Forkopimcam Cisoka Blusukan Ke Daerah Perbatasan

Tangerang, lensafokus.id -- Dengan berjalan kaki menyusuri kebun dan jalan kecil yang tergenang air, licin dan becek, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cisoka, yaitu Camat, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) dan Komandan Rayon Militer (Danramil) serta sekretaris Kecamatan Cisoka, Sekretaris Desa Careng, tokoh masyarakat dan beberapa orang anggota polsek dan TNI Koramil Cisoka blusukan melakukan kunjungan dan monitoring ke perbatasan daerah Kabupaten Tangerang dengan Kabupaten Serang, yaitu Desa Carenang Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang dengan Desa Carenang Udik Kecamatan Kopo Kabupaten Serang pada hari Sabtu (25/02/2023).

Dengan berjalan kaki , setelah waktu tempuh kurang lebih 1 (satu) jam , Forkopimcam tiba di kampung tersebut dan disambut oleh beberapa orang warga, baik pemuda, ibu-ibu, bapak-bapak dan anak-anak. Forkopimcam pun berbincang-bincang hangat dengan warga.

Menurut cerita warga ketika berbincang-bincang, saat ini di kampung tersebut terdapat 22 kepala keluarga ( KK ) yang mengisi 17 rumah. Secara administrasi mereka mengaku penduduk Desa Carenang Udik, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, walau pun aktivitas ekonomi maupun sosial, mereka mengatakan lebih banyak ke Desa Carenang, Kecamatan Cisoka.

IMG 20230227 WA0010 QUkr5xUA9a

Camat Cisoka, Encep Sahayat mengatakan bahwa dirinya mendapat informasi ada sebuah kampung dan terdapat beberapa Kepala Keluarga (KK) dan beberapa rumah di Desa Carenang yang lokasinya terpencil.

"Ya, kami mendapat informasi bahwa ada kampung terpencil yang dihuni oleh beberapa kepala keluarga dan ada beberapa rumah di tepi sungai Cidurian di Desa Carenang. Untuk memastikannya kami Forkopimcam mengunjungi kampung tersebut. Setelah kami berbincang , mereka mengatakan bahwa mereka penduduk Desa Carenang Udik, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang,"ujar Encep.

Lebih lanjut Encep mengatakan, kalau melihat batas alam Sungai Cidurian, mereka ada di wilayah Desa Carenang Kecamatan Cisoka, karena kalau ke Desa Carenang Udik, Kecamatan Kopo, mereka harus menyeberang sungai Cidurian dengan menggunakan eretan.

Menurut keterangan warga di kampung itu, dahulu Sungai Cidurian berkelok , namun karena erosi dan sedimentasi, sengai berkelok itu menjadi lurus.

(Lingga)

Rate this item
(0 votes)
Go to top