Tangerang, lensafokus.id - Kondisi kebingungan dialami beberapa warga di Perumahan Adiyasa Desa Cikasungka Kecamatan Solear Kabupaten Tangetang. Pasalnya, Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang diperuntukkan bagi warga itu, kini telah penuh dan tidak ada lahan lagi untuk pemakaman.
Ketua Yayasan Permata Tigaraksa, Bunardi Aloyanto mengatakan. TPU Perumahan Adiyasa yang kurang lebih seluas 3649, kini kondisinya sudah hampir penuh.
“Masyarakat sudah lama mengeluh terkait pemakaman yang sudah hampir penuh itu, dan sangat membutuhkan lahan baru untuk pemakaman”. Kata Bunardi Aloyanto kepada Lensa Fokus, Jum'at (24/05/2025).

Sebelumnya pada Selasa (30/08/2022), Rencana pembangunan TPU sempat terjadi penolakan oleh beberapa warga Kampung Pasir Malaka.
Dewan Pembina KWRI, Sudirman Indra turun langsung datang pada Jum'at (23/05/2025) menemui warga bersama Bunardi Aloyanto perwakilan warga Perumahan Adiyasa dan menjelaskan serta bantu mediasi antara kedua belah pihak warga Kampung Pasir Malaka dan warga Perumahan Adiyasa untuk bersatu mengajukan permohonan diantaranya Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Tempat Pemakaman Umum di lahan milik beberapa pengusaha Solear itu seluas 17383 M.
Setelah di bantu beberapa kali oleh Dewan Pembina KWRI itu untuk mediasi dan membuat kesepakatan bersama kedua belah pihak warga, maka lahan selain Sekolah itu dengan luas 7150m direstui warga Kampung Pasir Malaka untuk segera ada pembangunan.
Serta satu bidang tanah seluas 17.383m belum setuju/menolak karena sangat dekat dengan pemukiman rumah warga Kampung Pasir Malaka. Warga memohon tanah tersebut nantinya untuk SMA.
“Surat pengajuan yang sudah ditandatangani oleh para tokoh dan warga sudah di ajukan kembali ke pemerintah Kabupaten Tangerang dan Pemerintah Provinsi Banten. Namun, kendalanya saat ini sangat urgent khususnya masalah TPU. Kami berharap pengajuan ke Pemda segera terealisasikan, karena kondisinya sangat urgent sekali,”Harap Sudirman Indra.
“Ada makam warga yang sampai dimakamkan di pinggir parit tempat pemakaman tersebut. Karena keadaan makam sudah sangat hampir penuh,” tutur Sudirman Indra.
Adapun untuk pengajuan SMA dan lahan baru pemakaman tersebut, tambah Sudirman Indra, sudah di Pemda Kabupaten Tangerang. Tetapi sampai saat ini belum ada kejelasan.
“Kami berharap, Pemda Tangerang dapat merealisasi permohonan yang diajukan warga. Karena kami bingung kalau bila ada yang meninggal, harus dimakamkan dimana dan sekolah masa harus nebeng ke wilayah tetangga,” harapnya. (Lingga)