Lebak, lensafokus.id – Peran oposisi pemerintah sangat penting dalam sistem demokrasi. Kelompok ini bertugas mengkritik kebijakan pemerintah yang sedang berkuasa, mengawasi jalannya pemerintahan, memastikan akuntabilitas, dan mencegah penyalahgunaan kekuasaan. Hal ini disampaikan oleh Eli Sahroni, seorang Aktivis Banten asal Lebak, saat jumpa pers di Kantor Pusat Sang Pengendali Kegelapan, Kampung Julat, Kecamatan Cikulur, pada Jumat (18/07/2025).
Menurut Eli Sahroni, peran dan fungsi oposisi adalah menganalisis serta mengkritik kebijakan pemerintah yang dianggap tidak tepat atau merugikan masyarakat. Oposisi juga memastikan bahwa kebijakan pemerintah sesuai dengan undang-undang dan kepentingan rakyat, serta dapat menawarkan alternatif kebijakan yang dianggap lebih baik.
“Saya dan teman-teman aktivis mengambil peran oposisi karena kami melihat Lebak ini tidak seharusnya menjadi daerah dengan pembangunan infrastruktur yang jeblok. Padahal, hasil alamnya melimpah, subsidi APBN-nya besar, tapi infrastruktur hancur di mana-mana,” tegas Eli Sahroni.
Eli Sahroni menambahkan, oposisi menjadi saluran bagi masyarakat untuk menyuarakan aspirasi dan kritik terhadap pemerintah. Ini juga membantu mencegah pejabat dan pegawai pemerintah melakukan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), serta penyalahgunaan wewenang. Oposisi memastikan adanya check and balances yang profesional.
“Peran oposisi tetap penting untuk menjaga stabilitas demokrasi dan mencegah kesewenang-wenangan pemerintah, baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif,” kata King Badak, panggilan akrab Eli Sahroni, yang juga merupakan Ketua Umum Badak Banten Perjuangan.
Ia melanjutkan, kehadiran oposisi yang kuat dan konstruktif adalah ciri penting dari demokrasi yang sehat. Oposisi tidak hanya berfungsi sebagai penyeimbang kekuasaan, tetapi juga mendorong partisipasi masyarakat dalam proses politik dan memastikan pemerintahan berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta prinsip-prinsip demokrasi.
“Kami menjadi oposisi di Lebak karena cinta terhadap Lebak. Kami prihatin melihat kondisi Lebak, di mana rakyat menjerit susah makan, sedangkan segelintir orang yang hartanya sudah lebih dari berlimpah seolah tertawa bahagia,” pungkas King Badak. (Cecep)