakin cepat tersampaikan ke masyarakat dengan baik,” ujar Intan.
Sementara itu, Ketua DPD KWRI Banten, H. Edi Murfik, menegaskan komitmen pihaknya untuk terus menjaga profesionalitas dan independensi dalam menjalankan fungsi pers.
“Audiensi ini menjadi momentum untuk mempererat komunikasi antara KWRI dan pemerintah daerah. Kami di KWRI Banten siap mendukung program-program Pemkab Tangerang, tentunya dengan tetap berpegang pada kode etik jurnalistik dan semangat independensi,” tegas Edi Murfik.
Hal senada disampaikan Ketua DPC KWRI Kabupaten Tangerang, Mad Sutisna, S.Kom., M.M., yang akrab disapa Anoy. Ia menilai bahwa sinergi antara insan pers dan pemerintah merupakan modal besar dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan transparan.
“KWRI Kabupaten Tangerang berkomitmen menjadi mitra yang konstruktif bagi pemerintah daerah. Kami ingin hadir bukan hanya sebagai penyampai berita, tetapi juga sebagai bagian dari upaya mencerdaskan masyarakat melalui informasi yang benar dan berimbang. Dengan kolaborasi yang baik, saya yakin pembangunan di Kabupaten Tangerang bisa berjalan lebih optimal,” ungkap Anoy. (Asp)