Print this page

Parenting & Halal Bihalal ASIS, Empati Jadi Kunci Pendidikan Anak di Era Digital

Tangerang, lensafokus.id - Aya Sophia Islamic School (ASIS) menggelar acara parenting dan halal bihalal bertajuk "Membangun Keluarga Empatik" pada Sabtu, (26/4/2025). Acara yang berlangsung di Taman Citra Gelato, Kebon Jati Diri, Panongan, Tangerang-Banten, dihadiri oleh puluhan keluarga dalam suasana kebersamaan pasca-Idulfitri.

Aya Sophia Islamic School, yang dikenal sebagai sekolah Islam berbasis STIFIn dengan jenjang pendidikan TK, SDIT, SMP Bisnis, serta Madrasah Diniyah Takmiliyah, secara konsisten mengadakan parenting session setiap tiga bulan sekali. Acara kali ini merupakan sesi ke-127 yang diinisiasi oleh lembaga pendidikan berbasis karakter tersebut.

Sekitar 200 wali murid dari berbagai jenjang pendidikan di ASIS, termasuk TK Aya Sophia 2, SDIT Aya Sophia Islamic School, SMP Bisnis Aya Sophia Islamic School, serta Madrasah Diniyah Takmiliyah jenjang Ula dan Wustho, turut hadir dalam acara ini bersama guru, pengurus yayasan, dan pengunjung.

Rangkaian acara meliputi senam si pom pom dari siswa SD, tilawah Al-Qur'an, tari batik dari siswa SMP, sesi parenting, talkshow kolaborasi dengan narasumber, testimoni, serta pembagian hadiah (door prize).

IMG 20250426 WA0008

Ketua Yayasan Aya Sophia Indonesia, Dr. H. Masduki Asbari, S.T., M.M., membuka acara dengan menekankan pentingnya membangun niat sebelum bertindak. Dia menyampaikan bahwa kegiatan parenting ini merupakan komitmen sekolah untuk menjadikan orang tua sebagai mitra strategis dalam pendidikan anak.

"Intensi yang baik selalu mendahului aksi yang baik. Parenting ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan bagian dari komitmen sekolah untuk menjadikan orangtua sebagai mitra strategis dalam mendidik anak,” ujar Masduki.

ASIS menegaskan komitmennya untuk mencerdaskan orang tua agar selaras dengan perkembangan anak, memfasilitasi tumbuh kembang anak dengan baik, membangun pemahaman positif, serta menciptakan ekosistem pendidikan yang menyeluruh, yang dimulai dari rumah dan diperkuat oleh sekolah dengan nilai-nilai empati dan spiritualitas.

"Semoga sekolah-sekolah lain turut bersama-sama memberikan pendidikan kepada orang tua Indonesia," tambah Masduki.

Sementara, Narasumber utama, Uton Wartono, seorang Master Trainer, Motivational Speaker, Master Practitioner of NLP dan Meta Coach nasional, memaparkan konsep "empati dalam keluarga" sebagai fondasi hubungan yang sehat antara orang tua dan anak.

Uton menjelaskan bahwa empati adalah keterampilan hidup yang terdiri dari tiga komponen utama: rasa (kemampuan menangkap emosi), butuh (dorongan untuk bertindak membantu), dan pikir (upaya memahami sudut pandang orang lain). Dia menekankan pentingnya orang tua empatik yang tidak terburu-buru menghakimi anak, melainkan membuka dialog dan memahami emosi anak.

“Empati bukan sekadar merasa kasihan atau ikut merasakan, tetapi sebuah keterampilan hidup yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu rasa, butuh, dan pikir,” jelas Uton.

Uton mengapresiasi konsistensi ASIS dalam mengadakan kegiatan parenting hingga sesi ke-127, yang menurutnya jarang terjadi dan memberikan dampak positif serta inspirasi bagi orang tua. Beliau juga menyampaikan bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab siswa, tetapi juga orang tua, dan fasilitasi dari sekolah seperti ini sangat penting untuk menciptakan perubahan bersama.

Sesi parenting yang berlangsung selama hampir dua jam dikemas secara interaktif, mengajak peserta untuk merefleksikan pola asuh dan merancang tindakan konkret untuk memperkuat empati dalam keluarga. Para orang tua terlihat antusias dan beberapa di antaranya memberikan testimoni bahwa pendekatan empatik yang disampaikan sangat aplikatif.

Acara kemudian ditutup dengan ramah tamah halal bihalal antara keluarga, guru, dan pengurus yayasan. Anak-anak juga menikmati suasana santai dengan berbagai hidangan dan permainan. (Rm)

Rate this item
(2 votes)